Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
Chairunnisa AP 1611212021
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan makalah
ini guna memenuhi tugas mata kuliah Asuransi Jaminan Kesehatan ini. Dalam penyusunan
makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi. Namun, kelompok menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan
orangtua, dosen pengampu mata kuliah serta teman-teman kelompok sehingga kendala-kendala
yang penyusun hadapi teratasi. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu
tentang Asuransi Kesehatan Sebagai Sistem yang kelompok sajikan berdasarkan dari berbagai
informasi dan referensi. Makalah ini disusun oleh kelompok dengan berbagai rintangan, baik itu
yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran
dan pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada
dosen pengampu, penyusun meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah penyusun
di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
BAB II ............................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 3
ii
2.2.4 Komponen Dampak .............................................................................................. 10
BAB III......................................................................................................................................... 17
PENUTUP .................................................................................................................................... 17
3.2 Saran.............................................................................................................................. 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
yang tidak dapat diduga seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana
melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis
satu kesatuan sehingga disebut sebagai sistem. Sistem tersebut dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan demi menyamakan hak dan kewajiban tiap peserta asuransi
Layaknya suatu sistem, setiap proses dalam pelaksanaan asuransi memiliki komponen-
komponen yang harus dipenuhi. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis menjabarkan
Asuransi Kesehatan sebagai Sistem agar dapat menjadi referensi bacaan mengenai
pentingnya asuransi kesehatan dalam tatanan kehidupan masyarakat saat ini pada umumnya
1
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
2.1.1 SISTEM
berkaitan erat satu sama lain, sulit untuk dipisahkan dalam upaya mencapai satu tujuan
(Thaurany H, 1989).
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu
objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Pengertian Sistem Menurut Murdick, R.G, (1991 : 27) Suatu sistem adalah
pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan bersama dengan
mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan
untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
3
Pengertian Sistem Menurut Davis, G.B, (1991 : 45 ) Sistem secara fisik adalah
sasaran
Definisi Sistem Menurut Dr. Ir. Harijono Djojodihardjo (1984: 78) Suatu sistem
adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan
hubungan antara ciri tiap objek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan
secara fungsional.
Definisi Sistem Menurut Lani Sidharta (1995: 9), Sistem adalah himpunan dari
yang sama
memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk
mencapai suatu tujuan dari sistem tersebut. maksud dari suatu sistem adalah untuk
mencapai suatu tujuan dan sasaran dalam ruang lingkup yang sempit.
bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa,
yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau
sakit, dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu
perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri
diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan
suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan.
perjanjian dimana harus dipenuhi syarat sebagaimana dalam Pasal 1320 KUH Perdata,
namun dengan karakteristik bahwa asuransi adalah persetujuan yang bersifat untung-
merupakan perjanjian diantara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dengan pemegang
polis, yang menjadi dasar atau acuan bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertaggung /
pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti tersebut; atau
5
b. memberikan pembayaran dengan acuan pada meninggalnya tertanggung atau
besarnya telah ditetapkan dan atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.
mengenai asuransi Jiwa. Disitu tercantum Hak dan Kewajiban Penanggung serta
tertanggung.
f. Premi : Sejumlah uang yang disetujui Pemegang Polis untuk dibayarkan kepada
6
2.2.1 Komponen Masukan
Merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk
1. Proses Underwriting
Proses Underwriting dalam asuransi kesehatan adalah proses untuk
diterima atau ditolak, hal ini berdasarkan Informasi individu yang anda serahkan
pada perusahaan asuransi, Informasi ini biasanya mengenai usia, jenis kelamin dan
riwayat kesehatan anda. Walaupun sepertinya sepele tapi Informasi inilah yang
digunakan sebagai dasar oleh perusahaan asuransi untuk memutuskan apakah akan
7
menerima aplikasi anda ataukah tidak, dan berapa besarnya premi yang akan
dikenakan.
