Você está na página 1de 15

KETAHANAN ENERGI INDONESIA MENUJU

MASA DEPAN YANG KESINAMBUNGAN


AGENDA

Ketahanan, Kemandiran dan kedaulatan energi


Ketahanan Energi
Indonesias Energy Demand
How Do We Move Forward
I. Revenue Based to Economic Growth Based
II. Industry follows the Energy Concept
III. Konversi Minyak ke Gas Bumi
IV. Percepatan Eksplorasi Migas Nasional
V. Mendorong konservasi energi
VI. Mempersiapkan Strategic Petroleum Reserves (Refinery & Storage)
VII. Mempromosikan EBT pada Energi Mix 2050
VIII. Menyiapkan Dana Ketahanan Energi
IX. Meningkatkan akses penduduk terhadap energi
KETAHANAN, KEMANDIRAN DAN KEDAULATAN ENERGI

Energy Security (Ketahanan Energi)


Terpenuhinya ketersediaan (availability), kemampuan untuk membeli
(affordability), dan adanya akses (accessibility), serta ramah lingkungan
(environment friendly).

Energy Independence (Kemandirian Energi)


kemampuan negara dan bangsa untuk memanfaatkan keaneka ragaman
energi dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial,
ekonomi dan kearifan lokal secara bermartabat
Supply vs Demand

Energy Sovereignty (Kedaulatan Energi)


Hak negara dan bangsa untuk secara mandiri menentukan kebijakan
pengelolaan energi untuk mencapai ketahanan dan kemandirian energi
Dignity of the nation through contract of agreement and cooperation.
KETAHANAN ENERGI

Ketahanan Energi dapat didefinisikan sebagai


Ketersersediaan sumber energi yang tidak terputus dengan harga yang
terjangkau serta ramah lingkungan"

Ketersediaan : Daya beli:


Kemampuan untuk Kemampuanuntuk
memberikan jaminan menjangkau harga
pasokan energi (keekonomian)
energi

Aksesibilitas :
Kemampuan untuk
mendapatkan
Ramah
akses terhadap ENERGY Lingkungan
energi
SECURITY
INDONESIAS ENERGY DEMAND

Indonesia sangat bergantung pada sumber energi fosil, terutama pada


bahan bakar minyak dan batu bara
Neraca Minyak Mentah dan BBM Indonesia Indonesia Electricity Energy Mix (2015)
Jura Barel 2010 2011 2012 2013 2014 BBM+BBN
Ekspor Crude 130 130 115 117 111 8,6%
Impor Crude 103 97 96 118 106 Batubara
NeracaCrude 27 33 19 -1 5 56,1%
Gas
Impor BBM 124 195 198 154 179 24,9%
Air
Neraca Net -97 -162 -179 -155 -174
5,9%
Transportasi
2014 Konsumsi BBM Panas
Rumah Tangga
449 juta Barel EBT lain Bumi
Industri
(45.4% impor) 0,2% 4,3%
Pembangkit Listrik

Dengan pola konsumsi dan ekspor batubara mengikuti trend selama ini dan bila tidak ada penemuan
cadangan baru, maka akan terjadi defisit batubara pada tahun 2046.
Dengan cadangan terbukti Minyak bumi 3,6 Miliar Barel dan Produksi 288 Juta Barell, maka cadangan
Minyak bumi diperkirakan akan habis pada tahun 2029 (13 Tahun)
Sedangkan, dengan cadangan terbukti Gas Bumi 100,3 TSCF dan Produksi 2,97 TSCF, maka cadangan
Gas bumi diperkirakan akan habis pada tahun 2050 (34 tahun)
Ketergantungan pada minyak lainnya yang sebagian besar membahayakan Keamanan Energi
Indonesia karena pasar energi internasional tak terduga (kejadian ektrem atau lonjakan harga)
HOW DO WE MOVE FORWARD

I. Revenue Based to Economic Growth Based (Shifting Paradigm)


Perubahan Paradigma dalam pengelolaan energi dari melihat komoditas hanya untuk mencari
uang menjadi modal untuk menggerakan pertumbuhan ekonomi
i. Digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik
ii. Mendukung dan memperkuat industri dalam negeri
iii. Sumber energi tidak diekspor dalam bentuk mentah
II. Industry follows the Energy Concept (Shifting Paradigm)
Membuat Multiplier effect yang lebih besar, merubah dari Global Value Change menjadi
National Value Change
III. Konversi Minyak ke Gas Bumi (Shifting Paradigm)
Menggunakan gas alam untuk mengurangi ketergantungan pada batubara dan minyak sampai
alternatif bersih menjadi skala yang lebih besar untuk masa depan yang lebih rendah karbon.
Menjalankan Roadmap Konversi BBM ke BBG (Pembangunan Infrastruktur yang dibutuhkan)
Penggunaan BBG untuk Nelayan (1 Tabung 3kg senilai Rp.20.000 sd Rp.25.000 dapat digunakan 3
hari atau setara 6 liter senilai Rp54.000 sd Rp.60.000)
Pemanfaatan CNG untuk City Gas
Penggunaan BBG untuk Transportasi
- Pemberian insentif untuk kendaraan berbahan bakar Gas
- Konsumen dapat berhemat karena harga BBG hanya Rp.4100 per Liter Setara Premium
HOW DO WE MOVE FORWARD

