Você está na página 1de 8

MAKALAH

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN


TEKNIK-TEKNIK SUPERVISI PENDIDIKAN

KELOMPOK 11
1. ANITA TRI MOHAYA (E1R015004)
2. HUSNUL AULIA (E1R015019)
3. NANA ROSSANA BARKAH (E1R015033)

KELAS A REGULER PAGI SEMESTER IV

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2017
TEKNIK-TEKNIK SUPERVISI PENDIDIKAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah salah satu unsur paling penting dalam kehidupan manusia yang
merupakan proses pembentukan pribadi dan karakter manusia. Setiap pelaksanaan program
pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi dan supervisor bertanggung
jawab dalam munculnya suatu yang efektif dan efisien dalam program tersebut. Dalam
pelaksanaan supervisi pendidikan, sebagai supervisor harus mengetahui dan memahami serta
melaksanakan teknik teknik dalam supervisi. Berbagai macam teknik dapat digunakan oleh
supervisor dalam membantu guru meningkatkan situasi belajar mengajar, baik secara
kelompok maupun secara perorangan ataupun dengan cara langsung bertatap muka dan cara
tak langsung atau melalui media komunikasi.
Ditjen Dikdasmen menegaskan bahwa supervisi pendidikan merupakan kegiatan-kegiatan
menciptakan kondisi yang layak bagi pertumbuhan profesional guru secara terus menerus.
Untuk membantu sumber daya guru dalam beradaptasi dengan siswa dan lingkunganya,
mampu menyampaikan materi dengan baik dan mampu mengarahkan segala tindakan
pendidikan kearah tujuan, maka para guru harus mendapatkan supervisi dari atasanya secara
teratur dan profesional. Agar supervisi bisa terlaksana dengan baik, efektif dan efisien maka
perlu dipahami hal-hal yang berhubungan dengan teknik-teknik supervisi pendidikan.
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Teknik Supervisi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Teknik (cara, strategi atau metode)
secara etimologi berarti cara sistematis dalam mengerjakan sesuatu. Sementara
supervisi pendidikan diartikan sebagai bimbingan profesional bagi guru-guru. Bimbingan
professional yang dimaksud adalah segala usaha yang memberikan kesempatan bagi
guru-guru untuk berkembang secara professional agar lebih maju dalam memperbaiki dan
meningkatkan proses belajar.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa teknik supervisi
pendidikan berarti suatu cara atau jalan yang digunakan supervisor pendidikan dalam
memberikan pelayanan atau bantuan kepada para guru untuk mencapai tujuan supervise
pendidikan itu sendiri. Dalam pelaksanaan supervisi pendidikan, sebagai supervisor harus
mengetahui dan memahami serta melaksanakan teknik teknik dalam supervisi.
2. Teknik-Teknik dalam Supervisi Pendidikan
Untuk meningkatkan program sekolah dapat menggunakan berbagai teknik atau
metode supervisi pendidikan. Pada hakikatnya, terdapat banyak teknik dalam
menyelenggarakan program supervisi pendidikan tergantung pada supervisornya. secara
garis besar cara atau teknik supervisi dibedakan menjadi dua yaitu teknik individual dan
teknik kelompok. Berikut uraiannya:
a. Teknik Individual (Individual Technique)
Teknik individual ialah supervisi yang dilakukan secara perseorangan, teknik ini
digunakan apabila masalah yang dihadapi bersifat pribadi apalagi khusus atau
secret. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain:
1) Kunjungan Kelas
Kunjungan kelas ialah kunjungan sewaktu-waktu yang dilakukan oleh
supervisor untuk melihat atau mengamati pelaksanaan proses pembelajaran
sehingga diperoleh data untuk tindak lanjut dalam pembinaan selanjutnya.
Tujuannya mengobservasi bagaimana guru mengajar dan menolong para guru
