Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
GEOSTATISTIKA
Oleh :
Guntur Indra Prahasta
10070115068
Puji Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang dimana atas nikmat-
Nya lah saya dapat menyelesaikan laporan akhir dengan tema Analisis Data
Eksplorasi/ Penambangan/ Stockpile Menggunakan Metode Geostatistika
(Invers Distance/Krigging/Variogram). Juga kepada dosen dan teman teman
yang sudah membantu dalam pengerjaan makalah ini baik secara langsung
maupun tidak.
Disamping itu semua saya mengharapkan kritik dan saranya terhadap
makalah ini sehingga saya dapat melakukan koreksi terhadap pembuatan
makalah ini. Yang dimana akan saya jadikan pelajaran dalam pembuatan
makalah selanjutnya.
Demikian makalah ini saya buat dengan harapan dapat diterima dan
dijadikan bahan penilaian pada mata kuliah Geostatistika.
Wassalamualaikum wr wb
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.2 Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat memahami metode geostatistika (invers
distance/krigging/variogram).
2. Agar mahasiswa dapat menganalisa data eksplorasi/ penambangan/
stockpile dengan menggunakan metode geostatistika.
BAB II
ISI
2.1 Eksplorasi
Secara umum pengertian eksplorasi adalah mengetahui, mencari dan
menilai suatu endapan mineral. Menurut Dhadar (1980), eksplorasi bahan galian
didefinisikan sebagai penyelidikan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu
keterangan mengenai letak, sifat-sifat, bentuk, cadangan, mutu serta nilai
ekonomis dari endapan bahan galian.
Koesoemadinata (1995) berpendapat bahwa eksplorasi adalah suatu
aktivitasuntuk mencari tahu keadaan suatu daerah, ruang ataupun realm yang
sebelumnya tidakdiketahui keberadaannya, sedangkan istilah eksplorasi geologi
adalah mencari tahutentang keadaan suatu objek geologi yang umumnya berupa
cebakan mineral.
Koesoemadinata (1995) mengibaratkan eksplorasi dengan sebuah
perburuan.Seorang ahli geologi atau seorang ahli eksplorasi dipersamakan
dengan pemburu.Pemburu tersebut harus dapat memperhatikan model binatang
yang diburu, habitat dimana buruan itu hidup, petunjuk-petunjuk atau jejak-jejak
yang ditinggalkannya, kelemahan dan kekuatan dari binatang tersebut, senjata
yang ampuh untukmerobohkannya, serta strategi untuk dapat sampai mendekati
sasaran dalam jarak tembak.
Tujuan dari eksplorasi adalah untuk menemukan serta mendapatkan
sejumlahmaksimum dari cebakan mineral ekonomis baru dengan biaya dan
waktu seminimal mungkin (to find and acquire a maximum number of new
economic mineral deposits within a minimum cost and in a minimum time (Baily,
1968 dalam Koesoemadinata 1995).
2.1.1 Konsep Eksplorasi
Koesoemadinata (1995) menyebutkan bahwa untuk melakukan eksplorasi
atau pencarian suatu cebakan, seseorang yang bekerja di bidang eksplorasi ini
harus mempunyai bayangan tentang apa yang akan dicari, di daerah mana akan
dicari serta metoda dan sistem apa yang efektif digunakan, dengan kata lain
harus memiliki konsep. Konsep ini akan digunakan sebagai dasar suatu sistem
pencarian. Terakhir adalah menentukan metoda untuk melacak, sehingga secara
singkat konsep eksplorasi akan merumuskan strategi dan taktik serta program
kegiatan eksplorasi.
Dalam melakukan eksplorasi, ada 2 (dua) macam pendekatan, yaitu
pendekatan tradisional dan pendekatan modern/scientific. Pendekatan tradisional
meliputi prospeksi (pelacakan/penyisiran langsung terhadap obyek yang dicari)
dan eksplorasi (mencari tahu akan kelanjutan suatu singkapan dari obyek
(endapan) yang dicari secara lateral maupun ke dalam). Pendekatan
modern/scientific merupakan eksplorasi geologi yang merupakan pencarian
suatu objek geologi (endapan) secara ilmiah dan berencana.
Metoda/teknik eksplorasi tidak dapat digunakan tanpa suatu konsep
eksplorasi. Konsep eksplorasi menentukan sasaran eksplorasi sehingga
pemakaian metoda dan teknik ekplorasi dapat tepat guna, efektif dan efisien.
