Você está na página 1de 21

PROPOSAL KEGIATAN PENYULUHAN

KESEHATAN TENTANG KEBERSIHAN


GIGI DAN MULUT DI SDN 001
JL. BUKIT BARISAN SAMARINDA ULU
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang berlimpah kami panjat kehadirat Allah SWT, atas rahmat serta
karunia-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan Proposal Permohonan Kerjasama dalam
Penyuluhan Kesehatan tentang kebersihan Gigi dan Mulut.
Proposal ini diajukan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan siswa-siswi di
sekolah melaluitiga kegiatan pokok yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan
pembinaan lingkungan sekolah agar terciptanya proses belajar mengajar yang bermutu di
sekolah tersebut.
Penyuluhan kesehatan tentang kebersihan gigi dan mulut merupakan upaya strategis
untuk menanamkan sikap dan membentuk pola hidup serta perilaku hidup bersih sehat pada
anak sekolah sebagai sasaran program mengingat mereka adalah generasi penerus bangsa.
Melalui upaya tersebut yang merupakan program investasi, diharapkan di masa mendatang
ketika mereka dewasa maka secara spontanitas akan melaksanakan pola hidup bersih sehat
yang akan berimbas besar pada peningkatan kualitas SDM dan pembangunan kesehatan.
Dalam hal ini, kami mengajukan proposal ini kiranya dapat memenuhi segala yang
menjadi kebutahan prioritas Sekolah dalam meningkatkan wawasan dan pengetahuan siswa
siswi di SDN 001 Jl. Bukit Barisan Samarinda Ulu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpatisipasi dalam
penyusunan proposal ini. Kami menyadari bahwa di dalam proposal ini masih banyak
kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
kesempurnaan proposal ini.

Kelompok 3

Proposal Penyuluhan Kesehatan Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha kesehatan pokok
yang dilaksanakan oleh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan juga usaha
kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta
lingkungan sekolah sebagai sasaran utama (Muninjaya, 2004). UKS juga berfungsi sebagai
lembaga penerangan agar siswa tahu bagaimana menjaga kebersihan diri, bagaimana
cara menggosok gigi yang benar, mengobati luka, merawat kuku dan juga memperoleh
pendidikan seks yang sehat (Supari, 2008). Murid-murid terutama yang duduk di kelas 4 ke
atas bisa difungsikan sebagai petugas pelaksana. Mereka sudah bisa mandiri dan
membantu teman-temannya saat terjadi kecelakaan ringan dan saat penyuluhan (Supari,
2008). Dalam hal ini, perawat sebagai salah satu tenaga pelaksana asuhan keperawatan di
sekolah dapat melakukan pendidikan dan pelatihan kesehatan dasar kepada mereka
(Purnomo, 2006). Keberadaan UKS di setiap sekolah diharapkan membuat perubahan
perilaku pada siswa seperti hidup bersih dan sehat.
Masalah kesehatan dan kesejahteraan anak menjadi perhatian penting bagi
pemerintah, sebagian hal itu akan ikut mempengaruhi pertumbuhan kesehatan dan
perkembangan di masa depan yang meliputi kesehatan fisik, kesejahteraan,
perkembangan emosi, keterampilan kognitif dan kemampuan bersosialisasi serta
pengetahuan umum. Masalah pertumbuhan dan perkembangan anak sekolah sama
pentingnya dengan masalah tumbuh kembang pada balita, pertumbuhan berkaitan dengan
masalah perubahan dalam hal jumlah, ukuran, besaran, dimensi sel dan organ tubuh anak
yang tercermin dalam ukuran berat, panjang dan keseimbangan motorik. Sedangkan
perkembangan berhubungan dengan bertambahnya kemampuan dan keterampilan dalam
struktur tubuh dan fungsi-fungsinya dalam pola yang teratur.
Pengkajian yang dilakukan oleh Mahasiswa Sikes Wiyata Husada Samarinda
tanggal 05 Oktober 2017 di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Jawa Kecamatan
samarinda ulu didapatkan hasil sebagai berikut, pelaksanaan program UKS di SDN 001 Jl.
Bukit Barisan Samarinda Ulu belum berjalan secara optimal baik dari segi pelaksanaan
pendidikan kesehatan, dan pelaksanaan pelayanan kesehatan. Berdasarkan wawancara

