Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1
Rinny Olivia Sembiring
2
John Porotuo
2
Olivia Waworuntu
1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: rinnysembiring@ymail.com
Abstrak: Tonsilitis merupakan peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari cincin
waldeyer.Tonsilitis adalah infeksi (virus atau bakteri) dan inflamasi pada tonsil.Tujuan
penelitian ini mendapatkan gambaran jenis kuman pada pemeriksaan hapusan tenggorokan
penderita tonsilitis di Poliklinik THT-KL BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dan juga
gambaran tentang kepekaan kuman terhadap beberapa antibiotika yang biasa digunakan pada
tonsilitis. Penelitian ini bersifat prospektif deskriptif lewat pengambilan sampel dari pasien
Poliklinik THT-KL.Dari 20 sampel yang diuji, didapatkan 15 sampel (75%) menunjukkan
pertumbuhan bakteri dan 5 sampel (25%) tidak ada pertumbuhan bakteri. Bakteri yang
ditemukan ada6 jenis bakteri yang terdiri dari 2 sampel escherichia coli (10%), 2 sampel
staphylococcus aureus (10%), 8 sampel streptococcus sp (40%), 1 sampel branhamella
catarrhalis (5%), 1 sampel enterobacter aerogenes (5%), 1 sampel alcaligenes faecalis(5%).
Sedangkan sensitifitas antibiotika yang paling tinggi adalah Levofloxacin 10 sampel (66,67%)
dan cefriaxone 10 sampel (66,67%), kemudian amoxicilin calvulanic 8 sampel (53,33%),
ciprofoxacin 2 sampel (13,33%). Perbedaan tempat, waktu, serta riwayat pernah mendapatkan
terapi antibiotika, dapat menyebabkan perbedaan pola kuman
Kata kunci: tonsilitis, pola bakteri, uji kepekaan.
1053
1054 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 2, Juli 2013, hlm. 1053-1057
hal-hal tersebut, dalam rangka menyelesai- sampel ada pertumbuhan bakteri dan 5
kan Karya Tulis Ilmiah Sarjana Keokteran, sampel tidak ada pertumbuhan bakteri.
maka penulis mengadakan penelitian khusus Selama penelitian dari november 2012-
mengenai Pola Kuman dan Kepekaannya Januari 2013 telah dilakukan penelitian
terhadap antibiotika pada penderita tonsilitis terhadap pasien penderita tonsilitits di
di poliklinik THT-KL BLU RSUP Prof. Dr. poliklinik RSUP. Prof. dr. R. D. Kandou
R. D. Kandou selama periode November didapatkan 15 sampel dengan diagnosis
2012-Januari 2013. Kemudian diuji kepeka- tonsilitis akut maupun kronik yang belum di
annya terhadap antibiotika di Laboraturium terapi antibiotika dan 5 sampel yang tidak
Mikrobiologi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou ada pertumbuhan antibiotika.
Manado. Dari 20 sampel yang didapat, maka
digolongkan dalam 4 kelompok umur yaitu
0-12 tahun 9 orang (45%), 13-17 tahun 2
METODE PENELITIAN
orang (10%), 18-59 tahun 8 orang (40%),
Penelitian yang dilakukan mengguna- dan >60 tahun 1 orang (5%) dan dari 20
kan metode deskriptif dengan pendekatan sampel yang didapat, yang berjenis kelamin
studi prospektif. Waktu penalaksanaan laki-laki sebanyak 55%, sedangkan jenis
penelitian pada bulan November 2012- kelamin perempuan 45%.
