Você está na página 1de 4

Review Artikel Agribisnis

Nebraska Trailblazer

Dari artikel ilmiah tersebut, dapat diketahui perkembangan pertanian di


daerah Nebraska, Negara Bagian Amerika Serikat. Dari waktu ke waktu, pertanian
yang mulanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pribadi atau subsisten,
lambat laun beralih menjadi pertanian industri. Dengan berkurangnya penduduk di
suatu pedesaan di daerah Nebraska, menyebabkan lahan yang dimiliki masing-
masing petani menjadi empat kali lebih luas dari semula.

Dikarenakan lahan yang semakin luas dan permintaan yang tetap dan
bahkan meningkat, menyebabkan petani mencari cara untuk meningkatkan
produktivitasnya. Salah satu caranya adalah memanfaatkan mesin-mesin besar
untuk meminimalisir tenaga manusia. Maka secara perlahan, pertanian di
Nebraska berubah menjadi pertanian industri.

Sekitar tahun 1900-an, masyarakat Nebraska mengenal adanya traktor.


Semula mereka memanfaatkan kuda untuk membajak lahan pertanian. Sebuah
traktor nyatanya dirasa lebih efektif dan efisien digunakan untuk mengolah lahan-
lahan mereka daripada kuda.

Pada tahun 1920, masyarakat Nebraska beralih dari menggunakan pupuk


konvensional kepada pupuk kimia karena hasil yang lebih nampak jika
dibandingkan dengan pupuk konvensional. Oleh karenanya, pada tahun ini banyak
industri pupuk kimia berkembang. Pupuk-pupuk tersebut dipasarkan kepada
petani-petani sekitar, khususnya petani kapas.

Selain pupuk kimia, para petani juga mulai mengenal pestisida. Pestisida
digunakan petani agar kerusakan yang diderita lebih minimum. Kerugian yang
besar dari kerusakan tanaman dapat mengurangi pendapatan petani.

Pada tahun 1950, muncul gagasan dalam pengelolaan irigasi yang


menghemat waktu serta dapat meningkatkan produksi pertanian, maka
diciptakanlah center pivot irrigation. Irigasi tersebut mampu mengairi lahan lima
kali lebih luas jika dibandingkan dengan irigasi system kanal.
Alat lain yang sangat membantu dalam bidang pertanian dalam arti luas
yaitu incubator yang berfungsi untuk menghangatkan telur ayam. Daripada
mengandalkan induk ayam, penggunaan incubator dinilai lebih memudahkan para
petani, terutama petani/peternak yang memelihara ayam yang nantinya akan
dijual.

Usaha-usaha lain juga dilakukan dalam menjalankan pertanian berskala


industri. Contohnya adalah menjalin kerjasama dengan peternakan, pertanian,
pabrik pupuk, pabrik pestisida, dan atau pabrik alat bercocok tanam. Hal tersebut
dilakukan karena tidak jarang petani/peternak lebih ahli dalam mengerjakan suatu
bidang, maka mereka saling membutuhkan satu sama lainnya. Contoh kerjasama
dalam bidang pertanian yang dimulai pada 1902 dan masih berlangsung hingga
sekarang adalah persatuan petani, atau dalam bahasa inggrisnya disebut Farmers
Union.

Beberapa petani mengkhususkan diri pada satu pertanian. Namun pada


tahun 1930-an petani mulai membeli ternak yang masih muda kemudian
dibesarkan dan diberi pakan ternak dari hasil bertaninya seperti jagung. Mulai dari
sanalah pertanian di Nebraska semakin diperluas dengan memproduksi pakan
ternak kemudian memproduksi tepung terigu untuk kebutuhan masyarakat . Pada
produk peternakan seperti daging ternak yang semula dijual langsung di pasar
lokal beralih disimpan di stockyards yang kemudian di bawa ke tempat
pemotongan hewan ternak dan dijual di toko. Selain itu pada tahun 1880-an gula
dari bit pertama kali disuling dimana petani bekerjasama dengan pemilik kebun
bit dan menjual gula secara nasional.

Sebelum Setelah
Tenaga kuda Traktor (awal 1900-an)
Pupuk konvensional Pupuk kimia (1920)
Sistem kanal Center Pivot Irrigation (1950)
Memanfaatkan induk ayam Incubator
Pertanian Pertanian, peternakan, industri
Belum mengenal kerjasama/kemitraan Kerjasama/kemitraan (1902)

Berbagai cara dilakukan oleh penduduk Nebraska untuk menjalankan


usaha pertanian mereka, namun yang paling utama adalah kemampuan para petani
dan peternak dalam pengelolaannya. Dibutuhkan kemampuan untuk mengatur
atau memanajemen sebuah usaha, terutama jika usaha tersebut berskala besar atau
industri. Selain itu untuk menjadi petani agribisnis yang sukses, petani tersebut
haruslah memahami segala aspek dalam bertani seperti cara menanam, berbisnis,
pemasaran, teknologi yang digunakan (mesin). Sehingga petani perlu memiliki
edukasi yang baik agar dapat memahami aspek-aspek dalam bertani sehingga
usahanya dapat berhasil.
Daftar Pustaka
Nebraska State Historical Society. (2010, June 3). Changes in Agribusiness. Nebraska,
United States of America: Nebraska State Historical Society. Retrieved August
29, 2017, from
http://www.nebraskahistory.org/museum/teachers/material/trailblz/ntb19.pdf

Sunny, S., Pawar, S., & Ozarkar, S. (2014, September). Zero/minimum Turning Radius of
a Tractor. IJRET: International Journal of Research in Engineering and
Technology, 03(09), 47-69. Retrieved August 30, 2017, from
http://esatjournals.net/ijret/2014v03/i09/IJRET20140309008.pdf

Você também pode gostar