Proposal Penyuluhan Kesehatan Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut


kepada pembina UKS SDN001 Jl. Bukit Barisan Samarinda Ulu mengatakan bahwa
program UKS seperti Penyuluhan Kesehatan selama ini jarang dilakukan, hal tersebut
dikarenakan kurangnyatenaga dan keterbatasan dana. Oleh karena itu untuk
meningkatkan pengetahuan serta wawasan siswa-siswi mengenai kesehatan perlu
dilakukan penyuluhan kesehatan, penyuluhan yang akan dilakukan ialah tentang
Kebersihan Gigi dan Mulut.
Kondisi kesehatan gigi dan mulut di Indonesia masih sangat memprihatinkan
sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dari tenaga kesehatan. Hal ini terlihat bahwa
penyakit gigi dan mulut masih diderita oleh 90% penduduk Kalimantan Timur (Anita S.,
Liliwati,2005). Berdasarkan laporan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) DepKes RI
2001, di antara penyakit yang dikeluhkan dan yang tidak dikeluhkan, prevalensi penyakit
gigi dan mulut adalah tertinggi meliputi 60% penduduk. Karies gigi dan penyakit periodontal
merupakan penyakit yang paling banyak dijumpai di rongga mulut sehingga merupakan
masalah utama kesehatan gigi dan mulut.
Data dari global WHO (2000) menunjukkan 60-90% anak-anak sekolah di negara
industri memiliki gigi berlubang. Sementara di Indonesia, prevalensi pengalaman karies
aktif sebesar 72,1% berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2007. Upaya pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut serta pembinaan kesehatan gigi terutama pada kelompok anak
sekolah perlu mendapat perhatian khusus, karena pada usia ini anak sedang menjalani
proses tumbuh kembang (Depkes RI, 2007).
Kesehatan gigi dan mulut sangat penting karena gigi dan gusi yang rusak dan
tidak dirawat akan menyebabkan rasa sakit, gangguan pengunyahan dan dapat
mengganggu kesehatan tubuh lainnya. Mulut merupakan suatu tempat yang sangat ideal
bagi perkembangan bakteri. Bila tidak dibersihkan dengan sempurna, sisa makanan yang
terselip bersama bakteri akan bertambah banyak dan membentuk koloni yang disebut plak,
yaitu lapisan film tipis, lengket dan tidak berwarna. Plak merupakan tempat pertumbuhan
ideal bagi bakteri yang dapat memproduksi asam. Jika tidak disingkirkan dengan
melakukan penyikatan gigi, asam tersebut akhirnya akan menghancurkan email gigi dan
akhirnya menyebabkan gigi berlubang.
Pembersihan gigi yang kurang baik dapat menyebabkan terjadinya akumulasi
karies. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya karies yaitu mengusahakan agar
pembentukan plak pada permukaan gigi dibatasi atau plak dibersihkan menyikat gigi
secara teratur. Pengendalian plak dapat dilakukan dengan pembersihan secara mekanis
dan menggunakan bahan anti kuman terutama untuk menekan pertumbuhan

Proposal Penyuluhan Kesehatan Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut


Streptococcus mutans. Menyikat gigi dengan pasta gigi merupakan langkah awal untuk
pencegahan karies dan penyakit jaringan pendukung gigi. Saat ini produk yang beredar di
pasaran mengandung bahan aktif yang mengandung bahan dasar sintetik maupun bahan
alam sebagai anti bakteri Streptococcus mutans (Pratiwi, 2005).
Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut serta pembinaan kesehatan gigi
terutama pada kelompok anak sekolah perlu mendapat perhatian khusus sebab pada usia
ini anak sedang menjalani proses tumbuh kembang. Keadaan gigi sebelumnya akan
berpengaruh terhadap perkembangan kesehatan gigi pada usia dewasa nanti.
Usia sekolah merupakan kelompok umur yang rawan terhadap masalah kesehatan
sehingga diperlukan adanya upaya kesehatan di sekolah yang dikelola oleh siswa-siswi di
sekolah untuk meningkatkan derajat kesehatan siswa di sekolah. Anak sekolah merupakan
kelompok terbesar dari kelompok usia anak-anak yang menerapkan wajib belajar di
sekolah yang diharapkan dengan adanya fasilitas dari sekolah yang merupakan institusi
yang terorganisir dengan baik akan merubah perilaku dan kebiasaan anak tentang hidup
sehat karena kepekaan mereka yang masih sangat tinggi untuk menanamkan pengertian
dan kebiasaan hidup sehat. Keadaan kesehatan anak sekolah tersebut nantinya akan
sangat berpengaruh besar terhadap prestasi belajar yang mereka capai.
Uraian di atas menjadi dasar bagi mahasiswa Praktika Ners Kesehatan Komunitas,
untuk melaksanakan kegiatan Pendidikan kesehatan tentang Kebersihan Gigi dan Mulut.
Hal ini bertujuan untuk menambah pengetahuan siswa-siswi tentang kebersihan gigi dan
mulut serta meningkatkan kemampuan dan memotivasi prilaku hidup bersih dan sehat
sebagai langkah awal perubahan perilaku yang berkelanjutan serta demi terwujudnya
kemandirian dalam bidang kesehatan sekolah.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu dan mencangkup, efisiensi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut, dalam rangka tercapainya kemampuan pemeliharaan diri dibidang kesehatan
gigi dan mulut yang optimal di SDN 001 Jl. Bukit Barisan Samarinda Ulu.

