Você está na página 1de 4

1.

Perjalanan aliran udara masuk sampai ke alveolus


a. Hidung, fungsinya secara garis besar: Fungsi Respirasi, Fungsi Penghidu, dan
Fungsi Fonetik.
b. Faring, berfungsi sebagai penyaring, pengatur tekanan dan juga dapat
mengatur kelembaban udara yang masuk.
c. Laring, berfungsi dalam pembentukan suara, sebagai proteksi jalan napas
bawah dari benda asing dan untuk memfasilitasi proses terjadinya batuk.
d. Trakea, berfungsi menyediakan akses saluran pernapasan, mencegah benda
asing masuk ke paru-paru, dan menjaga suhu udara yang masuk ke paru-paru.
e. Bronkus, mengandung kartilago yang berfungsi untuk melindungi jalan udara.
f. Bronkiolus, berfungsi unuk menyalurkan udara dari bronkus ke alveoli, dan
untuk mengontrol jumlah udara yang didistribusikan melalui konstriksi dan
dilatasi.
g. Alveolus, berfungsi sebagai tempat pertukaran O2 dan CO2. menyimpan udara
untuk sementara waktu.

2. Proses pertukaran udara di alveolus


Ketika menghirup udara, udara yang masuk memiliki tekanan yang lebih
rendah daripada tekanan yang ada di pembuluh darah sehingga pada saat udara
sampai di alveolus akan terjadi difusi antara Oksigen dengan Karbondioksida.
Setelah difusi, Oksigen akan berikatan dengan Hemoglobin membentuk
Oksihemoglobin yang akan mengalir ke seluruh tubuh. Tapi, semakin lama
tekanan Oksigen dalam darah akan berkurang karena pada perjalanannya oksigen
terdifusi ke sel jaringan tubuh dan pada saat bersamaan terjadi juga difusi
Karbondioksida. Pada saat difusi Karbondioksida, jika pada saat itu Hemogoblin
banyak mengikat oksigen maka, 75% karbondioksida akan dilarutkan oleh plasma
darah dan 25% lagi diikat oleh hemoglobin. Setelah karbondioksida berkumpul di
alveolus, tentu saja gas tersebut akan dibuang. Pada proses ini, bekerja saraf
somatic yang memerintahkan agar diafragma begerak ke atas dan memaksa paru-
paru menyempit sehingga udara yang kaya akan karbondioksida akan dikeluarkan.

3. Sistem pertahanan tubuh pada sistem respirasi


Jenis pertahanan lokal yang memastikan udara yang dihirup bebas kontaminasi
serta peran spesifik pada pertahanan tersebut:
- Air-conditioning, suhu dan kelembapan udara atmosfer seringkali lebih rendah
atau lebih tinggi dari tubuh manusia. Karenanya, udara tersebut harus melalui
suatu pengkondisian agar sifatnya sesuai dengan tubuh. Penyesuaian ini
dilakukan guna menjaga saluran napas khususnya saluran napas bawah agar
tidak kering dan rusak.
- Olfaksi, letak reseptor olfaktori yang berada di cavum nasi posterior dan bukan
di trakea maupun alveolus ternyata memiliki tujuan yang sangat penting.
Dengan adanya reseptor tersebut, seseorang dapat segera mendeteksi gas yang
berpotensi bahaya di dalam udara inspirasi serta menelannya tanpa
membawanya ke paru terlebih dahulu.

4. Asma
Penyakit asma adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran
pernafasan pada paru dimana terdapat peradangan dinding rongga. Penyebab asma
dapat berupa penyempitan saluran pernafasan, otot polos bronki mengalami kejang
dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami. Gejala asma dapat berupa
batuk-batuk pada pagi, siang , dan malam hari, sesak napas, dan gangguan tidur
karena batuk atau sesak napas.

5. Jenis-jenis volume ventilasi


Volume Paru-paru:
- Volume tidal (VT): jumlah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi
setiap kali bernapas normal.
- Volume cadangan inspirasi (VCI): volume udara ekstra yang dapat diinspirasi
setelah dan di atas volume tidal normal bila dilakukan inspirasi kuat.
- Volume cadangan ekspirasi (VCE): volume udara ekstra maksimal yang dapat
diekspirasi melalui ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi tidal normal.
- Volume residu (VR): volume udara yang masih tetap berada dalam paru
setelah ekspirasi paling kuat,
Kapasitas Paru-paru:
- Kapasitas inspirasi (KI): sama dengan volume tidal ditambah volume cadangan
inspirasi.
- Kapasitas residu fungsional (KRF): hasil jumlah dari volume cadangan
ekspirasi dan volume residu.
- Kapasitas vital (KV): jumlah dari volume cadangan inspirasi ditambah volume
tidal dan volume cadangan ekspirasi.
- Kapasitas paru total: kapasitas vital ditambah volume residu.

6. Mekanisme Pernapasan
Ventilasi pulmonal adalah istilah teknis dari bernapas. Salah satu fase dari ventilasi
pulmonal adalah inspirasi, yaitu gerakan perpindahan udara masuk ke dalam paru-
paru dan fase lainhya adalah ekspirasi, yaitu gerakan perpindahan udara
meninggalkan paru-paru.
Proses selama inspirasi: rongga iga bergerak ke atas dan ke luar, diafragma
berkontraksi dan bergerak ke bawah lalu tekanan paru-paru menurun dan udara
masuk.
Proses selama ekspirasi: rongga iga bergerak ke bawah dan masuk ke dalam,
diafragma berelaksasi dan terangkat ke atas lalu tekanan dalam paru-paru
meningkat dan udara terdorong keluar.

7. Effsui Pleura
Pleura adalah membran tipis transparan yang melapisi paru-paru.
Jenis-jenis pleura:
Pleura parietal adalah lapisan pleura bagian luar yang menempel pada dinding
rongga dada.
Pleura viresal adalah lapisan pleura bagian dalam yang menutupi paru-paru
Effusi pleura adalah salah satu kelainan yang mengganggu pernapasan dimana
terdapat penumpukan cairan dalam pleura berupa trasundat atau eksudat yang
diakibatkan terjadinya ketidakseimbangan antara produksi dan absorpsi di kapiler
dan pleura viseralis.

8. Kontrol Pernapasan
Pusat pernapsan ialah suatu pusat otomatik di dalam medula oblongata yang
mengeluarkan implus eferen ke otot pernapasan. Melalui beberapa radix saraf
servikalis impuls ini diantarkan ke diafragma oleh saraf frenikus. Dibagian yang
lebih rendah pada sumsum tulang belakan , impulsnya berjalan dari daerah toraks
melalui saraf interkostalis untuk merangsang otot interkostalis. Impuls ini
menimbulkan kontraksi ritmis pada otot diafragma dan interkostal yang
berkecepatan kira-kira lima belas setiap menit .Impuls eferen yang dirangsang
pemekaran gelembung udara diantarkan saraf vagus ke pusat pernapasan didalam
medula.
Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan:
a. Faktor fisik: umur, suhu tubuh, aktivitas tubuh, posisi tubuh, kondisi kesehatan,
kebiasaan merokok, tingggi dan berat badan, dan jenis kelamin.
b. Faktor psikologis: emosi, perasaan, dan kejiwaan.

9. Asidosi dan Alkalosi


Asidosis respiratorik adalah keasaman darah yang berlebihan karena
penumpukan karbondioksida dalam darah. Alkalosis respiratorik merupakan
kebalikan dari asidosis respiratorik . Terjadi akibat hiperventilasi alveolar yang
menyebabkan PCO2 turun drastis.

Você também pode gostar