Analisa gas darah merupakan suatu tindakan yang bertujuan untuk pemantauan terhadap sistem respirasi status asam basa tubuh pasien, yaitu pertukaran gas antara udara dari paru serta antara darah dan jaringan (Depkes, 2006). Pemeriksaan gas darah juga dapat menggambarkan hasil berbagai tindakan penunjang yang dilakukan, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu kriteria untuk menilai pengobatan (Muhiman, 2005). 2. Jenis-jenis analisa gas darah a. Analisa Gas Darah Arteri Analisa gas darah arteri dilakukan ketika dibutuhkan informasi tentang status asam-basa klien. Kontraindikasi : keadaan fibrinolisis sistemik, seperti pada terapi trombolitik merupakan keadaan kontraindikasi relatif. Tujuan dilakukan analisa gas darah adalah untuk mengetahui: pH darah Tekanan parsial Karbon Dioksida (PCO2) Bikarbonat (HCO3-) Base excess/deficit Tekanan Oksigen (PO2) Kandungan Oksigen (O2) Saturasi Oksigen (SO2) Lokasi Pengambilan darah : - Arteri radialis - Arteri brakhialis - Arteri femoralis Alat-alat yang dibutuhkan : - Disposable 2,5 cc - Perlak/alas - Heparin - Kapas alcohol - Bak spuit - Bengkok - Penutup udara dari karet - Wadah berisi es - Beri label untuk menulis status klinis pasien yang meliputi : nama, tanggal dan waktu, apakah menerima O2, bila iya berapa liter dan dengan rute apa Teknik pengambilan darah : - Arteri radialis umumnya dapat digunakan meskipun arteri brakhialis juga dapat digunakan - Bila menggunakan arteri radialis, sebaiknya dilakukan Uji Allen, yang mana : Pasien diminta untuk mengepalkan tangan dengan kencang Pengambil darah dengan jari menekan kedua ateri radialis dan ulnaris Pasien diminta membuka dan mengepalkan beberapa kali hingga jari pucat, kemudian biarkan telapak tangan terbuka Pengambil darah melepaskan tekanan jarinya dari arteri ulnaris, telapak tangan akan pulih warnanya dalam 15 detik bila darah dari arteri ulnaris mengisi pembuluh kapiler tangan Perhatian : bila terdapat gangguan kolateralisasi pada arteri ulnaris (uji Allen negative, arteri radialis tidak boleh digunakan untuk pengambilan darah arteri. - Bila menggunakan arteri brakhialis : Arteri brakhialis letaknya lebih dalam dari arteri radialis yaitu di fossa antecubiti. Pengambilan dari arteri brakhialis harus dilakukan dengan memperhatikan letak syaraf, jangan sampai mencederai nervus medianus yang letaknya berdampingan dengan arteri brakhialis Lengan pasien dalam keadaan ekstensi maksimal, siku di hiperekstensikan setelah meletakkan handuk di bawah siku Raba denyut zrteri brakhialis dengan jari Lakukan tindakan asepsis/antisepsis Tusukkan jarum dengan sudut 45 dan lubang jarum menghadap ke atas, 5-10 mm distal dan jari pemeriksa yang menekan pembuluh darah Setelah pengambilan, tekan daerah tusukan selam 5 menit atau lebih hingga perdarahan terhenti Faktor-faktor yang berkontribusi pada nilai-nilai analisa gas darah yang abnormal Obat-obatan dapat meningkatkan pH darah: sodium bikarbonat Kegagalan untuk mengeluarkan semua udara dari spuit akan menyebabkan nilai PaCO2 yang rendah dan nilai PaO2 meningkat Obat-obatan yang dapat meningkatkan