2. Tujuan Khusus
Meningkatnya pengetahuan, sikap dan kemampuan anak sekolah untuk berprilaku
hidup sehat dibidang kesehatan gigi dan mulut yang mencangkup :
a. Mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut.

Proposal Penyuluhan Kesehatan Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut


b. Mampu melakukan upaya untuk mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut.
c. Mengetahui kelainan-kelainan dalam bidang kesehatsan gigi dan mulut, serta
mampu melakukan tindakan yang tepat untuk mengatasinya.

C. Manfaat

1. Untuk Mahasiswa
a. Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan pelaksanaan program Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) secara nyata
b. Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan keperawatan
kesehatan komunitas pada anak usia sekolah
c. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis dan bijaksana dalam menghadapi
dinamika pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

2. Untuk Masyarakat
a. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam upaya
pelaksaan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, pelaksanaan pembinaan
kesehatan sekolah.
b. Anak usia sekolah mengetahui gambaran status kesehatannya dan mempunyai
upaya peningkatan status kesehatan tersebut.

3. Untuk Pendidikan
a. Salah satu indikator keberhasilan Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Wiyata
Husada Samarinda Program Profesi Ners khususnya di bidang keperawatan
komunitas pada anak usia sekolah khususnya Usaha Kesehtan sekolah.
b. Sebagai upaya praktek keperawatan komunitas salah satu bahan pertimbangan
dalam pengembangan model praktik keperawatan di sekolah.

4. Untuk Profesi
a. Upaya menyiapkan tenaga perawat yang profesional, berpotensi secara mandiri
sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan.
b. Memberikan suatu model baru dalam keperawatan komunitas asuhan keperawatan
di sekolah sehingga profesi mampu mengembangkannya.

Proposal Penyuluhan Kesehatan Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

A. Pengertian Layanan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha untuk membina dan


mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta didik usia sekolah
yang dilakukan secara menyeluruh (komprehensif) dan terpadu (integrative). Untuk
optimalisasi program UKS perlu ditingkatkan peran serta peserta didik sebagai subjek
dan bukan hanya objek. Dengan UKS ini diharapkan mampu menanamkan sikap dan
perilaku hidup sehat pada dirinya sendiri dan mampu menolong orang lain. Dari
pengertian ini maka UKS dikenal pula dengan child to child program.Program dari anak,
oleh anak, dan untuk anak untuk menciptakan anak yang berkualitas.

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan bagian dari program kesehatan


anak usia sekolah. Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6 21 tahun, yang
sesuai dengan proses tumbuh kembangnya dibagi menjadi 2 sub kelompok, yakni pra
remaja (6-9 tahun) dan remaja (10-19 tahun). Program UKS adalah upaya terpadu lintas
program dan lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta
membentuk perilaku hidup bersih dan sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah

B. Tujuan Layanan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Bila disimpulkan tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dapat dibagi menjadi dua
tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

1. Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih dan sehat, dan derajat kesehatan
siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal
2. Tujuan khusus
Memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan derajat
kesehatan siswa, yang mencakup:

Proposal Penyuluhan Kesehatan Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut


a. Memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup
sehat dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta peserta
didik berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan.
b. Sehat, baik fisik, mental maupun sosial
c. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan
narkotika, obat-obatan dan bahan berbahaya, alcohol, rokok, dan sebagainya.

