Você está na página 1de 16

ANATOMI KATAK SAWAH

(Fejervarya cancrivora)

Oleh :
Nama : Safrina Rahmah Nasution
NIM : B1A015019
Rombongan : I
Kelompok : 4
Asisten : Iis Islamiyah

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

KEMENTRIAN RISET,TEKNOLOGI,DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2016
I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Amphibia merupakan hewan yang hidup dengan bentuk kehidupan yang


mula-mula di air tawar kemudian dilanjutkan di darat. Fase kehidupan di dalam air
berlangsung sebelum alat reproduksi masak, keadaan ini merupakan fase larva yang
disebut berudu. Fase berudu ini menunjukkan sifat antara pisces dan reptilia. Sifat ini
menunjukkan bahwa Amphibia adalah kelompok chordata yang pertama kali hidup
di daratan. Beberapa pola menunjukkan pola baru yang disesuaikan dengan
kehidupan darat, misalnya: kaki, paru-paru, nares (hidung) yang mempunyai
hubungan dengan cavum oris dan alat penghidupan yang berfungsi dengan baik di
dalam air maupun di darat (Jasin, 1989). Amfibi merupakan hewan yang mudah
dijumpai oleh masyarakat pedesaan (remote area). Selain nilai kekayaan
biodiversitas yang tinggi, keberadaan kedua kelompok hewan tersebut juga menjadi
komponen penting pada ekosistem dan akan berdampak langsung maupun tidak
langsung terhadap masyarakat pedesaan (Jayanto et all., 2014).
Fejervarya cancrivora, merupakan kelompok dari kelas amfibi yang
habitatnya sangat dipengaruhi oleh perubahan kondisi habitat dan aktivitas manusia
(Putri et all., 2013). Katak sawah (Fejervarya cancrivora) termasuk dalam ordo
Anura dan memiliki ciri khas diantaranya adalah tubuh berukuran besar dengan
lipatan-lipatan kulit atau bintil-bintil kulit yang memanjang dan pararel dengan
sumbu tubuh. Katak sawah bertubuh kecil sampai agak gempal, dengan kaki yang
kuat dan paha yang berotot besar (Duellman and Trueb, 1986).
Katak sawah (Fejervarya cancrivora) dipilih untuk mewakili kelas amphibia
karena mudah didapat. Fejervarya cancrivora dapat menunjukkan banyak persamaan
dalam bentuk dan fungsi dengan vertebrata tinggi termasuk manusia. Susunan tubuh
mudah dipelajari, cara hidup sederhana, dan mudah dipelajari.

B. Tujuan
Tujuan praktikum struktur hewan kali ini adalah untuk mengetahui morfologi
dan anatomi katak sawah (Fejervarya cancrivora).
II. MATERI DAN METODE

A. Materi

Alat-alat yang digunakan adalah bak preparat, pinset, pisau, gunting bedah,
dan jarum penusuk dan tissue.
Bahan yang digunakan adalah katak sawah (Fejervarya cancrivora), air kran,
kloroform.

B. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Katak yang masih hidup dibius dengan larutan formalin atau eter.
2. Katak dibunuh dengan cara dilumpuhkan syaraf otaknya, yaitu dengan ditusuk
bagian kepala.
3. Katak yang mati lemas diletakkan dengan bagian dorsalnya pada bak preparat.
4. Pengguntingan dimulai dari medio-posterior kearah anterior kemudian seluruh
kulir ventral dilepaskan.
5. Bagian-bagian tubuh katak diamati dan gambar yang ada diberi keterangan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Gambar 1. Morfologi Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)


Keterangan :

1. Cavum oris 15. Femur


2. Nares externa 16. Crus
3. Organon visus 17. Mannus
4. Palpebra inferior 18. Web
5. Palpebra superior 19. Caput
6. Membran nictitans 20. Truncus
7. Membran tympani 21. Extrimitas posterior
8. Columella 22. Extrimitas anterior
9. Anulus tympanicus
10. Saccus vocalis
11. Brachium
12. Ante brachium
13. Pes
14. Digiti
Gambar 2. Anatomi Rongga Mulut Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)

