Você está na página 1de 14

PROPOSAL KEGIATAN IN-HOUSE TRAINING: KEGAWATDARURATAN, BASIC

LIFE SUPPORT & CODE BLUE

2017
I. LATAR BELAKANG
Resusitasi jantung paru adalah serangkaian usaha penyelamatan hidup pada henti
jantung. Walaupun pendekatan yang dilakukan dapat berbeda-beda, tergantung penyelamat,
korban dan keadaan sekitar, tantangan mendasar tetap ada, yaitu bagaimana melakukan RJP yang lebih dini,
lebih cepat dan lebih efektif. Henti jantung menjadi penyebab utama kematian di beberapa
negara. Terjadi baik di luar rumah sakit maupun di dalam rumah sakit. Diperkirakan sekitar
350.000 orang meninggal pertahunnya akibat henti jantung di Amerika dan Kanada. Perkiraan
ini tidak termasuk mereka yang diperkirakan meninggal akibat henti jantung dan tidak sempat
diresusitasi. Walaupun usaha untuk melakukan resusitasi tidak selalu berhasil, lebih banyak
nyawa yang hilang akibat tidak dilakukannya resusitasi
Resusitasi jantung paru untuk menyelamatkan hidup seseorang. Keberhasilan resusitasi
akan sangat tergantung pada kecepatan dan ketepatan penolong pada tahap dalam
memberikan bantuan dasar.
Pelaksanaan Kegiatan In-House Training : Kegawatdaruratan, Basic Life Support
dan Code Blue ini merupakan salah satu usaha, dalam rangka meningkatkan kualitas, mutu
pelayanan dan kompetensi dari staf RSU Denisa Gresik. Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan
kerja sama antara Tim Diklat RSU Denisa Gresik, Komite Medik RSU Denisa dan Komite
Keperawatan dan Kebidanan RSU Denisa Gresik.

II. TUJUAN
Dalam rangka meningkatkan kualitas, mutu pelayanan dan kompetensi dari staf RSU
Denisa Gresik. Seperti kita ketahui bahwa semakin ketatnya persaingan antar rumah sakit di
Kabupaten Gresik membuat kita harus senantiasa mengembangkan diri agar dapat menghadapi
tingginya tingkat kompetisi dan persaingan antar rumah-sakit tersebut. Selain itu acara ini
ditujukan dalam rangka mempersiapkan RSU Denisa Gresik yang akan menghadapi akreditasi
rumah sakit versi KARS 2012 pada tahun 2017 ini.

III.KEGIATAN
3.1 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Acara kegiatan In-House Training: Kegawatdaruratan, Basic Life Support dan
Code Blue ini akan dilaksanakan pada:
Hari : Selasa - Jumat
Tanggal :17 20 Oktober 2017
Waktu : 07.00 -16.00
Tempat : Ruang Pertemuan lt.4 RSU Denisa

3.2 SUSUNAN ACARA


Kegiatan dilakukan dengan memberikan materi kuliah dan praktek yang disampaikan oleh
insturktur. Berikut ini susunan acara kegiatan yang akan dilakukan :

Waktu Materi Pembicara


07.00 - 07.15 Registrasi
07.30 - 08.30 WORKSHOP : Manajemen ABCD dr. Budi Sp.B/ dr. Endri Sp.An
08.30 - 09.30 WORKSHOP : Resusitasi Jantung Paru dr. Budi Sp.B/ dr. Endri Sp.An
09.30 - 11.30 WORKSHOP : Simulasi Code Blue dr. Budi Sp.B/ dr. Endri Sp.An
11.30 - 13.00 ISHOMA Panitia
13.00 -Selesai Test Praktek Panitia

3.3 SUSUNAN PANITIA


Ketua : dr. Lailatul Inayah
Sekretaris dan Bendahara : dr. Lanisa Hanesti
Sie Acara : Dartik, Amd Keb.
Nurul Furoidah, Amd Keb.
Sie Konsumsi : Siti Chulailah, Nikmawati
Sie Perlengkapan : Mahardhika, S.Kep.Ns
Agung, S.Kep. Ns
Sie Dokumentasi : Angga Riefdianto, S.Sos
IV. PESERTA
Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan kerja sama antara Tim Diklat RSU Denisa Gresik,
Komite Medik RSU Denisa dan Komite Keperawatan dan Kebidanan RSU Denisa Gresik.
Peserta yang mengikuti pelatihan in-house training ini adalah seluruh paramedis RSU Denisa.
Berikut daftar nama peserta In-House Training Kegawatdaruratan, BLS dan Code Blue.
(terlampir)

V. ANGGARAN
Perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaa kegiatan pelatihan in-house
training ini, dengan rincian sebagai berikut :