C. Sasaran UKS

Sasaran UKS adalah peserta didik dari Taman Kanak-kanak, tingkat pendidik dasar
sampai menengah (TK, SD, SMP, SMU/SMK) dan pondok pesantren termasuk peserta
didik di perguruan agama beserta lingkungannya. Danadapun sasaran pembinaan UKS
adalah sebagai berikut:
1. Peserta didik
2. Pembina teknis (guru dan petugas kesehatan)
3. Pembina non teknis (pengelola pendidikan dan karyawan sekolah)
4. Sarana dan prasarana pendidikan serta pelayanan kesehatan
5. Lingkungan sekolah, keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar radius 500 m

D. Prosedur UKS

1. Masuk UKS:
Siswa/pasien datang ke ruang UKS yang sebelumnya meminta ijin ke ruang BK
sebagai pengendali.Petugas mencatat identitas siswa/pasien dan keperluannya.
Apabila siswa/pasien sakit dipersilahkan untuk memasuki ruang/kamar UKS dan
dilakukan pemeriksaan oleh petugas yang kemudian ditindaklanjuti dengan
penanganan/tindakan lebih lanjut. Siswa/pasien membutuhkan waktu untuk istirahat
akan diberikan surat keterangan untuk disampaikan ke ruang kelasnya.

Siswa/ pasien yang ingin menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan akan
diberikan layanan dan hasil layanan akan diberikan surat keterangan agar dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Siswa/pasien yang membutuhkan konsultasi atau konseling kesehatan akan dilayani


disesuaikan dengan waktu/ kesepakatan baik konsultan/konselor maupun
konsulte/konsele hasil konseling akan dilakukan monitoring.

Proposal Penyuluhan Kesehatan Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut


2. Keluar dari UKS:
a. Siswa/pasien merasa kondisi kesehatannya lebih baik dari sebelumnya dan
kembali ke ruang kelas.
b. Siswa/pasien telah diberikan layanan kesehatan (menimbang badan, mengukur
tinggi badan) sesuai keperluan oleh petugas.
c. Siswa/pasien kondisi kesehatannya semakin parah akan dirujuk ke puskesmas
atau dipulangkan dengan diantar petugas atau dijemput orang tua atau wali
siswa.

3. Tata tertib UKS


a. Dilarang masuk bagi yang tidak berkepentingan.
b. Setelah menggunakan peralatan dan obat-obatan agar dikembalikan pada
tempatnya.
c. Setelah menggunakan tempat tidur agar dapat dirapikan kembali.
d. Dilarang membawa peralatan atau obat-obatan keluar ruangan tanpa izin
petugas UKS.
e. Penggunaan peralatan dan obat-obatan harus berdasarkan petunjuk pemakaian.
f. Petugas yang bertugas agar mengisi buku tamu /kunjungan yang disediakan.
g. Dilarang masuk menggunakan alas kaki/ sepatu (sepatu/sandal harap di lepas).
h. Menjaga ketenangan dan kenyamanan pasien yang sedang dirawat.
i. Menjaga kebersihan ruangan/ buanglah sampah pada tempatnya.

E. Program Pelaksanaan Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

1. Sarana dan Prasarana Kesehatan


a.Dipan lengkap dengan kasur, sprei, bantal dan sarung bantal
b.Almari obat yang berisi obat-obatan dan perawatan rawat luka
c.Timbangan beserta alat pengukur tinggi badan
d.Tensimeter, stetoskop dan termometer
e.Tandu
f.Wastafel dan kamar mandi

2. Kegiatan di ruang UKS


Kegiatan yang ada di ruang UKS adalah sebagai berikut:
a. Pelayanan kesehatan (rawat luka, mengukur tekanan darah, memberikan obat-
obatan ringan)

Proposal Penyuluhan Kesehatan Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut


b.Penimbangan BB dan pengukuran TB, LL
c.Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan oleh petugas

3. Administrasi UKS
Segala kegiatan yang dilaksanakan dalam UKS ini dicatat dan dibukukan secara
tertib dan teratur. Buku-buku administrasi tentang kegiatan UKS ini antara lain
a. Buku pemeriksaan kesehatan:
Buku ini berisi tentang nama siswa beserta keluhan dan obatnya. Buku
pemeriksaan kesehatan diisi setiap hari, Namun siswa yang sakit tidak dicatat
semua.
b. Buku daftar pasien
Buku daftar pasien berisi tentang daftar nama pasien yang sakit, kelas dan
keterangan untuk minta obat, istirahat atau pulang.
c. Buku daftar absensi siswa sakit
Buku daftar absensi siswa sakit berisi daftar nama-nama siswa yang sakit setiap
bulannya.
d. Buku rujukan siswa sakit
Buku ini digunakan jika ada siswa sakit yang tidak bisa ditangani di UKS,
biasanya siswa dirujuk ke Rumah Sakit atau klinik terdekat.
e. Buku penerimaan barang
Buku ini memuat tentang daftar barang yang masuk di UKS baik yang berupa
barang subsidi maupun mandiri.
f. Buku agenda surat masuk dan surat keluar
Buku agenda surat masuk berisi tentang surat yang masuk dan surat yang
dikeluarkan oleh UKS.
g. Buku inventaris UKS
Buku inventaris UKS berisi tentang daftar barang yang ada di UKS.
h. Buku belanja obat
Buku ini berisi tentang obat yang baru dibeli beserta stok sebelumnya.
i. Buku permintaan surat dokter
Buku permintaan surat dokter berisi tentang daftar nama anak yang meminta
surat dokter, baik surat keterangan sehat maupun surat keterangan sakit.
j. Buku pengukuran TB dan penimbangan BB
Buku ini berisi tentang hasil penimbangan BB dan pengukuran TB siswa kelas
satu yang dilaksanakan setiap 4 bulan sekali.

