Você está na página 1de 12

STUD1 UTILISASI PERALATAN KEDOKTERAN CANGGIH

DI RUMAH SAWT UMUM SYAIFUL ANWAR, MALANG, JAWA TIMUR

Tri Juni ~ n ~ k a s a w a t Tety


i ' , ~achmawati'

STUDY ON UTILIZA TION OF SOPHISTICA TED MEDICAL EQUIPMENTS IN


SYAIFUL ANWAR PUBLIC HOSPITAL, MALANG, EAST JA VA PROVINCE

Abstract. Sophisticated medical equipments if not well ntartngecl will he u burtlen to the
hospital opportunity costs, in which these expenses could be ttsecl for more qfficierrt uncl
dfective programs. Therefore, utilization priority must be selected bused on the needs of
patients and clinicians. I~lformationabout assessment of the new technology must ulwu~vsbe
ready for inputs to rlrcisiolr makers. The purpose of this stuclj is to know the characteristics
artd utilizutiort of the sopl~isticatedmedical equipments in Sjuiful Anwar Public Hospital,
Malung, East Juvu Province. Method: This study was an exploratory stzlrly. Unit tlrra1y.si.s
were nzeclical equipnzents with relatively new technology in supporting the clicryno.si.s, ther.up):
screening and therapeutic evaluation. Samples were chosen pl~rposively with criterias us
,follows: eqtiipnzents obtained in 5 to 10 years ago, price waJ tnore than US$ 40,000 ~111tl
j~~(fi11t.dsophisticated techlrology MOH's criteria. Data collectlrlg c$vuriable chur.acten.stic:s
utltl its utilization Were obtained ,from secondary data and interview of responsible persons.
The ~~naly.sis ~1asclescriptirve. Utilization was defined as totul al~zountof exarniutations with the
equipnzerlt.~per year. Res'~.lrlt: Fronz equipnzents iclentzfied, sonze slto%tlecldecreusecl utilizatzolt
trend, while other indicated increase and no utilization at all. Decreusing utilizatiori wus
cuuse~lh?' ,frequently eqt~ip~lzent dysfunction or damage, lovver. patient ~~tilizutioll L I I I ~higll
cost oj euunzinution. The clvsfunction or dumage o f equipnzelrt were the result of 1111prope1.
storage, late cletection of dysfunction or darnage and irregular ~ilainterlunc.eAccelerution of
patients visit uritl referral putients from other facilities cuusecl higher. utilizutzon. Metrrlwhile,
the eqzripnletrts which lzacl no utilization were cause~lby inzbalcr~iceqfs~lpplyant1 denlc~nclof
the eqtliprnents as well as ignorance of the clinicians ton.n~.d the av~lilubilit?,of those
eyuipntent in the hospital. Recommendatiort: To increase the ~rtilizatiollof the equipt~tent~, it
is reconzmer~decito car?, out Health Technology Assessl~te~it for plnnning inputs. T1li.s
casessnzent shot~ldinclude epidenziological, ethical, social, econon~icand cost crs well as
technical aspects of the equipment.

Keyworcls: Utilization, Meclical equipments

LATAR BELAKANG tara lain meningkatnya biaya investasi


maupun operasional dalam pengadaanlado-
Teknologi dapat diartikan sebagai psi teknologi yang bersangkutan.
penerapan pengetahuan i h i a h (scientific
Perkembangan dan pertumbuhan il-
knowle~lge) untuk tujuan praktis dalam
mu pengetahuan yang cepat mengaki-
membantu mengenali kebutuhan kita se-
batkan teknologi baru dalam pelayanau
cara lebih efisien. Tetapi di sisi lain ha1
kesehatan juga berkembang dengan pesat.
tersebut dapat menimbulkan masalah, an-
Teknologi kedokteran canggih memberi-
Studi Utilisasi Peralatan.. ...... .. .....(Angkasawati er.nl)