PENGALAMAN PEMAKAIAN BAHAN BAKAR GAS DI NEGARA LAIN


MULAI JUMLAH KENDARAAN AWAL STATUS SAAT INI
NO NEGARA JENIS BAHAN BAKAR GAS
TAHUN (unit) (unit)
LGV 2001 473.000
1 Thailand
CNG 2001 100 218.459
2 Pakistan CNG 1998 423 (th. 2003) 2.740.000
3 India CNG 1998 1000 1.108.000
4 Iran CNG 2007 1.954.925
Korea LGV 2.300.000
5
Selatan CNG 2000 58 23.500 (th. 2009)
CNG 1998 450.000
6 China
LGV 143.000
7 Jepang LGV 1998 288.000
8 Australia LGV 655.000
9 Malaysia CNG 1992 2000 42.617 (th. 2009)
10 Rusia LGV 2007 444 1.282.000
LGV 1996 1.700.000
11 Italia
CNG 1930 730.000
Sumber : WLPGA 2011, ANGVA 2010, Ministry of Environment Korea, PTT Thailand
HOW DO WE MOVE FORWARD

IV. Percepatan Ekplorasi Migas Nasional guna meningkatkan angka Reserves Replacement
Ratio (RRR) yang pada tahun 2016 SKK migas menetapkan pada angkat 60% dengan
mengambil langkah-langkah berikut:
1. Percepatan proses Revisi UU Migas
- Menggunakan Petroleum Fund yang salah satunya untuk pengayaan data
2. Memberikan insentif untuk meningkatkan tingkat keekonomian.
- Menerapkan Klausul Sliding Scale agar menyesuaikan dengan harga minyak.
3. Mendukung Kebijakan Pemerintah dalam menyederahanakan Perizinan (PTSP)
khususnya perizinan di daerah.
a. Melalui revisi UU Migas, Pemerintah daerah direncanakan mendapatkan Privilege
b. Melalui revisi UU Migas, dibentuk suatu badan yang mempunyai kewanangan untuk
mengurus perizinan di daerah
4. Mendorong percepatan Revisi PP 79/2010 Tentang tentang biaya operasi yang dapat
dikembalikan dan perlakuan PPh di bidang usaha hulu Migas dengan tetap
memperhatikan asas keadilan dan Penerimaan Negara.
a. Perubahan Rezim Perpajakan
i. Kegiatan hulu Migas menggunakan prinsip Assumed and Discharged, yakni
semua pajak ditanggung dan/atau dibayarkan oleh Pemerintah;
ii. Kegiatan eksplorasi dibebaskan dari segala jenis pajak dan cukai;
iii. Menghormati Tax treaty;
b. Menyederhanakan birokrasi audit pada kegiatan hulu migas untuk meminimalisir
multi-opini terhadap objek audit yang sama.
c. Memperjelas klasfikasi Kilang dan Proses LNG menjadi sektor Hulu
HOW DO WE MOVE FORWARD
Promoting Renewable Energy in the energy mix strategy for 2050

V. Mendorong konservasi energi, mengurangi elastisitas energi kurang dari 1


pada 2025
VI. Mempersiapkan Strategic Petroleum Reserves (Refinery & Storage)
Pada tahun 2025 diproyeksikan terdapat selisih kurang antara konsumsi BBM terhadap produksi
kilang dalam negeri untuk jenis BBM Bensin, ADO, Avtur, dan Avgas dengan total volume sebesar
55.345.940KL (Bensin -34 jt KL dan Solar -15.9 JtKL).
Pada tahun 2025 di proyeksikan terdapat kebutuhan penambahan fasilitas penyimpanan di provinsi
NAD, SumateraBarat,J ambi, Bengkulu, Lampung, dan Banten dengan total sebesar 529.309KL
Sekalipun Indonesia mempunyai Cadangan Operasional 20 hari, tapi Indonesia tidak mempunyai
cadangan strategis
Untuk mempunyai cadangan strategis dalam
Comparison of Oil Strategic Inventory
Inventory Days 30 hari pada 2025
150 Product Crude
65
30 days (year
100 2025)
40 EBR
33 36
50 30 83
37
40 45 56
0 0
14 30
10 Indicative Investment
0
US$ 17,250,000,000
HOW DO WE MOVE FORWARD
Promoting Renewable Energy in the energy mix strategy for 2050