Proposal Penyuluhan Kesehatan Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut


k. Buku laporan kegiatan UKS
Setiap akhir semester dan setiap tengah semester UKS perlu membuat laporan
semua kegiatan yang diadakan oleh UKS.
l. Buku tamu
Setiap tamu dari luar yang berkunjung ke UKS harus mengisi buku tamu yang
disediakan.

Selain di buku, administrasi kegiatan UKS juga dibuat dalam bentuk agenda
kegiatan yang ditempel di dinding dan juga data yang berupa; program tahunan
kegiatan UKS, struktur organisasi dan alur pengobatan.

II. Kesehatan Gigi dan Mulut


A. Kesehatan Gigi dan Mulut
Pendidikan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut pada anak. Pendidikan kesehatan gigi dan
mulut merupakan suatu proses pendidikan yang timbul atas dasar kebutuhan kesehatan
gigi dan mulut yang bertujuan untuk menghasilkan kesehatan gigi dan mulut yang baik
dan meningkatkan taraf hidup.
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, baik sehat
secara jasmani dan rohani.Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua menginginkan
anaknya bisa tumbuh dan berkembang secara optimal, hal ini dapat dicapai jika tubuh
mereka sehat. Kesehatan gigi dan mulut adalah suatu keadaan dimana gigi dan mulut
berada dalam kondisi bebas dari adanya bau mulut, kekuatan gusi dan gigi yang baik,
tidak adanya plak dan karang gigi, gigi dalam keadaan putih dan bersih, serta memiliki
kekuatan yang baik.
Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus dilakukan
perawatan secara berkala.Perawatan dapat dimulai dari memperhatikan diet makanan,
jangan terlalu banyak makanan yang mengandung gula dan makanan yang
lengket.Pembersihan plak dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi, teknik
dan caranya jangan sampai merusak struktur gigi dan gusi.Pembersihan karang gigi dan
penambalan gigi yang berlubang oleh dokter gigi, serta pencabutan gigi yang sudah
tidak bisa dipertahankan lagi. Kunjungan berkala ke dokter gigi hendaknya dilakukan
teratur setiap enam bulan sekali baik ada keluhan ataupun tidak ada keluhan.. Dengan
perawatan yang tepat pada gigi, maka akan dapat menghindari berbagai masalah gigi
dan gusi seperti gigi berlubang dan karang gigi serta masalah bau mulut.

Proposal Penyuluhan Kesehatan Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut


B. Fungsi Gigi
Secara histologis, jaringan gigi dan mulut berasal dari mesoderm dan ektoderm,
yang memiliki 3 fungsi utama yaitu :
1. Pengunyahan (mastikasi) yang meliputi, memotong, merobek, dan melumat.
2. Keindahan (estetika)
3. Berbicara (phonetic).

C. Macam macam gigi beserta fungsinya


1. Gigi Seri (Incisivus)
Gigi ini letaknya berada di depan, dan berfungsi untuk memotong makanan
(mastikasi). Jumlahnya ada 8, dengan pembagian 4 berada di rahang atas dan 4
berada di rahang bawah. Gigi seri susu mulai tumbuh pada bayi usia 4 6 bulan,
kemudian diganti dengan gigi seri permanen pada usia 5 6 tahun pada rahang
bawah dan pada usia 7 8 tahun pada rahang atas.

2. Gigi Taring (Caninus)


Posisi gigi ini terletak pada sudut mulut, di sebelah gigi seri, dan merupakan gigi
yang paling panjang dalam rongga mulut.Fungsinya adalah untuk mengoyak
makanan.Jumlahnya ada 4, dengan pembagian 2 ditiap rahang, 1 di kiri dan 1 di
kanan. Gigi susu caninus ini diganti dengan gigi caninus permanen pada usia 11
13 tahun.

