Você está na página 1de 14

LAPORAN PRAKTEK KLINIK

ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA N USIA 36 BULAN


DENGAN SUSPEK GIZI KURANG DAN
SUSPEK PENYIMPANGAN SOSIAL
DI PUSKESMAS KWANYAR
BANGKALAN

Oleh :
Layla Imroatu Zulaikha
NIM. P.27824306.019

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SURABAYA JURUSAN KEBIDANAN
PRODI KEBIDANAN BANGKALAN
2009
BAB I
LANDASAN TEORI

A. Perkembangan balita usia 36 bulan


1. Batasan
Balita adalah
Masa lima tahun pertama dilakukan sebagai masa terbentuknya dasar
kepribadian manusia, oleh karena itu faktor dalam (bawaan), dan faktor luar
(lingkungan) perlu diperhatikan (Dinkes Propinsi,2004)
Masa 2-5 tahun, masa ini merupakan pertumbuhan dan perkembangan dasar
anak meliputi kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional,
intelegensia berjalan sangat cepat dan landasan untuk perkembangan berikutnya.
(Soetjiningsih,1995)
Masa 5 tahun pertama dan merupakan masa terbentuknya dasar kepribadian
manusia, kemapuan pengindraan, berfikir, berketerampilan bahasa dan berbicara,
bertingkah sosial dan lain-lain. (Depkes, 1994, hal:2)
2. Perkembangan dan stimulasi (Soetjiningsih,1995)
a. Balita berumur 2-3 tahun perkembangan adalah:
1) Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki.
2) Membuat jembatan dengan 3 kotak.
3) Mampu menyusun kalimat
4) Mempergunakan kata-kata saya bertanya, mengerti kata-kata yang ditujukan
kepadanya
5) Menggambarkan lingkaran
6) Bermain dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain diluar
keluarganya.
b. Stimulasinya (Depkes, 1994)
1) Kemampuan berbicara dan bahasa
Kegiatan yang perlu dilanjutkan pada anak adalah teruskan membaca untuk anak
dan buat agar anak melihat bahwa kita membaca buku. Hal ini mengandung pesan
bahwa anda memandang penting manfaat membaca. Doronglah agar mau
menceritakan yang dilihat dari buku maupun ketika bejalan. Bantulah anak
memilih acara TV dan memilih TV bersama, tidak lebih dari 1 jam perhari. Ajari
anak menyebut namanya dan minta dia mengulanginya. Cerita mengenai kejadian
yang pernah dialami anak,menyebut nama benda-benda, mengajari anak
menyatakan keadaan atau sifat satu benda.
2) Kemampuan bergaul dan mandiri
Keadaan yang perlu dilanjutkan adalah membujuk anak ketika kecewa dengan
cara memeluk dan berbicara padanya. Rencanakan untuk sering pergi keluar
bersama dengan anak. Coba membuat anak mau membersihkan tubuhnya
kemudian mengelapnya dengan bantuan sedikit mungkin. Biarkan anak berdandan
dengan memakai baju, rok, sepatu dll. Berpakaian tanpa bantuan dan biarkan
memilih bajunya sendiri.
3) Kemampuan gerak kasar
Kegiatan yang perlu dilanjutkan adalah mendorong anak agar mau memanjat,
berlari, melompat, melatih keseimbangan badan dan bermain bola, latihan
bermain ular naga, merangkak, berjinjit, mengelilingi kursi-kursi, melompat jauh
dengan kedu kakinya, melempar dan menangkap bola.
4) Kemampuan gerak halus dan kecerdasan
Kegiatan yang perlu dilanjutkan adlah dorong anak bermain puzzle, balok-balok,
memasukkan benda ke dalam benda lainnya, dan menggambar. Bantulah
memotong gambar-ganbr dari majalah tua dan ditempel kertas. Memilih dan
mengelompokkan benda-benda menurut jenisnya, mencocokkan gambar dan
benda. Menunjukkan pada anak cara mengelompokkan benda dalam jumlah
misalnya, satu-satu, dua-dua, tiga-tiga, dsb, bermain dengan satu set balok.
BAB II
ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA DENGAN
SUSPEK GIZI KURANG DAN PENYIMPANGAN PERSONAL SOSIAL

