Você está na página 1de 2

ANALISIS KURIKULUM DAN EVALUASI

Poros utama pelaksanaan pembelajaran adalah mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan
adalah suatu pernyataan yang menggambarkan perilaku siswa yang guru harapkan setelah
menyelesaikan suatu program pembelajaran tertentu. Pencapaian tujuan dibuktikan dengan
pemenuhan indikator pencapaian. Indikator pencapaian proses dan hasil menggambarkan prilaku yang
terukur atau dapat diamati yang membuktikan tercapainya kompetensi yang diharapkan.

Dalam evaluasi, pengukuran tidak lagi merupakan bagian integral atapun suatu langkah yang
harus ditempuh. Pengukuran hanya merupakan salah satu langkah yang mungkin dipergunakan dalam
kegiatan evaluasi, sedangkan penilaian dan evaluasi memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaanya
adalah keduanya mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai sesuatu, sedangkan
perbedaannya adalah terletak pada ruang lingkup dan pelaksanaannya. Ruang lingkup penilaian lebih
sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah satu komponen atau satu aspek saja, seperti prestasi
belajar siswa. Pelaksanaan penilaian biasanya dilakukan secara internal, yakni orang-orang yang
menjadi bagian atau terlibat dalam suatu kegiatan seperti guru menilai prestasi belajar peserta didik
dalam suatu mata pelajaran.

Evaluasi kurikulum memegang peranan penting, baik dalam penentuan kebijaksanaan


pendidikan pada umumnya, maupun pada pengambilan keputusan dalam kurikulum. Hasil-hasil
evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijaksanaan pendidikan dan para
pengembang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijaksanaan pengembangan sistem
pendidikan dan pengembangan model kurikulum yang digunakan. Hasil-hasil evaluasi kurikulum juga
dapat digunakan oleh guru-guru, kepala sekolah dan para pelaksana pendidikan lainnya.

Evaluasi kurikulum sukar dirumuskan secara tegas, hal ini disebabkan beberapa faktor:

1. Evaluasi kurikulum berkenaan dengan fenomena-fenomena yang terus berubah.


2. Objek evaluasi kurikulum adalah sesuatu yang berubah-ubah sesuai dengan konsep kurikulum
yang digunakan.
3. Evaluasi kurikulum merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia yang sifatnya juga
berubah.

Dibawah ini disajikan hasil analisis Kurikulum dan Evaluasi dari mata pelajaran Struktur Kayu.

Tujuan dari kurikulum ini, adalah siswa mampu mengenali dan menerapkan/mengaplikasikan
kembali macam-macam konstruksi kayu dalam menggambar teknik. Namun, dalam tes evaluasi soal-
soal lebih mengarah kepada penyebutan alat dan fungsi. Jadi tes evaluasi ini, tidak dapat dikatakan
sebagai langkah untuk mencapai tujuan awal kurikulum serta tidak saling berkaitan satu sama lain.

Apabila kurikulum dan evaluasi tidak bersesuaian, ditakutkan siswa akan sullit untuk
memahami maksud dan tujuan dari kurikulum serta evaluasi itu sendiri. Dan akan menimbulkan
kebingunan pada siswa atau memicu pemahaman ganda. Hal ini juga menyebabkan guru sulit untuk
menilai siswa dan mengambil keputusan dalam penilaian akhir kepada siswa.

Solusi dari masalah ini adalah, dengan mengganti tes evaluasi atau soal-soal evaluasi dengan
soal-soal baru yang bersesuain denga kurikulum dan tujuan pembelajaran.
ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TERHADAP KURIKULUM DAN EVALUASI

Dari hasil analisis kurikulum dan evaluasi diatas, disebutkan bahwa kurikulum dan evaluasi
tidak bersesuaian atau tidak ada keterkaitan. Maka hal ini, menyebabkan siswa kurang dapat
memahami atau tidak sama sekali.

Sebelum melakukan sebuah evaluasi ada baiknya guru atau tim pengajar merencanakan
dengan baik serta terstruktur, agar tidak terjadi hal-hal yang disebutkan tadi. Dan juga, akan
memberikan dampak menguntungkan bagi siswa dan guru. Siswa mudah mengerti maksud dan tujuan
kurikulum serta evaluasi, dan bagi guru dapat dengan mudah membuat penilaian terhadap siswa.s

Você também pode gostar