Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH:
Ni Nyoman Opi Widiari (1781611019)
0
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN FUNGSI
Perhitungan biaya produk berdasarkan fungsi membebankan biaya dari bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung pada produk dengan menggunakan penelusuran
langsung. Secara spesifik, perhitungan biaya berdasarkan fungsi menggunakan penggerak
aktivitas tingkat unit untuk membebankan biaya overhead pada produk. Penggerak aktivitas
tingkat unit adalah faktor-faktor yang menyebabkan perubahan dalam biaya seiring dengan
perubahan jumlah unit yang diproduksi.
Tarif perkiraan overhead berdasarkan fungsi membutuhkan spesifikasi dan penggerak
tingkat unit, yaitu suatu perkiraan dari kapasitas yang diukur penggerak dan perkiraan dari
overhead yang diharapkan. Contoh-contoh penggerak tingkat unit yang umumnya digunakan
untuk membebankan overhead, meliputi:
a. Unit yang diproduksi
b. Jam tenaga kerja langsung
c. Biaya tenaga kerja langsung
d. Jam mesin
e. Biaya bahan baku langsung
Setelah pemilihan penggerakan tingkat unit, langkah selanjutnya adalah menentukan
kapasitas aktivitas yang diukur penggerak. Meskipun tingkat kapasitas apapun yang wajar
dapat dipilih, empat kandidat yang umum adalah kapasitas yang diharapkan, kapasitas
normal, kapasitas teoritis dan kapasitas praktis. Kapasitas aktivitas yang diharapkan
adalah output aktivitas yang diharapkan perusahaan dapat tercapai pada tahun mendatang.
Kapasitas aktivitas normal adalah output aktivitas rata-rata yang dialami perusahaan dalam
jangka panjang. Kapasitas aktivitas teoretis adalah output aktivitas maksimum yang dapat
direalisaikan dengan berasumsi bahwa semua beroperasi secara sempurna. Kapasitas
aktivitas praktis adalah output maksimum yang dapat dicapai jika semuanya berjalan secara
efisien.
a.1.1 Tarif Keseluruhan Pabrik
Perhitungan tarif overhead keseluruhan pabrik terdiri dari dua tahap yaitu: a) biaya
overhead dibebankan secara langsung pada kelompok biaya tersebut dengan menambah
seluruh biaya overhead yang diperkirakan muncul dalam satu tahun. Secara logika, kita dapat
berargumentasi biaya-biaya ini dibebankan pada aktivitas makro yang sangat luas: produksi.
Setelah biaya diakumulasi dalam kelompok biaya ini, tarif kesleuruhan pabrik dihitung
dengan menggunakan gerak tingkat unit, b) biaya overhead dibebankan pada produk dengan
cara mengkalikan tarif tersebut dengan jumlah jam tenaga kerja langsung aktual yang
digunakan oleh tiap-tiap produk.
1
Perhitungan tarif keseluruhan pabrik dapat digambarkan dengan contoh berikut ini.
Perusahaan Berling memproduksi dua telepon: telepon nirkabel dan model reguler.
Perusahaan tersebut memiliki data perkiraan dan aktual untuk tahun 2015 adalah:
Overhead yang dianggarkan $ 360.000
Aktivitas yang diharapkan (dalam tenaga kerja langsung) $ 120.000
Aktivitas aktual (dalam jam tenaga kerja langsung)
Telepon Nirkabel $ 40.000
Model Reguler $ 60.000
Total Aktivitas aktual $ 100.000
Overhead aktual $ 380.000
Unit yang diproduksi:
Telepon Nirkabel $ 80.000
Model Reguler $ 90.000
Tarif berdasarkan jam kerja langsung yang diperkirakan, dapat dihitung sebagai berikut:
Tarif perkiraan overhead = Overhead yang dianggarkan/Aktivitas yang diharapkan
= $ 360.000/ $120.000
= $ 3 per jam kerja langsung
Dengan menggunakan tarif overhead, maka overhead yang dibebankan untuk satu tahun
adalah:
Overhead yang dibebankan = Tarif overhead x Aktivitas aktual
= $ 3 x $ 100.000 jam tenaga kerja langsung
= $ 360.000
Biaya per Unit
Biaya per unit suatu produk dihitung dengan menjumlahkan total biaya utama produk
ke biaya overhead yang dibebankan dan kemudian membagi biaya total ini dengan unit yang
diproduksi. Berikut ini adalah perhitungan biaya per unit, asumsikan bahwa data aktual
berikut dikumpulkan berdasarkan masing-masing produk:
2
Biaya Utama $ 78.000 $ 738.000
Jam Kerja Langsung $ 40.000 $ 60.000
Perbedaan antara overhead aktual dan overhead yang dibebankan disebut variasi
overhead. Bagi perusahaan Berling, variasi overhead adalah $ 20.000 ($ 380.000-$ 360.000).
