Você está na página 1de 11

SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 5 NOMOR 2 TAHUN 2015

ANALISIS TINGKAT KETEPATAN KONSEP DAN TINGKAT


AKOMODASI SCIENTIFIC APPROACH (PENDEKATAN
SAINTIFIK) BUKU TEKS IPA BIOLOGI KURIKULUM 2013
KELAS XI SMA PADA KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH
Rita Triasafifah, Edy Chandra, Ina Rosdiana L
IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jl Perjuangan By Pass Sunyaragi
Website: www.syekhnurjati.ac.id
email : ritatriasafifahr@yahoo.com

Abstrak

Buku sebagai sumber dari segala informasi, harus sesuai dengan kebutuhan yaitu penyesuaian
terhadap tuntutan kurikulum yang berlaku. Kurikulum 2013 mengacu pada scientific approach
(pendekatan saintifik), sehingga pendekatan ini harus tercermin dalam buku yang berbasis kurikulum
2013.Penelitian ini, bertujuan mengkaji tingkat ketepatan konsep dan tingkat setiap aspek scientific
approach meliputi observing, questioning, associating, experimenting dan networking. Tiga buku yang
digunakan, untuk mengetahui kualitas buku yang relatif baik berdasarkan ketepatan kosep dan setiap
aspek scientific approach. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini, dimana hasil penelitian
dituangkan dalam bentuk narasi. Teknik analisis data yang dilakukan melalui observasi secara mendalam
terhadap ketiga buku teks. Analisis ini meliputi analisis terhadap ketepatan konsep dan analisis terhadap
setiap aspek scientific approach. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat ketepatan konsep pada buku
Erlangga relatif baik dengan presentase paling tinggi yaitu 87.2% konsep memadai. Tingkat akomodasi
aspek observing buku Platinum memiliki presentase relatif tinggi yaitu 22%. Tingkat akomodasi aspek
questioning buku Grafindo memiliki presentase relatif lebih besar yaitu 21.3%. Tingkat akomodasi aspek
associating relatif lebih tinggi pada buku Erlangga yaitu 8.5%. Tingkat akomodasi aspek experimenting
antara buku Erlangga dan Platinum memiliki presentase sama yaitu 4.9%. Tingkat akomodasi aspek
networking pada buku Platinum relatif lebih besar yaitu 16.3%.

Kata Kunci: Kurikulum 2013, Analisis Buku, Buku Kurikulum 2013, Ketepatan Konsep, Scientific
Approach (pendekatan saintifik).

LATAR BELAKANG dua model yaitu perubahan sebagian


dan perubahan total.
Pendidikan merupakan faktor
Buku teks terutama dalam
yang mempengaruhi kemajuan suatu
pembelajaran biologi memainkan peran
Bangsa atau Negara. Semakin baik
penting yang sangat efektif. Alasannya
kualitas pendidikan suatu Negara, maka
adalah buku dijadikan sebagai sumber
berpengaruh baik terhadap kemajuan
dasar dari segala informasi, jika
Negara tersebut. Nara (2011:69)
demikian maka buku setidaknya harus
menyatakan bahwa Indonesia termasuk
memiliki kualitas yang baik dimana
Negara yang selalu melakukan evaluasi
buku tersebut sesuai dengan kebutuhan
terhadap kurikulum pendidikan, karena
guru atau peserta didik sebagai
itu pergantian kurikulum terjadi
pengguna aktif dalam proses belajar
dihampir setiap dekade, perubahan ini
mengajar.
secara garis besar digolongkan menjadi
Buku teks dijadikan sebagai dalam melaksanakan pembelajaran yang
rujukan utama dalam kegiatan belajar. merupakan panduan dalam
Hal tersebut dijelaskan oleh Akbar, melaksanakan perintah atau intruksi
(2013:33) yang mengatakan bahwa yang diberikan oleh guru.
buku ajar merupakan buku teks yang Berdasarkan hal yang telah
digunakan sebagai rujukan standar pada dibahas, berangkat dari kurikulum 2013
mata pelajaran tertentu, yang memiliki sebagai kurikulum baru maka penyajian
ciri yaitu sebagai sumber materi ajar, buku berbeda dengan sebelumnya.