Januari 2013 dan penelitian ini dilaksanakan Setelah dilakukan pemeriksaan labora-
di Poliklinik THT-KL RSUP Prof. dr. D.R turium mikrobiologi di RSUP.Prof. Dr.R.D
Kandou Manado dan Laboraturium Kandou pada 20 sampel usapan tenggorok,
Mikrobiologi RSUP Prof. dr. R.D Kandou didapatkan 15 sampel yang ada pertum-
Manado. Sampel penelitian adalah semua buhan kuman sedangkan yang 5 tidak ada
pasien penderita tonsilitis yang akan pertumbuhan kuman dan dari hasil
dilakukan pemeriksaan hapusan tenggorok pemeriksaan lab ditemukan 6 jenis bakteri
di THT-KL BLU RSUP Prof. dr. D.R yang terdiri dari 2 sampel escherichia coli
Kandou Manado. Kriteria inklusi yaitu (10%), 2 sampel staphylococcus aureus
pasien tonsilitis yang bersedia dilakukan (10%), 8 sampel streptococcus sp (40%), 1
pemeriksaan hapusan tenggorok sedangkan sampel branhamella catarrhalis (5%), 1
kriteria eksklusi yaitu pasien tonsilitis yang sampel enterobacter aerogenes (5%), 1
tidak bersedia dilakukan hapusan peme- sampel alcaligenes faecalis(5%) dan 5
riksaan tenggorok. Alat pada penelitian ini sampel tidak ada pertumbuhan (25%).
yaitu lidi kapas steril, spatula lidah, kaca Sebelum menentukan kepekaan bakteri
objek, lampu spritus, sengkelit, cawan petri terhadap masing-masing antibiotika yang
dan mikroskop. Bahan pada penelitian ini digunakan maka pada penelitian ini perlu
yaitu media transport : Stuart, media isolasi : diketahuiterlebih dahulu mengenai standart
agar darah, agar nutrien dan Mac Conkey, diameter zona hambatan menurut National
media identifikasi : TSIA, Simon sitrat, air Commite For Clinical Laboratory Standarts
pepton dan semisolit, carbol cristal violet, (NCCLS).
larutan lugol, alkohol 96%, air Funhsin, dan Sensitifitas yang paling tinggi adalah
cakram-cakram (disk) obat antibiotika untuk Levofloxacin 10 sampel (66,67%) dan
uji kepekaan. Pada penelitian ini dilakukan cefriaxone 10 sampel (66,7%), kemudian
uji kepekaan untuk mengetahui apakah amoxicilin calvulanic 8 sampel (53,33%),
kuman sensitif, intermediate atau resisten ciprofoxacin 2 sampel (13,33%). Sedangkan
terhadap obat antibiotika yang dingunakan. angka resisten yang paling tinggi adalah
clindamycin dan erithormycin.
HASIL PENELITIAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan BAHASAN
terhadap 20 sampel usapan tenggorok dari Berdasarkan penelitian yg dilakukan di
penderita tonsilitis di poliklinik THT BLU poliklinik THT-KL BLU RSUP Prof. dr.
RSUP Prof. dr. R. D. Kandou ditemukan 15
1056 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 2, Juli 2013, hlm. 1053-1057
R.D. Kandou Manado dalam kurun waktu 3 pertumbuhan kuman dan 3 sampel yang
bulan november 2012 januari 2013 didapat tidak ada pertumbuhan kuman. Dari kuman
20 pasien dengan diagnosis tonsilitis kronik yang di dapat dari hasil pemeriksaan
maupun akut. Dari hasil penelitian yang Laboraturium Mikrobiologi RSUP. Prof. Dr.