kan keuntungan-keuntungan pada pelaya- butuhan masyarakat; d) Teknologi yang te-


nan kesehatan, antara lain manajemen pada lah diases sesuai penggunaannya setelah
penderita cukup bagus.' Na~ilunpenggu- diterapkan penggunaannya tidak sesuai de-
naan teknologi canggih juga memberi ngan hasil asesmen (sehingga terjadi mi-
implikasi pada kenaikan Ilenlth expen- sutilisasi).
rlitllre baik pada piliak pasien maupun pada
lenibaga. Di negara-negara maju penggu- Apabila perkembangan teknologi
iiaan teknologi kedokteran baru memberi- diikuti t e n ~ stanpa pertimbangan efisiansi,
kan kontribusi 25% pada belanja pelayanan akan berakibat pada peningkatan biaya
kesehatan. Di Malaysia, kebiasaan per- pelayanan kesehatan sampai 25% dari
niintaan penieriksaaii laboratorium me- belanja kesehatan dari sebuah lenibaga dan
naikkan biaya yang ditanggung oleh pasien secara akumulasi akan meningkatkan per-
40% lebih tinggi dari yang s e l ~ a r u s n ~ a . ~ sentase yang tinggi terhadap belanja kese-
hatan terhadap GNP. Di Indonesia pada
Di Indonesia, stl~cl):Azltoulzulyzer di waktu ini belanja kesehatan hanya 2,5%
suatu runla11 sakit pemerintah menunjuk- dari GNP, bila konsumsi untuk peralatan
kaii nieskipun utilisasi~iyanielebihi brenk- dengan teknologi canggih tidak terkendali
clsc>rrpoilrt, pihak runiali sakit tetap ber- nlaka program promosi dan preventif kese-
usaha n~endapatkanpeniasukan tambalian hatan akan terhambat.
padahal ada s~tbsididari pemerintah se-
hingga biaya peniulihan (cost recovery) Hasil studi Perhinipunan Peminat
dapat niencapai 120% yang berarti menda- Ekonomi Keseliatan Indonesia di beberapa
pat keuntilngan 20%. Dari perhitungan utlit rumah sakit di Jakarta tentang peman-
c40.st, seharusnya tarif dapat diturunkan faatan alat kedokteran canggih menunjuk-
sekitar 200.;) pada pelayanan laboratorium kan dari 94 alat canggih yang diteliti,
di runiah sakit penierintah." tingkat utilisasinya berkisar antara 18%
sampai 100% dengan rata-rata tingkat
Teknologi kedokteran canggih selain utilisasi 68%. Utilisasi *yang rendah ini
memberi implikasi biaya operasional ting- mengakibatkan tingginya biaya satuan se-
gi, juga meniberi implikasi tambahan be-
ban biaya yang ditanggung oleh penderita.
hingga pasien tidak sanggup membayar. '
Hal ini disebabkan oleh adanya kecen- Menghadapi penerapan sistem de-
derungan untuk melakukan sejumlah pe- sentralisasi saat ini, diperlukan tindakan
~iieriksaan menggunakan peralatan baru kebijakan untuk mencegah penggunaan
oleh para klinisi, sedangkan efeknya ter- teknologi kedokteran canggih yang ber-
hadap manajemen pasien tidak terkait lebihan tanpa jelas kegunaannya. Sehingga
langsung. I perlu dilakukan analisis tentang efisiensi
dan efektifitas pemakaian teknologi ke-
Pola perilaku dari klinisi, manaje- sehatan baik oleh karena utilisasinya yang
men RS dan Departemen Kesehatan dalam rendah, kerusakan yang tidak tertangani
nienentukan keputusan penggunaan tekno- serta harga yang mahal meskipun tek-
logi kesehatan tennasuk alat kedokteran nologinya sudah agak lama. Peralatan ke-
nienunjukkan: a) Teknologi sering diteri- dokteran dengan teknologi canggih bila
ma dan digunakan tanpa dilakukan ases- tidak dikelola dengan baik maka akan
men terlebih dahulu; b) Teknologi diguna- menyerap opportunity cost rumah sakit,
kan sebelum asesnien selesai; c) Teknologi yang seharusnya biaya-biaya tersebut dapat
yang tersedia berlebihan dibanding ke-
Bul. Peiiel. Kesehatan, Vol. 31, No. 2, 20032: 83 - 94

