Você está na página 1de 4

Proses Produksi Dimethyl Ether

Dimethyl ether merupakan sumber bahan bakar yang memproduksi energi yang bersih untuk masa
depan. Keistimewaan DME tidak menghasilkan partikel zat (particulate matter) sebagai gas buangan
saat digunakan sebagai pengganti bahan bakar diesel, dan sangat mudah diproduksi dari beberapa
sumber seperti natural gas, batu bara, biomass, dan material lain yang sejenis. Proses sintesa DME
dikembangkan oleh Mitsubishi Gas Chemical, saat ini diaplikasikan secara komersial dalam skala
plant yang kecil. JGC mengembangkan, bekerja sama, untuk proses sintesa DME yang efektif untuk
memproduksi beberapa ton DME per hari. Dalam teknologi, methanol sebagai bahan baku mentah
sebagai natural gas ditreat untuk sintesa DME melalui proses tidak langsung, sehingga dengan
proses dehidrasi methanol. Berikut ini flowsheet dari JGC:

Deskripsi Proses

Ini proses yang aku ambil dari artikel


http://www.che.cemr.wvu.edu/publications/projects/dimethyl/dme-b.pdf

Berikut ini flowsheet proses sintesa DME :


Gambar di atas adalah proses persiapan diagram alir proses (process flow diagram/PFD) untuk
produksi dimethyl ether. Dengan bahan baku adalah methanol yang diasumsikan murni. Feed
(umpan) dan recycle dipompa pada P-201; dipanaskan, diuapkan, dan diubah menjadi superheated
dalam heat exchanger (E-201); dan kemudian dialirkan ke reaktor (R-201) dimana DME terbentuk.
Effluent dai reaktor didinginkan dan secara parsial dikondensasikan dalam heat exchanger (E-202),
dan kemudian dialirkan ke bagian pemisahan. Dalam kolom T-201, DME murni diproduksi pada
aliran atas (distillate), dengan methanol dan air dialirkan dibagian bawah (bottoms). Dalam T-202,
destilat mengandung methanol untuk recycle dan bottom merupakan limbah (waste water).
Produksi yang diinginkan berkapasitas 100.000 ton/tahun.

Detail Proses

Aliran Feed

Aliran 1: methanol, dari tangki penyimpan pada 1 atm dan 25 oC, diasumsikan murni.

Aliran Effluent

Aliran 7: Produk Dimethyl ether dengan kapasitas 100.000/tahun, diasumsikan murni.

Aliran 10: Aliran limbah, mungkin diasumsikan murni dalam perhitungan neraca massa, namun tidak
murni, sehingga ada biaya untuk pengolahan limbah.

Peralatan

Pompa (P-201)

Pompa menambah tekanan feed dan recycle sampai minimum 15 bar.

Heat Exhanger (E-201)

Merupakan unit pemanas, penguap, dan menjadikan umpan menjadi superheat pada 250 oC dan 15
bar. Sumber pemanasan harus diatas 250 oC.
Reaktor (R-201)

Reaksi yang terjadi:

2 CH3COOH -> CH3OCH3 + H2O

Metanol Dimethyl Ether

Reaksi adalah kesetimbangan terbatas. Konversi 80% konversi kesetimbangan pada tekanan dan
temperatur keluar reaktor. Berdasarkan katalis dan kinetika reaksi, reaktor harus dioperasikan
minimum 15 bar. Reaktor beroperasi secara adiabatic, dan reaksi yang terjadi eksotermis,
temperatur keluaran (effluent) reaktor diatas 250 oC. Bila ingin menjalankan reaktor secara
isothermal, yang membutuhkan media untuk menghilangkan panas dari yang dihasilkan, dan media
harus selalu dibawah temperatur reaktor. Dengan persamaan:

ln K = -2,205 + 2708,6317 / T

Dimana T = temperature dalam Kelvin.

Heat Exchanger (E-202)

Unit pendingin dan secara parsial effluent dari reaktor. Valve sebelum heat exchanger adalah valve
penurun tekanan. Tekanan keluar mungkin diatas tekanan reaktor, tapi harus mirip dengan tekanan
operasi pada T-201.

Kolom Destilasi (T-201)

Kolom destilasi ini memisahkan DME dari methanol dan air. Pemisahan diasumsikan sempurna,
contohnya DME murni diproduksi dalam distillate. Temperatur distillate adalah temperatur DME
yang mengembun pada tekanan kolom.

Heat Exchanger (E-203)


Dalam heat exchanger, terdiri atas T-201 (dimethyl ether murni) diembunkan dari saturated vapor
ke saturated liquid pada tekanan kolom dengan 3 kali aliran 7 (reflux ratio). 1 3 kondensat menjadi
stream 7 dan sisa dikembalikan ke kolom. Biaya untuk media pendingin untuk membuang energy
yang ada. Media pendingin harus lebih rendah daripada aliran yang akan didinginkan.

Heat Exchanger (E-204)

Dalam heat exchanger, dapat diasumsikan bahwa 1,5 aliran di 8 diuapkan dari saturated liquid ke
saturated vapor pada tekanan kolom dan dikembalikan ke kolom. Temperatur dari aliran diuapkan
pada temperature buble point campuran methanol-air pada tekanan kolom. Biaya dari steam yang
diperlukan untuk menyuplai panas yang diperlukan. Temperature steam harus lebih panas dari aliran
vaporizing.

Distillation Column (T-202)

Kolom destilasi ini memisahkan methanol untuk recycle dari air. Pemisahan diasumsikan sempurna,
Namun, dalam prakteknya, tidak dapat secara sempurna karena merupakan azeotrop. Aliran air
merupakan limbah, dan ada biaya untuk pengolahan limbahnya. Suhu distillate adalah suhu dimana
methanol mengembun (terkondensasi) pada tekanan kolom. Valve sebelum T-202 adalah optional.
Diperlukan bila tekanan pada T-202 lebih rendah daripada T-201. Pada tekanan yang sama, valve
dapat dihilangkan. Bila menginginkan tekanan lebih tinggi pada T-202, harus ditambahjan po

Você também pode gostar