Keterangan :

1. Os Vomer
2. Palatum durum
3. Nares externa
4. Osteo auditivus
5. Lubang oesophagus
6. Glottis
7. Palatum molae
8. Pangkal lidah
9. Lingua
10. Tuba eustachius
Gambar 4. Anatomi Otot Ventral Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)

Keterangan :

1. Muscullus submandibullaris
2. Muscullus subhyoideus
3. Muscullus pars episternalis
4. Muscullus pars episcapularis
5. Muscullus deltoideus
6. Muscullus pars epicoracoidea
7. Muscullus pars sternalis
8. Muscullus pars abdominalis
9. Muscullus abdominalis
10. Muscullus rectus abdominis
11. Linea alba
12. Muscullus obliqus internus
13. Muscullus obliqus externus
14. Inscriptio tendinae
Gambar 3. Anatomi Otot Extrimitas Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)

Keterangan :

1. Muscullus trisep femoris


2. Muscullus sartorius
3. Muscullus gracillis mayor
4. Tulang femur
5. Muscullus adductor magnus
6. Muscullus gracillis minor
7. Muscullus gastronimeus
8. Muscullus tibialis anticus longus
9. Muscullus tibialis anticus brevis
Gambar 5. Anatomi Viscera in situ Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)

Keterangan :

1. Palatum durum
2. Tuba eustachius
3. Lubang oesophagus
4. Atrium
5. Pulmo
6. Ventrikel
7. Hepar
8. Gastrum
9. Corpus adiposum
10. Intestin
11. Gonad
12. Cloaca
13. Vesica urinaria
Gambar 6. Anatomi Sistem Pencernaan Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)

Keterangan :

1. Oesophagus
2. Hepar
3. Ductus hepaticus
4. Ductus cysticus
5. Vesica felea
6. Pancreas
7. Ductus choleodochus
8. Duodenum
9. Pylorus
10. Mesenterium
11. Intestin
12. Colon
13. Rectum
Gambar 7. Anatomi Sistem Reproduksi Katak Sawah (Fajervarya cancrivora)
Betina
Keterangan :

1. Osteum tuba
2. Corpus adiposum
3. Ren
4. Kelenjar adrenal
5. Ovarium
6. Oviduct
7. Pangkal ovisuct
8. Ureter
9. Ovisuct
10. Cloaca
11. Vesica urinaria
Gambar 8. Anatomi Sistem Reproduksi Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)
Jantan

Keterangan :

1. Coupus adiposum
2. Testis
3. Vas deferens
4. Kelenjar adrenal
5. Ren
6. Cloaca
7. Ureter
8. Vesica urinaria
A. Pembahasan