Jika overhead aktual lebih bagus daripada overhead yang dibebankan, variasi disebut sebagai
overhead yang terlalu rendah dibebankan (underapplied overhead). Pada contoh Berling,
overhead yang terlalu rendah dibebankan sebesar $ 20.000. Jika overhead aktual kurang dari
overhead yang dibebankan, variasi disebut overhead yang dibebankan berlebih (overapplied
overhead). Biasanya, pada akhir tahun, overhead yang terlalu rendah dibebankan akan
ditambahkan ke harga pokok penjualan sedangkan overhead yang dibebankan berlebih akan
dikurangkan dari harga pokok penjualan.
3
tampilan berikut ini.
Pabrikasi Perakitan
Overhead yang dibebankan = ($ 6,30 x Jam Mesin Aktual) + ($ 1,35 x jam tenaga kerja
langsung aktual)
= ($6,30 x 40.000) + ($ 1,35 x 80.000)
= $ 252.000 + $ 180.000
= $ 360.000
Biaya per unit, berdasarkan tarif departemen ditampikan sebagai berikut ini.
5
aktivitas nonunit produk dan objek biaya lainnya. Jadi penggerak aktivitas produk dan objek
biaya lainnya. Dengan menggunakan penggerak biaya aktivitas berdasarkan unit untuk
membebankan biaya overhead yang tidak berkaitan dengan unit, distorsi biaya akan tercipta.
Tingkat keparahan distorsi bergantung pada seberapa besar biaya overhead dalam
mempengaruhi biaya produk. Jika presentase biaya overhead berdasarkan nonunit terhadap
jumlah biaya overhead adalah kecil, maka distorsi biaya produk pun akan kecil. Pada situasi
tersebut, penggunaan penggerak biaya aktivitas berdasarkan unit untuk membebankan biaya
overhead dapat diterima
b. Keanekaragaman Produk
Jika produk memerlukan aktivitas overhead berdasarkan nonunit dalam proporsi yang
sama dengan aktivitas overhead berdasarkan unit, maka distorsi dalam perhitungan biaya
produk tidak akan terjadi. Maka keanekaragaman produk diperlukan. Keanekaragaman produk
berarti produk menggunakan aktivitas overhead dalam proporsi yang secara
signifikan berbeda. Alasan perbedaan produk mengonsumsi overhead dengan proporsi
berbeda-beda contohnya adalah perbedaan pada ukuran produk, kerumitan produk, waktu
persiapan (setup) dan besarnya batch. Kesemuanya ini dapat menjadi penyebab produk
mengkonsumsi overhead pada tingkat yang berbeda tanpa memperhatikan sifat dari
keragaman produk, biaya produk dapat terdistorsi setiap kuantitas overhead berdasarkan unit
yang dikonsumsi oleh suatu produk tidak berubah dalam proporsi langsung dengan kuantitas
yang dikonsumsi dari overhead berdasarkan non unit. Proporsi setiap aktivitas yang
dikonsumsi oleh suatu produk didefinisikan sebagai rasio konsumsi.
Contoh Kegagalan Tarif Overhead Berdasarkan Unit
Ukuran Penggunaan Aktivitas
Tanpa Kabel Reguler Total
Unit yang diproduksi per tahun 10.000 100.000 -
Biaya utama $78.000 $738.000 $816.000
Jam tenaga kerja langsung 10.000 90.000 100.000
Jam mesin 5.000 45.000 50.000
Proses produksi 20 10 30
Jumlah perpindahan 60 30 90
6
menggunakan jam kerja langsung sembilan kali lebih besar daripada produksi telepon tanpa
kabel (90.000 jam dibandingkan dengan 10.000 jam). Sehingga jika tarif pabrik menyeluruh
digunakan, telepon regular akan dibebankan biaya overhead sembilan kali lebih besar
dibandingkan dengan telepon tanpa kabel. Namun, belum tentu biaya penggerak berdasarkan
unit menjelaskan seluruh aktivitas overhead. Produk yang bervolume rendah yaitu telepon
tanpa kabel, menggunakan proses dua kali lebih banyak dari telepon regular (20/10) dan
pemindahan dua kali lebih banyak dari telepon reguler (60/30).
2.2.2 Penyelesaian Masalah Distorsi Biaya
Distorsi biaya dapat diselesaikan dengan menggunakan tarif aktivitas. Dalam hal ini,
daripada membebankan biaya overhead pada departement atau pabrik, lebih baik tidak
menghitung suatu tarif untuk setiap aktivitas overhead, kemudian menggunakan tarif aktivitas
tersebut untuk membebankan biaya overhead. Untuk membebankan biaya overhead,
diperlukan jumlah aktivitas, digunakan setiap produk.