3. Gigi Geraham Kecil (Premolar)


Gigi ini jumlahnya 8, dengan pembagian 4 ditiap rahang, 2 di kiri dan 2 di kanan.Gigi
ini hanya ada pada gigi dewasa, dan letaknya berada di belakang caninus. Tumbuh
pada usia 10 11 tahun dan menggantikan posisi dari gigi molar susu. Bersama gigi
molar, gigi ini berfungsi untuk melumatkan makanan.

4. Gigi Geraham (Molar)


Gigi molar susu berjumlah 8 seperti gigi premolar, kemudian lepas pada usia 10 11
tahun dan digantikan oleh gigi premolar. Sedangkan gigi molar permanen tumbuh di
belakang gigi premolar setelah gigi molar susu lepas dan digantikan oleh gigi
premolar. Jumlah dari gigi molar permanen adalah 12, dengan pembagian 6 di tiap
rahang, 3 di tiap sisi kanan dan kiri.Gigi molar permanen inilah yang paling sering
berlubang dan menyebabkan keluhan.

Proposal Penyuluhan Kesehatan Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut


D. Manfaat Menggosok Gigi
1. Supaya gigi tetap bersih.
2. Untuk menambah percaya diri karena memiliki gigi putih, bersih, dan senyum yang
sehat.
3. Agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut.
4. Dapat berfungsi dengan baik.

E. Tanda Gigi Berlubang


Tanda-tanda gigi mulai berlubang adalah dimulai dengan munculnya plak putih
seperti kapur pada permukaan gigi. Selanjutnya, warnanya akan berubah menjadi
cokelat, kemudian mulai membentuk lubang. Spot kecokelatan yang buram
menunjukkan proses demineralisasi yang sedang aktif. Oleh sebab itu, diperlukan
pemeriksaan rutin untuk mendeteksi dini timbulnya lubang.

F. Gejala Gigi Berlubang


Apabila kerusakan telah mencapai dentin (dentin merupakan bentuk pokok dari
gigi yang melindungi daerah akar gigi), biasanya mengeluh sakit atau timbul ngilu
setelah makan atau minum manis, asam, panas atau dingin.Gejala gigi berlubang
umumnya, adalah sakit gigi, gigi menjadi sensitif setelah makan atau minum manis,
asam, panas, atau dingin. Terlihat atau terasa adanya lubang pada gigi, nanah di sekitar
gigi, nyeri ketika menggigit dan bau mulut (Halitosis).

G. Penyebab Terjadinya Kerusakan Gigi

Ada empat hal utama yang menyebabkan kerusakan gigi, yaitu :


1. Ada penyakit dan gangguan tertentu pada gigi yang dapat mempertinggi faktor risiko
terkena karies. Amelogenesis imperfekta, dapat timbul pada 1 dari 718 hingga
14.000 orang. Disamping itu, ada penyakit dimana enamel tidak terbentuk
sempurna. Dentinogenesis imperfekta adalah ketidaksempurnaan pembentukan
dentin. Pada kebanyakan kasus, gangguan ini bukanlah penyebab utama dari
karies.

2. Anatomi gigi juga berpengaruh pada pembentukan karies. Celah atau alur dalam gigi
dapat menjadi lokasi perkembangan karies. Karies juga sering terjadi pada tempat
yang sering terselip sisa makanan.

Proposal Penyuluhan Kesehatan Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut


3. Mulut merupakan tempat berkembangnya banyak bakteri, namun hanya sedikit
bakteri penyebab karies, yaitu Streptococcus mutans dan Lactobacilli. Khusus untuk
karies akar, bakteri yang sering ditemukan adalah Lactobacillus acidophilus,
Actinomyces viscosus, Nocardia spp, dan Streptococcus mutans.

4. Tingkat frekuensi gigi terkena dengan lingkungan yang kariogenik dapat


memengaruhi perkembangan karies. Setelah seseorang mengonsumsi makanan
mengandung gula, maka bakteri pada mulut dapat memetabolisme gula menjadi
asam dan menurunkan pH. PH dapat menjadi normal karena dinetralkan oleh air liur
dan proses sebelumnya telah melarutkan mineral gigi.

Selain empat faktor di atas, terdapat faktor lain yang dapat meningkatkan karies, yaitu :
1. Air liur dapat menjadi penyeimbang lingkungan asam pada mulut. Terdapat keadaan
dimana air liur mengalami gangguan produksi, seperti pada diabetes mellitus.

2. Obat-obatan seperti antihistamin dan antidepresan dapat memengaruhi produksi air


liur. Terapi radiasi pada kepala dan leher dapat merusak sel pada kelenjar liur.

