Você está na página 1de 14

MATA KULIAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PRODUK KONSUMER

Susu Steril Bear Brand Gold White Malt

Disusun oleh:
Nama : Yuzy Dwi Astutik
NIM : 151710101031

UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
2017
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini banyak produk pangan yang menggunakan klaim bahwa produk
tersebut dapat memberi manfaat bagi kesehatan dipandingkan dengan produk
sejenisnya. Produk pangan yang beredar di pasaran umumnya dilengkapi dengan
label. Label pangan merupakan informasi yang berisi keterangan mengenai produk
baik dalam bentuk tulisan, gambar, maupun gabungan keduanya (BPOM RI 2013).
Pada umumnya label pangan olahan hasil industri pangan yang beredar saat ini
memuat berbagai klaim gizi dan klaim kesehatan termasuk pangan untuk anak berusia
satu sampai tiga tahun.Klaim merupakan pernyataan yang secara langsung atupun
tidak langung menyatakan profil tertentu dari suatu pangan (BPOM RI 2011).
Pencantuman klaim gizi dan kesehatan pada pangan untuk anak berusia satu sampai
tiga tahun perlu mendapat perhatian mengingat kelompok populasi usia tersebut
merupakan kelompok rawan dan pangan bagi kelompok tersebut mempunyai
pengaruh besar terhadap pengembangan kualitas manusia.
Pencantuman klaim gizi dan kesehatan selain berpengaruh terhadap kesehatan
dan perkembangan kualitas konsumen, juga berpengaruh terhadap perdagangan
pangan. Bagi produsen, klaim gizi dan kesehatan merupakan suatu cara pemasaran
(Hawkes 2004). Hal ini menggambarkan bahwa klaim gizi dan kesehatan pada label
pangan merupakan suatu peluang menyampaikan keunggulan produk dan untuk
meningkatkan daya saing produk tersebut sekaligus sebagai edukasi untuk
masyarakat.
Tingkat kepedulian dan kesadaran konsumen terhadap label pangan diketahui
cukup besar yaitu sebesar 71% (Maradhika 2012). Label pangan juga diketahui
mempengaruhi konsumen dalam menentukan keputusan untuk membeli atau tidaknya
suatu produk pangan (Prinsloo 2012; Susanto 2008). Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Borra (2006), diketahui bahwa konsumen memiliki persepsi
yang berbeda terhadap label. Sebagian konsumen menganggap label sebagai hal yang
penting dalam menentukan pilihan produk yang lebih baik. Namun sebagian
konsumen lainnya menganggap informasi pada label terutama 2 informasi nilai gizi
terlalu rumit dan seharusnya dapat lebih mudah dipahami dan dimanfaatkan.
Oleh karena itu praktikum lapang ini diperlukan untuk mengetahui kebenaran
dari sebuah klaim pada label kemasan produk dengan ketentuan yang telah ditetapkan
mengenai suatu klaim pada produk pangan.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum lapang ini adalah sebagao berikut:
1. Untuk mengetahui produk yang memiliki klaim gizi ataupun kesehatan pada
label kemasan pangan.
2. Untuk mengetahui kesesuain klaim gizi ata kesehatan pada suatu produk.
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Definisi Susu Steril Tinggi Kalsium Rendah Lemak


Susu rendah lemak adalah produk susu cair yang sebagian lemaknya telah
dihilangkan. Karakteristik dasar yaitu kadar lemak susu tidak kurang dari 1,25% dan
tidak lebih dari 3% serta kadar protein tidak kurang dari 2,7% (BPOM, 2006). Sebuah
penelitian yang pernah dilakukan oleh Tavani dkk (2002) menyatakan bahwa pada
penderita hiperkolesterolemia menunjukkan bahwa kadar kolesterol total, LDL, dan
trigliserida dalam darah menurun secara signifikan setalah mengkonsumsi susu tinggi
kalsium rendah lemak. Susu tinggi kalsium rendah lemak hanya mengandung 0,1
gram lemak tiap 100gram.

