Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Membaca adalah sesuatu hal yang sangat mutlak bagi mahasiswa untuk meningkatkan
cakrawala pengetahuan. Dengan membaca banyak refrensi maka prestasi diperguruan
tinggi akan bisa tercapai. Mahasiswa yang berprestasi dia tidak hanya sebatas
mengandalkan pada referensi bacaan yang diberikan dosen ketika kuliah akan tetapi dia
akan mencari dan terus membaca berbagai referensi lain yang terkait tema kuliahnya
dengan itu pengetahuannya semakin luas. Dalam hal ini jelas bahwa minat baca seorang
mahasiswa sangat berpengaruh dalam meraih prestasi dan menambah cakrawala
pengetahuan.
Minat baca mahasiswa tentu saja berimbas dan mempengaruhi prestasinya di kampus.
Jika minat bacanya tinggi maka, bukan tidak mustahil mahasiswa yang dihasilkan tersebut
akan menjadi mahasiswa yang cerdas, kreatif dan kritis. Banyak informasi yang ia peroleh
dengan membaca berbagai referensi buku, jurnal, artikel sebagai cakrawala
pengetahuannya dalam berpikir dan bertindak. Bukannya sudah menjadi tujuan utama
setiap kampus atau universitas tertentu dalam mencetak lulusan mahasiswa yang
berbobot dan berkualitas. Mahasiswa yang berbobot dan berkualitas tidak hanya pintar
dalam teori tetapi dia juga mampu untuk mengembangkannya dalam kehidupan sosial
masyarakat. Ilmu yang ia pelajari di kampus mempunyai nilai guna di masyarakat luas
sebagai tri darma perguruaan tinggi (pendidikan dan pengajaran, pengembangan dan
penelitiaan, dan pengabdian masyarakat).
Namun di kalangan mahasiswa, membaca belum menjadi kebiasaan yang mendasar dan
utama. Melihat fenomena saat ini, banyak mahasiswa lebih senang dengan kesibukan lain
dibandingkan dengan membaca. Berdasarkan pengamatan pribadi, mahasiswa yang
mengunjungi perpustakaan masih sangat minim, bahkan bisa dikatakan hanya 2 dari 10
orang yang datang untuk membaca buku di perpustakaan. Selain itu, sangat jarang sekali
kita melihat mahasiswa yang sibuk membaca ketika waktu luang atau senggang, terutama
di zaman sekarang yang sudah serba maju dan modern. Sehingga bisa disimpulkan,
minat baca di kalangan mahasiswa masih sangat rendah.
Tentunya ada beberapa faktor yang mendasari mengapa minat baca mahasiswa sangat
rendah. Beberapa faktor tersebut di antaranya karena kemajuan teknologi. Mahasiswa
saat ini tidak bisa lepas dari yang namanya handphone ataupun gadget. Mereka selalu
mengikuti perkembangan zaman, sehingga sering kali sibuk dengan ponsel pribadi yang
serba canggih. Tak jarang saat waktu luang bahkan waktu padat sekalipun mahasiswa
menyempatkan untuk asyik bermain handphone ketimbang membaca. Faktor lain yaitu
karena karakter dasar masing-masing mahasiswa. Rata-rata mahasiswa masih memiliki
rasa malas sehingga enggan untuk membaca dan mengakibatkan mereka cenderung
beralih pada kesibukan lain. Selain karakter pribadi, malas membaca juga bisa
disebabkan karena faktor pergaulan. Sebagian besar mahasiswa lebih memilih bergaul
dengan teman-teman dan lebih senang memanfaatkan waktu senggang untuk pergi main
bersama atau hanya sekedar ngobrol.
Beberapa hal yang menjadi penyebab rendahnya minat baca pada mahasiswa, yaitu:
2. Banyaknya tempat hiburan dan jenis hiburan, permainan, dan tayangan TV yang
mengalihkan perhatian mereka dari menbaca buku.
3. Budaya baca memang belum pernah diwariskan nenek moyang kita. Budaya tutur
masih dominan daripada budaya membaca.
4. Sarana untuk memperoleh bacaan, seperti perpustakaan atau taman bacaan, masih
merupakan barang aneh dan langka.
Selain itu untuk menambah minat baca mahasiswa dosen bisa membuat tugas makalah
dan slide power point. Dengan demikian mahasiswa tidak akan mangkir untuk tidak mau
membaca buku dan lambat laun ia akan sadar bahwa membaca adalah kebutuhan pokok
bagi mahasiswa. Sebaiknya dosen memberikan tugas tema makalahnya yang lebih
beragam dan banyak, sehingga mahasiswa akan lebih leluasa dalam mengeksplor isi dari
tugas materi kuliah tersebut.
Beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk menumbuhkan minat baca pada
mahasiswa ini antara lain dilakukan dengan cara :
2. Menekan harga buku bacaan maupun buku pelajaran agar terjangkau oleh daya beli
pelajar dan mahasiswa.
4. Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya minat baca mahasiswa. Baik
di rumah maupun di sekolah.
5. Menumbuhkan minat baca sejak dini. Bahkan sejak anak mengenal huruf. Di rumah
orang tua memberikan contoh membaca untuk anak-anaknya.
8. Kegiatan bedah buku dan semacamnya dengan harapan kesadaran mahasiswa akan
pentingnya buku akan tumbuh.