sebagai referensi baku untuk mata Untuk itu peneliti merasa perlu
pelajaran tertentu, disusun secara mengethaui tingkat akomodasi scientific
sistematis dan sederhana, dan disertai approach yang dijadikan sebagai suatu
petunjuk pembelajaran. pendekatan dalam kurikulum 2013 yang
Tarigan (2009:21) menyatakan termuat dalam buku teks dan belum
bahwa buku teks berkaitan erat dengan dilakukan standarisasi.
kurikulum yang berlaku, buku teks yang Penelitian ini digunakan pada
baik haruslah relevan dan menunjang pokok bahasan peredarah darah, karena
pelaksanaan kurikulum. Berdasarkan pokok bahasan sistem peredaran darah
pendapat tersebut, maka dengan dinilai cukup memiliki muatan konsep
perubahan kurikulum yang baru perlu yang sistematis dengan adanya siklus
ada hal yang mencerminkan mengenai peredaran darah dan banyak fenomena
suatu buku teks yang berbasis relevan mengenai sistem peredaran
kurikulum baru tersebut. Apabila kita darah tersebut. Konsep dalam sebuah
kaitkan kurikulum baru ini yaitu buku teks merupakan faktor yang sangat
kurikulum 2013, maka hal yang dapat utama harus ada, sehingga penelitian ini
diambil adalah aspek dan ciri yang selain pada pengkajian terhadap aspek
terkandung dalam kurikulum termuat pendekatan saintifik juga terhadap
dalam buku teks. tingkat ketepatan konsep pada buku teks
Jenis buku yang disajikan dalam berbasis kurikulum 2013.
kurikulum 2013 terdiri dari buku guru Berdasarkan permasalahan
dan buku siswa yang memiliki peran tersebut, dalam buku teks, serta
berbeda. Peran buku guru digunakan problematika yang telah diuraikan
sebagai pedoman guru agar mudah sebelumnya, penulis tertarik untuk
dalam menyampaikan materi kepada melakukan penelitian yang memiliki
peserta didik, mudah memberikan judul : Analisis Tingkat Ketepatan
intruksi kepada peserta didik, dan Konsep dan Tingkat Akomodasi
memberikan kemudahan bagi guru Scientific Aproach (Pendekatan
dalam mengondisikan peserta didik. Saintifik) Buku Teks IPA Biologi
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Kurikulum 2013 Kelas XI SMA pada
(Permendiknas) nomor 2 tahun 2008 Konsep Sistem Peredaran Darah.
menegaskan bahwa buku panduan
pendidik adalah buku yang memuat
Pertanyaan Penelitian
prinsip, prosedur, deskripsi materi
pokok, dan model pembelajaran untuk a. Bagaimana tingkat ketepatan
digunakan oleh para pendidik. Berbeda konsep buku biologi SMA kelas XI
dengan buku siswa, buku siswa berbasis kurikulum 2013?
digunakan oleh siswa sebagai acuannya
b. Bagaimana tingkat akomodasi experimenting (mencoba) buku
scientific approach aspek observing biologi SMA kelas XI berbasis
(mengamati) buku biologi SMA kurikulum 2013.
kelas XI berbasis kurikulum 2013? f. Mengkaji tingkat akomodasi
c. Bagaimana tingkat akomodasi scientific approach aspek
scientific approach aspek networking (membentuk jejaring)
questioning (menanya) buku biologi buku biologi SMA kelas XI berbasis
SMA kelas XI berbasis kurikulum kurikulum 2013.
2013?
d. Bagaimana tingkat akomodasi
METODE PENELITIAN
scientific approach aspek
associating (menalar) buku biologi Subjek penelitian dalam
SMA kelas XI berbasis kurikulum penelitian ini adalah buku SMA
2013? kurikulum 2013 yang terdiri atas tiga
e. Bagaimana tingkat akomodasi buah buku yaitu buku Erlangga, buku
scientific approach aspek Grafindo, dan buku Platinum dimana
experimenting (mencoba) buku belum dilakukan standarisasi oleh
biologi SMA kelas XI berbasis Badan Standar Nasional Pendidikan
kurikulum 2013? (BSNP). Pengambilan sampel pada
f. Bagaimana tingkat akomodasi penelitian ini dengan cara purpossif
scientific approach aspek sampling, Sugiyono (2014:53) purpossif
networking (membentuk sampling adalah teknik pengambilan
jejaring/mengkomunikasikan) buku sampel sumber data dengan
biologi SMA kelas XI berbasis pertimbangan tertentu.