dipakai untuk kegiatan lain yang lebih tensi hasil dapat ditelusuri kembali (tru-
efisien dan efektif. ceable), mempunyai layar monitor, dapat
dihubungkan dengan komputer di luar sis-
Untuk itu maka perlu dilakukan prio-
temnya; b) Keamanan penderita lebih ter-
ritasi utama di mana teknologi yang dite-
jamin (safety alat lebih baik) karena alat
rapkan hams mengacu pada kebutuhan
tidak invasif; c) Bila menggunakan reagen
yang diperlukan oleh masyarakat dan kli-
maka reagennya lebih efisien (hemat); d)
nisi. Selain itu informasi tentang asesmen
Operasionalisasi alat menggunakan sistem
terhadap teknologi baru harus selalu ter-
manajemen integrated dan pemeliharaan
sedia bila pembuat kebijakan memerlu-
dilakukan secara terus menerus. 5
kannya sewaktu-~aktu."~
Sampel dipilih secara purposif de-
Penelitian ini bertujuan untuk me-
ngan kriteria: Tahun perolehan alat ber-
ngetahui jenis-jenis dan karakteristik serta
kisar antara 5 sampai 10 tahun yang lalu,
utilisasi peralatan kedokteran canggih yang
harga alat lebih dari USD 40.000, meme-
terpasang dan digunakan dalam pelayanan
nuhi kriteria teknologi canggih seperti yang
kesehatan terhadap manajemen penderita
tersebut dalam kriteria di atas.
di Rumah Sakit Umum Syaiful Anwar
Malang Jawa Tiniur dalam rangka menye- Pengunipulan data variabel jenis,
diakan inforrnasi dan rekomendasi pada karakteristik dan utilisasi dilakukan de-
pembuat kebijakan ngan pengisian kuesioner terstruktur de-
Manfaat penelitian ini diharapkan ngan sumber dari data sekunder dan wa-
wancara dengan penanggung jawab di-
dapat memberikan informasi penyebaran
mana peralatan terpasang dan bagian
dan adopsi teknologi kedokteran canggih
perencanaaii dan pengadaan peralatan.
dan implikasinya dalam rangka membantu
Wawancara dilakukan untuk nienunjang
penapisan teknologi dalam pelayanan ke-
informasi dari data-data sekunder. Utilisasi
sehatan.
didefinisikan sebagai jumlah pemeriksaan
yang menggunakan peralatan kedokteran
BAHAN DAN METODA
canggih pertahun. Analisa dilakukan seca-
ra deskriptif.
Penelitian bersifat explorasi dengan
lokasi peiielitian di Rumah sakit Umum
HASIL DAN PEMBAHASAN
Syaihl Anwar Malang Jawa Timur. Unit
analisis adalah peralatan kedokteran de- Pengunipulan data dilakukan pada
ngan teknologi relatif baru yang digunakan beberapa instalasi antara lain instalasi ra-
untuk penunjang diagnosa, terapi, skrining diologi, ruang rawat inap I, dan ruang
serta evaluasi terapi. Dalam study ini ICCU. Peralatan yang terinventarisir dari
beberapa peralatan kedokteran yang di hasil pengunipulan data sebanyak 9 buah,
pelajari adalah peralatan yang memenuhi antara lain CT Scan, C-Arm DHF 105 Cx,
kriteria teknologi canggih antara lain: a) Simulator Sin1 Scan 11, TPS (Treutnzent
Tingkat teknologinya lebih modern dari- planning $,stenz) ISIS, After Loading,
pada teknologi konvensional (misalnya Telegamma Therapy Cobalt 60, Endos-
digunakannya microprocessor dalam tek- copy, USG Doppler, C Arm Omniscop
nik pengolahan hasil pemeriksaan) se- (Tabel 1). Beberapa aIat sudah mengalami
hingga hasil pemeriksaan (output) relatif kerusakan sebelum dipakai, ha1 ini di-
lebih akurat, validitasi terjamin, konsis-
Studi Utilisasi Peralatan .... ...........(Angkasawati e l . ( / / )

sebabkan karena sewaktu baru diterima tunjuk dalam manual alat. Hal ini me-
alat dimasukkan dalani gudang tanpa mem- nunjang terjadinya kerusakan yang per-
perhatikan kondisi ruangan (gudang), dan manen bila kerusakan dini tidak segera
cara penyimpanan yang kurang baik dan diperbaiki. Dengan nielakukan Itlterncll
benar, karena tidak ada tenipat untuk alat- dan Exterlzcll Qtlulity Corltrol yang teratur
alat tersebut sebelum alat dioperasikan. dan terjadwal dapat dihindari terjadinya
Kerusakan tidak tertangani karena tidak kerusakan karena alat akan termonitor te-
terdeteksi secara dini. sehingga baru di- rus menurs. Dari hasil wawancara diketa-
ketahui setelah terjadi kemsakaii yanng hui bahwa IQC tidak dilakiikan k a r e ~ a
parali. Selain it^^ juga karena suku cadang tidak ada~iya cukup dana untuk peme-
mahal, pemeliharaan rutin tidak dilakukan, liharaan rutin dan teknisi tidak menguasai
dan kerusakan ).ang tidak diketahui sebab- peralatan tersebut. Sedangkan EQC tidak
nya karena teknisi kuratig menguasai seca- dilakukan karena tidak ada alokasi ang-
ra tel<nisalat tersebut. garan untuk EQC, walapun akan dilaku-
kan juga bila terjadi kerusakan yang tidak
Tabel 2 menunjukkan h z f e r n ~ Quu-
~l
bisa ditangani sendiri.
lir\s Colltr.oI (IQC) dan Exterrtul Qzlnlity
Co~ltr'ol(EQC) tidak dilakukan sesuai pe-

Tabel 1. Daftar Peralatan Kedokteran Canggih di Rumah Sakit Umum


Syaiful .Anwar Malang Tahun 2001.

