Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun oleh:
Geriatric medicine berasal dari kata geron (usia lanjut) dan iatreia
(perawatan penyakit), sehingga geriatric medicine diartikan sebagai cabang ilmu
kedokteran yang mempelajari penyakit dan masalah kesehatan pada usia lanjut
menyangkut aspek preventif, diagnosis, dan tata laksana. Geriatric medicine jelas
sangat berkaitan dengan lanjut usia (lansia). Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang
yang mencapai usia 60 tahun ke atas, berdasarkan Undang Undang nomor 13
tahun 1988 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu : Usia pertengahan (middle
age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 90
tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
Di Indonesia persentase penduduk lansia tahun 2008, 2009 dan 2012 telah
mencapai di atas 7% dari keseluruhan penduduk. Struktur penduduk tersebut
merupakan salah satu indikator keberhasilan pencapaian pembangunan manusia
secara global dan nasional. Keadaan ini berkaitan dengan adanya perbaikan
kualitas kesehatan dan kondisi sosial masyarakat yang meningkat.
Situasi global pada saat ini di antaranya adalah :
- Setengah jumlah lansia di dunia (400 juta jiwa) berada di Asia.
- Pertumbuhan lansia pada negara sedang berkembang lebih tinggi dari
negara yang sudah berkembang.
- Masalah terbesar lansia adalah penyakit degeneratif.
- Diperkirakan pada tahun 2050 sekitar 75% lansia penderita penyakit
degeneratif tidak dapat beraktifitas (tinggal di rumah).
Meningkatnya populasi lansia juga dipengaruhi oleh meningkatnya usia
harapan hidup. Sejak tahun 2004 2015 memperlihatkan adanya peningkatan usia
harapan hidup dari 68,6 tahun menjadi 70,8 tahun. Meningkatnya jumlah
penduduk lansia secara tidak langsung meningkatkan angka beban tanggungan
(dependency ratio), yaitu angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya
orang yang tidak produktif (usia < 15 tahun dan > 65 tahun) dan banyaknya orang
yang termasuk umur produktif (15 64 tahun). Angka ini mencerminkan besarnya
beban ekonomi yang harus ditanggung penduduk usia produktif untuk membiayai
penduduk non produktif. Tahun 2015 Angka Beban Tanggungan Indonesia
sebesar 48,63 per 100, artinya setiap 100 orang penduduk yang masih produktif
akan menanggung minimal 49 orang yang tidak produktif.
Peningkatan populasi lansia di Indonesia dapat menimbulkan permasalahan
terkait aspek medis, psikologis, ekonomi dan sosial sehingga diperlukan
peningkatan pelayanan kesehatan terhadap lansia. Upaya intervensi kesehatan
dilakukan melalui pendekatan siklus hidup sejak dalam kandungan hingga
dewasa, yang pada akhirnya akan memberikan dampak besar terhadap terciptanya
lansia yang sehat, mandiri dan produktif. Dalam mewujudkan lansia sehat,
mandiri, berkualitas dan produktif harus dilakukan pembinaan kesehatan sedini
mungkin selama siklus kehidupan sampai fase lanjut usia dengan memerhatikan
faktor-faktor resiko yang harus dihindari dan faktor-faktor protektif yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kesehatan lansia. Salah satu jenis pelayanan
kesehatan yang dapat diberikan kepada lansia adalah kunjungan rumah atau home
visit. Salah satu pelaksanaan home visit pada lansia adalah dengan melakukan
asesmen geriatri yang bertujuan untuk mengevaluasi kesehatan secara
komprehensif dengan harapan dapat meningkatkan kualitas kesehatan pasien
lansia yang dikunjungi. Pada tulisan ini akan dilaporkan sebuah laporan asesmen
geriatrik pada pasien perempuan usia 70 tahun dengan diagnosis stroke non
hemoragik (hemiparesis dextra), hipertensi grade 2, diabetes mellitus dengan
katarak.
BAB II
ASESMEN GERIATRI
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir/Umur : 70 tahun
Alamat : Jalan Madrasah No. 5 RT/RW 09/2,
Gandaria Selatan
Riwayat Pekerjaan : Pedagang
Nama Orang Terdekat : Ny. M
Jumlah Anak : 5
Jumlah Cucu : 2
Jumlah Cicit : -
Pembiayaan Kesehatan : Jaminan kesehatan BPJS
9. Penapisan depresi
Untuk setiap pertanyaan di bawah ini, penjelasan mana yang paling dekat
dengan perasaan yang anda rasakan bulan lalu?
2. Ambulansi
3. Tranfer
4. Berpakaian
5. Berdandan
6. BAB / BAK
7. Makan
8. Sediakan makan
9. Atur keuangan
b. Keterbatasan Fungsional
Pertanyaan : Sudah berapa lamakah (apabila ada) kesehatan anda
membatasi kegiatan anda berikut ini?
3. Pendengaran
4. Penglihatan
Kiri
5. Mulut
6. Leher
7. Dada
Massa teraba : Tidak ada
Kelainan Lain : Tidak ada
8. Paru-paru
9. Kardiovaskular
a. Jantung
Tidak
Temuan klinis +1 +2 +3 +4
Ada
Arteri dorsalis pedis
Kanan
Kiri
Arteri tibialis posterior
Kanan
Kiri
10. Abdomen
Hati membesar : Tidak ada
Massa abdomen lain : Tidak ada
Bising/bruit : Normal
Nyeri tekan : Tidak ada
Cairan asites : Tidak ada
Limpa membesar/tidak : Tidak ada
11. Rektum/Anus: Tidak dilakukan pemeriksaan
12. Genital/Pelvis: Tidak dilakukan pemeriksaan
13. Muskuloskeletal
Gerak
terbatas
Nyeri
Odem
Jumlah kesalahan:
0-2 Kesalahan : baik
3-4 Kesalahan : Gangguan Intelek ringan
5-7 Kesalahan : Gangguan intelek sedang
7-10 Kesalahan : Gangguan Intelek Berat
Sensorik :
- tajam -
- raba -
- getaran -
Refleks
Sereblar : - jari ke hidung -
- Tumit ke ujung kaki -
- Romberg -
Gerak langkah -
e. Tanda-tanda lain
Pemeriksaan Ya Tidak Bila Ya, jelaskan
Tremor saat istirahat
Rigiditas cogwebell
Bradikinesia
Tremor intense
Gerakan tak sadar
Refleks patologis
C. RISIKO JATUH
Kesimpulan: Dari tabel di atas tampak pasien memiliki resiko jatuh berat
D. DATA LABORATORIK
Dilakukan pemeriksaan gula darah puasa di laboratorium
Tanggal Jenis pemeriksaan Hasil
02/6/2017 Gula Darah Puasa 588 mg/dL
28/7/2017 Gula Darah Puasa 428 mg/dL
3/8/2017 Gula Darah Puasa 350 mg/dL
Kesimpulan: Dari hasil lab Gula Darah Puasa terlihat meningkat, bisa
disimpulkan hiperglikemi.