kurikulum 2013? Penelitian buku teks Biologi ini,
dimana variabel yang digunakan
Tujuan Penelitian meliputi: (a) ketepatan konsep yang
a. Mengkaji tingkat ketepatan konsep terkandung dalam buku teks, dan (b)
buku biologi SMA kelas XI berbasis tingkat akomodasi scientific approach
kurikulum 2013. terkandung didalam buku teks Biologi
b. Mengkaji tingkat akomodasi SMA yang memuat kurikulum 2013 dan
scientific approach aspek observing belum di standarisasi oleh BSNP.
(mengamati) buku biologi SMA Kategori analisis ketepatan
kelas XI berbasis kurikulum 2013. konsep yaitu dengan menggunakan peta
c. Mengkaji tingkat akomodasi konsep dan analisis konsep. Sedangkan
scientific approach aspek dalam kategori analisis terhadap tingkat
questioning (menanya) buku biologi scientific approach yaitu dengan cara
SMA kelas XI berbasis kurikulum menganalisis penyajian buku yang
2013. sesuai dengan indikator scientific
d. Mengkaji tingkat akomodasi approach dimana meliputi lima
scientific approach aspek indikator yaitu mengamati, menanya,
associeting (menalar) buku biologi menalar, mencoba, dan membentuk
SMA kelas XI berbasis kurikulum jejaring.
2013. Tahap penelitian secara umum,
e. Mengkaji tingkat akomodasi terdiri atas tahap pra lapangan, tahap
scientific approach aspek pekerjaan lapangan, dan tahap analisis
data (Moleong, 2011: 127). Adapun yang dipelajari, dan memutuskan apa
tahapan yang digunakan dalam yang dapat diceriterakan kepada orang
penelitian ini adalah tahap persiapan, lain, (Bogdan dan Biklen, 1982) dalam
pelaksanaan, penyimakan, pencatatan, (Moleong, 2011:248). Penelitian ini
dan pemaparan. Penelitian dengan adalah penelitian kualitatif. Sehingga
menggunakan pendekatan kualitatif ini teknis analisis data yang dipergunakan
menggunakan teknik pengumpulan data adalah analisis diskriptif kualitatif dan
dengan cara observasi dan dokumentasi. interpretatif yang dilakukan sejak
Observasi (observation) pengumpulan data dimulai.
merupakan suatu teknik atau cara
mengumpulkan data dengan jalan
HASIL DAN PEMBAHASAN
mengadakan pengamatan terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung, cara Analisis tingkat ketepatan konsep
observasi yang paling efektif adalah Hasil penelitian terhadap
melengkapinya dengan pedoman ketepatan konsep menunjukan diagram
observasi/pedoman pengamatan seperti dibawah ini:
format atau blangko pengamatan Rekapitulasi Analisis Ketepatan Konsep Buku
Kurikulum 2013
(Syaodikh, 2011:220). Adapun
observasi dalam penelitian ini adalah Erlangga Grafindo Platinum
87,20%
dengan cara melakukan pengamtan 83,00%
yang mendalam terhadap buku yang 74,50%
diteliti kemudian menuangkan isi
hasilnya pada tabel instrument yang 10,60%
10,60% 19,10%
telah divalidasi oleh ahli. 6,40% 6,40%
2,10%
Dokumentasi merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Memadai Kurang Konsep
Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, Atribut Tidak Ada
gambar, atau karya-karya monumental Kritis
dari seseorang (Sugiyono, 2014:82). Gambar 1.1 Analisis Ketepatan Konsep Buku
Dokumentasi yang berbentuk tulisan, Kurikulum 2013
misalnya sejarah kehidupan, cerita, Buku teks IPA biologi berbasis
biografi, peraturan dan kebijakan. kurikulum 2013 kelas XI SMA
Sedangkan dokumentasi berbentuk digunakan dalam penelitian ini dengan
gambar, misalnya foto, gambar hidup, tiga sample buku yang berbeda. Ketiga
grafik, dan charta. Adapun dokumentasi buku tersebut yakni buku Erlangga
dalam penelitian ini berupa buku teks karangan X, buku Grafindo karangan Y,
pelajaran biologi terbitan Erlangga, dan buku Platinum karangan Z.
