Bagaimana penyebab dan mekanisme demam naik turun?
Penyebab dan mekanisme mual?
Nyamuk yang di dalam tubuhnya terdapat parasite malaria menggigit manusia sporozoit ke sel hati dan di parenkim hati melakukan perkembangan secara aseksual (skizogoni eksoeritrosit) selama 5,5 hari skizoit skizoit pecah dan mengeluarkan merazoid merazoid ke sirkulasi darah dan menyerang RBC terbentuk eritrosit parasite (EP) bereplikasi secara aseksual (skizogoni eritrosit) parasite dalam eritrosit mengalami dua stadium yaitu stadium cincin (tropozoid) dan matur (skizon) permukaan membrane EP stadium matur menonjol dan membentuk knob dengan HRP1 (komponen umum knob) EP mengalami merogony/skizogoni (pembelahan secara berulang) melepaskan toksin malaria berupa GP1 GP1 merangsang pelepasan TNF alfa, IL1, IL6, IL3 dengan mengaktivasi makrofag IL3 mengaktivasi sel mast pelepasan histamine peningkatan asam lambung mual
Apa saja gambaran gametosit yang bisa ditemukan?
a. Makrogametosit Berbentuk pisang langsing, ini padat di tengah, pigmen mengelilingi inti, sitoplasma biru kelabu b. Mikrogametosit berbentuk pisang gemuk, inti tidak padat, pigmen mengelilingi inti, sitoplasma biru pucat kemerahan
Bagaimana epidemiologi pada kasus?
Menurut Staf Pengajar Parasitologi FK UI, malaria ditemukan 64 derajat lintang Utara (Archangel di Rusia) sampai 32 derajat lintang Selatan (Cordoba di Argentina), dari daerah rendah 400 mdi bawah permukaan laut (Laut Mati) sampai 2600m di atas permukaan laut (Londaniani di Kenya) atau 2800 (Cochabamba di Bolivia). Antara batas garis lintangn dan garis bujur terdapat daerah yang bebas malaria. Di Indonesia penyakit malaria ditemukan tersebar di seluruh kepulauan, terutama di kawasan timur Indonesia. Sedangkan untuk distribusi geografik Plasmodium falciparum ditemukan di daerah tropic, terutama di Afrika dan Asia Tenggara. API (Annual Parasite Insidence) dari tahun 2008 2009 menurun dari 2,47 per 1000 penduduk menjadi 1,85 per 1000 penduduk. Bila dilihat per provinsi dari tahun 2008 2009 provinsi dengan API yang tertinggi adalah Papua Barat, NTT dan Papua terdapat 12 provinsi yang diatas angka API nasional.
Bagaimana komplikasi pada kasus?
a. Malaria serebral terjadi akibat adanya kelainan otak yang menyebabkan terjadinya gejala penurunan kesadaran sampai koma, GCS (Glasgow Coma Scale) < 11, atau lebih dari 30 menit setelah serangan kejang yang tidak disebabkan oleh penyakit lain. b. Anemia berat Hb < 5gr% atau hematocrit < 15% pada hitung parasite > 10.000/L, bila anemianya hipokromik/mikrositik dengan mengenyampingkan adanya anemia defisiensi besi, talasemia/hemoglobinopati lainnya. c. Gagal ginjal akut Urin < 400ml/24 jam pada orang dewasa atau < 12 mg/kgBB pada anak setelah dilakukan rehidrasi, dan kreatinin > 3 mg%. d. Edema paru/ARDS (acute respiratory distress syndrome) e. Hipoglikemi f. Syok Tekanan sistolik < 70 mmHg disertai keringat dingin atau perbedaan temperature kulit-mukosa > 1 derajat Celsius. g. Perdarahan spontan dari hidung, gusi, traktus digestivus, atau disertaikelainan laboratorik adanya gangguan koagulasi intravaskuler. h. Kejang berulang lebih dari 2x24 jam setelah pendinginan pada hipertermia. i. Asidemia (pH < 7,25) atau asidosis (plasma bikarbonat < 15 mmol/L) j. Makroskopik hemoglobinuria (blackwater fever) oleh karena infeksi pada malaria akut (bukan karena obat anti malaria).