Você está na página 1de 2

Pergaulan merupakan suatu fitrah bagi manusia karena sesungguhnya manusia

merupakan makhluk sosial. Manusia juga memiliki sifat tolong-menolong dan saling
membutuhkan satu dengan yang lainnya. Namun, di zaman sekarang ini banyak sekali remaja
yang terjerumus dalam kemaksiatan akibat salah pergaulan, seperti maraknya video mesum,
pemerkosaan, dan berbagai perilaku menyimpang lainnya. Hal ini dapat terjadi karena
pergaulan tidak dibentengi dengan iman yang kokoh sehingga mudah tergoyahkan oleh arus
pergaulan yang bersifat negatif. Semakin maraknya pergaulan bebas di kalangan remaja,
mengharuskan para remaja belajar tentang pergaulan yang benar secara islam dan sesuai
syariat sejak dini. Sebenarnya tidak hanya pergaulan terhadap lawan jenis yang saat ini sedang
merebak di masyarakat tetapi hubungan antara anak dan orang tua juga banyak penyimpangan
seperti adanya pembunuhan seorang ibu oleh anaknya, hal itu juga disebabkan oleh iman si
anak yang masih lemah dan goyah. Sebenarnya di dalam Al-quran telah dijelaskan hubungan
antara laki-laki dan perempuan ,hubungan sesama jenis, hubungan antara anak dan orang tua,
hubungan antara muslim dan nonmuslim, dan masih banyak lagi yang lainnya. Namun bagi
mereka yang baru saja mengetahui peraturan ini cenderung merasa tertekan karena pergaulan
dalam islam begitu kaku dan tidak seperti pergaulan yang umum ditemui di masyarakat.

A. Pergaulan antara lawan jenis

menjaga batas-batas pergaulan sebagaimana yang telah digariskan Islam. Pandangan


yang diberikan oleh Dr. Yusuf Al-Qaradhawi di dalam Fatawa Muasyirah, Jilid 2 menyebutkan :

Pada prinsipnya, perhubungan di antara lelaki dan wanita tidaklah ditolak secara total,
malahan dibolehkan selagi mana ia bermatlamatkan kebaikan dan atas perkara-perkara yang
dibenarkan syarak.. Dan wajib patuhi kehendak dan ajaran Islam serta prihatin tentang akhlak
dan adab . Allah swt telah mengatur sedemikian rupa mengenai pergaulan antara lawan jenis.
Allah swt berfirman dalam surat Al-Israa ayat 32,

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji.
Dan suatu jalan yang buruk (QS. 17:32).

Dalam ayat tersebut Allah swt telah jelas melarang manusia untuk mendekati zinah karena
sesungguhnya zinah merupakan perbuatan yang keji. Zinah dapat disebabkan oleh kurang
kokohnya iman

Islam mengatur batasan-batasan pergaulan antara laki-laki dan perempuan, batasan- batasan
tersebut dibuat bukan untuk mengekang kebebasan manusia, namun merupakan salah satu
bentuk kasih sayang Allah swt terhadap umat manusia sebagai makhluk yang mulia. Sebagai
muslim yang beriman, seharusnya para remaja memperhatikan beberapa adab pergaulan yang
telah diatur didalam Al-Quran. Adab adab pergaulan dalam islam hendaknya setiap muslim
menjaga pandangan matanya dari melihat lawan jenis secara berlebihan.
B. Pergaulan Sejenis

Dalam hal menjaga aurat, Nabi pun menegaskan sebuah tata krama yang harus
diperhatikan, beliau bersabda: Tidak dibolehkan laki-laki melihat aurat (kemaluan) laki-laki lain,
begitu juga perempuan tidak boleh melihat kemaluan perempuan lain. Dan tidak boleh laki-laki
berkumul dengan laki-laki lain dalam satu kain, begitu juga seorang perempuan tidak boleh
berkemul dengan sesama perempuan dalam satu kain. (HR. Muslim)

C. Pergaulan Seorang Muslim dengan Non Muslim

Dalam perkara-perkara umum (sosial) kita tetap menjalin hubungan yang baik dengan
non muslim sekalipun. Contoh baik: Nabi berdiri ketika iring- iringan jenazah non muslim
melewati beliau. Kita perlu tahu bahwa ada tiga jenis non muslim yaitu kafir harbi, kafir dzimmi,
dan kafir muaahad. Masing- masing mendapat perlakuan yang berbeda. Dalam masalah aqidah
dan ubudiyah, kita tegas terhadap non muslim. Seperti: kita tidak mengucapkan dan menjawab
salam kepada mereka, tidak mengikuti ritual ibadah mereka, dan semacamnya.

D. Pergaulan Sesama Muslim

Sesama muslim adalah bersaudara, seperti tubuh yang satu dan seperti satu bangunan
yang kokoh dan saling mendukung antar bagiannya. Pergaulan sesama muslim dibalut dengan
ukhuwah islamiyah. Derajat-derajat ukhuwah islamiyah adalah alamatus shadr wal lisan wal yad,
yuhibbu liakhihi maa yuhibbu linafsih, dan iitsaar. Ada banyak hak saudara kita atas diri kita,
diantaranya sebagaimana dalam hadits Nabi yaitu jika diberi salam hendaknya menjawab, jika
ada yang bersin hendaknya kita doakan, jika diundang hendaknya menghadirinya, jika ada yang
sakit hendaknya kita jenguk, jika ada yang meninggal hendaknya kita sholatkan dan kita antar ke
pemakamannya, dan jika dimintai nasihat hendaknya kita memberikannya. Selain itu, sesama
muslim juga tidak saling meng-ghibah, tidak memfitnahnya, tidak menyebarkan aibnya,
berusaha membantu dan meringankan bebannya, dan sebagainya.

E. Pergaulan dengan Ortu dan Keluarga

Bersikap santun dan lemah lembut kepada ibu dan bapak, terutama jika telah lanjut
usianya. Jangan berkata ah kepada keduanya. Terhadap keluarga, hendaknya kita senantiasa
saling mengingatkan untuk tetap taat kepada ajaran Islam. Sebagaimana Nabi telah
melakukannya kepada Ahlu Bait. Dan Allah berfirman: Quu anfusakum wa ahliikum naara.

F. Pergaulan dengan Tetangga

Tetangga harus kita hormati. Misalnya dengan tidak menzhalimi, menyakiti dan
mengganggunya, dengan membantunya, dengan meminjaminya sesuatu yang dibutuhkan,
memberinya bagian jika kita sedang masak-masak.

Você também pode gostar