2.2 Deskripsi Produk


Susu steril tinggi kalsium rendah lemak Bear Brand Gold merupakan produk
susu yang diproduksi oleh F&N Daires yang berada di Thailand. Produk ini dapat
masuk ke Indonesia karena telah diimpor oleh PT. Nestl Indonesia. PT. Nestl
Indonesia. merupakan anak perusahaan dari Nestl S.A., yang berpusat di Vevey,
Swiss dan sudah mulai beroperasi pada tahun 1971. Produk susu steril tinggi kalsium
rendak lemak Bear Brand Gold ditambahkan dengan sari malt putih (white malt).
White malt merupakan sumber vitamin A, B1, B2, B6, B12, C, dan E serta dibandrol
dengan harga Rp 7.800.00. Kemasan yang digunakan susu steril tinggi kalsium
rendah lemak Bear Brand Gold yaitu kemasan kaleng dan dapat dilihat pada gambar 1.
(a) (b)

Gambar 1. Susu Steril Rendah Lemak Tampak Depan (a)


dan Tampak Belakang (b)
Komposisi produk meliputi susu sapi rendah lemak, maltodekstrin, sari malt
(3%), gula pati modifikasi, pemantap nabati, kalsium karbonat, premix vitamin, dan
perisa identik alami malt. Susu steril Bear Brand Gold White Malt ini tidak cocok
dikonsumsi untuk bayi di bawah satu tahun. Cara penyajiannya, setelah kemasan
dibuka segera dikonsumsi dan dihabiskan atau bias juga dipanaskan terlebih dahulu
sebelum dikonsumsi.
Semua informasi yang terdapat dalam piranti lunak nutrition fact berasal dari
format yang dikeluarkan oleh laboratorium data nutrisi USDA (United States
Departement of Agriculture) (Silver, 2007). Data-data yang terdapat pada software ini
dapat dijadikan panduan untuk memprediksi kandungan nutrisi yang terdapat dalam
suatu produk pangan. Informasi nilai gizi pada produk susu steril tinggi kalsium
rendah lemak disajikan pada tabel 1.

Tabel 1. Informasi Nilai Gizi Susu Steril Bear Brand Gold White Malt
Takaran saji 1 kaleng (140 ml)
Jumlah sajian per kemasan : 1
Energi total 120 kkal
Energi dari lemak 15 kkal
Jumlah per sajian %AKG*
Lemak Total 1,5 g 2%
Lemak jenuh 1g 6%
Lemak trans 0g
Kolesterol 5 mg 2%
Protein 3g 6%
Karbohidrat total 23 g 8%
Gula total 6g
Gula (sukrosa) 1g
Natrium 50 mg 2%
Vitamin A 25%
Vitamin D 10%
Vitamin E 15%
Vitamin B1 30%
Vitamin B2 30%
Vitamin B6 30%
Vitamin B12 15%
Vitamin C 15%
Kalsium 20%
*Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2000 kkal. Kebutuhan energi anda
mungkin lebih tinggi atau lebih rendah

2.3 Pelabelan
Setiap orang yang memproduksi atau memasukkan pangan yang dikemas ke
dalam wilayah Indonesia untuk diperdagangkan wajib mencantumkan label pada, di
dalam, dan atau di kemasan pangan (Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 1999).
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No.67/MDAG/PER/11/2013
mengatakan bahwa, label adalah setiap keterangan mengenai barang yang berbentuk
gambar, tulisan, kombinasi keduanya atau bentuk lain yang memuat informasi tentang
barang dan keterangan pelaku usaha serta informasi lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan berdasarkan Undang-
Undang Nomor 7 tahun 1996 tentang pangan, bahwa label pangan adalah setiap
keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya,
atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan
pada, atau merupakan bagian kemasan pangan. Dalam Peraturan BPOM (2004),
mengatakan bahwa label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang
berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan
pada pangan, dimasukkan kedalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian
kemasan pangan.

