Você está na página 1de 23

SHARE D' MOMENT

I just wanna "FEEL THIS MOMENT"

Home

Diary

Makalah

All about me

Berti Pradana

Moody girl . Cat lovers . Poltekkees Malang. be a profesional Nurse. In relationship w/ my architect
:*

Lihat profil lengkapku

Histori

2014 (145)

o Desember (142)

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DENGAN I...

STRATEGI PELAKSANAAN HDR /HARGA DIRI RENDAH

SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAN KELUARGA DALAM MENCE...

PEDOMAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN JIWA

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA

Laporan Pendahuluan RETARDASI MENTAL BERAT

LAPORAN PENDAHULUAN DEPRESI-MANIA

LAPORAN PENDAHULUAN HALUSINASI PENDENGARAN

LAPORAN PENDAHULUAN PERILAKU BUNUH DIRI

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN KEPRIBADIAN ASTHENIK


LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN SADISME

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN BIPOLAR

LAPORAN PENDAHULUAN SKOZOFRENI SIMPLEKS

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN KECEMASAN

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID

LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN ANXIETAS FOBIK

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN KEPRIBADIAN AFEKTIF

LAPORAN PENDAHULUAN DEPRESI

LAPORAN PENDAHULUAN PERILAKU KEKERASAN

LAPORAN PENDAHULUAN SKIZOFRENIA HEBEFRENIK

LAPORAN PENDAHULUAN HALUSINASI

LAPORAN PENDAHULUAN DEMENTIA PARALITIKA

LAPORAN PENDAHULUAN DEMENSIA ALZHEIMER

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN WAHAM

LAPORAN PENDAHULUAN SKRIZOFRENIA PARANOID

LAPORAN PENDAHULUAN DELIRIUM

LAPORAN PENDAHULUAN TRAUMA

LAPORAN PENDAHULUAN FETISHISME

LAPORAN PENDAHULUAN RETARDASI MENTAL RINGAN

LAPORAN PENDAHULUAN NEUROSA KECEMASAN

LAPORAN PENDAHULUAN NEUROSA DEPRESIF

LAPORAN PENDAHULUAN NEUROSA HIPOKONDRIK

LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL

LAPORAN PENDAHULUAN PARANOIA

LAPORAN PENDAHULUAN KEPRIBADIAN PASIF AGRESIF

LAPORAN PENDAHULUAN HOMOSEXUALITAS


LAPORAN PENDAHULUAN DEPRESI

LAPORAN PENDAHULUAN DEMENSIA PRESENILIS

LAPORAN PENDAHULUAN DEMENSIA SENILIS

LAPORAN PENDAHULUAN EPILEPSI

LAPORAN PENDAHULUAN PSIKOSA MANIK DEPRESIF SEMI DE...

LAPORAN PENDAHULUAN SKIZOFRENIA RESIDUAL

Laporan Pendahuluan Skizofrenia Katatonik

LAPORAN PENDAHULUAN PARANOID SKIZOFRENIA

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN JIWA PENYIMPANGAN SEX...

LAPORAN PENDAHULUAN SKIZOFRENIA HIBEFRENIK

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ALERGI

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KANKER OVARIUM

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) CA MAMMAE

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) MOLA HIDATIDOSA (HAM...

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PREEKLAMPSIA BERAT (...

SAP PRETERM PREMATURE RUPTURE of MEMBRANE (PPROM)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) STRUMA

Modul Komponen SIMPUS

MAKALAH MANAJEMEN PENANGGULANGAN PASCA BENCANA

Makalah perkembangan sistem informasi kesehatan di...

MAKALAH KEPERAWATAN GAWAT DARURAT TRIAGE

MAKALAH SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT

RENCANA STRATEGI PROMOSI KESEHATAN DI TEMPAT WISAT...

ASKEP KATARAK

DIALOG IN THE HOSPITAL ABOUT NURSING ACTIONS

PROMOSI KESEHATAN DI SEKOLAH (MENGGOSOK GIGI DAN M...


SATUAN ACARA PENYULUHAN SEKS EDUCATION UNTUK REMA...

LAPORAN PENDAHULUAN KANKER

MAKALAH HIPERTIROID

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.I PADA Tn.I DENGAN...

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn .A PADA Ny. S DENG...

SENAM DIABETIK

IMOBILITAS DAN INTOLERANSI AKTIVITAS PADA LANSIA

Tehnik Latihan Kandung Kemih untuk Lansia

SOP Vital Sign

NURSING CARE PLANNING ABOUT DIARRHEA

PROMOSI KESEHATAN DI SEKOLAH (MENGGOSOK GIGI DAN M...

ASUHAN KEPERAWATAN INFARK MYOCARD

SOP PENGUKURAN CVC

ASKEP HEMOROID

Asuhan Keperawatan Pada Klien Apendisitis

ASKEP HERNIA

ASKEP DIARE

ASKEP GASTRITIS

ASUHAN KEPERAWATAN ILEUS

ASKEP TRAUMA ABDOMEN

ASKEP HEMATOMA

ASKEP HEPATITIS

ASKEP DIARE

TOOL EVALUASI PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI

SOP Mantoux Test

SCORE DOWN RDS


REAKSI TRANSFUSI

Perawatan Pre dan Post Kemoterapi

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA ANAK DAN REMAJA

THALASEMIA

LEUKIMIA

ANEMIA

MAKALAH MENINGITIS PADA ANAK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMB...