untuk mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi.
Fungsi: - Mengoptimalkan cara belajar mengajar yang dilaksanakan para guru.
-Membantu guru untuk menumbuhkan profesi kerja secara optimal.
Kunjungan kelas dapat dilakukan dengan 3 cara, yatiu :
a) Kunjungan kelas tanpa diberitahu (unannounced visitation), yaitu supervisor
datang tiba-tiba kekelas tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu
Segi positifnya : Dapat melihat keadaan sebenarnya,tanpa dibuat- buat. Hal ini
dapat membiasakan guru agar selalu mempersiapkan diri sebaik-baiknya.
Segi negatifnya : Biasanya guru menjadi gugup,karena tiba-tiba didatangi oleh
supervisor yang sudah tentu timbul prasangka bahwa ia dinilai dan pastinya
hasilnya kurang memuaskan dan memang ada bebrapa guru yang tidak
senang dengan adanya suddenly visiting.
b) Kunjungan kelas dengan memberitahu dahulu (announced visitation), yaitu
supervisor telah memberi jadwal supervisi terlebih dahulu sehingga guru-
guru mengetahui kapan mereka akan disupervisi.
Segi positifnya : Bagi supervisor kunjungan yang direncanakan ini sangat
tepat dan ia punya konsep pengembangan yang kontinu dan terencana. Guru-
gurupun dapat menyiapkan diri sebaik-baiknya karena sadar bahwa
perkunjungan akan membantu dalam proses penilaian yang tentu saja nilai
yang perfect yang diharapkan.
Segi negatifnya : Guru dengan sengaja mempersiapkan diri sehingga ada
kemungkinan timbul hal-hal yang direkayasa serta ada kesan berlebihan.
c) Perkunjungan atas undangan guru (visi upon invitation).
Kunjungan ini akan seperti lebih baik,oleh karena itu guru punya usaha dan
motivasi untuk prepare and open self agar dia dapat memperoleh feedback
serta pengalaman baru dari hal berjumpanya dengan supervisor.
Segi positifnya : Bagi supervisor, ia sendiri dapat belajar berbagai pengalaman
dalam berdialog dengan guru sedangkan guru akan lebih mudah memperbaiki
dan meningkatkan capabilitinya karena motivasi untuk belajar dari
pengalaman dan bimbingan dari supervisor tumbuh dari dalam dirinya.
Segi negatifnya : Ada kemungkinan timbul sikap manipulasi yaitu dengan
dibuat-buat untuk menonjolkan diri, padahal biasanya ia tidak seperti itu.
2) Observasi Kelas (classroom observation)
Observasi kelas adalah teknik observasi yang dilakukan ketika supervisor
yang secara aktif mengikuti jalannya kunjungan kelas ketika proses sedang
berlangsung.
Tujuannya:
a) Memperoleh data yang subjektif mengenai aspek situasi dalam proses
pembelajaran yang diamati.
b) Mempelajari praktek-praktek pembelajaran setiap pendidik dan
mengevaluasinya.
c) Menemukan kelebihan dan sifat yang menonjol pada setiap pendidik.
d) Menemukan kebutuhan para pendidik dalam menunaikan tugasnya.
e) Memperoleh bahan-bahan dan informasi guna penyusunan program supervisi.
Aspek-aspek yang diobservasi:
a) Usaha dan aktifitas guru-siswa dalam proses pembelajaran.
b) Cara penggunaan media pembelajaran.
c) Reaksi mental para peserta didik dalam proses pembelajaran.
d) Keadaan media yang digunakan.
e) Lingkungan social, fisik sekolah, baik di dalam maupun di luar kelas dan
faktor-faktor penunjang lainnya
Alat Observasi: Check-List, yakni alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam melengkapi keterangan-keterangan yang lebih obyektif terhadap situasi
pembelajaran dalam kelas.
3) Pertemuan Individu )Individual Conference(
Yaitu percakapan pribadi antara supervisor dengan seorang guru mengenai
usaha-usaha untuk memecahkan problematika yang dihadapi oleh seorang
pendidik.
Tujuannya: - Memupuk dan mengembangkan pembelajaran yang lebih baik.