3. Penggunaan tembakau juga dapat mempertinggi risiko karies. Tembakau adalah


faktor yang signifikan pada penyakit periodontis, seperti dapat menyusutkan gusi.
Dengan gusi yang menyusut, maka permukaan gigi akan terbuka. Sementum pada
akar gigi akan lebih mudah mengalami demineralisasi.

4. Karies botol susu adalah pola lubang yang ditemukan di anak-anak pada gigi susu.
Gigi yang sering terkena adalah gigi depan di rahang atas, namun kesemua giginya
dapat terkena juga. Sering muncul pada anak-anak yang tidur dengan cairan yang
manis (misalnya susu) dengan botolnya. Sering pula disebabkan oleh seringnya
pemberian makan pada anak-anak dengan cairan manis.

5. Ada juga karies yang merajalela atau karies yang menjalar ke semua gigi. Tipe
karies ini sering ditemukan pada pasien dengan xerostomia, kebersihan mulut yang
buruk, pengonsumsi gula yang tinggi, dan pengguna metamfetamin karena obat ini
membuat mulut kering. Bila karies yang parah ini merupakan hasil karena radiasi
kepala dan leher, ini mungkin sebuah karies yang dipengaruhi radiasi.

Proposal Penyuluhan Kesehatan Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut


H. Cara Perawatan Gigi dan Mulut yang Tepat

1. Lakukan dengan cara yang tepat, pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut
dan rapat. Kemudian, terapkan cara menyikat gigi yang benar, yaitu menyikat dari
arah gusi ke ujung gigi dengan gerakan berulang dan tidak terlalu keras.

2. Disiplin, segala sesuatu yang dilakukan secara rutin akan memberikan perubahan
yang berarti. Rajin menyikat gigi dengan cara yang benar dan di waktu yang tepat
yaitu minimal dua kali sehari yaitu sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam.

3. Batasi mengkonsumsi makanan manis, makanan yang manis dan lengket mudah
melekat pada gigi yang bilamana tidak langsung dibersihkan akan membentuk plak
dan akhirnya menyebabkan kerusakan gigi. Upaya yang dapat dilakukan adalah
dengan menyikat gigi segera setelah mengonsumsi makan tersebut.

4. Pasta gigi pilihan dengan perpaduan bahan alami dan ilmiah, pemilihan pasta gigi
yang tepat juga membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pasta gigi yang
mengandung perpaduan bahan alami (jeruk nipis, garam dan daun sirih) untuk
merawat kesehatan gigi dan mulut secara alami, dan bahan ilmiah (kalsium dan
fluoride) sebagai perlindungan maksimum agar gigi tidak mudah berlubang.

5. Periksa gigi secara rutin, jagalah kebersihan gigi dan mulut dengan memeriksakan
kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi setidaknya setiap enam bulan sekali dengan
catatan rutin.

I. Langkah-langkah Menggosok Gigi dengan Benar


Kunci utama kebersihan gigi adalah menyikat gigi dengan benar secara teratur. Berikut
adalah cara menyikat gigi yang benar:

1. Tempatkan sikat pada sudut 45 terhadap gusi.


2. Lakukan gerakan menyikat ringan dari kanan ke kiri dan sebaliknya.
3. Lakukan hal yang sama di bagian dalam dan bagian luar gigi.
4. Sikat bagian permukaan gigi geraham yang Anda gunakan untuk mengunyah.
5. Sikat bagian dalam gigi depan secara vertikal dan ringan dengan gerakan atas ke
bawah.
6. Sikat setidaknya dua kali sehari dan jika mungkin setelah makan.
7. Menyikat gigi setidaknya selama tiga menit.
8. Jangan menyikat gigi segera setelah makan makanan atau minuman yang asam.
Efek gabungan dari asam dan menyikat dapat menggerus email gigi.

Proposal Penyuluhan Kesehatan Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut


BAB III

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Keperawatan Komunitas


Sub Pokok Bahasan : Kebersihan Gigi dan Mulut
Sasaran : Para siswa-siswi SDN 001 Jl. Bukit Barisan Samarinda Ulu

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan peserta penyuluhan
dapat memahami tentang Kesehatan Gigi dan Mulut.

B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah proses penyuluhan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut, diharapkan
peserta mampu :
1. Menjelaskan pengertian kesehatan gigi dan mulut secara benar.
2. Menjelaskan 2 fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi.
3. Menyebutkan 3 tanda dan gejala adanya kerusakan gigi.
4. Menyebutkan 2 dari 4 penyebab terjadinya kerusakan gigi secara benar.
5. Menjelaskan 3 dari 5 cara perawatan gigi dan mulut secara tepat.
6. Memperagakan cara menggosok gigi dengan benar.