No. Nama alat Merek Tipe Pabrik Kondisi

1. CT Scan GE ct nlax 640 model 46-2661 GE Rusak, 1997


3483
2. C arm Hitaclii DHF 11.7167 Hitachi . Rusak, 2000
105 Cx
Trophy l~omoloque219- Trophy Baik
bd-89-5
4. Treatment ISIS-2 TPS-ISlS ISIS Rusak, 1996
planning system
5. Simulator Sin1 scan I1 statorix 240/msn GE Rusak, 1996
742
6. After loading Curietron curietron/fletche CIS bio Rusak, 1996
cesium b r international
7. Teleganuna GE alcyon 2 rotasi CGR GE Bai k
therapy co 60
8. Endoscopy Pentax EPM 3300 Asalii Baik
Optical
Co,LTD
9. USC; Doppler Hitachi EUBI555 Hitachi Baik
Bul. Penel. Kesehatan, Vol. 3 1. No. 2, 20032: 83 - 94

Tabel 2. Karakteristik Peralatan Kedokteran Canggih Di


RSU Syaiful Anwar Malang tahun 2001

Nama Alat Tujuan SOP* Internal Quality External Operator


penggunaan Control Quality
Coirtrol

CT Scan Diagnosa, shining Ada Setiap saat Bila perlu Radiografer


Evaluasi terapi sebelum dipakai (tidak
rutin)
CArm Evaluasi terapi, Tidak - Tidak pernah Bila perlu Radiografer
Hitachi Diagnosa ada
C Arm Evaluasi terapi, Ada Setiap saat Belum Radiografer
T ~ ~ P P ~ YDiagnosa sebeluln dipakai penla11
TPS - ISIS Diagnosa, shining Ada Tidak pernali
terap~, dipakai
Silnulator Diagnosa, shining Ada Tidak per~~ali
dipakai
Atler loading Terapi Ada Tidak pernah
Cesium dipakai
Teleganlnla Terapi, shining Ada Bila ada Bila ada Spesialis
Tx Co 60 kerusakan kerusakan Radiologi,
APRO
Endoscopy Diagnosa, terapi Ada Setiap saat Tidak Spesialis
sebelum dipakai pernah penyakit dalam
USG Doppler Diagnosa, shining Ada Setiap saat Bila perlu Spesialis
sebelum dipakai radiologi,
obsgyn,
penyakit dalanl
Kcterangan: * Standard Operational Procedure

Dari beberapa alat yang terinven- serta suku cadang yang sukar didapatkan
tarisir terdapat kenaikan tren utilisasi na- sehingga alat tidak dapat digunakan serta
mun ada juga yang turun (Tabel 3). menurunnya jumlah penderita karena biaya
Peningkatan utilisasi alat Endoscopy ter- pemeriksaan mahal. Sejak Juli 1997 alat
jadi karena meningkatnya jumlah kun- tersebut mengalami kerusakan permanen
jungan penderita dan rujukan dari rumah sehingga tidak bisa dioperasikan. Alat C
sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan Arm yans dioperasikan pada waktu kate-
lain. terisasi jantung atau pemasangan puce
Penurunan utilisasi CT Scan adalah maker mengalami penurunan utilisasi yang
karena seringnya terjadi kerusakan alat disebabkan karena biaya operasi yang
yang memerlukan perbaikan yang lama mahal.
Studi Utilisasi Peralatan.. .... .........(Angkasawati e ~ . a l )

Tabel 3. Tren Utilisasi Peralatan Canggih di RSU Syaiful Anwar Malang


Tahun 1996- 2000

No Nama alat Utilisasi


1996 1997 1998 1999 2000
CTScan
1. 1416 743
C A r n ~(Trophy) ICCU
2. 15 10 9
Teleganma Therapy Co 60
3. 612 502 610 600
4.
Endoscopy
(Gastroscopy dan
--Colonoscopy)