A. PENGKAJIAN
1. Data Subjektif
a. Biodata
1) Biodata anak meliputi: nama, umur, tanggal lahir, jenis kelamin, anak
ke-, jumlah saudara, status anak, pendidikan.
2) Bidata orang tua meliputi: nama, umur, pendidikan, pkerjaan, agama,
alamat
b. Keluhan Utama
Ibu mengatakan anaknya dalam keadaan sehat.
c. Riwayat Kesehatan
1) Kondisi kesehatan saat hamil
Anak tidak pernah mengalami kelainan apapun saat dalam kandungan
2) Kondisi kesehatan saat natal (2 jam PP-28 hari)
Anak tida pernah menderita penyakit apapun
3) Kondisi kesehatan post natal (1-9 bulan)
Anak tidak pernah menderita penyakit berbahaya.
d. Riwayat Persalinan
Bayi lahir pada kehamilan 40 minggu dengan spontan dan ditolong bidan berjenis
kelamin laki-laki, nilai APGAR score 7-8 dengan BB=2900gr, PB=49cm. Kondisi
bayi sehat tidak mengalami kelainan kongenital dan mendapat ASI dari ibunya.
e. Riwayat Imunisasi
Jenis Umur Pemberian (bulan)
Imunisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BCG +
HB + + +
DPT + + +
Campak +
Polio + + + +

f. Riwayat Penyakit Keluarga


1) Keluarga tidak pernah menderita penyakit menular seperti hepatitis dan
saluran pernafasan
2) Sikap keluarga dalam menentukan penolong persalinan.
g. Riwayat Tumbuh Kembang
1) Motorik kasar
Bermain ular naga yaitu berjinjit, merangkak, melompat, dan
mengelilingi kolong meja.
Melompat jauh
Melempar dan menangkap benda
Dapat berjalan mengikuti garis
2) Motorik halus dan kecerdasan
Memotong ggambar dan menempel dikertas
Memilih dan mengelompokkan benda-benda menurut jenisnya
Mencocokkan gambar dan benda
Bermain balok mainan
Menggambar dengan jari
3) Kemampuan bergaul dan mandiri
Berlatih mandiri misalnya memakai baju dengan bantuan atau sendiri
Berdandan
Makan dan minum sendiri
Belajar mencuci tangan dan kaki sebelum dan sesudah makan serta
sebelum dan bangun tidur.
4) Kemampuan berbicara dan bahasa
Dapat menyebutkan namanya sendiri
Dapat menyebut nama benda-benda
Dapat menyatakan keadaan suatu benda, misalkan di bawah meja.
Dapat menyanyikan lagu
Dapat melengkapi kata-kata yang tepat

h. Pola Kebiasan sehari-hari


1) Nutrisi : susu formula, makanan biasa seperti orang dewasa
dalam porsi cukup
2) Istirahat / tidur : Anak tidur siang 1-2jam sehari, tidur
malam 7-8 jam sehari
3) Personal Hygiene: Mandi 2-3 x/hari, ganti pakaian
setiap kali habis mandi dan dan setiap habis bangun tidur
karena anak masih sering mengompol setiap tidur.
4) Aktifitas : Anak bermain dengan lingkungan sekitar, melihat
TV dan sekolah play group.
5) Eliminasi : BAB 1x sehari
BAK 5-6x sehari
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
* Keadaan Umum : baik

* Kesadaran : composmentis

* Tanda-tanda vital usia 36 bulan :


Tekanan Darah : 80 / 50 mmHg
Suhu : 36-37,5C
Nadi : 80-140 x/menit
Penafasan : 20-30 x/menit
* Antropometri usia 36 bulan :
Berat badan : 14 kg
Tinggi badan : 100 cm
b. Pemeriksaan fisik
* Kepala : dikaji bentuk, warna rambut untuk mengetahui status
gizi, apakah ada benjolan.
* Muka : Dikaji struktur wajahnya, pucat atau tidak

* Mata : dikaji kesimetrisannya, conjuntifa dan skelera.

* Hidung : Simetris atau tidak, terdapat polip atau tidak


untuk mengetahui keadaan / kebersihan jalan nafasnya.
* Mulut : keadaan bibir kering atau tidak, terdapat polip atau
tidak, bau nafasnya, keadaan lidahnya kotor atau tidak.
* Leher : adakah pembesaran kelenjar limfe, kelenjar tiroid serta
bendungan vena jugularis.
* Dada : Bentuk simetris atau tidak, apakah ada tarikan
intercostae
* Paru-paru : dikaji jumlah pernafasannya, apakah ada nafas
tambahan baik paru-paru kanan atau kiri misal ronchi, whezing.
* Jantung : bagaimana bunyi jantung anak, teratur atau
tidak.
* Ginjal : untuk mengetahui perkemihannya.

* Abdomen : apakah nyeri tekan, bising usus.