Grafindo dan Platinum yang berbasis Buku Erlangga memiliki
kaurikulum 2013. presentase terbesar dalam menyajikan
Analisis data kualitatif adalah konsep memadai yakni 87.2%. Selain
upaya yang dilakukan dengan jalan itu, buku Grafindo memperoleh
bekerja dengan data, mengorganisasikan presentase 83% dan Platinum
data, memilih-milihnya menjadi satuan memperoleh presentase sebesar 74.5%.
yang dapat dikelola, mensintesiskannya, Konsep yang kurang atribut kritis pada
mencari dan menemukan pola, buku Erlangga memiliki presentase
menemukan apa yang penting dan apa 2.1% dan pada buku Platinum dengan
presentase 6.4%, sedangkan buku saintifik yang terkandung dalam sebuah
Grafindo memiliki presentase 10.6% buku.
lebih besar jika dibandingkan dengan Analisis tingkat akomodasi scientific
Erlangga dan Platinum. Berbeda halnya approach aspek mengamati
dengan konsep yang tidak terdapat Hasil penelitian terhadap
dalam buku, pada buku Erlangga akomodasi aspek mengamati ditunjukan
memperoleh presentase 10.6%, Gafindo pada diagram berikut:
memperoleh presentase 6.4%, dan pada 22%
buku Platinum memperoleh presentase 22%
19.1% dengan demikian, presentase
pada buku Platinum lebih besar 20% 19.1%
18.4%
dibandingkan buku Erlangga dan buku
18%
Grafindo.
Ketiga buku tersebut, memiliki 16%
presentase memadai lebih tinggi Erlangga Grafindo Platinum
dibandingkan presentase kurang atribut
kritis dan konsep tidak ada. Setiap Gambar 1.2 Analisis tingkat
buku, baik Erlangga, Grafindo, maupun akomodasi scientific approach aspek
Platinum yang telah berbasis kurikulum mengamati.
2013 menyediakan konsep dengan Berdasarkan ketiga buku yang
konsep memadai paling tinggi berbeda diperoleh presentase relatif
dibandingkan dengan konsep yang tinggi pada buku Platinum yaitu 22%,
kurang atribut kritis maupun konsep pada buku Erlangga sebesar 19.1% dan
yang tidak ada dalam buku teks pada buku Grafindo memiliki
berdasarkan tingkat ketepatan presentase 18.4%. Penyajian aspek ini
konsepnya. Adapun diantara ketiga bertujuan untuk memudahkan pembaca
buku tersebut diperoleh buku yang dalam memahami konsep yang
presesntase memadainya relatif tinggi disampaikan oleh buku teks.
yakni buku Erlangga.
Konsep sangat berperan penting Analisis tingkat akomodasi scientific
dalam kegiatan belajar mengajar. approach aspek menanya
Tujuan dilakukannya perbandingan dari Hasil penelitian terhadap
ketiga buku adalah untuk mencari yang akomodasi aspek menanya ditunjukan
terbaik, dari buku yang baik. Banyak pada diagram berikut:
aspek atau sisi yang dapat dilihat, 25% 21,20%
namun dalam hal ini adalah aspek 20%
ketepatan konsep buku karena dianggap 15% 12,00%
paling mendasar untuk dapat 8,50%
10%
tersampaikannya suatu materi. Seperti 5%
yang dijelaskan Dahar (2011 : 62), 0%
konsep merupakan batu pembangun Erlangga Grafindo Platinum
berfikir, konsep merupakan dasar bagi
proses mental yang lebih tinggi untuk Gambar 1.3 Analisis tingkat akomodasi scientific
approach aspek menanya
merumuskan prinsip dan generalisasi.