BIAYA RINCIAN TOTAL


Sewa manequin 2 x @ Rp. 400.000,00 Rp. 800.000
Sertifikat 75 sertifikat @ Rp.10.000,00 Rp. 750.000

Banner ukuran 300 x 70 1 X @ Rp 250.000,00 Rp. 250.000

Konsumsi 75 kotak @ Rp.20.000 selama 4 hari Rp 1.500.000

Snack 75 kotak @ Rp.10.000 Rp. 750.000

Fee Pembicara 1 pembicara /hari @Rp.1.000.000,- Rp. 4.000.000,-

TOTAL Rp.8.050.000,-

VI. PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat. Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi
Bapak Direktur RSU Denisa Gresik. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang
kita harapkan
Atas perhatian dan kerjasama Bapak Direktur RSU Denisa Gresik, kami ucapkan
terima kasih.

Ketua Panitia
Gresik, In-House
02 Oktober Training
2017

dr. Lailatul Inayah


MATERI KEGIATAN IN-HOUSE TRAINING:
KEGAWATDARURATAN, BASIC LIFE SUPPORT & CODE BLUE

2017

Pertolongan Pertama Pada Gawat Darurat (PPGD) adalah serangkaian usaha-usaha


pertama yang dapat dilakukan pada kondisi gawat darurat dalam rangka menyelamatkan
pasien dari kematian.
Prinsip utama PPGD adalah menyelamatkan pasien dari kematian pada kondisi gawat
darurat. Filosofi dalam PPGD adalah Time Saving is Life Saving, dalam artian bahwa
seluruh tindakan yang dilakukan pada saat kondisi gawat darurat haruslah benar- benar efektif
dan efisien karena pada kondisi tersebut pasien dapat kehilangan nyawa dalam hitungan menit
saja (henti nafas selama 2-3 menit dapat mengakibatkan kematian).

Langkah-langkah dasar
Dalam PPGD dikenal dengan singkatan A-B-C-D (Airway - Breathing Circulation
Disability). Keempat poin tersebut harus sangat diperhatikan dalam penanggulangan pasien
gawat darurat.

Algortima Dasar PPGD

1.

TRIASE
Cara pemilahan pasien berdasarkan :
- Kebutuhan terapi
- Terapi didasarkan pada kebutuhan:
A : Airway
B : Breathing
C : Circulation
D : Disability
E : Exposure
TRIASE pada pasien dilakukan dengan LABELISASI berupa warna :
Biru : gawat darurat sangat berat
Merah : gawat darurat
Kuning : tidak gawat, tetapi darurat
Hijau : tidak gawat darurat
Hitam : meninggal

2. PRIMERY SURVEY & RESUSITASI


Deteksi secara cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam jiwa.
live suport --- A-B-C-D
A = airway, bebaskan jalan nafas
B = breathing, beri nafas, tambah oksigen
C = circulation, hentikan perdarahan, beri infus
D = disability / SSP, cegah TIK naik

Resusitasi adalah mengembalikan fungsi pernapasan akibat berhentinya pernapasan


(respiratory arrest) dan atau berhentinya jantung (cardiac arrest) pada seseorang disebabkan
gagal fungsi organ tersebut.
Resusitasi berupa tindakan pijat jantung luar dan pemberian nafas bantuan terhadap
pasien yang mengalami henti jantung dan/atau henti napas. Resusitasi dilakukan sesuai
guideline yang dikeluarkan oleh American Heart Association tahun 2010.
Gambaran EKG yang ditemukan pada henti jantung adalah :
1. Asistole
2. PEA ( pulseless electrical activity )
3. Ventricular fibrilation
4. Pulseless Ventricular tachycardia

Langkah-langkah BLS (resusitasi)


INITIAL ASSESSMENT
3A
AMAN DIRI
AMAN LINGKUNGAN
AMAN PASIEN
CEK KESADARAN PASIEN
ABCD Menunjukan respon baik atau px sadar lanjutkan pemeriksaan
ABCD Tidak baik atau pasien tidak sadarkan diri lakukan :

ALGORITMA BILA ADA PASIEN TIDAK SADARKAN DIRI


Langakah-langakah yang harus dilakukan bila menemukan pasien adalah :
1. Respon
Tentukan status kesadaran :
Panggil, tepuk atau guncang korban dengan perlahan
Panggil dengan keras : Halo! Halo! Apakah anda baik-baik saja?
Bila tidak ada respon, panggil ambulan 118
Jika pasien sadar, ajak bicara, jika bicara jelas = tak ada sumbatan
Berikan oksigen (jika ada), masker 6 lpm, jaga tulang leher, baring datar, wajah ke
depan, leher posisi netral

2. Urutan pemeriksaan :
(A) Airway (Jalan Nafas)
Look : Gerak dada & perut, Tanda distres nafas, Warna mukosa, kulit.
Listen : Gerak udara nafas dengan telinga
Feel : gerak udara nafas dengan pipi.
Nilai apakah jalan nafas bebas adakah suara crowing, gargling, snoring.