ASKEP ANAK KEJANG

o November (3)

Blogger templates

Time

Number Visitor

site meter statistics

songs

divine-music.info

MAKALAH BIOKIMIA : PROTEIN

Diposting oleh Berti Pradana di 17.28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Protein adalah makromolekul yang paling banyak ditemukan di dalam sel makhluk hidup dan
merupakan 50 persen atau lebih dari berat kering sel. Protein memiliki jumlah yang sangat bervariasi
yang mulai dari struktur maupun fungsinya. Peranan protein diantaranya sebagai katalisator,
pendukung, cadangan, sistem imun, alat gerak, sistem transpor, dan respon kimiawi. Protein-protein
tersebut merupakan hasil ekspresi dari informasi genetik masing-masing suatu organisme tak
terkecuali pada bakteri (Campbell et al., 2009; Lehninger et al., 2004). Protein dan gen memiliki
hubungan yang sangat dekat dimana kode genetik berupa DNA dienkripsi dalam bentuk kromosom
yang selanjutnya kode genetik tersebut ditranslasikan menjadi protein melalui serangkain
mekanisme yang melibatkan RNA dan ribosom (Vo-Dinh, 2005).

Asam amino merupakan unit pembangun Protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida pada
setiap ujungnya. Protein tersusun dari atom C, H, O, dan N, serta kadang-kadang P dan S. Dari
keseluruhan Asam amino yang terdapat di alam hanya 20 Asam amino yang yang biasa dijumpai
pada protein. Tidak semua Asam amino terdapat di dalam molekul Protein, karena memiliki tugas
lain. Sama halnya dengan proses metabolisme pada komponen lain, pada metabolisme Protein dan
Asam amino juga terjadi anabolisme dan katabolisme yang juga membutuhkan peranan enzim.
Sehingga kita harus tahu bagaimana proses metabolisme dari Protein dan Asam amino. Maka dari itu
penulis menyusun makalah ini yang di dalamnya penulis berusaha memaparkan dan menjelaskan
secara rinci, bagaimana proses metabolisme Protein dan Asam amino. Sehingga para pembaca dapat
memahami secara jelas proses metabolisme Protein dan Asam amino.

1.2. Tujuan Penyusunan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan makalah ini antara lain sebagai berikut :

1. Untuk menjelaskan pengertian, sejarah penemuan, struktur molekul, sifat, fungsi, sumber, dan
klasifikasi dari Protein dan Asam amino.

2. Untuk menjelaskan bagaimana proses metabolisme Protein dan Asam amino di dalam tubuh.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian tentang Protein

2.1.1 Pengertian Protein

Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer Asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Kebanyakan Protein merupakan enzim atau subunit enzim.

2.1.2 Sejarah Penemuan Protein

Protein ditemukan oleh Jns Jakob Berzelius pada tahun 1838. Namun yang memperkenalkan istilah
protein adalah Mulder, pada tahun 1830. Protein berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos yang
berarti yang paling utama.

2.1.3 Struktur Molekul Protein


Molekul Protein mengandung karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N) dan kadang kala
sulfur (S) serta fosfor (P).

2.1.4 Ciri Ciri Protein

Protein diperkenalkan sebagai molekul makro pemberi keterangan, karena urutan asam amino dari
protein tertentu mencerminkan keterangan genetik yang terkandung dalam urutan basa dari bagian
yang bersangkutan dalam DNA yang mengarahkan biosintesis protein.

Tiap jenis protein ditandai ciri-cirinya oleh:

1. Susunan kimia yang khas


Setiap protein individual merupakan senyawa murni.

2. Bobot molekular yang khas


Semua molekul dalam suatu contoh tertentu dari protein murni mempunyai bobot molekular yang
sama. Karena molekulnya yang besar maka protein mudah sekali mengalami perubahan fisik
ataupun aktivitas biologisnya.

3. Urutan asam amino yang khas


Urutan asam amino dari protein tertentu adalah terinci secara genetik. Akan tetapi, perubahan-
perubahan kecil dalam urutan asam amino dari protein tertentu (Page, D.S. 1997)

2.1.5 Sifat Sifat Protein

Protein mempunyai sifat-sifat yaitu :

1. Ionisasi

Yaitu apabila protein larut di dalam air akan membentuk ion positif dan ion negatif.

2. Denaturasi

Yaitu perubahan konformasi serta posisi protein sehingga aktivitasnya berkurang atau
kemampuannya menunjang aktivitas organ tertentu dalam tubuh hilang sehingga tubuh mengalami
keracunan.

3. Viskositas

Yaitu tahanan yang timbul oleh adanya gesekan antara molekul di dalam zat cair yang mengalir.

4. Kristalisasi

Yaitu proses yang sering dilakukan dengan jalan penambahan garam ammonium sulfat atau NaCl
pada larutan dengan pengaturan PH pada titik isoelektriknya.

5. Sistem koloid

Yaitu sistem yang heterogen terdiri atas dua fase yaitu partikel kecil yang terdispersi dari medium
pendispersi atau pelarutnya.

Sifat- sifat suatu protein ditentukan oleh :


1. Macam asam amino yang terdapat dalam molekul protein.

2. Jumlah tiap macam asam amino itu.

3. Susunan asam amino dalam tiap molekul protein (Sediaoetama, 1991).

2.1.6 Fungsi dan Manfaat Protein

Menurut Aminah (2005) yang mengutip dari Marsetyo dan Kartasapoetra fungsi protein di dalam
tubuh yaitu :

A. Protein sebagai Zat Pembangun

Maksud zat pembangun di sini adalah bahwa protein itu merupakan bahan pembentuk berbagai
jaringan tubuh baru, dimana proses pembentukan jaringan baru selalu terjadi di dalam tubuh, antara
lain:

1. Pada masa pertumbuhan

Proses ini terjadi mulai dari lahir sampai menjadi dewasa muda. Dalam masa ini proses
pembentukan jaringan terjadi secara besar- besaran.