Gambar 2. Pelabelan pada produk susu steril Bear Brand Gold White Malt

2.4 Kesesuaian Klaim Gizi atau Kesehatan Produk


Setiap orang yang menyatakan dalam label bahwa pangan yang
diperdagangkan adalah sesuai dengan klaim tertentu bertanggung jawab atas
kebenaran klaim tersebut (Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012). Klaim pada label
pangan adalah pernyataan atau suatu gambaran yang menyatakan, menyarankan
bahwa produk pangan mengandung zat dan manfaat tertentu atau bermanfaat
terhadap kesehatan ( Badan POM, 2004). Klaim pada label pangan harus benar, tidak
menyesatkan, didukung oleh bukti ilmiah dan sesuai dengan ketentuan peraturan.
Pernyataan (klaim) tentang manfaat kesehatan di dalam peraturan pemerintah ini
adalah pernyataan bahwa produk pangan tertentu mengandung zat gizi dan atau zat
non gizi tertentu yang bermanfaat jika di konsumsi atau tidak dikonsumsi bagi
kelompok tertentu, misalnya untuk anak-anak berusia dibawah lima tahun, kelompok
lanjut usia, ibu hamil dan menyusui, dan sebagainya.
Ketentuan mengenai klaim produk pangan di Indonesia mengacu kepada
ketentuan yaitu mengenai klaim gizi dan klaim kesehatan produk yang terbagi 2
adalah sebagai berikut:
1. Klaim gizi
Klaim gizi berdasarkan (Karmini, 2004) menyatakan Pernyataan yang secara
langsung maupun implisit yang menunjukkan kandungan zat gizi dalam pangan
adalah klaim gizi. Pangan yang menyatakan sebagai sumber suatu zat gizi yang baik
(good source of a Nutrients) hanya diperbolehkan apabila pangan mengandung zat
tersebut sedikitnya 10-19% dari angka kecukupan gizi yang dianjurkan per saji. Bila
pangan menyatakan tidak mengandung suatu zat gizi, misalnya natrium, lemak atau
kolesterol, maka kandungan suatu zat gizi tersebut harus dalam jumlah yang tidak
bermakna sebagai zat gizi. Secara alami pangan tidak mengandung suatu zat gizi
tidak perlu menyatakan tidak mengandung zat gizi tersebut (Karmini, 2004). Produk
pangan untuk anak dibawah dua tahun dan suplemen makanan tidak diperkenankan
untuk mencantumkan klaim gizi, kecuali persentase kecukupan vitamin dan mineral
(% AKG) (Karmini, 2004).
2. Klaim kesehatan
Klaim kesehatan berdasarkan (Karmini, 2004) menyatakan hubungan pangan
atau zat yang terkandung dalam pangan dengan kesehatan. Termasuk klaim
membantu mengurangi resiko penyakit, dimana hubungan konsumsi pangan atau zat
yang terkandung dalam pangan dengan pengurangan resiko berkembangnya suatu
penyakit. Zat tersebut dapat berupa pangan atau komponen dalam pangan, termasuk
vitamin, mineral, zat bioaktif atau lainnya (Karmini, 2004).
Namun sebelum mengajukan klaim pada label, produk tersebut harus
menyesuaikan syarat yang ditetapkan. Berikut merupakan syarat sebuah produk
pangan dapat mencantumkan klaim adalah:
1. Pangan Olahan yang mencantumkan klaim dalam label dan iklan harus
memenuhi persyaratan asupan per saji tidak lebih dari:
a. 13 g lemak total;
b. 4 g lemak jenuh;
c. 60 mg kolesterol; dan
d. 480 mg natrium.
2. Dikecualikan dari persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk
klaim yang ditetapkan dalam Lampiran I, Lampiran IV, dan Lampiran V yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini (BPOM, 2011).
Berdasarkan uraian di atas, produk susu steril Bear Brand Gold White Malt
mengandung lemak total 1,5 g, lemak jenuh 1 g, kolesterol 5 mg, dan natrium 50 mg.
Kandungan tersebut lebih rendah daripada syarat yang diajukan. Maka, produk susu
steril Bear Brand Gold White Malt dapat mencantumkan klaim terhadap kandungan
gizi. Selain itu, menurut BPOM (2011) pangan olahan yang mencantumkan klaim
harus memuat informasi sebagai berikut:
a) informasi nilai gizi;
b) peruntukan;
c) petunjuk cara penyiapan dan penggunaan, khusus untuk Pangan Olahan yang perlu
petunjuk cara penyiapan dan penggunaan;
d) dan keterangan lain yang perlu dicantumkan, termasuk namun tidak terbatas pada
peringatan tentang konsumsi maksimum atau kelompok orang yang perlu
menghindari pangan tersebut.
Berdasarkan syarat-syarat berikut produk susu steril Bear Brand Gold White
Malt sudah memenuhi syarat karena pada kemasan produk terdapat informasi gizi dan
peringatan konsumsi terhadap individu yang harus menghindari produk. Hal ini dapat dilihat
pada gambar 3.

