Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
NAMA NIM
Agnar Firdaus 12030115410048
Zahra Dinul Khaq 12030115410054
FUNGSI AUDIT INTERNAL, FUNGSI PENASEHAT & FUNGSI AUDIT EKSTERNAL Hal 0
ANALISIS PROSPEKTIF : IMPLEMENTASI PENILAIAN
I. Pendahuluan
Berdasarkan toeri penilaian yang telah didiskusikan pada bab sebelumnya tentang tugas yang
sebenarnya pada penilaian perusahaan, kita harus menghadapi sejumlah isu.
Pertama, kebutuhan analisis untuk membuat peramalan pada performa keuangan yang
ditetapkan pada terminal saat pendapatan yang abnormal dan nilai buku, atau arus kas bebas atas
umur perusahaan. Sebagai persoalan praktis, tugas peramalan sering dicabangkan kedalam 2 sub
komponen ramalan terperinci atas jumlah tahun yang terbatas dan sebuah ramalan pada terminal
value, yang merepresentasikan ringkasan ramalan dari performa yang melebihi periode ramalan
yang terperinci.
Kedua, kebutuhan analisis untuk mengestimasi biaya modal pada sebagian peramalan
tersebut. Kita membahas isu-isu tersebut pada bab ini, dan menyediakan pedoman bagaimana untuk
menguraikannya.
1. Peramalan Kinerja Secara Detail
1. Horison dimana peramalan rinci yang harus dilakukan adalah pemilihan variabel.
2. Mempertimbangkan kumpulan asumsi tentang performa perusahaan yang dibutuhkan
untuk sampai pada peramalan. Bab 6 menggambarkan secara umum kerangka kerja
peramalan keuangan. Penilaian meliputi peramalan jangka panjang, hal ini tidak mudah
dilakukan untuk meramalkan semua item dalam laporan keuangan perusahaan.
3. Fokus pada elemen-elemen performa kunci perusahaan.
Kunci dari peramalan adalah menekankan asumsi-asumsi yang didasari pada realita
bisnis perusahaan.
Strategi analisis menyediakan pemahaman secara kritis dari sebuah proporsi penilaian
perusahaan apakah performa sekarang mungkin dapat menopang di masa depan.
Analisis akuntansi dan analisis rasio menyediakan sebuah pemahaman yang mendalam
dari performa perusahaan dan apakah rasio-rasio tersebut adalah indikator yang dapat
diandalkan dari kinerja saat ini. Penting untuk melihat penilaian ramalan sebagai sebuah
kelanjutan pada langkah-langkah awal dalam analisis bisnis dari pada sebagai sebuah
kehati-hatian dan penggunaan yang tidak terhubung dengan analisis.
4. Peramalan kunci yang diperlukan untuk menggunakan formula yang dibahas pada bab 7
untuk menilai ekuitas perusahaan adalah:
Pendapatan abnormal
ROE abnormal, dan
Arus kas bebas terhadap ekuitas.
jika ada yang menilai aset perusahaan adalah ,
Variabel yang sesuai dari bunga NPOAT abnormal
ROA operasi normal
Arus kas bebas terhadap hutang dan ekuitas.
3. Risiko sistematik
Akhirnya resiko sistematik () menggambarkan sensitivitas dari nilai ekonomi
perusahaan pada pergerakan pasar yang luas.
Walaupun CAPM seringkali digunakan untuk mengestimasi biaya modal, indikasi ini
menunjukkan bahwa model tidak lengkap. Asumsikan harga saham kompetitif, return saham
yang diharapkan adalah kompensasi dari investor untuk biaya dari modal mereka. Rata-rata
return jangka panjang harus dututup pada tingkat harga modal dan harusnya (berdasarkan
Tabel menunjukkkan bahwa histori para investor dalam perusahaan 2 teratas pada
ukuran distribusi decile ditunjukkan dengan return hanya 11.2- 12.9 %. Hal ini berbeda,
perusahaan dalam dua ukuran yang lebih kecil di deciles menghaslkan return tinggi yang
signifikan, pada tingkat 17,1-20.8 %. Catatan, bagaimanapun juga jika kita menggunakan
ukuran perusahaan sebagai indikator biaya modal, kita akan mengasumsikan bahwa
perusahaan besar mengindikasikan resiko yang rendah. Saat ini terori keuangan tidak
berkembang, sebuah penjelasan yang diterima baik untuk mengapa terjadi pada sebuah kasus.
Suatu metode mengkombinasikan estimasi biaya modal berdasarkan pada CAPM dan
size effect. Pendekatan untuk penyesuaian pada CAPM berdasarkan pada biaya modal.
Berdasarkan pada perbedaan antara rata-rata penilaian harga aset modal (CAPM) yang
mengacu pada indeks pasar yang digunakan dalam model penilaina aset modal/CAPM (S&P
500) dan rata-rata return pada perusahaan yang ukurannya sama dengan perusahaan yang
akan dievaluasi. Hasil dari biaya modal adalah :
Jalan keluar dari debat yang berkelanjutan pada bagaimana untuk mengukur biaya
modal. Hal ini tidak mengejutkan bahwa manajer dan analis selalu mempertimbangkan debat
Tabel 4 PERFORMANCE FORECASTS FOR TJX FOR THE FISCAL YEARS 2002 TO 2011
Fiscal Year 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Equity Valuation
($000's)
Abnormal Earnings 373.401 348.540 312.773 263.586 199.660 119.908 109.130 94.998 77.368 56.339
Abnormal ROE 27,9% 23,2% 18,8% 14,3% 9,9% 5,4% 4,5% 3,6% 2,7% 1,8%
Free Cash Flow to Equity 363.500 352.900 326.200 287.500 236.200 170.900 176.800 181.700 170.900 157.355
Growth Factors :
Equity 1 1,121 1,244 1,374 1,512 1,655 1,804 1,958 2,114 2,284
Assets 1 1,121 1,244 1,374 1,512 1,655 1,804 1,958 2,114 2,284
2. Hitung ulang peramalan dalam tabel 3 yang mengasumsikan bahwa margin keuntungan
NOPAT menurun sekitar 0,1 persen per tahun antara tahun fikal 2002 sampai dengan 2011
(dengan tetap mempertahankan agar asumsi lain tidak berubah).