Analisis konsep membantu dalam Tingkat ketepatan konsep aspek
mengkaji analisis terhadap pendekatan menanya dapat diketahui bahwa buku
Grafindo menggunakan aspek ini sehingga akan memiliki ketepatan yang
memiliki presentase relatif besar yaitu tinggi. Diketahui bahwa pengalaman
21.3%. Sedangkan buku Platinum tidak langsung melalui aspek mencoba ini
lebih besar dari buku Grafindo dan dapat membantu dalam memahami
tidak lebih kecil dari buku Erlangga materi agar dapat bersifat lebih konkret.
dengan presentase 12.8%. Adapun buku Analisis tingkat akomodasi scientific
Erlangga memiliki presentase 8.5%. approach aspek mencoba
Analisis tingkat akomodasi scientific Hasil penelitian terhadap
approach aspek menalar akomodasi aspek mencoba ditunjukan
Hasil penelitian terhadap pada diagram berikut:
akomodasi aspek menalar ditunjukan 6% 4.9% 4.9%
pada diagram berikut:
4% 2,80%
10% 9%
2%
8%
6% 5% 0%
3,50% Erlangga Grafindo Platinum
4%
2% Gambar 1.5 Analisis tingkat akomodasi
scientific approach aspek mencoba
0%
Erlangga Grafindo Platinum
Penerapan aspek mencoba yang
digunakan oleh ketiga buku memiliki
Gambar 1.4 Analisis tingkat akomodasi scientific nilai yang berbeda. Buku Erlangga
approach aspek menalar dengan buku Platinum memiliki
Aspek menalar dalam presentase yang sama dengan presentase
menjelaskan bab sistem peredaran darah lebih besar jika dibandingkan dengan
digunakan berbeda-beda antara ketiga buku Grafindo. Buku Erlangga dan
buku. Berdasarkan hasil penelitian buku Platinum memiliki presentase
diperoleh bahwa buku Erlangga 4.9%, sedangkan buku Grafindo
menggunakan aspek ini memiliki memiliki presentase 2.8%.
presentase relatif tinggi yaitu 8.5% Analisis tingkat akomodasi scientific
dibandingkan dengan buku Grafindo approach aspek membentuk jejaring
yang memiliki presentase 3.5% maupun Hasil penelitian terhadap
buku Platinum yang memiliki akomodasi aspek membentuk jejaring
presentase 4.9%. ditunjukan pada diagram berikut:
Aspek mencoba sangat besar 20% 16,30
pengaruhnya terhadap pemahaman %
konsep siswa, karena dengan 15%
digunakannya aspek mencoba, secara 10%
5,60%
tidak langsung siswa diajak untuk
5% 3,50%
mampu mengenali kenyataan yang ada
dalam lingkungan hidupnya. Hal 0%
tersebut sejalan dengan teori yang Erlangga Grafindo Platinum

dijelaskan oleh Sanjaya (2012:65) yang Gambar 1.6 Analisis tingkat akomodasi scientific
menyatakan bahwa karena pengalaman approach aspek membentuk jejaring
langsung maka ada kecenderungan hasil Aspek mengkomunikasikan
yang diperoleh siswa menjadi konkret digunakan oleh setiap buku dengan
presentase yang berbeda. Presentase Adapun muatan aspek
yang relatif tinggi terdapat pada buku pendekatan saintifik dalam ketiga buku
Platinum yaitu 16.3%. Buku Erlangga dapat dilihat pada tabel berikut:
memiliki presentase 3.5%, dan buku
Grafindo memiliki presentase 5.6%.
Tabel 1.1 muatan aspek scientific approach
Buku Muatan aspek Jumlah Konsep Konse
konsep konkrit p
abstra
dalam menjelaskannya, sehingga
k memiliki fungsi yang efektif dari
Termuat 5 aspek 1 1
konsep konsep termuatnya 5 aspek ini. Tidak sama
Termuat 4 aspek 6 1 5
konsep konsep konsep
dengan konsep konkrit yang tidak
rlang
Termuat 3 aspek - - - memerlukan muatan aspek lebih
Termuat 2 aspek 4 2 2
ga
konsep konsep konsep banyak. Namun dalam hal ini konsep
Termuat 1 aspek 11 5 6
konsep konsep konsep
siklus jantung disajikan relatif lebih
Tidak memuat 25 9 16 banyak dalam menggunakan
aspek saintifik konsep konsep konsep
Termuat 5 aspek 2 1 1 pendekatan saintifik.