Dari persamaan pengertian antara eksplorasi dengan perburuan tersebut, maka
dapat dikatakan bahwa eksplorasi geologi adalah pencarian suatu obyek geologi
(dalam hal ini adalah endapan bahan galian) secara ilmiah dan berencana yang
mencakup:
1. Model geologi dari endapan yang dicari atau dari lingkungan geologinya
dimana
2. Endapan bahan galian itu biasanya berada
3. Strategi untuk pencarian itu
4. Pemilihan metoda yang akan dipakai, dan
5. Pertimbangan ekonomis.
Sebagai suatu aktifitas ekonomi, perencanaan suatu eksplorasi harus memenuhi
tiga prinsip utama, yaitu :
1. Efektif, yaitu penggunaan metoda atau peralatan harus sesuai dengan
sasaran eksplorasi.
2. Efisien, yaitu dari sisi waktu dan biaya dapat dilakukan secara efisien.
3. Manfaat biaya (Cost-benefit), yaitu eksplorasi ini harus memiliki nilai
manfaat baik bagi perusahaan maupun bagi masyarakat sekitar
(community development).
Dimana notasi Z(xi) dan Z(xi+h) menunjukkan dua data pada titik
yangdipisahkan oleh jarak h, dimana h merupakan suatu vektor yang
menyatakan jarak antara dua titik sesuai dengan nilai lag untuk perhitungan
variogram eksperimental, sedangkan N(h) merupakan jumlah pasangan data.
Variogram dapat digunakan untuk menganalisis tingkat kemiripan/variabilitas
antar masing-masing data.Variogram eksperimental dibuat berdasarkan data
individual kadar Ni maupun kadar Fe, dan juga data ketebalan zona laterit.
Analisis variogram untuk tiap variabel menggunakan jarak lag sebesar 5 m dan
toleransi lag 2,5 m, dimana tujuannya yaitu untuk mendapatkan pasangan data
variogram yang cukup banyak dengan memperhatikan spasi data pada arah
horizontal sesuai spasi rata-rata lubang bor 25 m dan spasi data pada arah
vertikal sesuai spasi assay contoh bor sebesar 1 m. Selain itu, analisis variogram
dibuat dalam berbagai arah yang representatif yaitu 4 (empat) arah utama pada
bidang horizontal dan 1 (satu) arah pada bidang vertikal sebagai berikut :
Utara Selatan (azimuth 0, dip 0)
Baratdaya Timurlaut (azimuth 45, dip 0)
Barat Timur (azimuth 90, dip 0)
Baratlaut Tenggara (azimuth 135, dip 0)
Arah vertikal (azimuth 0, dip 90)
Model variogram teoritis yang digunakan untuk fitting adalah model Sferis
atau model Matheron, karena berdasarkan analisis variogram eksperimental
yang diperoleh menunjukkan sifat-sifat yang hampir sama dengan model Sferis
dan perilaku variogram eksperimental pada titik-titik awal yaitu cenderung bersifat
linier. Perhitungan variogram eskperimental dan fitting variogram telah dilakukan
dengan parameter yang telah ditentukan, baik horizontal maupun vertikal maka
dapat diketahui karakteristik secara spasial antar data.
9(214,56)96,492
Simpangan Baku = 9(8)
= 10,12
0,42
Modus = 2,5 +2 ( ) = 16,5
0,420,36
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
1.3 2.47 2.89 2.53 2.39 2.21 1.98 2.35 1.51
Kadar % Ni
Gambar 2.1
Histogram Kadar % Ni
2.6 Variogram
Berdasarkan dari hasil pengolahan yang telah dilakukan didapatkan data
sebagai berikut :
2/3 a1 = 2,25
a1 = 3 x 2,25/2 = 3,375
a = 3,375 1 = 2,375
a/l = 2,375/1 = 2,375 2,5
C1 = 1,98666
39,733
C = 15,864 = 2,505
Tabel 2.3
Data Variogram
h h/l Tabel Selisih
sebenarnya Eksperimental
3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
0.500
0.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Series1
Grafik 3.1
Hubungan antara Sebenarnya dan Eksperimental
BAB III
KESIMPULAN
1.B. Setyadji, 2005, Data Geostatistik. geodesy. gd. itb. ac. id/bsetyadji/wp-
content/uploads/2007/09/gd4113-2.pdf. Diakses tanggal 29 Mei 2017.