Você está na página 1de 4

ANEKDOT

PENGERTIAN
Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan
kejadian atau orang sebenarnya. Anekdot selalu disajikan berdasarkan pada kejadian nyata
melibatkan orang-orang yang sebenarnya, apakah terkenal atau tidak, biasanya di suatu tempat
yang dapat diidentifikasi. Namun, seiring waktu, modifikasi pada saat penceritaan kembali dapat
mengubah sebuah anekdot tertentu menjadi sebuah fiksi, sesuatu yang diceritakan kembali tapi
terlalu bagus untuk nyata.

STRUKTUR ANEKDOT
1. Abstraksi : Ringkasan anekdot secara keseluruhan
2. Orientasi : pengenalan tokoh, waktu, dan tempat.
3. Krisis : pemunculan masalah
4. Reaksi : tindakan yang diambil untuk merespon masalah.
5. Koda : tanda berakhirnya sebuah anekdot

CIRI BAHASA ANEKDOT


Menggunakan kata konjungsi (kata penghubung)
Menggunakan majas
Memiliki pertanyaan retoris
Menggunakan kata seru
Menggunakan kalimat perintah

CONTOH ANEKDOT

Bodrex Dalam Anekdot

Suatu hari di bulan puasa saat seorang kakek yang sedang menjalankan ibadah puasa
tertidur pulas di kursi goyangnya. Pada saat itu suasana tenang karena menunggu tiba waktu
adzan maghrib untuk menandai waktu berbuka puasa. Tiba-tiba, ada suara rintihan pada kursi
goyang yang ada pada teras rumah.
Ibu menyuruh anaknya untuk melihat apa yang terjadi pada kakek yang sedang tertidur
pulas. Rupanya, si kakek mengeluh pada cucunya bahwa kepalanya terasa sakit setelah ia
terbangun dari tidurnya. Si cucu kemudian memberitahu bahwa sebentar lagi tiba saatnya untuk
berbuka dan menyuruh si kakek untuk menahan rasa sakitnya sebentar. Si cucu memijat-mijat
kepala si kakek dengan harapan si kakek dapat tertidur pulas sembari menunggu waktu berbuka
puasa yang tinggal hitungan menit itu.
Karena tidak kuat, si kakek menyuruh cucunya untuk masuk ke dalam dan
membuatkannya segelas kopi hangat. Si cucu bertanya, Apakah kakek akan membatalkan puasa
? nanggung kek sudah tinggal sebentar lagi. Kakeknya menjawab, Tidak cu, kakek akan
langsung meminumnya saat nanti berbuka. Si cucu langsung masuk ke dalam rumah. Kakek
tadi kemudian langsung pergi ke warung untuk membeli obat Bodrex. Saat kakek kembali,
diletakkannya segelas kopi panas yang masih mengepul. Si kakek kemudian meminum obat
bodrex yang dibelinya tadi dengan segelas kopi.
Si cucu kaget melihat kejadian itu dan ia langsung bertanya,
Kakek kan berpuasa, belum waktunya berbuka kan ? Si kakek yang merasa lega
kemudian tersenyum sembari menjawab, Itulah hebatnya bodrex dapat diminum kapan saja
cu, ! Si cucu kebingungan dan bertanyaa kepada ibunya. Ibunya hanya menggeleng-gelngkan
kepalanya. Saat itu pula, terdengar suara adzan berkumandang. Semua anggota keluarga
berkumpul dan berbuka bersama. Si kakek pun ikut berbuka. Suasana pun yang semula bingung
kembai hangat setelah kehadiran ayah di meja makan.

STRUKTUR TEKS :
Abstraksi : Suatu hari di bulan puasa saat seorang kakek yang sedang menjalankan ibadah
puasa tertidur pulas di kursi goyangnya.

Orientasi : Pada saat itu suasana tenang karena menunggu tiba waktu adzan maghrib untuk
menandai waktu berbuka puasa.

Krisis : Si kakek yang meminum obat bodrex dengan segelas kopi padahal ia berpuasa. Si
cucu yang kaget bertanya dan kaeknya menjawab dengan santai, Itulah hebatnya bodrex
dapat diminum kapan saja.

Reaksi : Si cucu kebingungan dan bertanyaa kepada ibunya. Ibunya hanya menggeleng-
gelngkan kepalanya.

Koda : Suasana pun yang semula bingung kembai hangat setelah kehadiran ayah di meja
makan.

ANEKDOT
PENGERTIAN
Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan
kejadian atau orang sebenarnya. Anekdot selalu disajikan berdasarkan pada kejadian nyata
melibatkan orang-orang yang sebenarnya, apakah terkenal atau tidak, biasanya di suatu tempat
yang dapat diidentifikasi. Namun, seiring waktu, modifikasi pada saat penceritaan kembali dapat
mengubah sebuah anekdot tertentu menjadi sebuah fiksi, sesuatu yang diceritakan kembali tapi
terlalu bagus untuk nyata.

STRUKTUR ANEKDOT
1. Abstraksi : Ringkasan anekdot secara keseluruhan
2. Orientasi : pengenalan tokoh, waktu, dan tempat.
3. Krisis : pemunculan masalah
4. Reaksi : tindakan yang diambil untuk merespon masalah.
5. Koda : tanda berakhirnya sebuah anekdot

CIRI BAHASA ANEKDOT


Menggunakan kata konjungsi (kata penghubung)
Menggunakan majas
Memiliki pertanyaan retoris
Menggunakan kata seru
Menggunakan kalimat perintah

CONTOH ANEKDOT

BIKIN UNDANG-UNDANG

Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota.
Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir.
Di perempatan jalan, waduh, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi
menegor sepupunya itu.

Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!


Allan : Alah, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok!, jawabnya
santai..
Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?!
Allan : (Meminggirkan mobilnya)
Dodi : Mengapa meminggir?!
Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.
Dodi : Mengapa harus meminggir?!
Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu
dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas
Dodi : Oh!!!

Struktur Anekdot Bikin Undang Undang :

1. Abstraksi : Alan yang menyopir mobil dan melakukan sebuah pelanggaran


2. Orientasi : Dodi dan sepupunya Alan mencari sarapan naik mobil
3. Krisis : Alan menerobos lampu merah yang menyala, Dodi langsung bertanya lampu merah,
mengapa engkau melaju terus?!
4. Reaksi : Alan berkata tenang saja, di Negara ini aku bias bikin undang-undang kok ! dengan
cara, (dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan
Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas
5. Koda : Dodi menjawab Oh.!!!

Você também pode gostar