2. Dalam masa hamil

Di dalam tubuh wanita yang sedang hamil terjadi pembentukan jaringanjaringan baru dari janin
yang sedang dikandungnya. Pembentukan jaringan baru pada waktu hamil terjadi lebih cepat di
pertengahan kehamilan.

3. Penggantian jaringanjaringan yang rusak dan dirombak

Pada waktu orang sakit keras atau pada berbagai penyakit menahun terlihat orang menjadi kurus
disebabkan banyak jaringannya yang rusak.

4. Waktu latihanlatihan dan olah raga terjadi pula pembentukan jaringan baru, terutama jaringan
otot.

B. Protein sebagai Zat Pengatur

Protein termasuk pula kedalam golongan zat pengatur, karena protein ikut pula mengatur berbagai
proses tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung sebagai bahan pembentuk zatzat yang
mengatur berbagai proses tubuh.

C. Protein sebagai Pemberi Tenaga

Para peneliti telah menemukan bahwa komposisi protein mengandung unsur karbon, dengan
demikian maka jelas protein dapat berfungsi sebagai sumber energi pula. Dalam keadaan
tersedianya karbohidrat tidak mencukupi, maka untuk menyediakan energi sejumlah karbon yang
terkandung dalam protein akan dimanfaatkan seperlunya sehingga berlangsung pembakaran dan
sejumlah protein lainnya digunakan memenuhi fungsi yang sebenarnya yaitu untuk pembentukan
jaringan.

Selain itu, manfaat protein bagi tubuh kita sangatlah banyak. Protein sangat mempengaruhi proses
pertumbuhan tubuh kita. Diantara manfaat protein tersebut adalah sebagai berikut:

Sebagai enzim. Protein memiliki peranan yang besar untuk mempercepat reaksi biologis.

Sebagai alat pengangkut dan penyimpan. Protein yang terkandung dalam hemoglobin dapat
mengangkut oksigen dalam eritrosit. Protein yang terkandung dalam mioglobin dapat mengangkut
oksigen dalam otot.

Untuk penunjang mekanis. Salah satu protein berbentuk serabut yang disebut kolagen memiliki
fungsi untuk menjaga kekuatan dan daya tahan tulang dan kulit.

Sebagai pertahanan tubuh atau imunisasi Pertahanan tubuh. Protein ini biasa digunakan dalam
bentuk antibodi.

Sebagai media perambatan impuls syaraf.

Sebagai Pengendalian pertumbuhan.

2.1.7 Jenis Jenis Protein

Kolagen, protein struktur yang diperlukan untuk membentuk kulit, tulang dan ikatan tisu.

Antibodi, protein sistem pertahanan yang melindungi badan daripada serangan penyakit.

Dismutase superoxide, protein yang membersihkan darah kita.

Ovulbumin, protein simpanan yang memelihara badan.

Hemoglobin, protein yang berfungsi sebagai pembawa oksigen.

Toksin, protein racun yang digunakan untuk membunuh kuman.

Insulin, protein hormon yang mengawal aras glukosa dalam darah.

Tripsin, protein yang mencernakan makanan protein.

2.1.8 Sumber Protein

Pengelompokan Protein dapat dibedakan menurut sumbernya yaitu :

A. Protein Hewani

Yaitu sumber protein yang berasal dari hewan.

Contohnya : Daging, ikan, ayam, udang, susu dll.

B. Protein Nabati
Yaitu sumber protein yang berasal dari tumbuhan.

Contohnya : suku polong polongan, kentang, tempe, tahu, dll.

2.1.9 Klasifikasi Protein

Penggolongan protein dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain:


1. Berdasarkan Struktur Molekulnya

Protein yang tersusun dari rantai asam amino akan memiliki berbagai macam struktur
khas pada masing-masing protein. Karena protein disusun oleh asam amino yang berbeda secara
kimiawinya, maka suatu protein akan terangkai melalui ikatan peptida dan bahkan terkadang
dihubungkan oleh ikatan sulfida. Selanjutnya protein bisa mengalami pelipatan-pelipatan
membentuk struktur yang bermacam-macam. Adapun struktur protein meliputi struktur primer,
struktur sekunder, struktur tersier, dan struktur kuartener :

A. Struktur Primer

Merupakan struktur yang sederhana dengan urutan-urutan asam amino yang tersusun secara
linear yang mirip seperti tatanan huruf dalam sebuah kata dan tidak terjadi percabangan rantai.
Struktur primer terbentuk melalui ikatan antara gugus amino dengan gugus karboksil. Ikatan
tersebut dinamakan ikatan peptida atau ikatan amida (Berg et al., 2006; Lodish et al., 2003). Struktur
ini dapat menentukan urutan suatu asam amino dari suatu polipeptida (Voet & Judith, 2009).

Gambar 1. Struktur primer dari protein (Campbell et al., 2009).

B. Struktur Sekunder

Merupakan kombinasi antara struktur primer yang linear distabilkan oleh ikatan hidrogen antara
gugus =CO dan =NH di sepanjang tulang belakang polipeptida. Salah satu contoh struktur sekunder
adalah -heliks dan -pleated. Struktur ini memiliki segmen-segmen dalam polipeptida yang terlilit
atau terlipat secara berulang. (Campbell et al., 2009; Conn, 2008).