Hasil pengamatan anatomi katak sawah (Fejervarya cancrivora) didapatkan


hasil bahwa tubuh katak tersusun atas caput (kepala), truncus (badan), extrimitas
anterior (kaki depan), extrimitas posterior (kaki belakang). Katak mempunyai kulit
yang berlendir. Kepala katak lebar dan pipih, mempunyai lidah yang panjang, lubang
hidung tertutup katup pada saat katak menyelam di air.
Tubuh katak terdirir dari caput atau kepala, truncus atau badan, extriitas
anterior (kaki depan), dan extrimitas posterior (kaki belakang). Kulit yang
membungkus katak selalu basah karena adanya sekresi dari kelenjar-kelenjar kulit.
Kulit katak mempunyai peranan dalam pernafasan karena dibawah kulitnya terdapat
kapiler-kapiler dari vena dan arteri cutanea magna (Radiopoertro, 1996).
Klasifikasi Fejervarya cancrivora menurut Jasin (1989) adalah sebagai
berikut:
Filum : Chordata
Sub filum : Vertebrata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Famili : Ranidae
Genus : Fejervarya
Spesies : Fejervarya cancrivora
Katak memiliki caput (kepala) yang terdiri dari mulut, hidung, mata, dan
telinga. Mata katak berpasangan dan bentuknya menonjol keluar, yang terletak di
sebelah postero dorsal dari nares atau hidung. Mata tersebut terlindung oleh dua buah
palpebra atau kelopak mata, yaitu palpebra inferior (berupa kulit yang tidak dapat
digeser-geserkan). Mata juga dilindungi oleh selaput yang disebut membran nictitans
yang dapat digerakkan ke arah superior-inferior. Selaput ini melindungi mata saat
katak berada di dalam air. Mulut katak berfunsi dalam pernafasan dan pengambilan
makanan. Mulut terletak pada ujung anterior dari caput, lebar dan dibatasi oleh os
mandibula (tulang rahang bawah) yang tidak bergigi dan os premaksilla dan maksilla
(tulang rahang atas) dengan gigi kecil berbentuk kerucut tajam. Hidung (nares)
berhubungan dengan mulut melalui struktur yang disebut choane. Membran tympani
atau selaput gendang pendengaran terletak poste-lateral dari mata. Membran ini
dikelilingi oleh annulus tympanicus (cincin rawan) yang ditengahnya membayang
columella (tulang telinga) sebesar sebuah titik (Radiopoertro, 1996).
Menurut Radiopoetro (1977), sistem pencernaan pada katak terdiri atas
rongga mulut (cavum oris), faring, oesophagus, gastrum, duodenum, intestine, colon
dan cloaca. Cavum oris ialah lebar. Bangunan-bangunan yang berbeda di dalam
cavum oris ialah dentes dan lingua. Cavum oris bagian dasar, sebelah anterior
berpangkal lingua dengan ujung yang bebas di sebelah posterior. Ujungnya berlekuk
sehingga nampak bercabang dan oleh karena itu disebut difida. Lingua dapat
dijulurkan keluar dengan cepat yang berfungsi untuk menangkap dan memasukkan
mangsanya ke dalam mulut.
Pembuahan pada katak dilakukan di luar tubuh. Katak jantan akan melekat di
punggung betinanya dan memeluk erat ketiak si betinanya dari belakang. Sambil
berenang di air, kaki belakang katak jantan akan memijat perut katak betina dan
merangsang pengeluaran telur. Pada saat bersamaan katak jantan akan melepaskan
spermanya ke air, sehingga bisa membuahi telur-telur yang dikeluarkan si betina.
Telur tersebut berkembang menjadi larva dan mencari nutrisi yang dibutuhkan dari
lingkungannya, kemudian berkembang menjadi dewasa dengan bentuk tubuh yang
memungkinkannya hidup di darat, sebuah proses yang dikenal metamorfosis
(Radiopoertro, 1996).
Saluran reproduksi betina pada katak, tiap oviduct merupakan suatu saluran
sederhana berkelompok yang menjulur dari bagian anterior rongga tubuh ke cloaca.
Oviduct mempunyai sel kelenjar yang mensekresi lapisan jeli disekitar telur, dan
bagian bawah melebar untuk penampungan telur sementara, tetapi selain itu oviduk
tidak mengalami spesifikasi. Karena katak kawin di dalam air, maka fertilisasi terjadi
di luar. Induk katak betina yang hamil namun tidak mendapatkan pejantan yang
bersedia mengawininya biasanya akan menyerap kembali telurnya (Susanto, 1994).
Fejervarya cancrivora mempunyai dua pasang extrimitas, yaitu extrimitas
anterior dan extrimitas posterior. Susunan musculusnya berhubungan dengan
kompleks dari extrimitas posterior (Radiopoetro, 1977). Katak jantan dapat dikenali
pada masa berkembang biak melalui extrimitas posterior, yaitu pada medio ventral
jari pertama terdapat penebalan kulit dengan hyperpigmentasi. Penebalan berguna
untuk memegang hewan betina pada waktu meletakkan telur-telurnya dalam
fertilisasi (Yatim, 1990).
Sistem urogenitaliaKatak jantan. Testis, sepasang berbentuk bulat telur,
berwarna putih kekuningan. Terletak di atas ginjal dan berisi cadangan makanan
yang digunakan pada musim kawin. Jaringan ini menghasilkan spermatozoid yang
dilindungi oleh selaput nesopehium. Spermatozoa dikeluarkan melalui vena
efferensia melalui bagian lateral dan ren.Vena efferensia berupa saluran halus dari
testis serta melalui nesorchium. Selanjutnya sperma dikeluarkan melalui ren dan
bermuara di ductus urospermachitus.Ductus spermachitus, sepasang terletak pada
bagian lateral dan ren bermuara dikloaka. Saluran ini menyalurkan spermatozoa dan
urine ke kloaka.Vesicula seminalis, merupakan bagian caudal dari ductus
urospermachitus sertatempat penyimpanan terakhir dari spermatozoa(Radiopoertro,
1996).
Sistem urogenitalia Katak betina. Ovarium merupakan sepasang kantong
yang terdiri dari sel-sel telur dan bila banyak akan menutupi seluruh bagian abdomen
serta dilindungi oleh selaput tipis nesovarium yang dengan bantuan gerakan silia
serta otot abdomen telur, telur tersebut didorong ke depan menuju osteum tube yang
terletak di kiri dan kanan dan merupakan pangkal dari saluran telur. Saluran telur,
sepasang berliku-liku dan berwarna putih telur yang masak dan masuk ke oviduk,
dan sebelum bermuara di kloaka akan masuk ke ovisoe (uterus). Uterus merupakan
tempat penyimpanan sementara sel telur sebelum keluar dari tubuh karena fertilisasi.
Badan-badan lemak (corpus adiposum) menyerupai daun berwarna kekuningan yang
terletak di atas ginjal dan berisi cadangan makanan yang digunakan musim kawin
(Radiopoertro, 1996).
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan berikut :