Dari semua peralatan yang terin- Berikut adalah deskripsi dari ma-
ventarisir tersebut di atas tidak semua data sing-masing alat yang terinventarisir dari
~itilisasidiharapkan dapat terkunipul leng- masing-masing instalasihagian.
kap. Hal ini disebabkan alat tersebut hams
A. Instalasi radiologi
dipakai bersama dengall alat lain (misal C
1. CT Scan.
Aml) dan ada beberapa alat yang tidak per-
nah digunakan (Trentnlent P1(1111ling Sys- CT Scan ini buatan Amerika dengan
tern, Sil?rulutordan @er Loarlillg), sehing- merek GE CT Max. 640, model 46-2661
ga tidak ada utilisasinya. Hal ini disebab- 3463 dengan tahun pembuatan 1994. Alat
kan karena alat sudah n~sak.klinisi tidak ini berfungsi sebagai penunjang diagnosis
tahu keberadaan alat sehingga tidak me- pada kelainadpenyakit pada organ-organ
manfaatkannya, dan tidak ada anggaran pe- kepala, tubuh dan ekstremitas.
meliharaan maupun anggaran operasional. Penggunaan alat setiap hari selama 8
Tampak bahwa perencanaan penga- jam dalam 7 hari per minggu. Penggunaan
daan alat tidak sesuai dengan yang di- alat pada tahun pertama pemakaian cen-
butuhkaii baik dari pihak klinisi maupun derung meningkat rata-rata 0,17(X, setiap
dari sisi penderita. Hal ini menyebabkan bulannya (Gambar 1). Pada tahun ke dua
utilisasi dari beberapa alat tidak sesuai terjadi kerusakan pada CT Scan yang dise-
dengan yang diharapkan. babkan karena penggantian suku cadang
yang telah lewat masa pakainya tidak
Diperlukan suatu kesepakatan antara
dilakukan dan alat hanya bisa dioperasikan
manager rumah sakit dengan klinisi dalam
sampai bulan Juli 1997 (Gambar 2).
perencanaan pengadaan peralatan dengan
teknologi yang lebih baru agar peman- Dari hasil wawancara dengan bagian
faatan serta utilisasi alat dapat seoptimal akuntansi, instalasi pemeliharaan sarana
mungkin. Namun diperlukan suatu peng- serta operator alat (user) diketahui bahwa
kajian awal tentang /leer1 ussessnzent cie- apabila ctihitung nilai ekonomisnya antara
inulitl dan supply terhadap adopsi teknologi lain dengan melihat nilai investasi yang
kedokteran canggih baik dari pihak klinisi terdiri dari harga alat, konstruksi gedung
maupun klien (penderita). serta penambahan daya untuk pengopera-
sian alat kemudian dibandingkan dengan
total penerimaan (revenue) selama 1,5 ta-
hun, alat tersebut tidak efisien.
13ul. Pc~icl.Kesehatiin. Vol. 31. No. 2. 10032: 83 - 04

Jumlah pemeriksaan

Bulan

Gambar 1 . Jumlah Pemeriksaan dengan CT Scan hleni~rutJenis


Pemeriksaao di RSSA Malang Ttahun 1996

Jurnlah
pemeriksaan 160

140
120
100
80
60 -
40 -

Bulan

Garnha!. 2. Jumlah Pemeriksaan dengan CT Scan Menurut .Ienis


Pemeriksaan di RSSA Malang tahun 1997

Scla~~jutnya alat tidal< pcrnali dipakai lagi Dari wawancara dikctaliui baliwa
karcna ada suku cadang yalig liarus diganti sejak digul~akalialat tersebul tidak peniali
liarnun tidak ada dana untuk nicngganti dilakukan p~nielil?araansecara rutin, se-
I\cruxakan yang tcrjadi (hal-ga suku cadal~g hiugga tidak diketaliui data kerusahan se-
tcl-lalu malial). jah dini, akibatliya pada saat tcrjadi kcru-
Studi Utilisasi Peralatati.. .. ... ... .. ...(Angkasawati e!.al)

