Você está na página 1de 53

AC SENTRAL

By : Made Sumantra
Kinerja Sistem Refrigerasi

 Klasifikasi sistem refrigerasi


 Temperatur evaporasi dan efek
superheat
 Temperatur kondensasi dan efek
subcooling
 Kapasitas pendinginan dan Daya
Kompresor
 Kinerja Sistem Refrigerasi
Siklus AC Sentral
Sistem AC Water Cooled Chiller
CT-1 Loading system of
500 TR the building
CT-2 AHUs and FCUs
500 TR

Header
pipe
Chiller 1: CW
400 TR pump
Valves system

Header
Chiller 2: pipe
400 TR

Chilled water
pump system
Siklus AC sentral
Siklus AC sentral
Kompressor
Evaporator
Setiap suhu chilled water naik 1C maka konsumsi energi
naik Turun 6 %, begitu juga sebaliknya, jika suhu chilled
water turun 1 C energi akan naik 6 %
Kondenser
Setiap suhu air pendingin kondensor turun 1C
maka daya kompresor akan turun 2.5 %
3. AHU-Fan Coil
Udara yang di kondisikan

Cooled WaterIn

Chilled Water Out

Fresh AIR
Skematik udara HVAC
KINERJA COOLING
TOWER
 Prinsip Kerja
 Analisis Kinerja
 Variasi Temperatur
cooling tower
 Efisiensi
Prinsip Kerja Cooling Tower
Air out

Fill packing Hot


water in
Air in
Air in

Cooling Tower tipe


induced draught

Cold water out


Efisiensi Cooling Tower

Cooling water inlet Range = (THW) (TCW)


Hot water (THW)
temperature Approach = (TCW) (TWB)
Range

Range
Efficiency = x 100%
Cold water (TCW) Range+Approach
temperature
Cooling water outlet Hardness CW
COC =
Hardness MW
Approach

Wet bulb (TWB)


Parameter:
temperature
Aliran udara
Ambient air Distribusi spray air-filler
Laju blowdown
Temperatur dan RH udara
Pengecekan parameter cooling tower
 Distribusi aliran air masuk
 Kebersihan fill packing
 Konsistensi efisiensi
 Konsistensi COC (cycle of concentration)
 Kualitas air CT dan air makeup
Karakteristik air CT yang dianjurkan

Maximum
No Item Parameters Unit
Conditions
1 Total Dissolved Solids 700 ppm
2 Sulphate Ions 200 ppm
3 All Iron (as Fe) 0.5 ppm
4 M Alkalis (as CaCO3) 100 ppm
5 All Hardness (as CaCO3) 200 ppm
6 Silica (as SiO2) 50 ppm
7 Chloride Ions (as Cl) 150-400 ppm
8 pH at 25Celcius 6-9 pH
Contoh
Misal suhu air pendingin yang di ukur di sebuah cooling tower (keluar masuk
sebagai berikut) :
Suhu masuk cooling tower : 35 C
Suhu keluar cooling tower : 29 C
Suhu basah sekitar cooling tower : 24 C
Dengan menggunakan formula yang ada maka dapat di hitung
Range cooling tower : 6 C
Approach adalah : 5 C
Efektivitas Cooling tower (%) = Range / (Range + Approach) = 6/ (6+5) = 54
%.

Berdasarkan hasil perhitungan apat disimpulkan bahwa


CT Approach belum maksimal yaitu 5 C, CT dinyatakan baik jika mencapai
angka 3 C
Efektivitas CT yang baik adalah = 6/(6+3)= 66.6 %, jadi CT ini belum
maksimal karena memiliki nilai efektivitas 54.4 %
Variasi Temperature di dalam CT
Entering water
temperature
Range

Water
Temperature

Approach

Air

Entering air wet bulb


temperature

% distance through tower


KINERJA SISTEM AC.
Pengertian Kinerja AC :

 Kinerja system AC didefinisikan sebagai perbandingan antara efek pendinginan yang


dihasilkan system AC (output) dengan energi yang digunakan (input).
 Indikator kinerja sistem AC adalah : Coefficient of Performance (COP), dan Energy
Efficiency Ratio (EER).
 COP didefinisikan sebagai perbandingan antara efek pendinginan (KWatt) dengan
input energi yang digunakan (KWatt).
 COP adalah : cooling output (kW) / input energy (kW).

