Você está na página 1de 3

Nama : M.

Sarif Darmansyah (1403051)


Prodi : S-1 Keperawatan A

Essay Keperawatan Pariwisata

Pariwisata adalah kata yang tidak asing lagi di telinga masyarakat yang
dimana mendukung pendapatan daerah. Usaha pariwisata ini tentunya perlu disusun
dan dipantau agar senantiasa berkembang dan menyerap sumber daya alam maupun
manusia, sehingga tercipta pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut sesuai dengan
undang-undang nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan yang menyatakan
bahwa penyelenggaraan kepariwisataan ini berfungsi untuk menumbuhkan
pendapatan nasional, memperluas dan memeratakan kesempatan berwira usaha dan
lapangan kerja, mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Terkait dengan pelaksanaan kegiatan pariwisata di daerah maka tidak dapat


dipisahakan dari kondisi kesehatan masyarakat maupun lingkungan sekitar. Peran
tenaga kesehatan pada bidang pariwisata diperlukan untuk mensosialisasikan dan
menjaga serta mencegah terjadinya gangguan ataupun kestabilitas tingkat kesehatan.
Hal ini dapat bermanfaat pula sebagai media promosi dan mengenalan pada
masyarakat tentang kesehatan, tentunya kolaborasi ini di bawah naungan dinas
terkait.

Salah satu ruang lingkup awal yang mendasari adalah kesehatan pada wisata
atau disebut dengan travel medicine yang selalu berdampingan dan hal ini menjadi
sumber salah satu bisnis dalam bidang pariwisata (WHO, 2008). Ketika wisatawan
berkunjung ke suatu objek wisata, mereka memiliki mobilitas yang tinggi untuk
berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Yang demikian beresiko terpapar
penyakit dan mengalami kejadian-kejadian diluar perkiraan impor ataupun ekspor
penyakit. Hal ini menunjukkan bahwa epidemiologi penyakit-penyakit terkait wisata
merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh praktisi dari tenaga
kesehatan, khususnya perawat yang ada di daerah tujuan wisata.
Meskipun pengembangan dibidang pariwisata untuk peningkatan jumlah
wisatawan, namun perlu diketahui pula bahwa resiko perubahan atau bahkan
peningkatan masalah kesehatan perlu menjadi sorotan. Hal ini dapat diketahui dalam
prosentase yang di dapat pada perusahan jasa pariwisata (Reid, Keystone, & Cossar,
2001). Dengan ini kolaborasi antara bidang kesehatan dan bidang wisata perlu di
pererat untuk menunjang keteraturan dan kenyamanan pengguna jasa wisata.

Fungsi dari tenaga kesehatan khususnya perawat dengan kegiatan promosi


kesehatan, pencegahan dan rehalibitasi dalam tugas pengkajian pada tiap individu
dapat berguna dan menumbuhkan kemandirian pada pengguna jasa wisata. Hal ini
muncul simbiosis mutualisme antara kolaborator dari pengusaha jasa wisata, perawat
maupun menyeluruh pada pengguna jasa wisata. Tentunya setiap dari pelaksaan
wisata perlu diadakan evaluasi dan apresiasi untuk mengetahui apa saja sektor yang
perlu dibenahi dan dikembangkan dan memberikan dampak yang positif untuk
kedepannya.

Dengan demikian, peran dan fungsi perawat dapat terlaksana dengan


keprofesionalitasannya. Sebagai nilai tambah dan pemeran untuk pelayanan
kesehatan demi meningkatkan dan kualitas kesehatan yang lebih baik sesuai dengan
standar operasional prosedur, kebijakan dan kepuasan dari pengguna jasa wisata.

Sumber :

DuPont, H. L., & Steffen, R. (2001). Textbook of Travel Medicine and Health(2nd
ed.). Hamilton, London: B.C Decker Inc.
WHO. (2008). International Health Regulations 2005(2nd ed.). Geneva: World
Health Organization
Wirawan, I. M. (Juni 2016). Kesehatan pariwisata: aspek kesehatan masyarakat.
Denpasar.
Nama :

NIM :

Essay

Nilai Nilai x bobot


No. Kriteria Evaluasi Bobot
1 2 3 4
1. Keefektifan penulisan laporan
2. Kedalaman menggali poin
3. Kedalaman analisa
4. Menyajikan saran yang aplikatif
5. Jurnal up to date
6. Pengumpulan tugas tepat waktu

Jumlah

Semarang, September 2017

Penilai,

(.)

Você também pode gostar