Gambar 2. Struktur sekunder -heliks Gambar 3. Struktur sekunder -pleated

Struktur -heliks terbentuk antara masing-masing atom oksigen karbonil pada suatu ikatan peptida
dengan hidrogen yang melekat ke gugus amida pada suatu ikatan peptida empat residu asam amino
di sepanjang rantai polipeptida (Murray et al, 2009). Pada struktur sekunder -pleated terbentuk
melalui ikatan hidrogen antara daerah linear rantai polipeptida.
C. Struktur Tersier

Struktur tersier dari suatu protein adalah lapisan yang tumpang tindih di atas pola struktur
sekunder yang terdiri atas pemutarbalikan tak beraturan dari ikatan antara rantai samping (gugus R)
berbagai asam amino. Struktur ini merupakan konformasi tiga dimensi yang mengacu pada
hubungan spasial antar struktur sekunder. Struktur ini distabilkan oleh empat macam ikatan, yakni
ikatan hidrogen, ikatan ionik, ikatan kovalen, dan ikatan hidrofobik. Dalam struktur ini, ikatan
hidrofobik sangat penting bagi protein. Asam amino yang memiliki sifat hidrofobik akan berikatan di
bagian dalam protein globuler yang tidak berikatan dengan air, sementara asam amino yang bersifat
hodrofilik secara umum akan berada di sisi permukaan luar yang berikatan dengan air di
sekelilingnya (Murray et al, 2009; Lehninger et al, 2004).

Gambar 4. Bentuk struktur tersier dari protein denitrificans cytochrome C550 pada
bakteri Paracoccus denitrificans (Timkovich and Dickerson, 1976).

D. Struktur Kuartener

Adalah gambaran dari pengaturan sub-unit atau promoter protein dalam ruang. Struktur
ini memiliki dua atau lebih dari sub-unit protein dengan struktur tersier yang akan membentuk
protein kompleks yang fungsional. ikatan yang berperan dalam struktur ini adalah ikatan
nonkovalen, yakni interaksi elektrostatis, hidrogen, dan hidrofobik. Protein dengan struktur
kuarterner sering disebut juga dengan protein multimerik. Jika protein yang tersusun dari dua sub-
unit disebut dengan protein dimerik dan jika tersusun dari empat sub-unit disebut dengan protein
tetramerik (Lodish et al., 2003; Murray et al, 2009).

Gambar 5. Struktur kuartener

2. Berdasarkan Bentuk dan Sifat Fisik


A. Protein globular

Terdiri dari polipeptida yang bergabung satu sama lain (berlipat rapat) membentuk
bulat padat. Misalnya enzim, albumin, globulin, protamin. Protein ini larut dalam air, asam, basa,
dan etanol.

B. Protein serabut (fibrous protein)

Terdiri dari peptida berantai panjang dan berupa serat-serat yang tersusun memanjang, dan
memberikan peran struktural atau pelindung. Misalnya fibroin pada sutera dan keratin pada rambut
dan bulu domba. Protein ini tidak larut dalam air, asam, basa, maupun etanol.

3. Berdasarkan Fungsi Biologi


Tabel 1. Fungsi dari protein secara terperinci adalah sebagai berikut :

Fungsi Jenis Contoh

Katalitik Enzim Katalase pepsin

Struktural Protein struktural Kolagen, elastin, keratin

Motil (mekanik) Protein kontraktil Aktin, Myosin

Penyimpanan Protein angkutan Kasein (susu), ovalbumin (telur), feritin (penyimpan besi)

Pengangkutan Protein angkutan Albumin serum (asam lemak) hemoglobin (oksigen)

Protein hormon Insulin


Pengatur
enzim pengatur Fosfofruktokinasa

Antibodi
Imun globulin
Perlindungan Protein
Trombin, fibrinogen
penggumpal

Tanggap toksik Protein toksin Toksin bisa ular, toksin bakteri (bortulisme, difteri)

4. Berdasarkan Daya Larutnya

Albumin. Larut air, mengendap dengan garam konsentrasi tinggi. Misalnya albumin telur dan
albumin serum.

Globulin Glutelin. Tidak larut dalam larutan netral, larut asam dan basa encer. Glutenin
(gandum), orizenin (padi).

Gliadin (prolamin). Larut etanol 70-80%, tidak larut air dan etanol 100%. Gliadin/gandum,
zein/jagung.

Histon. Bersifat basa, cenderung berikatan dengan asam nukleat di dalam sel. Globin bereaksi
dengan heme (senyawa asam menjadi hemoglobin). Tidak larut air, garam encer dan pekat (jenuh
30-50%). Misalnya globulin serum dan globulin telur.

Protamin. Larut dalam air dan bersifat basa, dapat berikatan dengan asam nukleat menjadi
nukleoprotamin (sperma ikan). Contohnya salmin.
5. Protein Majemuk
Adalah protein yang mengandung senyawa bukan hanya protein. Di antaranya adalah sebagai
berikut :

Fosfoprotein, yaitu protein yang mengandung fosfor. Misalnya kasein pada susu, dan vitelin
pada kuning telur.

Kromoprotein yaitu protein berpigmen. Misalnya asam askorbat oksidase mengandung Cu.

Protein Koenzim. Misalnya NAD+, FMN, FAD dan NADP+.

Lipoprotein, yaitu protein yang mengandung asam lemak, lesitin.