sakan dan memerlukan penggantian suku ini tidak ada. Selain itu juga tidak ada te-
cadang, dana belum tersedia. Secara tek- naga yang bisa mengoperasikan alat ini.
nis, petugas teknis setempat kurang me-
nguasai alat ini, sehingga apabila terjadi 4. Treatment Planning System (TPS) -
kerusakan memerlukan waktu yang lama, ISIS
karena terjadi ketergantungan pada pihak Alat ini berada di instalasi Radiologi
ke tiga Cjasa service). Perencanaan angga- dibuat pada tahun 1996 di Perancis. Alat
ran untuk penggatian suku cadang serta ini dipakai sebagai penunjang terapi yaitu
anggaran pemeliharaan alat tidak pernah reposisi obyek penyinaran yang akan diberi
dilakukan. terapi penyinaran. Untuk mengoperaskan
alat ini diperlukan tenaga ahli tisika medis.
2. (I-ARM DHF 105 CX Namun demikian alat ini juga mengalami
C-ARM DHF 105 Cx yang berada di kerusakan sebelum dioperasikan sehingga
instalasi radiologi RS Syaiful Anwar tidak ada data tentang utilisasi alat. Tidak
Malang ini buatan Hitachi Jepang dengan didapatkan data mengenai kerusakan apa
type H.7167 dengan nomor seri SX saja yang terjadi terhadap alat tersebut.
15205403. Alat ini didapatkan dengan cara
beli tunai seharga Rp. 345.375.000,OO pada 5. . After Loading
tahun 1994 dengan mata anggaran APBN. After Loading ini buatan pabrik Cis
Dari data yang didapatkan dan hasil Bio International Perancis tahun 1995
wawancara dengan penangguilg jawab alat, bermerek Curietron Cesium B dengan tipe
diketahui bahwa pemakaian alat ini kurang Curietron Fletcher. Alat ini diperoleh pada
efisien, yang disebabkan oleh beberapa ha]; tahun 1995, namun pada tahun 1996 alat
a) penentuan tarif dari penggunaan alat ini ini mengalami kerusakan sebelum sempat
belun~bisa dihitung karena pemakaiannya dioperasionalkan. sehingga utilisasi nol.
merupakan satu paket dengan tindakan Tidak didapatkan data kerusakan apa saja
operasi. b) harga beli tidak sebanding yang terjadi.
dengan utilisasi alat (meskipun tidak ada Dengan teknologi digital, alat ini di-
catatan utilisasi alat, namun mereka yakin gunakan untuk terapi dengan radioaktif.
bahwa utilisasi alat sangat sedikit). c) Diperlukan tenaga ahli fisika medis dalam
memerlukan biaya pemeliharaan yang pengoperasionalan alat ini.
tinggi
6. Telegamma Therapy Cobalt 60
3. Simulator Sim Scan 11 Alat ini diperoleh dari bantuan de-
Alat ini merupakan bantuan dari ngan harga Rp. 1.168.675.000,OO pada
Perancis pada tahun 1995. Alat buatan tahun 1992. Alat yang berada di instalasi
Perancis ini dibuat oleh pabrik GE pada radiologi ini, bermerek GE Alcyon 2
tahun 1995 dengan tipe Statorix 240fMSN dengan tipe Rotasi dibuat oleh pabrik CGR
742. Alat ini digunakan sebagai penunjang - GE Perancis.
terapi dan penunjang diagnostik serta un-
tuk skrining. Namun belum sempat diope- Telegamma ini berfungsi untuk tera-
rasionalkan, alat ini sudah mengalami ke- pi radiasi exteliial dengan sumber radiasi
rusakan (tahun 1996) sehingga utilisasi alat Cobalt 60. Tenaga yang mengoperasional-
kan alat ini terdiri dari 3 orang dokter ahli
Bul. Penel. Kesehatan, Vol. 3 1, No. 2, 20032: 83 - 94

f
radiologi dibantu oleh 5 orang tenaga hams diganti tanpa menunggu terjadinya
APRO. Penggunaan alat ini setiap hari se- kerusakan. Hal ini untuk menghindari ter-
lama 8 jam perhari, 5 hari perminggu 48 jadinya kerusakan yang lebih parah yang
niinggu dalam setahun. Down time alat seharusnya bisa dihindari dengan peme-
lebih kurang 60 hari dalam setahun. Pera- liharaan yang rutin
watan alat dilakukan setiap minggu sekali.
Utilisasi tahun 1997, 1998, 1999 dan 7. USG Doppler
2000 masing-masing adalah 621, 502, 610 . USG Doppler ini buatan pabrik Hita-
dan 600 (Tabel 4). Penurunan utilisasi chi Jepang dengan tipe EUBl5 55. Diguna-
yang terjadi disebabkan oleh karena sering kan sebagai diagnosis dan skriniiig pada
terjadi kerusakan, sehingga alat tidak bisa kelainan organ payudara, thyroid, abdomen
dioperasionalkan secara optimal. Utilisasi bagian atas, jantung dan pembuluh darah.
Telegamma Therapy Cobalt 60 terbanyak Dioperasionalkan oleh dokter ahli yang
untuk terapi pada ca mamma, ca cervix bersangkutan.
serta ca nasopharyng. Penggunaan alat 4 jam perhari, 6
Dari kerusakan yang sering terjadi hari perminggu sepanjang tahun, alat ini
seharusnya perlu diperhatikan penggantian baru dioperasionalkan pada tahun 2001
suku cadang secara periodik dan rutin, sehingga tidak didapatkan data utilisasi alat
artinya setelah batas waktu tertentu atau sebelum tahun 200 1.
kapasitas pemakaian tertentu suku cadang