terdiri dari kelompok umur 0-12 tahun 9 R. D. Kandou Manado di dapatkan jenis
pasien (45%), 13-17 tahun 2 pasien (10%), kuman stafilococcus albus 5 sampel
18-59 tahun 8 pasien (40%), dan >60 tahun (38,46%), streptococcus non hemolyticus 3
1 pasien (5%). Hal ini berdasarkan jurnal sampel (23,07%), klebsiella 1 sampel
penelitian dari Rajesh 22 yang menyatakan (7,69%), bacillus subtilis (kontaminan) 1
70% kasus tonsilitis dialami oleh anak sampel (7,69%).10
sekolah yang brumur 6 tahun keatas. Pada uji kepekaan digunakan 6 jenis
Sedangkan hasil penelitian dari Sri S yang antibiotika yaitu amoxycilin calvulanic,
membagi usia berdasarkan dua golongan ciprofloxacin, levofloxacin, erithromycin,
umur yaitu 3-7 tahun 15 sampel (75%) dan clindamycin, cefriaxone. Hasil penelitian
8-12 tahun 5 sampel (25%). menunjukan semua bakteri yang didapat
Dari 20 penderita tonsilitis yang pada identifikasi kuman peka terhadap
berobat di poliklinik THT-KL RSUP antibiotika levofloxacin. kemudian bakteri
Prof.Dr.R.D.Kandou Manado dari bulan escherchia coli, staphylococcus aureus,
November 2012 Januari 2013 ditemukan streptococcus sp, enterobacter aerogenes,
enderita laki-laki 11 orang (55%) dan alcaligenes faecalis peka terhadap anti-
penderita perempuan 9 orang (45%). Hal ini biotika cefriaxon kecuali bakteri
berbeda dengan penelitian Juenvie di mana branhamella catarrhalis yang tidak peka
penelitian pada bulan juni-juli 2010 terhadap antibiotika cefriaxon. staphylo-
didapatkan jumlah penderita perempuan 8 coccus aureus, streptococcus sp, entero-
orang (61,45%) dan laki-laki 5 orang bacter aerogenes, alcaligenes faecalis peka
(38,46%).10 terhadap antibiotika amoxicilin calvulanic.
Pada pemeriksaan yang dilakukan Sedangkan escherichia coli dan staphylo-
terhadap 20 sampel hapusan tonsil, coccus aureus peka terhadap ciprofloxacin.
diperoleh hasil pertumbuhan bakteri pada 16 Dari hasil penelitian yang didapat
sampel (80%) dan 4 sampel (20%) tidak bahwa semua bakteri sudah resisten
ada pertumbuhan bakteri. Bakteri yang di terhadap antibiotika clindamycin dan
temukan terdiri dari streptococcus sp 8 eritromisin.
sampel (40%), staphylococcus 2
sampel(10%), escherichia coli 2 sampel
SIMPULAN
(10%), branhamella catarrhalis 1 sampel
(5%), enterobacter aerogenes 1 sampel Dari 20 sampel usap tenggorok,
(5%), alcaligenes faecalis 1 sampel (5%), didapatan bahwa 15 sampel menunjukkan
dan tidak ada pertumbuhan 4 sampel (25%). pertumbuhan bakteri dan 5 sampel tidak ada
Hal ini sesuai dengan pustaka dari Rajesh22 pertumbuhan bakteri. Bakteri yang
yang ada bahwa 30%-40% kasus tonsilitis terbanyak adalah Streptococcus sp dan jenis
disebabkan oleh group A streptococcus antibiotika yang paling peka yaitu
hemolyticus, pneumococcus, streptococcuc Levofloxacin dan Cefriaxon, sedangkan
viridans dan streptococcuc pyrogenes, antibiotika yang paling resisten yaitu
sedangkan tonsilitis kronik kuman Clindamycin.
penyebabnya sama dengan tonsilitis akut
tetapi kadang-kadang kuman berubah UCAPAN TERIMA KASIH
menjadi kuman golongan gram negatif. Pada
penelitian memiliki perbedaan jumlah Terima kasih ditujukan kepada:
sampel dan jenis kuman yang diperoleh. 1) dr. Olivia Pelealu, Sp. THT-KL sebagai
Pada pemeriksaan 13 sampel ditemukan 10 Dosen Penguji I.
sampel penderita tonsil yang diperoleh hasil 2) dr. Standy Soeliongan, M.Repro, Sp.
MK (K) sebagai Dosen Penguji II.
Sembiring, Porotuo, Waworuntu; Identifikasi Bakteri dan Uji Kepekaan.... 1057