Metaloprotein, yaitu protein yang mengandung unsur-unsur anorganik (Fe, Co, Mn, Zn, Cu, Mg
dsb).

Glikoprotein, yaitu protein yang mengandung gugus prostetik karbohidrat. Misalnya musin
(pada air liur), oskomukoid (pada tulang).

Nukleoprotein yaitu antara protein dan asam nukleat berhubungan (berikatan valensi
sekunder). Misalnya pada jasad renik.

2.2 Kajian tentang Asam Amino

2.2.1. Pengertian Asam Amino

Protein tersusun dari peptida-peptida sehingga membentuk suatu polimer yang disebut polipeptida.
Setiap monomernya tersusun atas suatu asam amino. Asam Amino merupakan senyawa organik
yang memiliki gugus fungsional Karboksil (-COOH) yang bersifat Asam dan Amina (biasanya NH2)
yang bersifat Basa.

2.2.2. Struktur Molekul Asam Amino

Secara umum mempunyai struktur satu atom C yang mengikat empat gugus. Pada keempat
pasangannya yang berbeda itu adalah gugus amino, gugus karboksil, atom hidrogen, dan berbagai
gugus yang disimbolkan dengan huruf R. Gugus R disebut juga sebagai Rantai samping yang berbeda
dengan gugus amino. (Campbell et al., 2009).

Gambar 6. Struktur umum asam amino (Lehninger et al., 2004).

2.2.3. Jenis Asam Amino

Berdasarkan biosintesis Asam amino tebagi dua jenis Asam amino yaitu :

Asam Amino Essential


Adalah asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh dan berasal dari makanan yang kita
makan. Asam Amino yang termasuk dalam asam amino essential adalah : Histidin, Isoleusin, Leusin,
Lysin, Metionin, Fenilalanin, Treonin, Triftofan, Valin.

Asam Amino Nonessential

Adalah asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh dan yang berasal dari tubuh. Asam Amino yang
termasuk dalam asam amino nonessential adalah : Alanin, Arginin, Asparagin, Asam aspartat,
Cysteine, Asam glutamat, Glutamine, Glycine, Proline, Serine, Tyrosine, Hydroxylysine,
Hydroxyproline.

2.2.4. Sumber Asam Amino

Asam amino dapat diperoleh dari :

1. Protein dalam makanan

2. Proses synthesa asam amino nonessential (transaminasi terhadap metabolite)

3. Degradasi protein tubuh.

Asam-asam amino dapat diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasil degradasi protein di
dalam tubuh kita. Degradasi ini merupakan proses kontinu. Karena protein di dalam tubuh secara
terus menerus diganti (protein turnover). Contoh dari protein turnover, tercantum pada tabel berikut
:

Tabel 2. Contoh protein turnover :

Protein Turnover rate (waktu paruh)

Enzim 7-10 menit

Di dalam hati 10 hari

Di dalam plasma 10 hari

Hemoglobin 120 hari

Otot 180 hari

Kolagen 1000 hari


2.2.4 Fungsi Asam Amino

1. Membentuk protein yang dibutuhkan.

2. Membentuk glukosa.

3. Membentuk badan-badan keton, dll

4. Menghasilkan energi.

5. Membentuk molekul nonprotein (derivat asam amino).

Asam-asam amino juga menyediakan kebutuhan nitrogen untuk :

1. Struktur basa nitrogen DNA dan RNA.

2. Heme dan struktur lain yang serupa seperti mioglobin, hemoglobin, sitokrom, enzim dll.

3. Asetilkolin dan neurotransmitter lainnya.

4. Hormon dan fosfolipid.

Selain menyediakan kebutuhan nitrogen, asam-asam amino dapat juga digunakan sebagai sumber
energi jika nitrogen dilepas.

2.2.5 Macam Macam Asam Amino

Ada 20 macam asam amino, yang masing-masing ditentukan oleh jenis gugus R atau rantai samping
dari asam amino. Jika gugus R berbeda maka jenis asam amino berbeda. Gugus R dari asam amino
bervariasi dalam hal ukuran, bentuk, muatan, kapasitas pengikatan hidrogen serta reaktivitas kimia.
Untuk selanjutnya, dapat dilihat nama nama dari 20 macam asam amino pada Tabel 2.

Tabel 2. Nama-nama asam amino

No Nama Singkatan
1 Alanin (alanine) Ala

2 Arginin (arginine) Arg

3 Asparagin (asparagine) Asn

4 Asam aspartat (aspartic acid) Asp

5 Sistein (cystine) Cys

6 Glutamin (Glutamine) Gln

7 Asam glutamat (glutamic acid) Glu

8 Glisin (Glycine) Gly

9 Histidin (histidine) His

10 Isoleusin (isoleucine) Ile

11 Leusin (leucine) Leu

12 Lisin (Lysine) Lys

13 Metionin (methionine) Met

14 Fenilalanin (phenilalanine) Phe

15 Prolin (proline) Pro

16 Serin (Serine) Ser

17 Treonin (Threonine) Thr

18 Triptofan (Tryptophan) Trp

19 Tirosin (tyrosine) Tyr

20 Valin (valine) Val

2.3 Kajian tentang Metabolisme Protein dan Asam Amino

2.3.1 Pembentukan Protein Atau Asam Amino

Metabolisme protein akan tersusun atas jumlah asam amino yang membentuk rangkaian sederhana
dengan diikat oleh unsur kimiawi lainnya seperti peptida. Protein-protein tersebut akan membentuk
semacam gugus amina dan gugus karboksil yang terjaring dalam darah. Jumlah peptida dalam
protein sendiri sangat beragam ada yang mencapai 10 hingga 100 asam amino. Selain itu protein
juga memiliki jenis sebagai hasil dari senyawa kimia yang berada pada tubuh kita misalnya ada unsur
glikoprotein yang banyak mengandung karbohidrat, ada pula lipoprotein yang banyak mengandung
lipid. Jika asam amino dalam metabolisme protein sudah lengkap terangkai maka akan memiliki
fungsi tersendiri. Seperti membangun sel-sel yang rusak akibat kondisi tubuh yang tidak stabil,
membentuk zat-zat pengatur yaitu enzim dan hormon serta membentuk zat inti untuk energi yang
setara dengan 4,1 kalori.

