Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun oleh:
Nama : Yuzy Dwi Astutik
NIM : 151710101031
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
2017
BAB 1. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum lapang ini adalah sebagao berikut:
1. Untuk mengetahui produk yang memiliki klaim gizi ataupun kesehatan pada
label kemasan pangan.
2. Untuk mengetahui kesesuain klaim gizi ata kesehatan pada suatu produk.
BAB 2. PEMBAHASAN
Tabel 1. Informasi Nilai Gizi Susu Steril Bear Brand Gold White Malt
Takaran saji 1 kaleng (140 ml)
Jumlah sajian per kemasan : 1
Energi total 120 kkal
Energi dari lemak 15 kkal
Jumlah per sajian %AKG*
Lemak Total 1,5 g 2%
Lemak jenuh 1g 6%
Lemak trans 0g
Kolesterol 5 mg 2%
Protein 3g 6%
Karbohidrat total 23 g 8%
Gula total 6g
Gula (sukrosa) 1g
Natrium 50 mg 2%
Vitamin A 25%
Vitamin D 10%
Vitamin E 15%
Vitamin B1 30%
Vitamin B2 30%
Vitamin B6 30%
Vitamin B12 15%
Vitamin C 15%
Kalsium 20%
*Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2000 kkal. Kebutuhan energi anda
mungkin lebih tinggi atau lebih rendah
2.3 Pelabelan
Setiap orang yang memproduksi atau memasukkan pangan yang dikemas ke
dalam wilayah Indonesia untuk diperdagangkan wajib mencantumkan label pada, di
dalam, dan atau di kemasan pangan (Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 1999).
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No.67/MDAG/PER/11/2013
mengatakan bahwa, label adalah setiap keterangan mengenai barang yang berbentuk
gambar, tulisan, kombinasi keduanya atau bentuk lain yang memuat informasi tentang
barang dan keterangan pelaku usaha serta informasi lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan berdasarkan Undang-
Undang Nomor 7 tahun 1996 tentang pangan, bahwa label pangan adalah setiap
keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya,
atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan
pada, atau merupakan bagian kemasan pangan. Dalam Peraturan BPOM (2004),
mengatakan bahwa label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang
berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan
pada pangan, dimasukkan kedalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian
kemasan pangan.
Gambar 2. Pelabelan pada produk susu steril Bear Brand Gold White Malt
(a) (b)
Persyaratan lain:
Memenuhi persyaratan rendah lemak trans
Bebas1 0,1 g per 100 g (dalam bentuk padat) atau
0,1 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Lemak trans Rendah 1,5 g per 100 g (dalam bentuk padat) atau
0,75 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Persyaratan lain :
Memenuhi persyaratan rendah lemak jenuh
Bebas1 0,1 g per 100 g (dalam bentuk padat) atau
0,1 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Persyaratan lain:
Memenuhi persyaratan rendah lemak jenuh
Kolesterol Rendah 0,02 g per 100 g (dalam bentuk padat) atau
0,01 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Persyaratan lain:
Memenuhi persyaratan rendah lemak jenuh dan
rendah lemak trans
Bebas1 0,005 g per 100 g (dalam bentuk padat)
0,005 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Persyaratan lain:
Memenuhi persyaratan rendah lemak jenuh dan
rendah lemak trans
Gula2,3 Rendah 5 g per 100 g (dalam bentuk padat)
2,5 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Bebas1 0,5 g per 100 g (dalam bentuk padat)
0,5 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Natrium Rendah 0,12 g per 100 g
Sangat 0,04 g per 100 g
rendah
Bebas1 0,005 g per 100 g
1
Selain kata bebas dapat menggunakan kata sepadan seperti tanpa, tidak
mengandung.
2
Termasuk semua monosakarida yang terkandung dalam minuman.
3
Berlaku untuk produk: permen, sirup, minuman serbuk, jus, jeli, selai,
minuman.
Sumber: BPOM, 2011.
Sedangkan untuk klaim kandungan zat gizi sumber atau tinggi disajikan
pada tabel 3.
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dalam praktikum lapang ini adalah sebagai
berikut:
1. Susu steril Bear Brand Gold White Malt merupakan salah satu produk yang
mempunyai klaim kandungan gizi yang tertera pada label kemasan.
2. Produk susu steril Bear Brand Gold White Malt mempunyai klaim tinggi
kalsium dan rendah lemak karena produk ini memiliki lemak total 1,5 g,
lemak jenuh 1 g, dan kalsium 20%, klaim ini dapat dibenarkan karena telah
sesuai dengan persyaratan Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.
3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk praktikum selanjutnya yaitu untuk lebih
memvariasi kembali produk-produk yang akan dianlisa sehingga dapat mengetahui
lebih banyak lagi produk yang memiliki klaim sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
BPOM. (2004). Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia Nomor : HK.00.05.5.1.4547TentangPersyaratan Penggunaan Bahan
Tamnbahan PanganPemanis Buatan dalam Produk Pangan. Jakarta: BPOM RI.
Hal. 36.
BPOM (Badan Pengawas Obat Dan Makanan RI). 2006. Keputusan Kepala Badan
Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia No. Hk.00.05.52.4040
Tentang Kategori Pangan. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.
BPOM (Badan Pengawas Obat Dan Makanan RI). 2011. Peraturan Kepala Badan
Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor
Hk.03.1.23.11.11.09909 Tahun 2011 Tentang Pengawasan Klaim dalam Label
dan Iklan Pangan Olahan. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.
Karmini, M., dan Briawan, D. (2004) Acuan Label Gizi. Proseding Angka Kecukupan
Gizi dan Acuan Label Gizi Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VII 2004.
Jakarta: Badan POM.
Susanto. (2008) Pengaruh Label Kemasan Pangan terhadap Keputusan Siswa Sekolah
Menengah Atas dalam Membeli Makanan Ringan di Kota Bogor. Skripsi.
Bogor: Fakultas Pertanian IPB.
Tavani A, Gallus S, Negri E, Vecchia AL. Milk Dairy Product And Coronary Heart
Disease. J Epidemiol Community Health 2002;56:471472.