Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1. Animisme, berasal dari kata anima yang artinya nyawa, roh atau
jiwa. Animisme adalah kepercayaan kepada roh, nyawa, arwah
yang dianggap sebagai sesuatu yang berpribadi, yang dapat
menolong atau mencelakakan manusia.
2. Dinamisme, asal kata dunamis (Yunani) yang berarti kekuatan,
kuasa. Dinamisme berarti kepercayaan kepada suatu daya atau
kekuatan yang tidak berpribadi yang ada didalam benda, binatang
dan manusia. Kekuatan itu disebut mana dan sangat ditabukan
oleh manusia karena mana tersebut dapat memberikan
keselamatan atau kecelakaan.
3. Totemisme, berarti lambang. Biasanya dalambentuk binatang dan
itu dilukis pada tubuh manusia (tato). Jadi totemisme adalah
kepercayaan yang didasarkan pada pemahaman bahwa manusia
berasal dari suatu jenis binatang.
4. Spiritisme, kepercayaan kepada roh-roh. Roh ini bisa berasal dari
diri sendiri (melalui bertapa) atau muncul dari luar diri manusia.
Pengertian
1. Dalam bahasa Sansekerta agama terdiri dari kata a berarti tidak dan
gam yang berarti kacau. Jadi agama berarti tidak kacau.
Ada juga kata ugama yang berarti peraturan, tata tertib, hukum ilahi.
Dari dua kata tersebut agama dapat diartikan sebagai upaya manusia
untuk mengaitkan dan menyesuaikan seluruh hidupnya dengan tata
tertib, hukum serta peraturan dari yang ilahi.
2. Dalam bahasa Latin agama disebut religio yang berasal dari akar kata
religere yang berarti :
- mengembalikan ikatan, mengikat kembali
- memperhatikan dengan seksama.
Berdasarkan kata tersebut agama dapat diartikan sebagai tindakan
manusia untuk mengembalikan atau memulihkan ikatan hubungan
yang rusak antara manusia dengan Allah, dengan memperhatikan
kehendak Allah secara seksama.
Aspek agama
Dari pengertian agama di atas kita dapat melihat ada beberapa aspek dari
agama yang meliputi :
Sedikitnya ada dua hal yang mendorong manusia untuk beragama, yaitu :
2. Ketika manusia mengenali dirinya, iapun sadar bahwa ia ada karena ada
sesuatu yang menyebabkannya. Kesadaran ini tidak mungkin diingkari
oleh manusia dan akan mendorong manusia untuk mencari sesuatu yang
menyebabkan dirinya ada.
Pada umumnya suatu agama muncul sebagai hasil upaya manusia untuk
mencari, mengenal suatu kuasa di luar dirinya dan mendekatkan diri kepada
kuasa (Allah) itu. Adapun ciri-ciri umum yang ada pada setiap agama adalah :
kepercayaan akan Allah, Wahyu, sistem ajaran, upacara keagamaan, ajaran
tentang dosa, keselamatan, kehidupan sesudah mati dan sebagainya.
Dalam agama Kristen, manusia digambarkan juga sebagai yang mencari
Allah. Tetapi ini bukanlah unsur yang terpenting (bukan thema dasar). Unsur
yang paling menentukan dalam ajaran Kristen adalah tindakan Allah dalam
kasih-Nya mencari dan menyelamatkan manusia (Roma 5:8; Yohanes 3:16;
Efesus 2:8-9). Kalaupun manusia mengasihi dan beriman kepada Tuhan, hal itu
terjadi karena Allah terlebih dahulu mencari, mengasihi dan menyelamatkan
manusia (Amos 5:4-6; Yohanes 4:21-26).
Inisiatif untuk memulihkan hubungan ini ada pada Allah sendiri. Tindakan
manusia (iman, ketaatan, perhatian terhadap titah Allah dsb) adalah tanggapan
manusia terhadap inisiatif Allah (Mazmur 103:1-4; Roma 7:25; Yohanes 14:26).
Dengan demikian agama Kristen adalah agama yang muncul sebagai
perwujudan tanggapan manusia atas inisiatif Allah, bukan usaha manusia untuk
mencari Allah.
Kedudukan Agama
Massa
Massa Rumah
Rumah
IPA
IPA Tangga
Tangga
IPS
IPS Gereja
Gereja
Bahasa
Bahasa Mental
Mental
Kesenian Agama
Agama
Kesenian
OROR
Ketramp Rohani
Rohani
Ketramp
Tingkah
Tingkah
laku Jasmani
Jasmani
laku
Sikap
Sikap Sosial
Sosial
Pengert
Pengert Penget
Penget
Motivasi/Tujuan orang beragama :
Dengan beragama manusia ingin hidup kekal di masa sekarang dan masa yang
akan datang.
Orang Kristen : orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dengan
segenap hati dan menyintai Tuhan dengan rasa cinta yang murni serta membuka
jiwa dan hidupnya bagi kehendak Allah yang dinyatakan dalam diri kita, sehingga
kita sanggup menaati dan melayani Tuhan.
Mitos, cerita-cerita yang menyatakan asal usul suku, yaitu silsilah yang
dilalui nenek moyang naik sampai kedewa-dewa.
Adat, aturan-aturan hidup yang diberikan oleh dewa-dewa dan nenek
moyang dan dipelihara oleh seluruh anggota suku tersebut.
Ibadah yaitu terlibatnya semua anggota suku dalam persekutuan dengan
dewa-dewa dan nenek moyangnya.