(a) (b)

Gambar 3. Informasi Nilai Gizi Produk (a) dan; Komsumi serta


Peringatan Tentang Konsumsi (b)
Berikut merupakan tabel klaim kandungan zat gizi rendah atau bebas
berdasarkan BPOM (2011) disajikan pada tabel 2.
Tabel 2. Klaim Kandungan Zat Gizi Rendah Atau Bebas
Komponen Klaim Persyaratan Tidak Lebih Dari
Energi Rendah 40 kkal (170 kJ) per 100 g (dalam bentuk
padat) atau
20 kkal (80 kJ) per 100 ml (dalam bentuk cair)
Bebas1 4 kkal per 100 ml (dalam bentuk cair)
Lemak Rendah 3 g per 100 g (dalam bentuk padat) atau
1,5 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Bebas1 0,5 g per 100 g (dalam bentuk padat) atau
0,5 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Lemak jenuh Rendah 1,5 g per 100 g (dalam bentuk padat) atau
0,75 g per 100 ml (dalam bentuk cair)

Persyaratan lain:
Memenuhi persyaratan rendah lemak trans
Bebas1 0,1 g per 100 g (dalam bentuk padat) atau
0,1 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Lemak trans Rendah 1,5 g per 100 g (dalam bentuk padat) atau
0,75 g per 100 ml (dalam bentuk cair)

Persyaratan lain :
Memenuhi persyaratan rendah lemak jenuh
Bebas1 0,1 g per 100 g (dalam bentuk padat) atau
0,1 g per 100 ml (dalam bentuk cair)

Persyaratan lain:
Memenuhi persyaratan rendah lemak jenuh
Kolesterol Rendah 0,02 g per 100 g (dalam bentuk padat) atau
0,01 g per 100 ml (dalam bentuk cair)

Persyaratan lain:
Memenuhi persyaratan rendah lemak jenuh dan
rendah lemak trans
Bebas1 0,005 g per 100 g (dalam bentuk padat)
0,005 g per 100 ml (dalam bentuk cair)

Persyaratan lain:
Memenuhi persyaratan rendah lemak jenuh dan
rendah lemak trans
Gula2,3 Rendah 5 g per 100 g (dalam bentuk padat)
2,5 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Bebas1 0,5 g per 100 g (dalam bentuk padat)
0,5 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Natrium Rendah 0,12 g per 100 g
Sangat 0,04 g per 100 g
rendah
Bebas1 0,005 g per 100 g
1
Selain kata bebas dapat menggunakan kata sepadan seperti tanpa, tidak
mengandung.
2
Termasuk semua monosakarida yang terkandung dalam minuman.
3
Berlaku untuk produk: permen, sirup, minuman serbuk, jus, jeli, selai,
minuman.
Sumber: BPOM, 2011.
Sedangkan untuk klaim kandungan zat gizi sumber atau tinggi disajikan
pada tabel 3.