VII. Mempromosikan EBT pada Energi Mix 2050


Meningkatkan peran EBT dalam bauran energi menjadi sekitar 23 % pada tahun
2025 dan 31 % pada tahun 2050.
Energy Mix Up To 2050
Energy Mix 2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045 2050
Total Energy 215 290 380 480 593 740 850 980
Oil 39% 32% 25% 22% 22% 21% 21% 20%
Gas 22% 22% 22% 23% 24% 24% 24% 24%
Coal 29% 29% 30% 30% 29% 27% 26% 25%
Total Renewable Energy 10% 17% 23% 25% 26% 28% 29% 31%

Pemanfaatan EBT dalam Program Indonesia Terang guna meningkatkan elektrifikasi


khusus pada daerah-daerah terpencil ataupun pulau-pulau terluar.
Memanfaatkan potensi sumber daya air untuk PLTA (insentif untuk percepatan
pembangunan PLTA)
Mempromosikan energi terbarukan menghadapi beberapa tantangan,
1. Rendahnya harga minyak
2. Dibutuhkannya teknologi tinggi. (Hal ini menekankan butuhnya riset baik dalam atau
luar negeri sehingga teknologi EBT menjadi lebih terjangkau)
HOW DO WE MOVE FORWARD
Promoting Renewable Energy in the energy mix strategy for 2050

Pada RDP Komisi VII dengan Dirut PLN kepala UP3K, dilaporkan perubahan RUPTL 2015-2025
2%

Batubara
7% 8% Batu Bara

13% PLTG/MG/
PLTG/MG/GU 18% 43% GU Gas
GAS PLTA
PLTA 20% 60% PLTP
PLTP 29%

(GW) Sebelum Sekarang Selisih


Batubara 42.1 34.8 -7.3
Gas 9.2 18.9 +9.7
Perubahan signifikan
BBM 5.0 4.3 -0.7
terhadap penambahan
Panas Bumi 4.8 6.1 +1.3
jumlah Gas dan berkurangnya
Hydro 9.3 14.5 +5.2
Batubara dalam bauran
EBT Lain 0 1.9 +1.9
energi
Total 70.4 80.5 +10.1
HOW DO WE MOVE FORWARD
Promoting Renewable Energy in the energy mix strategy for 2050

VIII. Menyiapkan Dana Ketahanan Energi


Dana Ketahanan Energi dan Cadangan BBM Pemerintah dalam APBN-P 2016

Dana Ketahanan Energi


BA BUN
Rp1,6 T
*)
Cadangan BBM
Pemerintah
Keterangan *):
Dana Ketahanan Energi dan Cadangan BBM Pemerintah sebesar Rp1,6 T untuk sementara
dialokasikan di BA BUN
Saat ini sedang disiapkan Perpres sebagai payung hukumnya
Jika payung hukum sudah ada, direncanakan anggaran akan dipindahkan (di-SABA-kan) ke
Bagian Anggaran Kementerian ESDM
HOW DO WE MOVE FORWARD
Promoting Renewable Energy in the energy mix strategy for 2050

Shifting Paradigm
VIII. .. DKE (Lanjutan)
KESDM DKE

PLN (EBT)
APBN

Subsidi EBT Subsidi EBT


Alokasi APBN
COE/Litbang APBN
DKE Subsidi
Premi
EBT
Infrastruktur EBT Revenue PLN
Pengurasan
Fosil Lain-lain Profit PLN
KNEB EBT
Overhead

IPP - EBT

PLTS PLTMH PLTA PLTG PLTBio PLTP Biofuel PLTB


HOW DO WE MOVE FORWARD
Promoting Renewable Energy in the energy mix strategy for 2050

IX. Meningkatkan akses penduduk terhadap energi, Rasio Elektrifikasi


mencapai 100% pada 2025 serta menurunkan harga
Dikawasan Asia Tenggara, Rasio Elektrifikasi Harga Listrik di Beberapa Negara
Indonesia adalah yang terendah No Negara Tarif per Kwh
100 99,3 99 .
97,3
1. Indonesia 11 cent USD
95
89,7
2. Vietnam 7 cent USD
90 86,7
3. Pakistan 6,6 cent USD
85 4. Korea Selatan 6 cent USD
5. Bangladesh 3 cent USD
80
Source: Dirjen Migas Electrification Ratio (%) 6. Malaysia 6 cent USD

Thailand indonesia Malaysia 7. USA 3 cent USD


Philippines Vietnam

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, Indonesia perlu meningkatkan
rasio elektrifikasi nya dan produksi listriknya.
Diperkirakan perlu untuk menggandakan kapasitas produksi listrik yang memerlukan
investasi sebesar $ 79 miliar.
THANK YOU

WWW.SATYAYUDHA.COM
FOLLOW ME TWITTER @SATYAWIDYAYUDHA 15

Você também pode gostar