 Sedangkan EER didefinisikan sebagai perbandingan antara efek pendinginan AC


(BTU/jam) dengan input energi yang digunakan (Watt).
 EER adalah indikator efisiensi AC yang sering digunakan praktisi dalam praktek.
Performansi Dari Mesin- Mesin
refrigerasi dinyatakan dengan COP
(Coefficient of Performance)

actual Teoritis (Te absolut )


Qe
COP =
W - in
h4 - h1
COP =
h2 - h1
COP (coefficient of performance)

 Effisiensi sebuah mesin pendingin sering dinyatakan dengan istilah COP


(Coefficient Of Performance)
 COP didapatkan dari perbandingan antara Kapasitas Pendinginan (Qe) dgn
Konsumsi Arus Kompressor (W)
 Semakin besar nilai COP semakin effisien sebuah mesin pendingin.
Approach dan lift pada sistem ac
Lift dan Approach

PH diagram siklus Refrigrasi


Rumusan umum kinerja AC

 setiap perubahan suhu 1C F (approach) : 1.5 % kurang efisiensi


Setiap kenaikan/penurunan tekanan 1 psi (lift) : 3 % kurang efisiensi
Kondensor Approach didesain : 2-4 F
Evaporator Approach : 3-5 F
Data
Item Symbol Value Unit
Water Density 1000 kg/m3
Water Heat Capacity Cp 4,2 kJ/kg.K

Specification
Condensed Water In Tin 30 C
Condensed Water Out Tout 35 C
Convertion

Temperature Difference t 5 C Value Converted Unit


1 KW 3412 BTUH
Chilled Water In Tin 14 C
1 TR 12000 BTUH
Chilled Water Out Tout 8 C
1 TR 3024 Kkal/jam
Temperature Difference t 6 C

Capacity C kW
Water Flow Rate 0,0557 m3/s
Power Input Spec P 223,7 kW

Current I 400 A
Voltage V 380 V
Power Factor (cos Phi) 0,8
3 phase voltage angle 1,73

Formula & Calculation


Cooling Load = x x cp x t
1.403,64 kW
399,10 TR

Power Input Calculation P = v x I x 3 x Cos


P 210.617 W
210,62 kW

Efficiency 0,53 kW/TR


CoP 6,66 kWR/kW
Latihan Kinerja Sistem AC

Sebuah Gedung Perkantoran menggunakan AC sentral tipe water cooled chiller


dengan refrigeran R-134A.
Hasil investigasi lebih lanjut pada sisi chilled water diperoleh:
- Laju aliran chilled water = 3924 LPM
- Temperatur air masuk evaporator = 9,8oC
- Temperatur air keluar evaporator = 6.5oC
- Daya kompresor = 210 kW

Untuk mengetahui kinerja chiller:


a. Tentukan cooling capacity dari chiller.
b. Tentukan COP.
c. Tentukan efisiensi energi chiller dalam kW/TR

Apabila kapasitas chiller berdasarkan spesifikasi pabrik adalah 400 TR apa pendapat
anda tentang kinerja chiller ini?
Latihan Untuk Sistem AC

Sebuah Gedung Perkantoran menggunakan AC sentral tipe water cooled chiller


dengan refrigeran R-134A.
Hasil investigasi pada chiller diperoleh:
- Tekanan kondensor = 109 Psig
- Tekanan evaporator = 36 Psig
- Temperatur refrigeran keluar kompresor = 47oC
- Superheat refrigeran keluar evaporator = 6.5 K
- Subcooling refrigeran keluar kondensor = 2 K
Untuk mempermudah analisis:
a. Buatlah diagram log P-h dari AC Chiller tersebut.
b. Tentukan entalpi refrigeran masuk dan keluar kompresor serta entalpi refrigeran
keluar kondensor.
c. Tentukan juga temperatur kondensasi dan evaporasi refrigeran di kondensor dan
evaporator
Terima kasih
8. Udara luar Fresh Air
Mesin chiller
Faktor yang mempengaruhi kinerja AC

Kinerja ac akan berpengruh jika terjadi perubahan


lift atau approach

- Lift adalah tekanan pada kondensor atau


evaporator, setiap perubahannya akan
mempengaruhi daya yang di butuhkan kompresor.