Tabel 4. Utilisasi Radioterapi dengan Telegamma Therapy Cobalt 60 Alcyon 2


di Instalasi Radiologi RS Syaiful Anwar Malang Tahun 1997 sampai 2000

Tahun
Jenis penyakit 1997 1998 1999 2000

Ca cervix
Ca nasopliarynx
Ca buli-buli
Ca recti
Ca cavulii nasi
Ca leher
Ca paru
Ca thyroid
Ca roiigga niulut
Lyliiphoma iilaligna
Ca lain-lain
Studi Utilisasi Peralatan. ... . ........ . .(Angkasawati et.cl1)

Tabel 5. Utilisasi Endoscopy di Ruang IRNA I RS Syaiful Anwar Malang


Tahun 1998 Sampai 2000

Jenis Tahun
pemeriksaan 1998 1999 2000
n % n YO n %
Gastroscopy 137 65,2 223 70 314 77,5
Colonoscopy 47 22,4 90 28,2 78 19,3
STE* 26 12,4 6 1,s 13 3,2

Keternngan: * Scleros~ngTherapy Endoscopy

B. Ruang IRYA I Waktu penggunaan alat disesuaikan


1. Endoscopy dengan keadaan penderita yang akan di-
Alat ini buatan pabrik Asahi Optical lakukan kateterisasi/pemasangan pace ma-
Co, Ltd Jepang. merek Psntax dengan tipe ker yaitu rata-rata 3 bulan sekali. Total uti-
EPM 3300. Xlat ini bsrf~lngsi sebagai lisasi sejak tahun 1998 sainpai 2000 adalah
diagnosis dan terapi untuk penyakit- 34. Utilisasi tersebut sangat sedikit diban-
penyakit pada lambung ( yastroscopy) dan ding kapasitas alat yang dapat dipakai
usus besar (Colonoscop~~)serta untuk hingga 80 kali pemakaian per tahun. Hal
Sclerosing Therapy Endoscopy (STE). ini disebabkan karena biaya tindakan kate-
Pengoperasian alat ini selama 3 jam per terisasi dan penlasangan puce nlaker sangat
hari, 6 hari pem~ingpu strta 52 minggu mahal. Tingkat utilisasi per tahun pada
dalam setahun. Pera~.atanalat dilakukan 1 tahun 1998, 1999 dan 2000 masing-masing
bulan sekali. adalah 18%, 12.5% dan 11,3%.
Utilisasi pada tahun 1998, 1999, Dari beberapa peralatan yang diper-
2000 masing-masing adalah 120, 3 19 dan oleh oleh rumah sakit, banyak diantaranya
405 (Tabel 5). Peningkatan utilisasi ter- yang tidak sesuai dengan perencanaan
sebut disebabkan karena ~nakinbanyaknya pengadaan alat yang dibutuhkan. Hal ini
kasus penderita dan ri~jukandari fasilitas menyebabkan utilisasi dari beberapa alat
pelayanan kesehatan lain. Urutan peme- tidak sesuai dengan yang diharapkan,
riksaan terbanyak meliputi Gastroscopy selain itu klinisi dimasing-masing rumah
(antara 70% sampai 77.5':'t,),Colonoscopy sakit seringkali tidak tahu keberadaan alat
(19,3% sampai 28,2?4) dan STE (1,8% tersebut sehingga tidak memanfaatkannya.
sampai 12,4%) dari tahun 1998 sampai
2000. SIMPULAN

C. Ruang ICCU Dari hasil penelitian teridentifikasi


1. C Arm Omniscop beberapa alat yang tidak pernah digunakan
C Arm yang berada diruang ICCU ini karena mengalami kerusakan karena pe-
buatan pabrik Trophy Radiologie France, nyimpanan yang tidak layak (antara lain
Perancis tahun 1989 dengan tipe Om- suhu kamar tidak terkondisi dengan suhu
niscop. alat), pemeliharaan rutin tidak dilakukan
dan kerusakan yang tidak diketahui se-
Bul. Penel. Kesehatan. Vol. 3 1 , No. 2. 20032: 83 - 94