Jenis-jenis suara nafas tambahan karena hambatan sebagian jalan nafas :


1. Snoring :suara seperti ngorok, kondisi ini menandakan adanya kebuntuan jalan napas
bagian atas oleh benda padat (eg. pangkal lida yg jatuh, gigi palsu).
2. Gargling : suara seperti berkumur, kondisi ini terjadi karena ada kebuntuan yang
disebabkan oleh cairan (eg: darah, sekret).
3. Crowin/stridorg: suara dengan nada tinggi, biasanya disebakan karena pembengkakan
(edema) pada trakea (cedera inhalasi).

Buka jalan nafas : Head tilt Chin lift


Periksa jalan nafas dan keluarkan semua benda asing yang terlihat.
Buka airway : head tilchinlift (untuk px tidak sadar), atau chin lift (px sadar) lalu
Look Listen Feel, bila gurgling lakukan suction, bila snoring lakukan Jaw thrust
(tindakan manual) gunakan OPA (oro paringeal airway) untuk pasien tidak atau
NPA (naso paringeal airway) untuk pasien yg sadar, dan bila stridor perlu airway
definitif (intubasi/surgikal airway)

(B) Breathing (Pernafasan)


Periksa pernafasan : look (melihat), listen (mendengarkan), feel (merasakan)
(Sekitar 10 detik)
Bila tidak ada nafas :
1. Berikan 2 tiupan nafas pendek (1 detik/tiupan, volume udara : 400 600
ml/tiupan)
2. Biarkan terjadi ekspirasi pasif diantara pemberian nafas
Penyebab gangguan breathing:
- Sentral (SSP)
- Perifer (Jalan nafas, Paru, Rongga pleura, Dinding dada, Otot, saraf nafas )

(C) Circulasion (Sirkulasi)


Periksa Nadi : Irama, frekuensi, kuat angkat
Tensi
Perfusi perifer
Periksa nadi carotis/*tanda-tanda sirkulasi (10 detik)
- Bila tidak ada nadi dan *tanda-tanda sirkulasi mulailah RJP
- Tentukan landmark untuk kompresi dada
- Posisi tubuh dan tangan yang tepat
- Tekan kedalam 4-5 cm dengan relaksasi sempurna dari tekanan yang
diberikan setelah tiap kompresi dengan kecepatan 100x/menit
- Gunakan hitungan
1&2&3&4&5&1&2&3&4&10&1&2&3&4&15&1&2&3&4&20.....&30
Penolong 2
Mulai kompresi dada dengan hitungan :
1&2&3&4&5&1&2&3&4&10&1&2&3&4& 15&1&2&3&4&20.....&30
Penolong 1
Berikan 2 tiupan nafas setiap penolong 2 selesai melakukan 30 kali kompresi dada.
Ulangi siklus :
Penolong 1 : berikan 2 tiupan nafas
Penolong 2 : Lakukan 30 kompresi dada
Penolong 2 (Pergantian)
Meminta tukar peran dengan menghitung :
1&2&3&4&5&1&2&3&4&10&1&2&3&4&15&....1&2&3&4&25&1&2&3&4&
GANTI
Penolong 1
Selesaikan pemberian 2 tiupan nafas sebelum pindah ke dada korban untuk mengambil
alih kompresi
Penolong 2
Pindah ke kepala korban dan evaluasi nadi (Bila nadi sulit dievaluasi dan tidak
didapatkan *tanda-tanda sirkulasi, perlakukan sebagai henti jantung). Katakan Nadi
tidak teraba, lanjutkan RJP
Evaluasi
Nadi dan *tanda-tanda sirkulasi korban tiap 5 siklus RJP 30:2
Bila nadi tidak teraba (Nadi sulit dievaluasi dan korban tidak menunjukkan tanda-tanda
sirkulasi, dianggap sebagai henti jantung) .Lanjutkan RJP 30:2
Bila Nadi teraba, periksa pernafasan korban.
Rescue Breathing
Bila tidak ada nafas, berikan Rescue breathing dengan hitungan : tiup, satu ribu, dua
ribu, tiga ribu, empat ribu, tiup. Berikan 12 kali tiupan tiap menit.
Ulangi langkah evaluasi setelah 1 menit
Posisi recovery
Bila nafas ada dan adekuat, letakkan korban pada posisi recovery.
Monitor tanda-tanda sirkulasi dan pernafasan tiap beberapa menit.

