Você está na página 1de 2

Apel (Malus sylvestris Mill)

Apel yang mempunyai nama latin Malus sylvestris Mill merupakan tanaman buah
tahunan yang tumbuh didaerah dengan iklim sub tropis. Tanaman apel berasal dari
daerah Asia Barat dan di Indonesia sendiri apel telah ditanam sejak tahun 1934 hingga
saat ini (Bappenas, 2000). Berdasarkan sistematika (taksonomi) tumbuhan, tanaman apel
dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Bappenas, 2000):
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Dicotyledone
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Genus : Malus
Species : Malus sylvestris Mill

Di Indonesia, apel dapat tumbuh dan berbuah baik di daerah dataran tinggi. Sentra
produksi apel adalah di Kota Batu dan Kota Malang yaitu di daerah Poncokusumo dan
Nongkojajar. Kota Batu terletak 15 km sebelah barat kota Malang, berada pada ketinggian
+ 680-1.900 mdpl. Masyarakat pada umumnya mengoptimalkan tanaman semusim dengan
berbagai macam komoditi buah-buahan dan juga sayuran, disamping itu Kota Batu sangat
sesuai untuk pengembangan berbagai komoditas tanaman sub-tropis, seperti apel
(Prihatman, 2000).
Budidaya apel di Kota Batu dimulai sejak tahun 1930an, oleh Belanda karena
menyadari bahwa Batu memiliki iklim yang sejuk dan tanah yang subur yang cocok untuk
budidaya tanaman tersebut. Sudah lebih dari 70 tahun tanaman apel menjadi bagian
penting perekonomian di Kota Batu yang juga menjadikan apel sebagai salah satu komoditi
buah unggulan yang dikenal di kalangan masyarakat Indonesia. Satu-satunya apel yang
tumbuh di iklim tropis dunia (Prihatman, 2000).
Apel menjadi popular sebab apel merupakan buah yang dapat dimakan dengan
berbagai cara dan disebabkan kelezatan serta keawetannya. Buah apel dapat langsung
dimakan atau disimpan untuk memenuhi kebutuhan setiap tahunnya. Buah apel dapat
diproses menjadi saus, slices jus, produk pastry, cake, tart, dan pie. Pulp apel dapat diolah
menjadi permen (kulit buah) dan digunakan sebagai sumber pektin. Sari buah apel dapat
dikonsumsi segar, secara alami maupun filtrasi, difermentasi menjadi minuman beralkohol
seperti wine, didestilasi menjadi brandy atau dibuat menjadi cuka (Janickand Moore,
1996).
Semua buah mengandung berbagai gula alami dalam proporsi dan rasio yang
berbeda. Pada buah apel terkandung gula alami seperti fruktosa sekitar 57 persen, sukrosa
sekitar 20 persen, dan glukosa sekitar hampir 25 persen dari kadar gula total yang ada
(Andrew, 2011). Apel mengandung berbagai komposisi kimia yang sangat penting untuk
pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Komposisi kimia apel tersebut
terdapat dalam Tabel berikut:
Tabel Komposisi Kimia Buah Apel Varietas Princess Noble Tiap 100 gram
Komponen Jumlah
Air 84,5 g
Protein 0,4 g
Karbohidrat 11,8 g
Energi Value 47 kcal/199 kJ
Total Nitrogen 0,06 g
Total Gula 11,8 g
Serat Pangan 1,8 2 g
Lemak 0,1 g
Sumber: Holland (1992)
Selain itu, apel juga mengandung banyak kandungan mineral anorganik yang bermanfaat
untuk perkembangan tubuh. Kandungan mineral anorganik yang terkandung di dalam
buah apel terdapat dalam Tabel berikut:
Tabel Kandungan Anorganik Buah Apel Varietas Princess Noble Tiap 100 gram
Komponen Jumlah (mg)
Natrium (Na) 3
Kalium (K) 120
Kalsium (Ca) 4
Magnesium (Mg) 5
Fosfor (P) 11
Besi (Fe) 0,1
Tembaga (Cu) 0,02
Seng (Zn) 0,1
Mangan (Mn) 0,1
Sumber: Holland (1992)

Você também pode gostar