konsep konsep konsep
Termuat 4 aspek 0 - -
Buku Platinum dalam
konsep menjelaskan konsepnya, yang termuat
Termuat 3 aspek 1 - 1
Grafi konsep konsep oleh 5 aspek pendekatan saintifik terdiri
ndo Termuat 2 aspek 13 4 9
konsep konsep konsep
atas 1 konsep konkrit dan 2 konsep
Termuat 1 aspek 14 3 11 abtrak. Buku ini terdapat variasi dalam
konsep konsep konsep
Tidak memuat 17 8 9 menjelaskan 2 konsep abstrak. Selain
aspek saintifik konsep konsep konsep
Termuat 5 aspek 3 1 2
itu, konsep konkrit juga dijelaskan
konsep konsep konsep dengan muatan aspek secara penuh
Termuat 4 aspek 1 - 1
konsep konsep yang termuat oleh 5 aspek ini. Konsep
Platin
Termuat 3 aspek 6
konsep
3
konsep
3
konsep
abstrak lebih dominan dibandingkan
um Termuat 2 aspek 4 3 1 dengan konsep konkrit dalam
konsep konsep konsep
Termuat 1 aspek 9 7 2 menjelaskan konsep yang termuat oleh
Tidak memuat
konsep
24
konsep
10
konsep
14
5 aspek pendekatan saintifik.
aspek saintifik konsep konsep konsep Semakin banyak alat indera
Buku Erlangga dalam menyajikan yang digunakan untuk menerima dan
konsep, termuat oleh 5 aspek mengolah informasi, semakin besar
pendekatan saintifik hanya pada satu informasi tersebut dimengerti dan dapat
konsep yang abstrak. Hal tersebut dipertahankan dalam ingatan (Arsyad,
dibutuhkan oleh konsep abtsrak, karena 2012: 9), pendapat tersebut juga
konsep abstrak memerlukan penjelasan diperkuat oleh Dahar (2011: 99)
dengan cara bervariasi agar mudah menyatakan bahwa materi itu harus
difahami oleh pembacanya. Namun substansif yang berarti materi itu harus
penyajian yang termuat oleh 5 aspek, dinyatakan dalam berbagai cara tanpa
dalam buku ini hanya pada satu konsep mengubah artinya. Dengan demikian
saja. dalam hal ini adalah buku berbasis
Buku Grafindo konsep yang kurikulum 2013 yang menawarkan
termuat oleh 5 aspek pendekatan pendekatan saintifik lebih baik
saintifik terdiri atas 2 konsep, yaitu 1 dinyatakan dengan berbagai aspek
konsep konkrit dan 1 konsep abstrak. dalam menjelaskan materi bab sistem
Konsep abstrak memerlukan variasi peredaran darah.
Konsep abstrak dalam bab 4. Analisis scientific approach aspek
sistem peredaran darah lebih banyak, associating dari ketiga buku sampel,
sehingga memerlukan muatan aspek diketahui bahwa buku Erlangga
secara penuh dalam menjelaskan memiliki nilai presentase relatif
banyak konsep abstrak tersebut. Hal ini besar seniali 8.5% jika
sejalan dengan pendapat Faturaohman dibandingkan dengan kedua buku
(2011: 65) yang menegaskan bahwa lainnya. Adapun buku Grafindo
belajar tidak selamanya hanya memperoleh presentase 3.5%,
bersentuhan dengan hal-hal yang sedangkan buku Platinum
konkrit, baik dalam konsep maupun memperoleh presentase 4.9%.
faktanya. Bahkan dalam realitasnya 5. Analisis scientific approach aspek
belajar seringkali bersentuhan dengan experimenting dari ketiga buku
hal-hal yang bersifat kompleks, maya sampel, diketahui bahwa buku
dan berada dibalik realitas karena itu, Erlangga dan buku Platinum
media memiliki andil untuk memiliki presentase sama besar dan
menjelaskan hal-hal yang tersembunyi. relatif lebih besar dengan presentase
4.9% jika dibandingkan dengan
buku Grafindo yang memiliki
KESIMPULAN
presentase sama 2.8%.