5. Bagaimana perhitungan pendapatan abnormal yang ada didalam tabel 4 jika biaya ekuitas
diasumsikan berubah hingga 15 persen.
Nilai abnormal laba menjadi lebih rendah.
Persentase abnormal ROE menjadi lebih kecil.
Nilai abnormal NOPAT menjadi lebih rendah.
Persentase abnormal operating ROA menjadi lebih kecil.
Persentase WACC menjadi lebih besar.
6. Bagaimana jika nilai terminal dalam tabel 8-5 berubah, jika nilai pertumbuhan penjualan
pada tahun 2012 dan setelahnya adalah 12 persen, dan perusahaan tetap menjaga
pendapatan abnormalnya pada tingkat yang sama seperti di fiscal 2011 ?
Dengan peningkatan penjualan sebesar 12% maka, berpengaruh pada :
Penurunan nilai arus kas bebas dari ekuitas dan modal
Kenaikan abnormal NOPAT dan abnormal Earnings
Persentase abnormal ROE dan abnormal operaying ROE turun
7. Hitunglah proporsi terminal untuk nilai yang diestimasi dari ekuitas berdasarkan metode
laba abnormal dan metode cash flow. Mengapa sifat-sifatnya berbeda ?
Karena, dasar perhitungan laba abnormal menggunakan biaya ekuitas, sedangkan arus kas
menggunakan perubahan nilai aset pada awal tahun.
8. Bagaimana Cost of Equity TJX jika resikoe pasar ekuitas turun menjadi 5%?
Jika, Resiko premium pasar ekuitas turun menjadi 5%, maka yang terjadi adalah biaya ekuitas
menjadi turun. Berdasarkan rumus CAPM dapat diketahui bahwa, jika resiko premium turun
maka akan berpengaruh terhadap turunnya re (cost of equity capital).
9. Asumsikan bahwa TJX merubah struktur modalnya sehingga nilai dari Weight of capital
naik 30 % , dan tingkat bunga setelah pajak pada hutang yang baru 8%. Asumsikan bahwa
premium resiko pasar ekuitas adalah 7 persen. Apa yang akan terjadi dengan cost of
equity pada level hutang yang baru ? Bagaimana yang terjadi pada WACC ?
KASUS
Pada 12 oktober 2000, Home depot adalah perusahaan pengecer terbesar produk perbaikan
rumah dan pengecer terbesar ketiga dalam bentuk apa pun di Amerika Serikat, banyak investor
terkejut oleh pengumuman bahwa pendapatan di kuartal ketiga dan keempat tahun 2000 akan menjadi
lebih rendah dari yang diharapkan. Sebagai tanggapan, harga saham perusahaan pernah mengalami
penurunan terbesar dalam satu hari, sebesar 28% (pada $ 35), yang berkurang sebesar $
33.000.000.000 dari nilai pasarnya.
Artur Black, CEO Home Depot, mengatakan bahwa kekurangan pendapatan ini merupakan
dampak dari ekonomi yang melambat. Bahkan, saham ritel secara umum telah turun sepanjang tahun,
dan ketika HD membuat pengumuman, saham ritel yang lain turun juga. Analis beranggapan
HD memiliki kompetensi yang sangat sedikit pengecer lain miliki dan merupakan salah
PERTANYAAN
1. Apakah perkiraan Anda dari nilai intrinsik dari saham Home Depot sebagai 1 Februari 2001
Untuk mengestimasi nilai Intrinsik Estimasi adalah dengan mengestimasi:
A. Present value of cash flows (PVCF)
1. Present value of dividends (DDM)
2. Present value of free cash flow to equity (FCFE)
3. Present value of free cash flow (FCFF)
B. Relative valuation techniques
1. Price earnings ratio (P/E)
2. Price cash flow ratios (P/CF)
3. Price book value ratios (P/BV)
4. Price sales ratio (P/S
2. Apa asumsi yang mendasari tingkat pertumbuhan masa depan , ROE dan Cost of Equity Home
depot, Apakah asumsi itu konsisten dengan nilai saham yang diobservasi senilai $48,20 pada
februari 2001
Asumsi yang mendasarinya :
1. Asumsi dari Performance keuangan menyebutkan dengan kenaikan stock price akan
signifikan dengan kenaikan return stock meningkat.
2. Asumsi dari Faktor makroekonomi menyebutkan bahwa pertumbuhan industri meningkat
sebesar 7,3 persen melebihi tinkat pertumbuhan ekonomi Us secara kesuluruhan
3. Asumsi perubahan manajemen mempengaruhi arah bisnisnya / industri nya dengan
memperluas industrinya untuk melayani konsumen dari industri yang berbeda
4. Cost of Equity adalah pertumbuhan earning per share yg diharapkan meningkat 23% -25 %
Asumsi tersebut tidak konsisten dengan nilai saham karena pada kenyataannya nilai saham nya
mengalami penurunan karena ada yang menilai stock valuenya overvalue pada awal (prediksi
dari Reymond James report).