babnya karena teknisi tidak menguasai alat. dapat meningkatkan derajat kesehatan
Sedangkan kerusakan yang terjadi pada masyarakat.
alat yang sudah terpakai disebabkan karena
tidak terdeteksinya kerusakan dini, suku UCAPAN TERIMA KASIH
cadang mahal, dan tidak dilaksanakannya Terima kasih kami sampaikan ke-
It~ternaldan External Quality Con-trol. pada Kepala Puslitbang Pelayanan dan
Dari beberapa alat yang terinven- Teknologi Kesehatan, Badan Litbangkes
tarisir ada yang tren utilisasinya naik na- atas kesempatan yang diberikan kepada
mun ada juga yang turun. Kenaikan utili- kami untuk melaksanakan penelitian ini.
sasi disebabkan naiknya jumlah kunjungan Terima kasih kami sampaikan pula kepada
penderita dan rujukan dari rumah sakit atau Direktur Rumah Sakit Umum Syaiful
fasilitas pelayanan kesehatan lain. Sedang- Anwar Malang Jawa Timur atas kelan-
kan penurunan utilisasi karena seringnya caran pengumpulan data serta kerjasama-
kerusakan alat sehingga alat tidak bisa nya dalam penelitian ini. Kepada rekan-
digunakan, adanya .alat yang lebih baru rekan tim peneliti kami ucapkan terima
dengan fungsi yang sama, menurunnya kasih atas kerjasamanya. Terima kasih pula
jumlah penderita, biaya mahal sehingga pada berbagai pihak yang telah ~tlembantu
beralih menggunakan tindakan dengan alat kelancaran dan terselesaikan-nya penelitian
lain. ini. Terima kasih pula kami sampaikan
pada para pembimbing Pentaloka penu-
Peralatan yang tidak pernah diguna-
lisan artikel ilmiah Risbinkes sehingga
kan disebabkan karena klinisi tidak tahu
kami dapat menyelesai kannya penulisan
keberadaan alat, pengadaan alat tidak se-
artikel ini.
suai kebutuhan dan bila dipakai maka im-
plikasi pada peningkatan anggaran peme-
DAFTAR RVJ'CKAN
liharaan, tidak ada tenaga yang mengo-
perasikan dan tidak tersedia anggaran I. Banta. H. Da\.id. .4 Basic Manila1 for licaltli
operasional. Hal ini disebabkan karena be- technolog assessnicnt. The I~itcrcou~itt.y
lum optimalnya perencanaan dalam rangka Workshop On Technology Asscssmcnt,
Bangkok. Thailand. 1997.
pengadaan alat baik mengenai teknisi nlau-
pun anggaran operasional dan pemeliha- 2. Progranimc on Health Technology World
raan. Health Organization. Promoting the use of
technology assessment to improve health
Hasil penelitian ini diharapkan akan care in de\eloping countries. Sccond
memberi implikasi pada kebijakan pem- Meeting of \VHO Rcgional Advisers 011
Technology De\ clopmcnt. Assessnient and
bangunan kesehatan terutama dalam per- Transfer. Gene\ a. 1993.
masalahan adopsi teknologi kesehatan.
Karena dengan makin pesatnya teknologi 3. Tri Juni Angkasanat~. Cost recovcry and
utilization of Automatic Clinical Analyxr in
kesehatan akan memberi dampak pada public hospital and clinical laboratory in East
besarnya biaya pelayanan yang ditanggung Java Indonesia. [Thesis for Master of
baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Science in Health Economics], Bangkok,
Chulalong-kern University; 2000.
Diharapkan hasil penelitian ini mem-
beri kontribusi dalam menyusun frame 4. The Canadian Medical Association and The
Institute for Research on Public Policy.
work dalam mewujudkan pemanfa-atan Health care technology: Effectiveness.
teknologi kesehatan yang pada akhir-nya efficiency. and public policy. Edited by
Studi Utilisasi Peralatan ...............(Angkasawati et.al)

David Feeny, Gordon Guyatt and Peter 7. Programme on Health Technology World
Tugwell. Canada. 1986. Health Organization. Promoting the use of
technology assessment to improve health
5. Perhimpunan Peminat Ekonomi kesehatan
care in developing countries. Report of A
Indonesia. Pemanfaatan alat kedokteran
Working Group. Geneva. 1994.
canggih. Laporan Penelitian. Jakarta. 1991.
6. Henshall C,Oortwijn M, Stevens A,
Granados A, Banta D . Priority setting for
hcalth technology assessment. Theoretical
considerations and practical approaches."
International Journal of techiiology Assess-
ment in Health Care 1997: 132. 144-85.

Você também pode gostar