Você está na página 1de 7

Dulu ada CAP, APB, dan FASB yang tugas utamanya membuat standar akuntansi dan

melakukan regulasi, tetapi dikritik-dikritik dan standarnya harus berbasis pada teori sehingga
CAP diganti oleh APB. APB disamping membuat opinion (standar), dia juga buat statement
(teori). APB juga menerbitkan Accounting Research Studies (ARSs) yang ini dilanjutkan oleh
FASB. ARS itu riset untuk menanggapi kritik-kritik yang menginginkan adanya teori
pendukung standar.
Lembaga yang teorinya mulai digunakan itu APB. Jadi APB selain menerbitkan APB
opinion dan statement juga menerbitkan ARS. Dimulai dari ARS 1 dan ARS 3. Yang
ditunggu-tunggu teorinya seperti apa. Orang pada waktu itu lebih menyukai historical cost.
Begitu ARS 1 terbit tentang postulat ada kritik tetapi tidak begitu ribut. Tapi begitu terbit
ARS 3 tentang prinsip dan prinsipnya banyak membahas tentang penggunaan current cost
berarti nanti kalau prinsip ini digunakan maka historical cost akan diganti. Masyarakat saat
itu belum siap mengganti dengan historical cost. Jadi ditolaklah ARS 1 dan ARS 3.
Ada beberapa pihak yang sepakat dengan adanya teori. Jadi teori itu diawali dari
postulat. Postulat itu nanti diturunkan menjadi prinsip, setelah itu baru berbicara tentang
standar akuntansi dan di dalam standar itu akan dibicarakan berbagai metode akuntansi, ada
prosedur akuntansi. Teorinya itu terdiri dari postulat dan prinsip. Standar akuntansi itu bukan
teori.

Postulat ada 4, yaitu:


1. Going concern
Diasumsikan umur perusahaan itu selamanya, tidak terbatas. Kalau ada bukti
sebaliknya seperti akan membuat usaha catering selama kuliah, berarti setelah kuliah
dia akan mengentikan usahanya, maka ini bukan disebut going concern.
2. Time period
Untuk menilai perkembangan perusahaan, maka umurnya dipotong menggunakan
time period. Disepakati time periodnya selama 1 tahun. Laporan dibuat pertahun. Tapi
sekarang bisa dibuat laporan interim, setahun 2 kali, dan laporan juga bisa dibuat
setiap 3 bulan. Dengan menggunakan sistem, laporan harian juga bisa dibuat. Namun
saat ini yang disepakati laporan harus dibuat sekali setiap tahun. Time period yang
disepakati adalah 1 tahun. Agar tidak sulit auditnya.
3. Accounting Entity
Yang dilaporkan adalah perusahaannya. Entitas perusahaan dipisah dari entitas
pemilik. Postulat itu isinya ada 2, yang satu mengatur bagian-bagiannya, yang kedua
tentang pemisahan dengan pemilik. Standar akuntansi mengenai konsolidasi itu
melanggar postulat.
4. Monetary Unit
Semua harus dirupiahkan menggunakan monetary unit, dan diasumsikan unit
moneternya stabil. Artinya daya belinya tidak menurun atau naik. Terutama
permasalahannya adalah inflasi.

Prinsip-Prinsip Akuntansi
Prinsip adalah pendekatan umum yang digunakan dalam pengakuan dan pengukuran kejadian
akuntansi. Prinsip dibagi dalam 2 tipe utama:
1. Orientasi input
Aturan-aturan umum yang luas yang jadi aturan umum di dalam fungsi akuntansi. Prinsip
berorientasi input terbagi menjadi 2 klasifikasi umum, yaitu:
a. General underlying rules of operation (prinsip yang umum yang mendasari aturan
operasi) > Prinsip yang sifatnya umum.
b. Constraining principle (prinsip yang menjadi batas) >Prinsip ini diarahkan pada
situasi tipe-tipe tertentu (yang khusus).
2. Orientasi output
Terkait dengan kualitas atau karakteristik tertentu yang akan dimiliki oleh laporan
keuangan apabila prinsip berorientasi inputnya digunakan dengan benar. Jadi output
oriented principle adalah dampak penerapan prinsip berorientasi input. Kalau prinsip
berorientasi inputnya tidak diterapkan dengan benar maka output oriented principlenya
tidak tercapai.
Jadi perusahaannya seharusnya berpikir menerapkan prinsip berorientasi input. Outputnya
itu dampak (akibat) dari penerapan prinsip berorientasi input.