1. Morfologi Katak terbagi menjadi lima bagian yaitu kepala (caput) yang terdiri
dari mata, lubang hidung, mulut dan telinga. Badan (truncus) yang terdiri dari
telinga hingga kloaka dan yang terakhir yaitu bagian ekor (cauda) yang memiliki
bentuk bulat meruncing ke ujung. Katak mempunyai sepasang anggota depan
(extrimitas anterior), dan sepasang anggota belakang (extrimitas posterior).
2. Alat pernapasan pada katak berupa insang, kulit, dan paru-paru. Berudu bernafas
dengan insang luar. Katak dewasa bernafas menggunakan paru-paru.
3. Alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal yang terdapat di kanan kiri
tulang belakang, berwarna kecoklat-coklatan yang memanjang ke belakang.

B. Saran

Dalam praktikum berikutnya alat yang digunakan lebih baik dan bagus agar
memudahkan praktikum. Sebaiknya diktat gambar yang digunakan menggunakan
gambar yang lebih bagus dan jelas. Sehingga memudahkan praktikan dalam
memahami anatomi katak sawah (Fejervarya cancrivora).
DAFTAR REFERENSI

Duellman, W.E. and L.Trueb. 1986.Biology of Amphibians. McGraw Hill Book


Company, New York.
Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan (Vertebrata dan Invertebrata). Sinar Wijaya,
Surabaya.
Jayanto, H., G. Fathin Cega, A. Anugerah Tarekat, M. Damayanti, dan R.
Eprilurahman. 2014. Survey Paradigma Masyarakat Yogyakarta terhadap
Keberadaan Serta Konservasi Amfibi dan Reptil. Indonesian Journal of
Conservation, 3(1), pp. 26-31.
Kimball, J. W. 1988. Biologi. Erlangga, Jakarta.
Putri, A.R.I., N. Kurniawan., A. Pramana., W. Marhendra. 2013. Pengaruh Hormon
Hipofisa dan Ovaprim terhadap Ovulasi Katak serta Perbedaan Pakan
terhadap Pertumbuhan Berudu Katak fejervarya cancrivora. Jurnal
Biotropika, 1(5), pp. 191-195.
Radiopoetro, 1977. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.
Radiopoertro. 1996. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Susanto, Heru. 1994. Budidaya Kodok Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta.
Yatim, W. 1990. Biologi Modern: Histologi. Tarsito, Bandung.

Você também pode gostar