2.3.2 Pengertian Metabolisme Protein

Metabolisme adalah segala proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Proses
metabolisme terbagi menjadi dua yaitu Anabolisme dan Katabolisme. Anabolisme adalah proses
sintesis molekul kimia kecil menjadi besar yang membutuhkan energi (ATP), katabolisme adalah
proses penguraian molekul besar menjadi molekul kecil yang melepaskan energi (ATP).

Metabolisme protein adalah metabolisme yang berasal dari asam amino yang sumbernya dari asam
itu sendiri. Dalam total keseluruhan asam amino yang dihasilkan ada sekitar 85% yang berfungsi
sebagai sintesis pada protein. Asam amino yang bertujuan sebagai metabolisme tersebut dapat kita
jumpai pada protein yang kita makan setiap harinya. Protein tersebut berproses sebagai hasil dari
degradasi protein di dalam tubuh. Proses semacam ini biasanya akan bersifat kontinyu atau
berlanjut secara berkala. Asam amino pada protein itu sendiri terbagi atas dua unsur yaitu asam
amino essensial dan asam amino non essensial. Dalam hal ini sumber protein yang berupa asam
amino tersebut akan mengalami transport protein seperti protein akan berproses di usus halus yang
nantinya akan masuk pada aliran darah kita. Ketika asam amino telah bercampur dalam darah maka
asam tadi akan tersebar luas hingga keseluruh sel namun asam amino itu tentunya tidak akan
terbuang sia-sia melainkan akan disimpan dalam sel-sel darah yang dibantu dengan enzim.

2.3.3 Proses Metabolisme Protein dan Asam amino

Proses metabolisme protein dimulai dari proses pencernaan di mulut sampai di usus halus,
dilanjutkan dengan proses metabolisme asam amino. Yaitu sebagian besar zat makanan yang
mengandung protein dipecahkan menjadi molekul-molekul yang lebih kecil terlebih dahulu sebelum
diabsorpsi dari saluran pencernaan. Protein diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam amino
masuk darah. Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel untuk disimpan. Didalam sel asam
amino disimpan dalam bentuk protein (dengan menggunakan enzim). Hati merupakan jaringan
utama untuk menyimpan dan mengolah protein Perubahan kimia dalam proses pencernaan
dilakukan dengan bantuan enzim-enzim saluran pencernaan yang mengkatalisis hidrolisis protein
menjadi asam amino.

Protein dalam makanan dicerna dalam lambung dan usus, dan dikatabolisme menjadi asam amino
yang diabsorbsi dan dibawa oleh darah. Asam amino dalam darah dibawa ke hati menjadi asam
amino dalam hati (ekstra sel), kemudian asam amino tersebut ada yang disimpan dalam hati (intra
sel) dan sebagian dibawa oleh darah ke jaringan-jaringan tubuh. Asam amino yang dibawa ke hati
dikatakan ekstra sel karena sebagian asam amino dalam hati ini kemudian akan dibawa sebagian
keluar dari sel atau menuju ke seluruh jaringan tubuh yang membutuhkan. Setelah masuk ke
jaringan-jaringan tubuh asam amino ini akan masuk ke sel-sel tubuh (asam amino dalam sel). Dan
sebagiannya lagi tetap didalam hati (intra sel) sebagai cadangan protein dalam tubuh, bila tubuh
kekurangan protein maka asam amino ini diubah menjadi protein dan sebaliknya jika tubuh
membutuhkan asam amino dari dalam tubuh maka protein dirombak kembali menjadi asam amino.
Dan asam amino ini juga berfungsi membentuk senyawa N lain yang berfungsi untuk pembentukan
sel-sel tubuh, senyawa nitrogen ini merupakan bagian utama dari semua protein, enzim, dan proses
metabolik yang disertakan pada sintesa dan perpindahan energi.

Keseimbangan nitrogen tubuh dikatakan positif bila n masuk tubuh > n yg keluar dari tubuh berarti
sintesis protein > katabolismenya, terjadi misalnya pada masa penyembuhan, masa pertumbuhan,
dan masa hamil. Keseimbangan nitrogen yang negatif berarti katabolisme protein > sintesisnya,
terjadi misalnya pada waktu kelaparan dan sakit. Keseimbangan nitrogen yang setimbang terdapat
pada orang dewasa normal dan sehat. Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan
maka asam amino diubah menjadi asam keto. Proses perubahan tersebut terjadi dalam siklus asam
sitrat. Atau diubah mejadi urea. Berikut proses perubahan asam amino menjadi asam keto dalam
siklus sitrat. Asam amino yang dibuat dalam hati atau dihasilkan dari proses katabolisme protein
dalam hati, dibawa oleh darah kedalam jaringan untuk digunakan. Proses anabolisme dan
katabolisme terjadi dalam hati dan jaringan. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari
tiga sumber yaitu:

Absorbsi melalui dinding usus.