Input Oriented Principle


a. General underlying rules of operation:
1. Recognition
Recognition (pengakuan) biasanya dipakai untuk revenue. Revenue itu akan
dicatat berdasarkan ketentuan tertentu. Ketentuan tertentunya kalau sudah
direalisasi. Realisasi itu akan terjadi kalau event yang kritis sudah terjadi.
Contohnya misalnya pembuatan sepatu mulai dari pembelian bahan, pembuatan,
penjualan, dijual secara kredit, baru uangnya diterima setelah satu bulan
kemudian. Siklus tersebut mulai dari pembelian bahan sampai penerimaan uang
kembali dalam bentuk kas bagian paling kritisnya disebut critical event.
Umumnya paling kritis pada saat menjual. Yang paling sulit adalah saat
menjualnya. Kalau begitu critical eventnya adalah penjualan. Berarti realisasi
terjadi setelah ada penjualan. Begitu penjualan, begitu critical event terjadi, maka
direalisasi. Ada pengakuan terhadap revenue. Critical event tiap perusahaan
berbeda-beda. Prinsipnya pengakuan terjadi pada saat critical event tersebut.
Jenis perusahaan boleh beda-beda, critical eventnya boleh beda-beda.
2. Matching
Matching digunakan untuk biaya, jadi biaya mau dipertemukan dengan
revenuenya supaya bisa menentukan besarnya laba atau rugi.
Ini adalah prinsip dasarnya akuntansi yang sekarang berlaku bahwa kita harus
bisa mengakui pendapatan, kemudian setelah mengakui pendapatan maka kita
harus bisa mempertemukan biaya dengan pendapatannya.

b. Constraining principle:
1. Conservatism
Coservatism itu memperlambat menurunkan pendapatan dan mempercepat
menaikkan biaya, begitu juga dengan aset dan hutang. Itu prinsip yang pengakuan
pendapatannya baru bisa dilakukan kalau sudah pasti, pengakuan biayanya harus
segera diakui kalau sudah bisa diperkirakan. Jadi akibatnya laba lebih rendah,
karena pendapatan belum diakui tapi biayanya sudah diakui. Ini jadi masalah.
Prinsip ini adalah salah satu prinsip paling tua dalam akuntansi. Konservatisme
ini disebut bias. Bias itu cenderung perhitungannya di laporan keuangan jatuh di
satu sisi, itu disebut bias. Pesimis terus jadi labanya terlalu kecil terus atau
optimis terus jadi labanya terlalu besar terus, itu bias. Kalau labanya kadang
pesimis kadang optimis itu salah, tapi tidak bias. Bias itu cenderung pada satu
sisi. Konservatisme itu bias karena cenderung pesimis. Cenderung menurunkan
aset, cenderung menaikkan hutang, cenderung menurunkan revenue, cenderung
menaikkan biaya. Jadi kalau pakai teori konservatisme tidak dianggap teori. Ini
merupakan masalah yang harus diatasi. Informasi seharusnya menunjukkan apa
adanya.
2. Disclosure (pengungkapan)
Disclosure menunjukkan penyajian informasi keuangan yang relevan baik
didalam maupun di luar main body dari laporan keuangan. Jadi tidak cuma di
neraca atau di laba rugi itu di dalam tapi juga diluar neraca dan laba rugi.
Termasuk metode yang digunakan di laporan keuangan kalau lebih dari satu
pilihan tersedia. Pelaporan yang diluar body itu tadi ada 5:
Supplementary financial statement schedule
Disclosure dalam footnote
Disclosure material atau major poststatement event dalam laporan tahunan
Forecast operasi untuk masa yang akan datang
Analisis management dari operasi dalam laporan tahunan
Ini semua disclosure. Dalam bahasa sekarang, kalau kita mengambil 1 laporan
tahunan (annual report) yang berisi laporan keuangan dan lain-lain itu adalah
disclosure. Diluar yang diwajibkan, perusahaan menerbitkan laporan setiap 3
bulan padahal wajibnya setiap 6 bulan berarti ini namanya voluntary (sukarela).
Jadi yang sudah diwajibkan, ini regulasi, di luar regulasi kita juga memberikan
informasi tambahan kalau dalam bahasa disclosure berarti kita memisahkan
antara mandatory dan voluntary.

3. Materiality
Sebetulnya pengambilan keputusan akuntansi untuk pelaporan itu tidak
menggunakan semua informasi. Hanya informasi yang material saja. Yang
material itu sudah dicoba untuk ditentukan tapi tidak ada standar formal untuk
materiality, biasanya judgement. Biasanya materiality ditentukan berdasarkan
pentingnya item itu untuk pengambilan keputusan. Contoh ruangan kelas yang
terpelihara, salah satu lampunya mati, ruangan tersebut mau dijual harganya 1 M.
Jika 1 lampu mati tidak mengubah harga jual yang 1 M itu berarti harga
lampunya tidak material. Tidak penting dalam pengambilan keputusan. Berapa
batas menentukan materialnya? Ada beragam cara dilakukan tapi biasa dikaitkan
dengan jumlah lain. Apakah 1% dari laba itu dianggap material atau 1% dari
revenue yang dianggap material. Ini nanti lebih banyak terkaitnya dengan auditor.
Auditor kalau membuat adjustment, tidak semuanya di adjust. Kalau tidak
material dan tidak mempengaruhi dalam pengambilan keputusan maka tidak perlu
di adjust. Ada juga yang menentukan 5%, biasanya orang yang sudah
berpengalaman punya judgement yang lebih baik.