C. Pokok Materi
Dalam penyuluhan, materi yang disampaikan adalah :
1. Pengertian kesehatan gigi dan mulut.
2. Fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi.
3. Tanda dan gejala adanya kerusakan gigi.
4. Penyebab terjadinya kerusakan gigi.
5. Cara perawatan gigi dan mulut yang tepat.
6. Langkah-langkah menggosok gigi yang benar.

D. Sasaran
Siswa-siswi SDN 001 Jl. Bukit Barisan Samarinda Ulu

Proposal Penyuluhan Kesehatan Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut


E. Strategi Pelaksanaan
1. Hari, tanggal : Sabtu, 07Oktober 2017
2. Jam : 09.00-09.30 Wita
3. Tempat : Penyuluhan dilaksanakan di SDN 001 Jl. Bukit Barisan
Samarinda Ulu

F. Pengorganisasian
1. Kelompok
a. Moderator: Job Description:
1) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
4) Menyebutkan materi yang akan diberikan
5) Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
6) Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.
7) Menjadipenengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi.
8) Mengatur waktu kegiatan penyuluhan

b. Presentator:Job Description:
1) Menggali pengetahuan peserta mengenai kebersihan gigi dan mulut
2) Menjelaskan materi mengenai kebersihan gigi dan mulut
3) Menjawab pertanyaan peserta

c. Fasilitator: Job Description:


1) Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
2) Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
3) Memotivasi peserta agar berpartisipasi dalam penyuluhan
4) Memotivasi peserta untuk mengajukan pertanyaan saat moderator
memberikan kesempatan bertanya
5) Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
6) Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan

Proposal Penyuluhan Kesehatan Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut


G. Setting Ruangan

Laptop

Keterangan :
: Pembimbing : pasien/peserta

: Moderator : Fasilitator

: Presentator

H. Kegiatan Belajar Mengajar

Tahap Waktu Kegiatan Media


No

1 Pembukaan 5 menit Salam perkenalan


Menjelaskan kontrak dan
tujuan pertemuan

2 Pelaksanaan 15 menit Menjelaskan tentang : Leaflet

Menjelaskan pengertian
Kebersihan gigi dan
mulut
Menjelaskan tujuan dari
kebersihan gigi dan

Proposal Penyuluhan Kesehatan Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut


mulut
Menjelaskan manfaat
dari kebersihan gigi dan
mulut
Menjelaskan Cara
Perawatan Gigi dan
Mulut yang Tepat
Menjelaskan cara sikat
gigi yang benar

3. Penutup 5 menit Menutup pembelajaran


dengan salam

I. Metode

Metode yang digunakan adalah :

1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab
3. Demonstrasi

J. Media
Media yang digunakan adalah
1. Leaflet

K. Materi (Terlampir)

Proposal Penyuluhan Kesehatan Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut


L. Evaluasi
No Evaluasi Hasil TTD
Observer

1 Evaluasi Struktur Peserta penyuluhan


kesehatan
Kesiapan materi penyaji.
Tempat yang digunakan
nyaman dan mendukung

2 Evaluasi Proses Audience hadir sesuai dengan


waktu yang ditentukan.
Audience antusias untuk
bertanya tentang hal-hal yang
tidak diketahuinya
Mahasiswa
Dapat memfasilitasi jalannya
penyuluhan Dapat
menjalankan peran sesuai
dengan tugas dan tanggung
jawabnya.

3 Evaluasi Hasil Kegiatan penyuluhan berjalan


sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.

Proposal Penyuluhan Kesehatan Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut


BAB IV

PENUTUP

Demikian pengajuan proposal kerjasama yang bertujuan untuk diadakannya penyuluhan


kesehatan mengenai kesehatan reproduksi para siswa-siswi di SDN 001 jl. Bukit barisan
Samarinda Ulu, yang kami susun ini dengan harapan mendapat dukungan dan dapat terjalinya
kerjasama dari pihak sekolah.kita harapkan dengan terlaksananya kerjasama ini akan dapat
meningkatkan wawasan untukmemeliharakesehatandankebersihangigi dan mulut para siswa-
siswi di SDN 001 jl. Bukit barisan Samarinda Ulu sehingga menanamkan sikap dan membentuk
pola hidup serta perilaku hidup bersih sehat pada peserta didik dan tenaga pendidikan agar
terciptanya proses belajar mengajar yang bermutu.

Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih

Samarinda, Oktober 2017

Mengetahui

................

Proposal Penyuluhan Kesehatan Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut

Você também pode gostar