8
penentuan berapa banyak biaya untuk melakukan setiap aktivitas. Biaya sumber daya pada
aktivitas perlu dibebankan dengan menggunakan penelusuran langsung dan penggerak. Untuk
sumber daya tenaga kerja, matriks distribusi kerja sering digunakan. Matriks distribusi kerja
secara sederhana mengidentifikasi jumlah tenaga kerja yang digunakan setiap aktivitas dan
diperoleh dari proses wawancara (survei tertulis). Sebagai contoh, manajer departemen kartu
kredit SpringBanc memperlihatkan penggunaan tenaga kerja sebagai berikut dengan aktivitas
individual:
Persentase Waktu Tiap Aktivitas
Aktivitas Pengawas Staf Administrasi
Mengawasi karyawan 100 % 0%
Memproses transaksi 0 40
Menyiapkan laporan 0 30
Menjawab pertanyaan 0 30
Waktu yang dihabiskan pada setiap aktivitas merupakan dasar bagi pembebanan biaya
tenaga kerja ke aktivitas. Jika waktunya 100%, maka tenaga kerja adalah sepenuhnya pada
aktivitas dan metode pembebanan adalah penelusuran langsung. Jika sumber daya dibagi oleh
beberapa aktivitas, maka pembebanan dilakukan melalui penelusuran penggerak yang disebut
penggerak sumber daya. Penggerak sumber daya adalah faktor yang mengukur pemakaian
sumber daya oleh aktivitas. Setelah penggerak sumber daya diidentifikasi, maka biaya sumber
daya dapat dibebankan ke aktifitas.
Sebagai contoh, anggaplah gaji supervisor adalah $50.000 dan setiap staf administrasi
dibayar $30.000 ($150.000 jumlah biaya administrasi untuk lima staf administrasi). Berikut
jumlah biaya tenaga kerja yang dibebankan pada setiap aktivitas.
Mengawasi karyawan $50.000 (dengan penelusuran langsung)
Memproses transaksi $60.000 (0,4 x $150.000)
Menyiapkan laporan $45.000 (0,3 x $150.000)
Menjawab pertanyaan $45.000 (0,3 x $150.000)
a.2.2 Pembebanan Biaya Aktivitas pada Aktivitas Lain
Pembebanan biaya pada aktivitas melengkapi tahap awal perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas. Pada tahap pertama ini, aktivitas diklasifikasikan sebagai primer dan
sekunder. Jika terdapat aktivitas sekunder, maka tahap berikutnya muncul. Pada tahap
selanjutnya aktivitas sekunder dibebankan pada aktivitas-aktivitas yang menggunakan
outputnya. Sebagai contoh, mengawasi karyawan adalah aktivitas sekunder. Biaya aktivitas
pengawasan akan dibebankan pada setiap aktivitas primer dengan menggunakan rasio yang
9
sekarang berfungsi sebagai penggerak aktivitas.
Biaya Aktivitas : Tahap Pertama-Divisi Kartu Kredit SpringBanc:
10
Jumlah laporan 60.000 36.000 24.000 120.000
Jumlah panggilan masuk 10.000 12.000 8.000 30.000
Jumlah transaksi kasir* 15.000 3.000 2.000 20.000
Dengan menggunakan data di atas maka tarif aktivitas dapat dihitung sebagai berikut:
Penghitungan tarif.
Memproses transaksi: $ 130.000/1.000.000 = $ 0,13 per transaksi
Menyiapkan laporan: $ 102.000/120.000 = $ 0,85 per laporan
Menjawab pertanyaan: $ 92.400/30.000 = $ 3,08 per panggilan masuk
Menyediakan ATM: $ 250.000/200.000 = $ 1,25 per transaksi
Tarif-tarif tersebut menyediakan harga yang dibebankan untuk penggunaan aktivitas. Dengan
menggunakan tarif ini, biaya dibebankan sebagaimana diperlihatkan pada tabel berikut:
Kartu Klasik Kartu Emas Kartu Platinum
Memproses transaksi:
$0,13 x 600.000 $78.000
$0,13 x 300.000 $39.000
$0,13 x 100.000 $13.000
Menyiakan laporan:
$0,85 x 60.000 $1.000
$0,85 x 36.000 $30.600
$0,85 x 24.000 20.400
Menjawab pertanyaan:
$3,08 x 10.000 $30.800
$3,08 x 12.000 $36.960
$3,08 x 8.000 $24.640
Menyediakan ATM:
$1,25 x 15.000 $18.750
$1,25 x 3.000 $3.750
$1,25 x 2.000 $2.500
Jumlah Biaya $178.550 $110.310 $60.540
Unit 5.000 3.000 2.000
Biaya Unit (Jumlah Biaya/Unit) $35,71 $36,77 $30,27
12
dijelaskan hanya dengan penggerak aktivitas berdasarkan unit. Unit tarif keseluruhan pabrik,
hanya satu penggerak yang di gunakan untuk membebankan biaya. Pada sistem berdasarkan
fungsi yang lebih canggih, biaya overhead diklasifikasikan sebagai biaya tetap atau variabel
dengan penggerak berdasarkan unit. Sistem perhitungan biaya berdasarkan unit
mengalokasikan overhead tetap pada setiap produk dengan menggunakan tarif overhead tetap
dan membebankan overhead variabel dengan menggunakan tarif overhead variabel.
Sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas memperbaiki keakuratan perhitungan
harga pokok produk dengan mengakui bahwa biaya overhead banyak yang tetap, ternyata
bervariasi secara proposional dengan perubahan selain volume produksi. Dengan memahami
penyebab meningkat atau menurunya biaya tersebut. Hubungan sebab akibat ini
memungkinkan manajer untuk memperbaiki keakuratan perhitungan harga pokok produk yang
dapat memperbaiki pengambilan keputusan secara signifikan.
13