4. Objectivity (Verifiability)
Kaitannya dengan sumber data (dokumen) yang berasal dari luar perusahaan itu
dipandang lebih objective. Objectivity atau verifiability, kalau seseorang
menentukan pengukuran atas aset tertentu, orang lain juga melakukan pengukuran
aset yang sama, kalau hasilnya sama berarti dapat diverifikasi (verifiability), tapi
kalau beda berarti verifiabilitynya rendah. Jadi kalau sekarang itu yang penting
pengukurannya, kalau dulu itu sumber dokumennya. Data dari luar perusahaan
lebih objective daripada dari dalam perusahaan.

Output Oriented Principle


Ada 3:
1. Comparability
Comparability antar perusahaan untuk periode yang sama ini bahasa statistiknya cross
sectional.
2. Consistency
Consistency antar perusahaan dalam periode waktu yang berbeda bahasa statistiknya
time series. Perbandingan antar waktu. Penggunaaan metode akuntansi yang sama dari
waktu ke waktu.
3. Uniformity
Uniformity mengacu pada perlakuan akuntansi yang sama dalam situasi yang sama.
Interpretasi dari uniformity sebagai berikut:
uniformity mengatur prinsip untuk semua perusahaan, dengan interpretasi dan
aplikasi diserahkan kepada entitas masing-masing
perlakuan akuntansi yang sama diperlukan dalam situasi yang sama luas,
terlepas dari keadaan yang mendasari yang mungkin berbeda (keseragaman
yang kaku - rigid uniformity)
perlakuan akuntansi yang memperhitungkan keadaan ekonomi akun yang
berbeda dalam transaksi yang sama secara luas (keseragaman terbatas - finite
uniformity)
Equity Theory
1. Proprietary theory
Jangan mengaitkan equity terhadap bentuk perusahaan. Tapi sebenarnya untuk analisis,
proprietary itu timbul pada zaman dulu dimana belum ada PT. dimana perusahaan itu
sama dengan pemiliknya, karena masih individual owner, karena pemilik menjalankan
sendiri perusahaannya, jadi pemiliknya adalah perusahaan. Akibatnya kalau mau dilihat
jadinya semua biaya menjadi biaya pemilik dan labanya menjadi laba pemilik. Maka
yang ditonjolkan disini adalah pemiliknya. Itu fokusnya pada pemilik, sehingga kalau
mau menghitung laba dengan mengurangkan expense pada revenue maka expensenya
termasuk pengurangan untuk tenaga kerja, untuk pajak, untuk bunga, tapi tidak untuk
dividen baik saham preferen maupun saham biasa. Karena kalau dari sisi pemilik,
perusahaan itu sama dengan pemilik. Perusahaan itu membayar bunga, labanya akan
turun, berarti bunga termasuk dalam biaya. Kalau perusahaan itu membagi dividen itu
bukan biaya, karena dividen diberikan kepada pemilik. Jadi dalam proprietary yang
dimaksud biaya adalah upah, pajak, bunga karena sudut pandangnya adalah pemilik.
Dirumuskan sebagai berikut:
Assets - liabilities = owners equity

2. Entity Theory
Persamaannya: Asset = Equities (termasuk liabilities)
Entity theory itu focus pada perusahaan bukan ke pemilik. Kenapa? Karena dianggap
ini entity yang terpisah. Oleh karena itu modal harusnya dipenuhi perusahaan ini. Kalau
perusahaan ini modalnya kurang berarti pemilik kurang memberikan modal, harus
hutang, itu bukan bebannya perusahaan. Oleh karena itu kalau menghitung laba rugi
memakai entity theory itu dalam biaya itu termasuk semua yang dibayarkan dari
perusahaan itu upah, pajak, bunga, juga dividen. Itu dipandang sebagai biaya bagi
perusahaan. Dividen kepada pemilik juga biaya. Bunga juga biaya. Jadi praktiknya
masih seperti di proprietary.

3. Residual Equity Theory


Fokusnya pada residual equity yaitu pemegang saham biasa. Saham preferen bukan
residual. Contohnya perusahaan dilikuidasi, dijual, yang harus dilunasi semua kreditor,
pegawai yang belum dibayar upahnya, pemerintah yang harus dilunasi pajaknya,
pemberi pinjaman yang belum dilunasi bunganya, semuanya dibayar, jika ada sisa
maka saham preferen dibayar, jika masih ada sisa lagi baru melunasi saham biasa. Jika
tidak ada sisa maka saham biasa tidak dilunasi. Saham biasa adalah residual equity.
Akibatnya untuk menghitung laba untuk residual equity berarti kita harus
mengurangkan semua biaya upah, pajak, bunga, dan dividen untuk saham preferen.
Dividen saham biasa tidak mengurangi laba karena tujuannya adalah menghitung laba
bagi pemegang saham biasa.

4. Fund Theory
Biasanya digunakan di sektor publik. Fund Theory mengasumsikan sekelompok aset
dan kewajiban terkait yang ditujukan untuk tujuan tertentu.

5. Commander
Commander adalah sinonim untuk manajemen. Mengasumsikan manager memberikan
pandangan management kepada investor.

Você também pode gostar