1. Analisis ketepatan konsep 6. Analisis scientific approach aspek
berdasarkan ketiga sample yang networking dari ketiga buku sampel,
digunakan menunjukan bahwa buku diketahui bahwa buku Platinum
Erlangga memiliki presentase relatif memiliki presentase tinggi senilai
tinggi yaitu 87.2%, buku Grafindo 16.3% dibandingkan dengan kedua
memiliki presentase 83%, dan buku sample lainnya. Sedangkan
Platinum memiliki presentase pada buku Erlangga memiliki
74.5%. presentse 3.5% dan pada buku
2. Analisis scientific approach aspek Grafindo memiliki presentase 5.6%.
observing dari ketiga buku sampel,
menunjukan bahwa buku Platinum
menggunakan aspek observing DAFTAR PUSTAKA
relatif besar presentasenya yaitu Akbar, Sadun. (2013). Instrumen
22%, jika dibandingkan dengan Perangkat Pembelajaran.
buku Erlangga memiliki prosentase Bandung: Rosdakarya.
19.1%. Sedangkan buku Grafindo
memiliki presentase sebesar 18.4%. Ango, Mary L. (2002). Mastery of
3. Analisis scientific approach aspek Science Process Skills and Their
questioning dari ketiga buku sampel Effective Use in the Teaching of
diketahui bahwa buku Grafindo Science: An Educology of Science
memiliki presentase relatif besar Educationn in the Nigerian
yakni 21.3% dibandingkan dengan Context. Nigeria :Plateau State.
kedua buku yang lainnya, adapun Vol 16.
buku Erlangga memperoleh Arsyad, Azhar. (2010). Media
presentase yaitu 8.5%, sedangkan Pembelajaran. Jakarta: PT Raja
Platinum memiliki nilai presentase Grafindo Persada.
12.8%.
Aydin, Abdullah. (2013). Machine Learning and
Representation Science Process Computing. Vol 2.
Skill Curicula for Grades 10, Fathurrohman, Pupuh. (2011). Strategi
11, and 12 in Turkey. Tukey: Belajar Mengajar. Bandung:
Ahi Evran University. Refika Aditama.
Barrett, Anggela.N. (2012). Digital Ganita, G. dkk. (2012).Association of
PCR Analysis of Maternal AB0 Blood Groups and Infertility.
Plasma for Noninvasive International Journal of Health
Detection of Sickle Cell Science and Reserch. Vol 2.
Anemia. American Association
for Clinical Chemistry. Fatten, dkk. (2013). Descriptive
Analysis of the Graphical
Campbell. (2004). BIOLOGI Edisi Representations of Cycle-2
keenam. Jakarta : Erlangga. Primary Science Textbooks in
Campbell. (2011). BIOLOGI Edisi Bahrain. Literacy Information
kesembilan. America. Library and Computer Education Journal
of Congress Cataloging. (LICEJ). Vol 2.
Constantinou, Katerina. (2012). Is Hidayat, Soleh. (2013). Pengembangan
Blood Transfusion Therapy the Kurikulum Baru. Bandung:
Ideal Treatmeant for - Rosdakarya.
Thallasemia Intermedia?. Open Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik
Journal of Hematology London. dan Kontekstual dalam
Dahar, Ratna Wilis. (2011). Teori- Pembelajaran Abad 21. Bogor:
Teori Belajar dan Ghalia.
Pembelajaran. Jakarta : Karmana, Oman. (2014). Biologi .
Erlangga. Bandung: Grafindo.
Diana. (2013). Kamus Kedokteran. Kemendikbud. (2013). Peraturan
Bandung: Serba Jaya. Mentri Pendidikan dan
Duniati, Nina. (2013). Analisis Kualitas Kebudayaan no 81 A Tahun 2013
Buku Teks IPA Biologi Kelas X Implementasi Kurikulum 2013.
Smester 2 Tingkat SMA Kimball, John. (1983). BIOLOGI Edisi
Berdasarkan Aspek Wacana. kelima. Jakarta : Erlangga.
Sikripsi IAIN Syekh Nurjati
Cirebon. Kurniasih, dan Berlin Sani. (2014).
Panduan Membuat Bahan Ajar
Fadillah. (2014). Implementasi Buku Teks Pelajaran. Yogyakarta
Kurikulum 2013 dalam : Kata Pena.