kondisi kesehatan peserta asuransi biasanya hanya diketahui oleh peserta itu
karena memiliki status kesehatan yang buruk dan apabila permohonan aplikasinya
tinggi untuk menikmati pelayanan kesehatan yang lebih baik, Jika premi yang
itulah perusahaan asuransi harus mengkaji terlebih dahulu secara cermat setiap
lancar
8
Tahapan yang dilakukan oleh Asuransi pada saat menerima klaim dari
Nasabah
9
2.2.3 Komponen Keluaran
pelayanan kesehatan sesuai dengan transaksi premi yang telah disetujui. Dengan
adanya perubahan ke arah paradigma sehat, maka asuransi diharapkan tidak hanya
berperan pada pelayanan kuratif tetapi juga pramotif, prefentif dan rehabilitatif.
Hasil berupa layanan kesehatan yang berkualitas, efektif dan efisien serta
dapat di jangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga pasien sembuh dan sehat
optimal.
kesehatan masyarakat yang ditandai : pertama, mampu hidup lebih lama dengan
indikator umur harapan hidup; kedua, menikmati hidup sehat dengan indikator
dengan indikator angka melek huruf dan tingkat pendidikan serta keempat, hidup
Merupakan akibat yang dihasilkan sebuah hasil bari system, yang terjadi
dari sebuah system yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Umpan
balik dalam asurasi kesehatan dapat berupa kualitas tenaga kesehatan, petugas,
10
2.2.6 Faktor yang Mempengaruhi
* MONITORING
* EVALUASI
Dari segi pemberian atau pembayaran manfaat kita dapat membagi jaminan asuransi
menjadi dua bagian besar, yaitu pemberian manfaat dengan penggantia uang dan
menjamin layanan melalui kontrak fasilitas kesehatan.
a. Jaminan uang
Dalam asuransi kesehatan, pembayaran dalam bentuk uang dikenal dengan
nama asuransi kesehatan tradisional. Model akses tradisional dapat memberikan
penggantian uang lupsum, sejumlah uang tertentu tetapi tidak boleh lebih dari
belanja kesehatan (indeminitas) atau sesuai tagihan (reimbursement).
Dalam asuransi kesehatan kesehatan di masa lalu, dimana provider belum cukup
banyak dan moral hazard belum meluas, jaminan uang berjalan baik.
11
Namun untuk zaman ini, pengelolaan asuransi kesehatan yang memberikan
manfaat dalam bentuk uang bermasalah karena kebutuhan medis tidak selalu
sesuai dengan besarnya jaminan. Akibatnya permainan kuitansi atau layanan
mudah disesuaikan yang mengakibatkan premi semakin mahal. Penggantian
dengan uang membuka peluang moral hazard lebih besar.
b. Manfaat layanan
1. Perlu kerjasama/kontrak dengan fasilitas kesehatan. untuk bisa memberikan
manfaat dalam bentuk layanan, maka diperlukan sebuah ikatan kerja
sama/kontrak dengan fasilitas kesehatan. tentu saj tidak semua fasilitas
kesehatan dapat dikontrak
2. Mengurangi moral hazard dari sisi peserta/pemegang polis. Pemberia
manfaat melalui fasilitas kesehatan yang dikontrak mempunyai keuntungan.
Pertama, peserta digiring pada layanan biaya/tarifnya sudah disepakati atau
diketahui sehingga lebih mudah memperkirakan biayanya. Kedua, dapat
dilakukan pengendalian biaya dan moral hazard. Penggunaan formularium
yang disepakati misalnya, akan dapat mengendalikan biaya obat-obatan.
3. Pembayaran fasilitas kesehatan dapat bervariasi. Dengan melakukan
kontrak, maka terbuka kemungkinan berbagai cara pembayaran kepada
fasilitas kesehatan. cara pembayaran dapat dilakukan per jasa per pelayanan
(FFS) yang disukai fasilitas kesehatan. cara pembayaran lain adalah dengan
tarif paket tertentu baik itu per hari rawat, per tindakan, per diagnosis,
maupun pembayaran tanggung risiko yang disebut kapitasi.