(D) Disability (pemeriksaan status neurologis)


- Periksa Pupil (besar, simetri, refleks cahaya)
- Periksa kesadaran , GCS
A = Awake (sadar penuh)
V = responds to Verbal command (ada reaksi terhadap perintah)
P = responds to Pain (ada reaksi terhadap nyeri)
U = Unresponsive (tak ada reaksi)

INGAT SETIAP SELESAI MELAKUKAN TINDAKAN EVALUASI ULANG!! RE-


EVALUASI ABCD

3. SECONDARY SURVEY
Anamnesa
Head to toe
TTV

4. STABILISASI PASIEN
Proses untuk menjaga kondisi/posisi pasien agar tetap stabil selama pertolongan pertama.
Prinsipnya adalah menjaga agar ABCD pasien tetap stabil dan tingkat kesadaran/ GCS
pasien tidak bertambah buruk. Stabilisasi pasien dapat dilakukan dengan pasang monitor,
pasang oxymetri, selalu mengevaluasi TTV pasien.

5. RUJUKAN/ TERAPI DEFINITIF


Siapkan pasien untuk :
RS rujukan, jangan lupa hubungi Rs yg dituju
OK
ICU

Você também pode gostar

  • Urgas
    Urgas
    Documento3 páginas
    Urgas
    dwie rakhma
    Ainda não há avaliações
  • Lampiran
    Lampiran
    Documento2 páginas
    Lampiran
    dwie rakhma
    Ainda não há avaliações
  • Undangan Rapat
    Undangan Rapat
    Documento1 página
    Undangan Rapat
    dwie rakhma
    Ainda não há avaliações
  • BPK
    BPK
    Documento4 páginas
    BPK
    dwie rakhma
    Ainda não há avaliações
  • Amplop Sementara
    Amplop Sementara
    Documento1 página
    Amplop Sementara
    dwie rakhma
    Ainda não há avaliações
  • Undangan Rapat
    Undangan Rapat
    Documento1 página
    Undangan Rapat
    dwie rakhma
    Ainda não há avaliações
  • Erma
    Erma
    Documento6 páginas
    Erma
    dwie rakhma
    Ainda não há avaliações
  • SK Penetapan Nilai Ambang Kritis
    SK Penetapan Nilai Ambang Kritis
    Documento2 páginas
    SK Penetapan Nilai Ambang Kritis
    dwie rakhma
    Ainda não há avaliações
  • Contoh Cover Panduan
    Contoh Cover Panduan
    Documento1 página
    Contoh Cover Panduan
    dwie rakhma
    Ainda não há avaliações
  • Ciri Nyamuk
    Ciri Nyamuk
    Documento4 páginas
    Ciri Nyamuk
    dwie rakhma
    Ainda não há avaliações
  • Contoh Spo
    Contoh Spo
    Documento2 páginas
    Contoh Spo
    dwie rakhma
    Ainda não há avaliações
  • Surat Penugasan Kerja Klinis (Rhy 6 Jan 2015) 02
    Surat Penugasan Kerja Klinis (Rhy 6 Jan 2015) 02
    Documento6 páginas
    Surat Penugasan Kerja Klinis (Rhy 6 Jan 2015) 02
    dwie rakhma
    Ainda não há avaliações
  • Amplop Sementara
    Amplop Sementara
    Documento1 página
    Amplop Sementara
    dwie rakhma
    Ainda não há avaliações
  • Aan 0
    Aan 0
    Documento2 páginas
    Aan 0
    dwie rakhma
    Ainda não há avaliações
  • Aan 0
    Aan 0
    Documento2 páginas
    Aan 0
    dwie rakhma
    Ainda não há avaliações
  • Dinda
    Dinda
    Documento1 página
    Dinda
    dwie rakhma
    Ainda não há avaliações
  • Ciri Nyamuk
    Ciri Nyamuk
    Documento4 páginas
    Ciri Nyamuk
    dwie rakhma
    Ainda não há avaliações
  • Aan Oret2
    Aan Oret2
    Documento14 páginas
    Aan Oret2
    dwie rakhma
    Ainda não há avaliações
  • Aan Oret2
    Aan Oret2
    Documento14 páginas
    Aan Oret2
    dwie rakhma
    Ainda não há avaliações
  • Aan 0
    Aan 0
    Documento2 páginas
    Aan 0
    dwie rakhma
    Ainda não há avaliações
  • Aan 0
    Aan 0
    Documento2 páginas
    Aan 0
    dwie rakhma
    Ainda não há avaliações