hidrolisis protein. Tujuan uji hidrolisis protein adalah untuk
mengetahui adanya hidrolisis protein oleh pankreas. Hasil yang diperoleh
adalah tabung 1 diisi ekstrak pankreas netral ditambah NazCOs dan kongo
merah fibrin lalu dipanaskan, maka kongo merah fibrin agak melunak dan
timbul wama merah. Hal ini menunjukkan bahwa kongo merah fibrin
(sebagai substrat) terhidrolisis oleh adanya sumber enzim dari ekstrak
pankreas. Menurut Poedjiadi (1995), pankreas mengandung protein dan
beberapa enzim yaitu, tripsin, kimotripsin dan peptidase yang berfungsi
untuk menghidrolisis protein. Baik tripsin maupun kemotripsin mampu
menghidrolisis protein, pepton, dan proteosa menjadi polipeptida dan
mempunyai pH optimum 8,0 sampai 9,0.
Tabung 2 diisi ekstrak pankreas netral, NazCOs, kongo merah fibrin
dan larutan empedu dicampurkan, lalu dipanaskan, maka kongo fibrin
terlihat agak melunak dan timbul warna merah yang lebih pekat yang
menunjukkan bahwa kongo merah fibrin (sebagai substrat) mengalami
hidrolisis sempurna, karena selain adanya ekstrak pankreas netral
sebagai sumber enzim, juga karena penambahan larutan empedu
menyebabkan hidrolisis semakin kuat dan cepat.
Tabung 3 diisi air, NazCOs, dan kongo merah fibrin dicampur lalu
dipanaskan, maka kongo merah fibrin (sebagai substrat) terlihat masih
keras dan tetap seperti semula serta tidak timbul warna merah melainkan
hanya timbul warana pink yang menunjukkan bahwa tidak terjadi hidrolisis
pada kongo merah fibrin karena tidak adanya enzim yang dapat
menghidrolisis. Air tidak dapat menghidrolisis karena tidak memiliki enzim.
Penambahan larutan Na:COs sebagai pembentuk suasana basa yang
sesuai dengan keadaan suhu pada sistem pencemaan manusia.
Pemanasan pada suhu 37° C dimaksudkan untuk mengkondisikan reaksi
sesuai suhu badan manusia.