* Genetalia : pada laki-laki bagaimana testisnya, apakah


sudah turun benar, keadaan scrotum simetris atau tidak.
* Anus : keadaan lubang anus, apakah ada haemorrhoid atau
tidak
* Ekstrimitas : apakah simetris atau tidak, lengkap atau tidak
terutama jari, kebersihan kuku, kaki, ketiak.

B. MASALAH / DIAGNOSA KEBIDANAN


1) Anak usia 36 bulan dengan suspek keterlambatan dan suspek BGM (berat
kurang) atau gizi buruk.
2) Ibu khwatir dengan keadaan anaknya.

C. INTERVENSI
1) Anak
Berikan makanan tambahan atau susu
Ajari anak untuk mandiri
2) Ibu
Beri penjelasan pada ibu tentang keadaan anaknya.
Anjurkan dan ajarkan ibu untuk mulai melatih anak agar mandiri.
Anjurkan ibu untuk mengawasi anaknya dalam bermain, berperilaku, dan
melakukan aktifitas lainnya.
Anjurkan ibu untuk mengikuti posyandu secara teratur.
D. EVALUASI
Diagnosa I
1. Anak telah diberikan makanan tambahan dan susu
2. Ibu memahami penjelasan yang telah diberikan
3. Ibu bersedia mengajari anaknya untuk mulai mandiri.
Diagnosa II
1. Ibu memahami tentang pentingnya melatih anak untuk mandiri
2. Ibu bersedia memberikan makanan yang bergizi untuk anaknya.
3. Ibu bersedia dan memahami pentingnya pengawasan pada anak dalam
bermain, berperilaku, dan melakukan aktifitas lainnya.
4. ibu memahami pentingnya posyandu dan bersedia membawa anaknya ke
posyandu tiap bulan.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 1994. Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta

Ibrahim, S. Christina. 1993. Perawatan Kebidanan. Bharata Karya Aksara : Jakarta

Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. EGC : Jakarta

Ranuh, I.G.N, dkk. Pedoman Imunisasi di Indonesia. IDAI : Jakarta

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak. 1985. Ilmu Kesehatan Anak. FKUI : Jakarta

Soetjiningsih. 1998. Tumbuh Kembang Anak. EGC : Surabaya.


BAB III
STUDY KASUS

Tanggal : 17 Februari 2009


Pukul : 10.00 WIB

I. DATA SUBJEKTIF
Biodata
Nama Anak : An N
Nama Ayah : Tn. S
Pekerjaan : Swasta
Nama Ibu : Ny. A
Pekerjaan : IRT
Alamat : Sumur kuning- Kwanyar
Tangal lahir anak : 14 februari 2006
Umur anak : 3 th

a. Keluhan Utama
Ibu mengatakan anak nampak kurus
b. Riwayat penyakit
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakan anak kurang senang makan nasi dan senang makan jajan.
2. Riwayat Penyakit Lalu
Ibu mengatakan anak pernah menderita panas, batuk, pilek dan diare.
c. Riwayat Imunisasi
BCG : lengkap (disuntik dilengan kanan atas, sebanyak 1kali)
DPT : lengkap (disuntik di paha atas yang pertama kanan, kiri, kanan, sebanyak
3kali)
HB : lengkap (disuntik di paha kiri atas, yang pertama setelah lahir setelah itu paha
kanan kemudian kiri, sebanyak 3kali)
Polio : lengkap (diteteskan pada mulut sebanyak 4kali)
Campak : lengakap (disuntik satu kali pada lengan kanan atas)

d. ADL
Nutrisi : Anak makan 3x/hari, dengan porsi cukup tidak dihabiskan, kadang-
kadang makan sendiri, kadang dibantu oleh keluarga dan nafsu makan
anak akhir-akhir ini berkurang.
Aktifitas : anak sekolah playgroup dari jam 07.00 sampai jam 10.00 WIB dan
sering bermain dengan temannya, setelah itu anak lihat TV atau tidur.
Istirahat : Anak tidur siang 2-3 jam dan tidur malam 8-9 jam, anak masih di
temani atau didampingi oleh ibu.
Personal hygiene : pada waktu tidur anak sering ngompol, anak biasanya mandi 2x
sehari, kadang-kadang gosok gigi dibantu oleh ibu, kadang-kadang ganti
baju juga masih dibantu oleh ibu.
Eliminasi : BAK : anak sering ngompol pada waktu tidur
BAB : lancar, tidak keras.
e. Riwayat Psikososial Spiritual
Anak lebih dekat dengan ibunya
Anak senang bermain dengan teman-temannya, tanpa ada masalah
Anak kurang lancar berbicara dengan orang yang baru dikenal.