4. Pilihan fasilitas kesehatan terbatas. Kontrak dengan fasilitas kesehatan tentu
tidak bisa dilakukan terhadap semua fasilitas kesehatan yang ada di suatu
daerah. Akibatnya pilihan fasilitas kesehatan tidak seluas pemberian manfaat
dalam bentuk uang. Tertanggung harus memilih layanan pada jaringan
fasilitas kesehatan tertentu, walaupun kadang-kadang fasilitas itu tidak
dikenalnya dengan baik.
5. Kepuasan peserta cenderung rendah. Kontrak fasilitas kesehatan yang
mengakibatkan pilihan fasilitas kesehatan terbatas, mempunyai potensi
keluhan dan ketidakpuasan peserta. Apabila ada sedikit saja layanan yang
12
kurang berkenan, maka peserta akan mengeluh atau bahkan mengadukan hal
tersebut.
6. Perlu kendali mutu. Karena kontrak dengan fasilitas kesehatan memberikan
fasilitas kesehtan terbatas, maka calon peserta harus diyakinkan bahwa
fasilitas kesehatan yang dikontrak mempunyai standar mutu tertentu. Hali
ini menimbulkan asuradur melakukan berbagai upaya kendali mutu. Kendali
mutu berlaku untuk semua asuradur yang melakukan kontrak pelayanan.
Jadi kendali mutu bukanlah monopoli organisasi managed care.
7. Pada pembayaran tertentu, misalnya kapitasi, perlu telaah utilasi. Apabila
pembayaran fasilitas kesehatan dilakukan dengan sistem berdasarkan risiko
seperti kapitasi dan CBG, maka terdapat potensi fasilitas kesehatan
mengorbankan mutu layanan atau mengurangi jumlah layanan yang
seharusnya diterima oleh tertanggung.
1) Prinsip kegotongroyongan
peserta yang mampu membantu peserta yang kurang mampu, peserta yang
sehat membantu yang sakit atau yang berisiko tinggi, dan peserta yang
2) Prinsip nirlaba
13
Pengelolaan dana amanat oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) adalah nirlaba bukan untuk mencari laba (for profit oriented).
kepentingan peserta.
3) Keterbukaan
4) Kehati-hatian
5) Akuntabilitas
6) Prinsip portabilitas
Prinsip dana amanat adalah bahwa Iuran dan hasil pengembangannya merupakan
dana titipan dari peserta untuk digunakan sebaik-baiknya bagi kepentingan peserta
kepentingan peserta.
15
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjabaran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
1. Asuransi adalah tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial untuk jiwa,
yang tidak dapat diduga seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana
melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti
2. Proses dalam pelaksanaan asuransi kesehatan terdiri atas proses underwriting dan klaim
asuransi kesehatan.
3. Asuransi kesehatan dilaksanakan dengan tujuan mampu hidup lebih lama dengan
indikator umur harapan hidup; menikmati hidup sehat dengan indikator angka kesakitan;
dan tingkat pendidikan serta; hidup sejahtera dengan indikator pendapatan per kapita.
3.2 Saran
Dengan terbentuknya makalah ini, kelompok mengharapkan kritik dan saran yang
1. Masyarakat
17
Memahami terlebih dahulu jenis dan premi yang diambil sebelum memutuskan suatu
jenis asuransi kesehatan agar ke depannya mampu meraih efek yang diharapkan.
2. Pemerintah
alur bagi masyarakat umum agar masyarakat dapat benar-benar merasakan manfaat
18
DAFTAR PUSTAKA
Jacobs Philips, 1997, The Economics of Health and Medical Care Fourth
Edition, An Aspen Publication, Marryland, page. 19-32.
19