Hasil katabolisme protein dalam sel.

Hasil anabolisme asam amino dalam sel.

2.3.4 Penguraian Protein dalam Tubuh

Manusia melakukan pergantian protein tubuh sebanyak 1-2 % dari total protein tubuh, khususnya
protein otot. Dari total asam amino yang dihasilkan melalui proses tersebut sebanyak 75-80%
digunakan kembali untuk sintesis protein baru, sedangkan 20-25% sisanya akan membentuk Urea.
Jika jumlah protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi asam amino untuk dijadikan
energi atau disimpan dalam bentuk lemak. Pemecahan protein menjadi asam amino terjadi di hati
dengan proses deaminasi atau transaminasi.

Deaminasi adalah proses pembuangan gugus amino dari asam amino dalam bentuk urea.
Transaminasi adalah proses perubahan asam amino menjadi asam keto. Deaminasi maupun
transaminasi merupakan proses perubahan protein zat yang dapat masuk kedalam siklus Krebs.
Pemecahan protein dalam tubuh yaitu sebagai berikut :

1. Transaminasi : alanin + alfa-ketoglutarat piruvat + glutamat

2. Deaminasi : asam amino + NAD+ asam keto + NH3.

Amonia (NH3) merupakan racun bagi tubuh yang dapat meracuni otak sehingga menjadi coma,
tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal, sehingga harus diubah dahulu jadi urea (di hati), agar dapat
dibuang oleh ginjal. Namun jika hati ada kelainan (sakit) maka proses perubahan NH3 menjadi urea
terganggu dan akan menimbulkan penumpukan NH3 dalam darah yang disebut uremia. Berikut
siklus urea untuk pengeluaran NH3 dari dalam tubuh.
Asam amino yang berlebih akan diuraikan dan tidak disimpan. Untuk mempertahankan kesehatan,
seorang dewasa membutuhkan 30-60 gram protein setiap hari. Mutu protein ditentukan dari
kelengkapan asam aminonya, jika ada asam amino yang terserap melalui proses pencernaan dan
penyerapan namun asam amino tersebut tidak dibutuhkan di dalam tubuh maka asam amino yang
bersangkutan akan segera diuraikan menjadi urea. Karena itu kelebihan konsumsi protein (asam
amino) yang berlebih tidak akan memberikan manfaat apapun. Dalam tubuh protein mengalami
perubahan tertentu dengan kecepatan yang berbeda untuk tiap protein karena untuk tiap protein
memiliki panjang dan urutan asam amino yang berbeda. Ada tiga kemungkinan mekanisme
pengubahan protein yaitu :

1. Sel mati, komponennya mengalami proses katabolisme dan dibentuk sel baru.

2. Masing-masing protein mengalami proses katabolisme dan terjadi sintesis protein baru, tanpa
ada sel mati.

3. Protein dikeluarkan dari dalam sel, kemudian diganti dengan sintesis protein baru.

Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang akan digunakan untuk
memproduksi senyawa Nitrogen yang lain, untuk mengganti N yang telah dikeluarkan dari tubuh
dalam bentuk urea. Adapun enzim yang berperan dalam penguraian protein adalah : Enzim Protease
intrasel berperan dalam menghidrolisis ikatan peptida internal protein sehingga terjadi pelepasan
peptida yang kemudian akan diuraikan menjadi asam amino bebas oleh enzim peptidase. Enzim-
enzim lain yang bertugas menguraikan asam amino menjadi unit-unit asam amino adalah enzim
endopeptidase, aminopeptidase dan karboksipeptidase.

2.3.5 Asam Amino dalam Darah

Banyaknya asam amino dalam darah tergantung pada keseimbangan antara pembentukan asam
amino dan pengunaannya. Pada proses pencernaan makanan, protein diubah menjadi asam amino
oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim yang bersangkutan. Enzim-enzim tersebut adalah pepsin,
tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase, amino peptidase, dipeptidase, dan tripeptidase. Dalam
keadaan puasa (asam amino) dalam darah biasanya sekitar 3,5 5 mg / 100 ml darah. Dan akan
meningkat segera setelah buka puasa sekitar 5-10 mg/ 100 ml darah. Kemudian turun kembali
setelah 4-6 jam. Jumlah (asam amino) dalam jaringan kira-kira 5-10 kali lebih besar daripada dalam
darah.

2.3.6 Kelainan Metabolisme Protein

Metabolisme adalah proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat -zat yang diperlukan
oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan fungsinya. Namun tidak selamanya asam amino dalam
protein tersebut mengalami kelancaran dalam sistem kerjanya. Metabolisme asam amino bisa saja
terganggu oleh beberapa hal seperti kreatin dan kreatinin yang mengalami posforilasi. Yang pada
nantinya kreatin dalam urin terpecah atas posfokreatin. Dalam kasus yang normal hal ini bisa saja
terjadi pada anak-anak, wanita hamil dan ibu melahirkan. Namun hal ini tidak dominan pada kaum
pria, jika tidak dalam kondisi kelelahan berat. Efek yang dihasilkan misalnya merasa kelaparan yang
sangat dan kelelahan setelah energi terkuras. Selain itu bisa menimbulkan asam urat, asam urat
terdiri dari beberapa unsur senyawa yaitu nukleat. Asam ini akan terus difungsikan hingga menuju
hati secara berlebih. Sehingga proses yang berlebihan tidak mampu memaksimalkan metabolisme
protein. Kekurangan asam amino akan berakibat pada penurunan energi tubuh dan berdampak pada
kelelahan, keadaan tersebut sangat jelas karena 85% protein tersusun atas asam amino. sedangkan
manfaat protein bagi tubuh kita sangatlah banyak. Diantara manfaat protein tersebut adalah
memberi tenaga (protein sparing efek), membentuk sel darah, pengaturan enzim, hormon, dan
vitamin.