-Memperbaiki kelemahan dan kesalahan yang sering dialami.
Jenis-jenis Pertemuan Pribadi:
a) Classroom Conference, percakapan di kelas ketika para peserta didik tidak
berada di dalam kelas.
b) Office Conference, percakapan yang dilakukan di ruang kepala sekolah atau
ruang guru.
c) Casual Conference, percakapan yang dlaksanakan secara kebetulan.
4) Kunjungan antar Kelas (Intervisitation)
Saling mengunjungi antar rekan guru yang satu dengan guru yang lain
yang sedang mengajar.
Manfaat:
a) Memberikan kesempatan pada guru untuk mengamati rekan lain yang sedang
mengajar.
b) Membantu guru untuk mendapatkan pengalaman yang sangat berguna
mengenai teknik dan metode pembelajaran dalam kelas.
c) Memberikan motivasi terhadap aktivitas mengajar.
d) Menciptakan suasana kewajaran dalam berdiskusi mengenai masalah yang
dihadapi.
Jenis-jenis kunjungan antar kelas:
Kunjungan intern, kunjungan yang berlangsung di sekolah yang sama.
Kunjungan ekstern, kunjungan yang berlangsung antar sekolah lain.
5) Menilai Diri Sendiri (Self Evaluation)
Salah satu tindakan atau tugas yang paling sukar dilakukan oleh para
pemimpin terutama bagi seorang guru adalah melaksanakan penilaian terhadap
dirinya sendiri dengan melihat kemampuannya sendiri dalam menyajikan bahan
pelajaran. Tujuannya untuk mengukur kemampuan pengajarannya di dalam kelas.
Kita bisa melihat dari kemampuan para peserta didiknya dan juga penilaian
terhadap diri sendiri merupakan teknik yang dapat membantu guru dalam
mengoptimalkan pengajarannya.
b. Teknik Kelompok
Teknik kelompok adalah teknik yang digunakan bersama-sama oleh supervisor
dengan sejumlah guru dalam suatu kelompok. Beberapa orang yang diduga memiliki
masalah dikelompokkan secara bersama kemudian diberi pelayanan supervisi sesuai
dengan permasalahan yang mereka hadapi. Adapun bentuk teknik-teknik kelompok
supervise ini, diantara lain:
1) Pertemuan Orientasi Sekolah bagi Guru Baru (Orientation Meeting for New
Teacher)
Yakni pertemuan yang bertujuan khusus mengantar guru-guru untuk
memasuki suasana kerja yang baru. Beberapa hal yang disajikan adalah:
a) System kerja sekolah yang dimaksud.
b) Proses dan mekanisme administrasi organisasi sekolah.
2) Rapat Guru
Rapat ini diadakan untuk membahas masalah-masalah yang terjadi pada
saat proses belajar mengajar berlangsung. Yang bertujuan untuk:
a) Menyatukan pandangan-pandangan dan pendapat guru tentang konsep umum
maupun metode-metode untuk mencapai tujuan pendidikan yang menjadi
tanggung jawab bersama.
b) Mendorong guru untuk melaksanakan tugasnya dan mendorong kemajuan
mereka.
c) Menyatakan pendapat tentang metode pengajaran yang baik demi tercapainya
pengajaran yang maksimal
d) Membicarakan sesuatu mengenai proses pembelajaran.
e) Menyampaikan informasi baru seputar belajar dan pembelajaran, kesulitan-
kesulitan mengajar, dan cara mengatasi kesulitan mengajar secara bersama
dengan semua guru disekolah.
3) Lokakarya (Workshop)
Lokakarya adalah suatu usaha untuk mengembangkan kesanggupan
berpikir dan bekerja bersama-sama menangani masalah teoritis maupun praktis
untuk meningkatkan kualitas serta profesionaliasme seorang pendidik. Ciri-ciri
workshop meliputi:
a) Masalah yang dibahas bersifat life centered dan muncul dari peserta.
b) Cara pemecahan masalahnya dengan musyawarah dan penyelidikan.
c) Menggunakan resource person dan resource materials yang memberi bantuan
yang besar dalam emncapai hasil yang maksimal.
Prosedur Pelaksanaan Workshop:
a) Merumuskan tujuan workshop (out put yang dicapai).
b) Merumuskan pokok masalah.
c) Menentukan prosedur pemecahan masalah.