- Adalah perbedaan temperatur antara refrigran


dengan leaving temperatur kondensor dan
evaporator.
Approach cooling tower adalah
perbedaan antara suhu air
pendingin keluar cooling tower
dengan suhu basah udara sekita
dengan nilai approach : 3- 7 C,
semakin rendah approach
semakin bagus kinerja CT
Data Pengujian kenerja CT di PT.SKY LINE / Menara Cakrawala
Nomor Kompresor Refrigerasi Satuan Referensi mesin
1 2
1 Aliran chilled water (menggunakan flow meter atau dikaji dengan perbedan ketinggian) m3/jam
2 Daya masuk motor pompa air dingin kW 30 30
3 Tekanan hisap pompa air dingin kg/cm2g 9.2 9
4 Tekanan buang pompa chilled water kg/cm2g 7.5 7
5 Suhu masuk air chiller ke chiller C 10.3 10.3
6 Suhu keluar air chiller dari chiller C 7.2 7.3
7 Suhu masuk air kondenser C 31.7 28.6
8 Tekanan hisap pompa kondenser kg/cm2 8.4 8.4
9 Tekanan buang pompa kondenser kg/cm2 7.5 7.6
10 Suhu keluar air kondenser C 34.9 32.7
11 Suhu refrigeran keluar chiller (evaporator) C 6.4 4.7
12 Tekanan refrigeran kPa 263.3 243.9
13 Suhu refrigeran masuk kondenser C 37.5 33.2
14 Tekanan refrigeran (tekanan yag ditanyakan tidak jelas) kg/cm2
15 Kapasitas pendinginan aktual TR
[(1)*(6-5)/3024]
16 COP
[11/(10-11)] 0.224561 0.167857
17 Daya masuk motor kompresor kW 127.4725 122.7803
18 Konsumsi energi spesifik kW/TR
19 Daya masuk ke fan CT kW
20 Daya masuk ke pompa chilled water dalam operasi kW 21.51 21.5061
21 Daya masuk ke pompa air kondenser dalam operasi kW 21.89712 22.28814
22 Konsumsi daya sistim spesifik keseluruhan kW/TR
[(2+17+19+20)/15]

DATA CHILLER KLIK HEREdata chiller.xlsx


Proses udara di Cooling Tower (CT)

Proses:
 Adiabatic
 Sensible humidification heating
E 0.025 [kg/kg]

Twbai = 23.3 [C]


0.017 [kg/kg]
O

25.5 28.5
Distribusi Air Dingin

Penggunaan balancing valve untuk menjamin flow yang cukup untuk


semua sirkuit
Prinsip Dasar Kebutuhan Pompa

Total Static head kebutuhan instalasi


Prinsip Dasar Kebutuhan Pompa

Total head kebutuhan instalasi menurut kapasitas aliran


Karakteristik Pompa
Karakteristik Pompa dan Instalasi
Karakteristik Pompa Paralel

Pompa tanpa kombinasi dengan sistem instalasi (kapasitas aliran


double)
Karakteristik Pompa Paralel dan Instalasi

Kapasitas aliran tidak 2 kali dari kapasitas pompa yang diparalel


Karakteristik Pompa Seri

Head pompa seri dua kali head sebelumnya


Karakteristik Pompa Seri dan Instalasi

Head total pompa tidak 2 kali dari head pompa yang diseri
2. Pompa Air Dingin
6. Ruangan yang di kondisikan
Cooling Tower
4. Saluran-Ducting
7. Cooling Tower

Você também pode gostar