Gangguan metabolisme protein menyebabkan ketidakseimbangan zat-zat dalam tubuh. Protein


merupakan sumber energi bagi tubuh. Salah satu penyakit akibat gangguan metabolisme protein
dijelaskan dengan ditemukannya penyakit yang terjadi karena kekurangan protein. Kekurangan
protein hampir selalu disertai dengan kekurangan energi. Hubungan antara kekurangan protein dan
energi dapat terjadi karena protein merupakan salah satu sumber utama pengahasil energi. Jika
dalam makanan yang kita makan kurang mengandung kurang mengandung energi maka tubuh akan
mengambil protein lebih banyak untuk menjadi energi. Ini berarti protein dalam tubuh akan semakin
berkurang. Penyakit yang terjadi karena kekurangan energi dan protein ini biasa disebut dengan
penyakit Kurang Energi Protein (KEP).

Penyakit ini ditemukan pada anak-anak atau ibu hamil. Penyakit KEP ini juga dapat menyerang orang
dewasa. Misalnya pada orang yang mengalami kelaparan dalam waktu yang lama atau menderita
penyakit kronis. Namun pada umumnya penyakit terjadi pada anak-anak antara usia 2-5 tahun,
ketika mereka berhenti minum ASI dan menerima makanan tambahan. Yang kurang mengandung
protein atau tidak sama sekali. Ketika penyakit KEP ini menyerang seorang anak, maka akan mucul
gejala-gejala seperti kekurangan energi (Marasmus ) dan kekurangan protein (Kwashiorkor).

Defisiensi protein terjadi pada pemasukan protein kurang kekurangan kalori, asam amino,
mineral, dan faktor lipotropik yang mengakibatkan pertumbuhan tubuh, pemeliharaan jaringan
tubuh, dan pembentukkan zat anti dan serum protein akan terganggu. Penderita mudah terserang
penyakit infeksi, perjalanan infeksi berat, luka sukar sembuh dan mudah terserang penyakit hati.

Penyakit karena kelebihan metabolisme protein tidak ditemukan secara langsung tapi kelebihan
produksi protein dapat disebabkan karena gangguan kerja insulin. Seperti misalnya diabetes
mellitus, dan diabetes insipidus.

1.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau manusia. Protein adalah senyawa
organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam
amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Fungsi dari protein adalah sebagai
zat utama pembentuk dan pertumbuhan tubuh, sedangkan asam amino sebagai komponen protein.
Proses metabolisme protein dimulai dari proses pencernaan di mulut sampai di usus halus,
dilanjutkan dengan proses metabolisme asam amino. Protein diabsorpsi di usus halus dalam bentuk
asam amino masuk darah. Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel untuk disimpan.
Didalam sel asam amino disimpan dalam bentuk protein (dengan menggunakan enzim). Semua
proses tersebut dibantu oleh enzim.

Jika jumlah protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi asam amino, yang terbagi menjadi
dua proses; deaminasi atau transaminasi. Deaminasi; proses pembuangan gugus amino dari asam
amino dalam bentuk urea. Transaminasi; proses perubahan asam amino menjadi asam keto.
Banyaknya atau keadaan asam amino dalam darah tergantung pada keseimbangan antara
pembentukan asam amino dan pengunaannya. Jika asam amino yang dibentuk banyak maka asam
amino yang terdapat dalam darah juga banyak. Penyakit yang ditimbulkan karena gangguan
metabolisme protein adalah penyakit kurang energi dan protein, diabetes mellitus dan diabetes
insipidus.

DAFTAR PUSTAKA

http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2012/12/31/perubahan-pada-metabolisme-protein-
515152.html

http://www.diwarta.com/jenis-jenis-protein-serta-ciri-ciri-protein/811/

http://www.g-excess.com/34313/penggolongan-protein-dan-strukturnya/

http://www.psychologymania.com/2012/08/fungsi-protein-bagi-tubuh-manusia.html

http://nawa-shofa.blogspot.com/2012/03/sifat-sifat-protein.html

7 komentar:
muhammad arifullah mengatakan...

kok gak ada daftarpustakanya


itu cuma sumbernya

20 Oktober 2015 01.47

Zafira Fathin mengatakan...

terimakasih yaa membantu untuk tugas hehe

29 November 2015 03.51

Sri Reskyawati mengatakan...

makasih :)

14 Maret 2016 23.02

fatonikeren mengatakan...

terimakasih atas informasinya....

16 April 2016 14.35

Bahagia Alex mengatakan...

makasi ya, saya numpang ngopas,untuk isi makalah.


salam kenal

21 April 2016 04.52

Asri Chem mengatakan...

terimakasih sangat membantu sekali, kebetulan ada tugas jadi mohn ijinnya ya buat ngopas , , xixixi
6 Desember 2016 17.18

Unknown mengatakan...

terimakasih banyak kak, semoga ilmunya jadi amalan yang pahalanya ngalir terus aamiin

11 Januari 2017 07.02

Posting Komentar

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

SHARE D' MOMENT Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review

Você também pode gostar