d) Menentukan alat dan bahan perlengkapan workshop.
e) Merumuskan kesulita-kesulitan yang dihadapi.
f) Merumuskan kesimpulan dan saran-saran.
4) Diskusi Panel
Diskusi panel adalah suatu bentuk diskusi yang dipentaskan di hadapan
sejumlah partisipan atau pendengar untuk memecahkan suatu problema dan para
panelis terdiri dari orang-orang yang dianggap ahli dalam lapangan yang
didiskusikan.
Tujuannya:
a) Untuk menjajaki suatu masalah secara terbuka agar memperoleh lebih banyak
pengetahuan mengenai maslah yang dihadapi dari berbagai sudut pandang.
b) Untuk menstimulir para partisipan agar mengarahkan perhatian terhadap
masalah yang dibahas melalui dimanika kelompok sebagai hasil interaksi dari
para panelis.
5) Seminar
Seminar adalah suatu rangkaian kajian yang diikuti oleh suatu kelompok
untuk mendiskusikan, membahas dan memperdebatkan suatu masalah yang
berhubungan dengan topik. Berkaitan dengan pelaksanaan supervisi, dalam
seminar ini dapat dibahas seperti bagaimana menyusun silabus sesuai standar isi,
bagaimana mengatasi masalah disiplin sebagai aspek moral sekolah, bagaimana
mengatasi anak anak yang selalu membuat keributan dikelas, dan lain-lain. Pada
waktu pelaksanaan seminar kelompok mendengarkan laporan atau ide ide
menyangkut permasalahan pendidikan dari salah seorang anggotanya.
6) Symposium
Symposium adalah suatu pertemuan untuk meninjau aspek-aspek suatu
pokok masalah untuk mengumpulkan beberapa sudut pandang mengenai suatu
masalah. Tujuaanya adalah untuk mengumpulkan dan membandingkan beberapa
sudut pandang yang berbeda-beda tentang suatu problema.
7) Penataran-penataran
Teknik supervisi kelompok yang dilakukan melalui penataran-penataran
sudah banyak dilakukan. Misalnya penataran untuk guru-guru bidang studi
tertentu, penataran tentang metodologi pengajaran, dan penataran tentang
administrasi pendidikan. Mengingat bahwa penataran-penataran tersebut pada
umumnya diselenggarakan oleh pusat atau wilayah, maka tugas kepala sekolah
terutama adalah mengelola dan membimbing pelaksanaan tindak lanjut (follow-
up) dari hasil penataran, agar dapat dipraktekkan oleh guru-guru.
C. KESIMPULAN
Dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa teknik supervisi adalah cara-cara yang
digunakan dalam kegiatan supervisi. Sedangkan teknik supervisi pendidikan adalah suatu
cara atau jalan yang digunakan supervisor pendidikan dalam memberikan pelayanan atau
bantuan kepada para guru. Pada dasarnya teknik supervise dikelompokan menjadi dua yaitu
teknik individual dan teknik kelompok.
Teknik individual supervise secara umum dibagi menjadi, teknik kunjungan kelas, teknik
observasi kelas, teknik pertemuan individu, teknik kunjungan antarkelas, teknik menilai diri
sendiri. Adapun teknik kelompok supervisi yaitu, pertemuan orientasi sekolah bagi guru baru,
rapat guru, lokakarya, teknik diskusi panel, teknik seminar teknik symposium dan penatara-
penataran. Setiap teknik-teknik tersebut pasti memiliki kelebihan dan kelemahan, namun
semua itu tergantung pada bagaimana kemampuan supervisor melaksanakan teknik yang
digunakan tersebut dengan baik sehingga kelemahan yang ada dalam teknik tersebut dapat
diminimalisir.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-dasar Supervisi. Jakarta : Rineka Cipta.


Burhanudin, Yusak. 1998. Administrasi Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia
Darwis, Amri. 2009. Panduan Praktis Pelaksanaan Administrasi dan Supervise Pendidikan. Pekanbaru :
Suska Press
Suhartien, Piet A. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Você também pode gostar