II. DATA OBJEKTIF


a. Pemeriksaan Umum
* Keadaan Umum : Baik

* Kesadaran : Composmentis

* TTV :
TD : 90/60 mmHg
S : 36,3C
N : 100 x/mnt
Rr : 30 x/mnt
* Antropometri :
BB : 11 kg (pada KMS terletak pada area warna kuning)
TB : 100 cm
Lila : 14 cm
Lika : 52 cm
b. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Tidak ada benjolan, simetris, tidak ada hematoma.
Muka : Tidak pucat
Mata : Simetris, Conjuntiva tidak anemis, sklera tidak kuning.
Hidung : Bersih, simetris, tidak ada secret, tidak ada fraktur septumnasi
Mulut : Bibir tidak pucat, gigi bersih, tidak caries, tidak ada tonsilitis, tidak
stomatitis, gusi tidak epulis.
Telinga : Tidak terdapat serumen, agak kotor.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, lymfe dan bendungan vena
jugularis
Dada : tidak ada ronchi, dan whezing
Perut : perut tidak kembung.
Ekstremitas : Simetris, kuku tidak pucat.
c. Pemeriksaan Penunjang
Hasil DDST
* Personal sosial: Suspek penyimpangan psikososial

* Motorik halus : Normal

* Motorik Kasar : Normal

* Bahasa : Normal
KMS : Berat Badan pada area garis kuning (ancaman BGM/status gizi kurang)
III. ASSESMENT
Dx : Anak sehat usia 36 bulan dengan suspect status gizi kurang dan suspect status gizi
kurang dan suspect penyimpangan personal sosial.

IV. PLANNING
1. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
2. Anjurkan ibu untuk mengawasi anaknya
3. Anjurkan ibu / keluarga untuk menstimulasi kemandirian anak
4. Berikan makanan yang bervariasai pada anak.
5. Anjurkan pada ibu untuk memberikan makanan lebih dahulu dari pada jajan
6. Anjurkan ibu untuk mengarahkan anaknya untuk beli jajanan yang bergizi
7. Anjurkan ibu untuk berperilaku sadar sehat.

V. IMPLEMENTASI
a. Menjelaskan pada ibu dan keluarga bahwa hasil pemeriksaan keadaan fisik
anak dan perkembangan anak dicurigai ada gangguan personal sosial dan berat badan
anak kurang dari normalnya.
b. Menganjurkan ibu untuk mengawasi anak dalam bermain dan berperilaku
serta melakukan aktivitasnya sendiri.
c. Menganjurkan pada ibu dan keluarga untuk menstimulasi atau melatih anak
untuk belajar mandiri misalnya belajar memakai baju, makan sendiri, mandi sendiri,
dll.
d. Menganjurkan ibu untuk membuat variasi masakan yang di berikan agar anak
tidak mudah bosan makan dan tetapmemberikan makanan bergizi pada anak, bila
anak tetap tidak mau makan ganti dengan variasi atau makanan pengganti yang lain
serta buat susu lebih kental untuk anaknya agar anak lebih banyak mendapat gizi.
e. Memberikan makan terlebih dahulu baru jajanan, agar nafsu anak tidak
berkurang, karena jajanan yang banyak akan membuat anak merasa kenyang sehingga
anak tidak merasa lapar dan cenderung tidak mau makan.
f. Menganjurkan pada ibu untuk berperilaku sadar sehat seperti kontrol rutin ke
posyandu untuk mengetahui tingkat pertumbuhan dan perkembangan anaknya.
g. Menganjurkan dan mengajarkan pada ibu untuk selalu menjaga menerapkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta mulai mengajarkan pada anaknya
untuk mengantisipasi agar anak tidak mudah terkena penyakit yang bisa
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat bisa diterapkan debgan cara mengajarkan anak untuk membuang sampah pada
tempatnya, cuci tangan dan kaki setiap akan dan selesai melakukan pekerjaan serta
menjga kebersihan lingkungan dan masakan yang akan dimasak atau di makan.

VI. EVALUASI
ibu mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan oleh bidan, hal ini dibuktikan degan
ibu mampu mengulang penjelasan bidan meskipun dengan kalimat yang sangat
sederhana. Ibu juga bersedia melakukan saran yang diberikan bidan serta ibu berjanji
akan membawa anaknya kontrol ke posyandu secara teratur.

Você também pode gostar