PaCO2 : aldosterone, ethacrynic acid, hydrocortisone, metolazone, prednisone, sodium bicarbonate, thiazides. Obat-obatan yang dapat menurunkan PaCO2 : acetazolamide, dimercaprol, methicillin sodium, nitrofurantoin, tetracycline, triamterene. Obat-obatan yang dapat meningkatkan HCO3-: alkaline salts, diuretics Obat-obatan yang dapat menurunkan HCO3-: acid salts. Saturasi oksigen dipengaruhi oteh tekanan parsial oksigen dalam darah, suhu tubuh, pH darah, dan struktur hemoglobin. Cara membaca hitungan hasil gas darah arteri : 1. Lihat pH Langkah pertama adalah lihat pH. pH normal dari darah antara 7,35 7,45. Jika pH darah di bawah 7,35 berarti asidosis, dan jika di atas 7,45 berarti alkalosis. 2. Lihat CO2 Langkah kedua adalah lihat kadar pCO2. Kadar pCO2 normal adalah 35-45 mmHg. Di bawah 35 adalah alkalosis, di atas 45 asidosis. 3. Lihat HCO3 Langkah ketiga adalah lihat kadar HCO3. Kadar normal HCO3 adalah 22-26 mEq/L. Di bawah 22 adalah asidosis, dan di atas 26 alkalosis. 4. Bandingkan CO2 atau HCO3 dengan pH Langkah selanjutnya adalah bandingkan kadar pCO2 atau HCO3 dengan pH untuk menentukan jenis kelainan asam basanya. Contohnya, jika pH asidosis dan CO2 asidosis, maka kelainannya disebabkan oleh sistem pernapasan, sehingga disebut asidosis respiratorik. Contoh lain jika pH alkalosis dan HCO3 alkalosis, maka kelainan asam basanya disebabkan oleh sistem metabolik (atau sistem renal) sehingga disebut metabolik alkalosis. 5. Apakah CO2 atau HCO3 berlawanan dengan pH Langkah kelima adalah melihat apakah kadar pCO2 atau HCO3 berlawanan arah dengan pH. Apabila ada yang berlawanan, maka terdapat kompensasi dari salah satu sistem pernapasan atau metabolik. Contohnya jika pH asidosis, CO2 asidosis dan HCO3 alkalosis, CO2 cocok dengan pH sehingga kelainan primernya asidosis respiratorik. Sedangkan HCO3 berlawanan dengan pH menunjukkan adanya kompensasi dari sistem metabolik. 6. Lihat pO2 dan saturasi O2 Langkah terakhir adalah lihat kadar PaO2 (nilai normal 80-100 mmHg) dan O2 sat (nilai normal 95-100%). Jika di bawah normal maka menunjukkan terjadinya hipoksemia.
B. Analisa Darah Vena
Tujuan dilakukan analisa darah vena antara lain untuk menganalisa kandungan komponen darah, seperti sel darah merah, sel darah putih, angka leukosit, dan angka trombosit. Darah vena juga dapat digunakan untuk analisa gas darah jika darah arteri tidak dapat diperoleh. Rentang Nilai Analisis Gas Darah Vena Perifer dan Arteri (Chris Higgins, 2011; Laboratory Service Manual, 2005) Arteri Vena pH 7,35 7,45 7,31 7,41 PCO2 (kPa) 4,7 6,0 5,5 6,8 PCO2 (mmHg) 35 45 41 51 Bikarbonat 22 28 23 29 (mmol/L) PO2 (kPa) 10,6 13,3 4,0 5,3 PO2 (mmHg) 80 100 30 40 SaO2 (%) >95 75 BE -2 - +2 -3 - +3 DAFTAR PUSTAKA http://fk.unsoed.ac.id/sites/default/files/img/modul%20labskill/genap%20I/Genap%20I% 20-%20Analisa%20Gas%20darah%20dan%20injeksi.pdf http://staff.ui.ac.id/system/files/users/afifah/material/agd.pdf http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-990-2054943610-tesis%20utami.pdf http://thisisyourway.blogspot.co.id/2012/12/6-langkah-mudah-membaca-analisa-gas.html