Pembelajaran SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA. Kustandi dan Bambang. (2013). Media
Yogyakarta: Ar-Ruz Media. Pembelajaran Manual dan
Digital. Bogor: Ghalia.
Fathima, Nazia.(2013). Classification of
Blood Types by Microscope Color Liang, Ye. dkk. (2013). Analysis of a
Images. International Journal of Typical Chinese High School
Biology TextbookUsing the AAAS
Textbook Standards. Western Ratna Wulan, Ana. (2014).
Michigan University. Implementasi Pendekatan
Saintifik dan Assesmennya dalam
Lutfiah, Lia. (2013) Analisis Isi Buku
Pembelajaran Kurikulum 2013.
Teks Biologi SMA Kelas X pada
Makalah Seminar IAIN Syekh
Konsep Tumbuhan di SMA Negeri
Nurjati Cirebon
1 Palimanan Tahun Pelajaran
2013/2014. Skripsi IAIN Syekh Raven, Johnson. (2001). BIOLOGI
Nurjati Cirebon. Edisi Keenam. Mc Graw-Hill.
Moleong , Lexy J. (2011) . Metodologi Rejeki, Sri. (2006). Peta Konsep dan
Penelitian Kualitatif. Bandung : Peta Kompetensi Biologi. Pusat
Rosda Karya. Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Nara, Hartini. (2011). Teori Belajar dan
Pembelajaran. Bogor: Ghalia. Roid, Galeh H. (1982). A Technology
For Test-Item Writing. Orlando
Ningtyas, Irna. (2014). Biologi. Jakarta :
Florida New York. Academic
Erlangga.
Press INC.
Omca, Elif. (2009). Underlining The
Sanjaya, Wina. (2008). Pembelajaran
Problems In Biology Textbook
dan Implementasi Kurikulum
For 10th Grades In High School
Berbasis Kompetensi. Jakarta :
Education Using The Suggestions
Kencana.
Of Practicing Teachers. Journal
of Turkish Science of education. Sanjaya, Wina. (2012). Media
Vol 6. Komunikasi Pembelajaran.
Jakarta: Kencana.
Permendikbud. (2013). Peraturan
Menteri Pendidikan dan Sariah, Neneng. (2010) Analisi Kualitas
Kebudayaan no 70 Tahun 2013 Isi LKS Biologi SMA Kelas X
Kerangka Dasar dan Kurikulum Smester II Tahun Pelajaran
Sekolah Menengah Kejuruan dan 2009/2010. Skripsi IAIN Syekh
Madrasah Aliyah Kejuruan. Nurjati. Cirebon.
Permendikbud. (2013). Peraturan Solomon, (2008). BIOLOGI Edisi Ke
Menteri Pendidikan dan delapan . America: Petter Adams.
Kebudayaan no 65 Tahun 2013 Sugiarti, Cucu. (2013). Analisis
Standar Proses Pendidikan dan Kualitas Buku Teks Biologi SMA
Menengah. Kelas X Smester 1 ditinjau dari
Permendiknas. (2008). Peraturan Aspek Wacana Pembelajaran
Menteri Pendidikan Nasional no pada Konsep Archaebacteria dan
2 Tahun 2008. Buku. Eubacteria. Skripsi IAIN Syekh
Nurjati Cirebon.
Prayoga, Amrih. (2011). Analisis
Kelayakan Isi Buku Teks Sugiyono. (2014) . Memahami
Pelajaran Fisika SMA. Skripsi Penelitian Kualitatif. Bandung:
IAIN Walisongo Semarang. Alfabeta.
Pujiyanti, Sri. (2014). Menjelajah
Dunia Biologi. Solo: Platinum.
Syaodih, Nana. (2012). Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung:
Rosdakarya.
Tarigan, H.G & Tarigan, D. (2009).
Telaah Buku Teks Bahasa
Indonesia. Bandung: Angkasa.
Toharudin, Uus dkk. (2011).
Membangun Literasi Sains.
Bandung: Humaniora.
www. AAAS.org diakses pada tanggal 1
Novenber 2014-2 Januari 2015.
Yatim, Wildan. (1999). Kamus Biologi.
Jakarta: Yaysan Obor Indonesia.

Você também pode gostar