Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh : Husein
Sumber : Diktat Kimia Analitik II Universitas Airlanngga
Argentometri ialah metode volumetri ( titrimetri ) pada penentuan kadar
zat dengan pentiter larutan AgNO3
Sampel berupa zat yang mengandung anion yang mengendap dengan Ag,
misalnya halida ( F-, Cl-, Br- dan I- ) .
Prinsip dasar proses titrasi : PENGENDAPAN BERTINGKAT ,
berdasarkan ( perbedaan ) harga Ksp-nya, yaitu : Titik Ekivalen ( TE ) ditandai
dengan terbentuknya endapan garam Ag-Sampel (endapan I ) sedangkan Titik
Akhir Titrasi (TAT ) ditandai dengan terbentuknya endapan Ag-indikator
(endapan II ) . Kedua endapan ini berdasarkan harga Ksp masing masing .
DASAR PERHITUNGAN
Pada saat TE ( dianggap sama dengan TAT ) berlaku rumus dasar volumetri yaitu
:
Proses Titrasi :
1.Sebelum penambahan pentiter;
Dalam larutan sampel terdapat : [Cl-] = 0,1 M dan [ CrO42-] = 1/ 10 x 0,005 M =
0,0005 M
2. Selama titrasi : ( Menentukan at yang mengendap lebih dulu )
[ Ag+] yang diperlukan untuk mengendapkan Cl- = = = 1,2 x 10 -9 M
Argentometri cara Mohr harus dalam suasana asam atau sedikit basa, ( pH = 6,5
9 )sebab :
(1) Dalam suasa yang terlalau asam akan terjadi kesetimbangan berikut :
CONTOH SOAL 1.
Akan ditentukan kemurnian (kadar) NaCl dalam garam dapur. Seberat 1,0
g sampel garam
dilarutkan dalam air sampai 100,0 mL . Sebanyak 10,0 mL larutan tersebut dititrasi
dengan larutan baku AgNO3 0,1100 N dengan cara Mohr. Untuk larutan sampel
membutuhkan pentiter 9,60 mL
sedangakan untuk blangko 0,10 mL . jika Mr. NaCl = 58,5 tentukan kadar NaCl
dalam sampel garam tersebut dalam % b/b
JAWAB
2. CARA VOLHARD
Perbandingan Penggunan cara Volhard untuk Penentuan Kadar Cl- dan Br-
a) Penentuan Cl-
Maka : = 169
Atau : [Cl-] yang masih ada dalam larutan jenuhnya = 169 x [SCN-]
b) Penentuan Br-
atau : [Br-] yang masih ada dlam larutan jenuhnya = 0,5 x [ SCN -]
Dari perhitungan di atas, [Br-] sisa < [Cl-] , berarti pada cara Volhard penentuan
kadar Br- akan memberikan kesalahan yang lebih kecil dibandingkan untuk
menentukan kadar Cl-
CONTOH SAOL 2
Seberat 0,10 g senyawa garam magnesium bromida berair kristal murni ( MgBr 2 . n
H2O )
dilarutkan dalam air sampai 10,0 mL. Seluruh larutan tersebut dititrasi secara
Argentometri dengan cara Volhard. Setelah ditambah 11,0 mL Ag+ 0,1020 N lalu
dititrasi dengan larutan standar KSCN , 0.0150 N ; ternyata dibutuhkan 1,50 ml .
Hitung n Ar: Mg = 24 , Br = 73 H = 1 dan O = 16 ) ( Bantuan : dalam air : MgBr2.
n H2O Mg2+ + 2 Br - + n H2O )
JAWAB :
Terbentuk endapan AgCl yang berupa koloid dikelilingi oleh Cl - ( sisa ) ; karena
kloid cenderung untuk menyerap ion sejenis ( lapisan I ) , sedangkan lapisan II
adalah ion-ion yang bermuatan berlawanan dari lapisan I ( gbr. 1 )
- Kelebihan pentiter AgNO3 sehingga ion Ag+ menjadi lapisan I dan NO3- menjadi
lapisan II
( gbr. 2 )
- .Ion fluorescein ( - ) lebih kuat diserap dari pada NO3- , shingga terbentuk
kompleks
berwarna merah muda dari Ag-fluorescein
Na+ NO3- NO3-
NO3-
Gbr 1. Endapan AgCl dalam Cl- berlebih Gbr 2 Endapan AgCl dalam
Ag+berlebih .
( NaCl ) ( AgNO3 )
1. 1. Fluorescein;:
1. 2. Diklorofluorescein
1. 3. Eosin
SOAL-SOAL
Sampel uang logam perak setelah dibersihkan, ditimbang , ternayata beratnya 5,0
gram , dilarutkan
dalam campuran 5 mL air dan 10 mL HNO3 pekat. Dipanasi perlahan-lahan
sampai mendidih.
Setelah larut sempurna dipindahkan ke labu takar 100,0 mL dan diencerkan
dengan akuades sampai
tanda batas. Larutan dipipet 25,0 mL ke dalam labu titrasi , lalu ditambah 1 mL
larutan indikator dan
dititrasi dengan larutam standar SCN-
Ditanyakan : 1. indikator apa yang digunakan
2.Bagaimana perubahan warna indikator selama titrasi ( sebelum dan
sesudah TAT )
3.Jika Ar.Ag = 108 dan pada titrasi memerlukan 24,50 mL SCN- 0,1050
N berapa
% kadar Ag dlam sampel uang perak tsb
4.Pada proses titrasi di atas dapatkah digunakan indikator larutan
K2CrO4 ?
Jelaskan alasan / jawaban Anda
http://kampungilmu-fst12.web.unair.ac.id/artikel_detail-92363-Kimia%20Analitik-
ARGENTOMETRI.html