Tabel 3. Klaim Kandungan Zat Gizi Sumber Atau Tinggi


Komponen Klaim Persyaratan Tidak Lebih Dari
Protein Sumber4 20 % ALG per 100 g (dalam bentuk padat)
10 % ALG per 100 ml (dalam bentuk cair)
Tinggi 35 % ALG per 100 g (dalam bentuk padat)
17,5 % ALG per 100 ml (dalam bentuk cair)
Vitamin dan Sumber4 15 % ALG per 100 g (dalam bentuk padat)
Mineral atau
7,5 % ALG per 100 ml (dalam bentuk cair)
Tinggi 2 kali jumlah untuk sumber
5 4
Serat pangan Sumber 3 g per 100 g
Tinggi 6 g per 100 g
4
Selain kata sumber dapat menggunakan kata yang sepadan seperti
mengandung.
5
Serat pangan adalah polimer karbohidrat dengan tiga atau lebih unit monomer,
yang tidak dihidrolisis oleh enzim pencernaan dalam usus kecil manusia terdiri
dari:
- Polimer karbohidrat yang dapat dimakan (edible), yang secara alami
terdapat dalam pangan; atau polimer karbohidrat, yang diperoleh dari bahan
baku melalui proses fisik, enzimatik atau kimiawi yang telah terbukti
secara ilmiah mempunyai efek fisiologis bermanfaat terhadap kesehatan;
atau
- Polimer karbohidrat sintetis yang telah terbukti secara ilmiah mempunyai
efek fisiologis bermanfaat terhadap kesehatan.
Sumber: BPOM, 2011.
Berdasarkan tabel 2, susu steril Bear Brand Gold White Malt dapat diklaim
sebagai produk susu rendah lemak. Hal ini dikarenakan susu steril Bear Brand Gold
White Malt mengandung lemak total sebanyak 1,5 g dan lemak jenuh 1 g per 140
ml. Selain itu susu steril ini tidak mengandung lemak trans atau 0 g.
Berdasarkan tabel 3. terkait kandungan gizi sumber atau tinggi,
kandungan mineral pada susu steril Bear Brand Gold White Malt adalah kalsium.
Menurut Almatsier (2001), kalsium berfungsi sebagai katalisator berbagai reaksi
biologis seperti absorpsi vitamin B12, lipase pankreas, ekskresi insulin oleh
pankreas, pembentukan dan pemecahan asetilkolin, yaitu bahan yang diperlukan
dalam memindahkan (transmisi) suatu rangsangan dari suatu serabut saraf ke
serabut saraf lain. Kandungan kalsium susu steril Bear Brand Gold White Malt ini
mencapai sebesar 20% per 140 ml. Hal ini dapat dibenarkan bahwa susu steril Bear
Brand Gold White Malt dapat diklaim sebagai susu tinggi kalsium karena
kandungan kalsiumnya lebih dinggi daripada standar yang telah ditetapkan oleh
BPOM yaitu 7,5% ALG per 100 ml.
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dalam praktikum lapang ini adalah sebagai
berikut:

1. Susu steril Bear Brand Gold White Malt merupakan salah satu produk yang
mempunyai klaim kandungan gizi yang tertera pada label kemasan.
2. Produk susu steril Bear Brand Gold White Malt mempunyai klaim tinggi
kalsium dan rendah lemak karena produk ini memiliki lemak total 1,5 g,
lemak jenuh 1 g, dan kalsium 20%, klaim ini dapat dibenarkan karena telah
sesuai dengan persyaratan Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.

3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk praktikum selanjutnya yaitu untuk lebih
memvariasi kembali produk-produk yang akan dianlisa sehingga dapat mengetahui
lebih banyak lagi produk yang memiliki klaim sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

BPOM. (2004). Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia Nomor : HK.00.05.5.1.4547TentangPersyaratan Penggunaan Bahan
Tamnbahan PanganPemanis Buatan dalam Produk Pangan. Jakarta: BPOM RI.
Hal. 36.

BPOM (Badan Pengawas Obat Dan Makanan RI). 2006. Keputusan Kepala Badan
Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia No. Hk.00.05.52.4040
Tentang Kategori Pangan. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.

BPOM (Badan Pengawas Obat Dan Makanan RI). 2011. Peraturan Kepala Badan
Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor
Hk.03.1.23.11.11.09909 Tahun 2011 Tentang Pengawasan Klaim dalam Label
dan Iklan Pangan Olahan. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.

Karmini, M., dan Briawan, D. (2004) Acuan Label Gizi. Proseding Angka Kecukupan
Gizi dan Acuan Label Gizi Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VII 2004.
Jakarta: Badan POM.

Silver, Michael. 2007. Nutrition Fact Software. www.silvertriad.com.

Susanto. (2008) Pengaruh Label Kemasan Pangan terhadap Keputusan Siswa Sekolah
Menengah Atas dalam Membeli Makanan Ringan di Kota Bogor. Skripsi.
Bogor: Fakultas Pertanian IPB.

Tavani A, Gallus S, Negri E, Vecchia AL. Milk Dairy Product And Coronary Heart
Disease. J Epidemiol Community Health 2002;56:471472.

Você também pode gostar