Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
LIKUIDASI PERSEKUTUAN
Oleh
Kelompok 14 :
Program Ekstensi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
2017
Persekutuan: Likuidasi
Mayoritas persekutuan yang dimulai pada suatu tahun tertentu kemungkinan akan
menghadapi permasalahan dalam kurun waktu tiga tahun serta mengalami proses pembubaran
atau terminasi dan likuidasi dikarenakan adanya risiko normal yang dihadapi ketika melakukan
kegiatan usaha.
LIKUIDASI SEKALIGUS
Likuidasi persekutuan secara sekaligus (lump-sump liquidation) merupakan suatu proses
likuidasi di mana seluruk aset dikonversikan menjadi kas dalam waktu yang sangat pendek,
kreditor eksternal dibayar, dan pembayaran tunggal secara gabungan dilakukan kepada para
sekutu atas bagian modal yang disetorkan.
Realisasi Aset
Pada umumnya, persekutuan melakukan penjualan aset dengan cuci gudang kaerena
akan tutup di mana persediaan diturunkan nilainya sehingga menvapai di bawah harga jual
normal dengan maksud untuk mendorong penjualan dengan segera. Sering kali, persediaan
yang tersisa dijual kepada perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pembelian aset
usaha yang mengalami likuidasi.
Beban Likuidasi
Proses likuidasi biasanya dimulai dengan menjadwalkan aset dan kewajiban
persekutuan yang diketahui. Nama dan alamat kreditur serta jumlah yang terutang dari
masing-masing pihak harus dicatat. Sebagaimana umumnya terjadi, kreditur yang belum
terjadwal akan diketahui selama proses likuidasi. Proses likuidasi juga melibatkan beberapa
beban seperti biaya hukum dan akuntansi tambahan. persekutuan juga menanggung biaya
penghentian usaha, seperti biaya iklan khusus dan biaya mencari agen penjual peralatan
yang khusus. Beban ini dialokasikan terhadap akun modal para sekutu dalam rasio
distribusi laba dan rugi.
Ilustrasi Likuidasi Sekaligus
Persekutuan ABC pada 1 Mei 20X5 terdiri dari Aldi, Bayu, dan Citra. Pada tahun 20X4
mereka menyesuaikan persentase distribusi laba rugi berdasarkan besarnya peran masing-
masing sekutu. Hasil penyesuaian distribusi laba rugi tersebut adalah: 40%:40%:20%.
Ringkasan neraca saldo perusahaan per tanggal 1 Mei 20X5 pada saat para sekutu
memutuskan untuk melikuidasi usaha adalah sebagai berikut:
Persekutuan ABC
Neraca Saldo
1 Mei 20X5
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kas Rp. 10.000.000
Aset Non Kas Rp. 90.000.000
Kewajiban Rp.42.000.000
Modal Aldi (40%) Rp.34.000.000
Modal Bayu (40%) Rp.10.000.000
Modal Citra (20%) Rp.14.000.000
------------------- ----------------
Total Rp.100.000.000 Rp.100.000.000
------------------ -----------------
Kasus 1: Persekutuan Masih Solven dan Tidak Terdapat Defisit dalam Akun Modal
Sekutu
Aset non kas dijual dengan harga Rp80.000.000 pada tanggal 15 Mei 20X5 dengan
kerugian sebesar Rp10.000.000. Kreditor eksternal dibayar sebesar Rp42.000.000 pada
tanggal 20 Mei 20X5 dan sisa kas sebesar Rp48.000.000 didistribusikan kepada para sekutu
pada tanggal 30 Mei 20X5. Laporan Realisasi dan Likuidasi Sekaligus pada Persekutuan
ABC dilihat dalam figur berikut:
PERSEKUTUAN ABC
Laporan Likuidasi dan Realisasi Persekutuan
Likuidasi Sekaligus
Saldo Modal
Laporan Realisasi dan Likuidasi secara sekaligus dari Persekutuan ABC untuk kasus 2
disajikan pada figur ini.
Dalam Kasus 3 ini, Aldi dan Citra melakukan kontribusi modal tambahan untuk
mengeliminasi defisit modal mereka. Ketika seorang sekutu harus menutupi defisit modal
sekutu lainnya, sekutu yang mampu menutupi dapat menuntut sekutu yang gagal menutupi
defisitnya tersebut. Kegagalan Bayu sebesar Rp.12.000.000 pada kasus 2 dan Rp.18.000.000
pada Kasus 3, mengharuskan Aldi dan Citra untuk menutupi modal defisit Bayu. Aldi dan Citra
dapat menuntut secara hukum kepada Bayu dan dimasukkan sebagai kewajiban pribadi Bayu.
Walaupun Bayu secara pribadi Insolven, Aldi dan Citra kemungkinan dapat memperoleh
sebagian jumlah yang ditanggungnya.
LIKUIDASI BERTAHAP
Likuidasi bertahap merupakan suatu likuidasi yang secara umum memerlukan beberapa
bulan dalam penyelesaiannya dan mencakuo pembyaran secara periodik, atau cicilan/bertahap,
kepada para sekutunya selama masa likuidasi. Kebanyakan likuidasi persekutuan dilakukan
dalam periode yamg diperpanjang dengan tujuan memperoleh jumlah realisasi aset yang
sebesar mungkin. Umumnya para sekutu menerima pembayaran periodik selama likuidasi
karena mereka memerlukan dana tersebut untuk keperluan pribadi.
Likuidasi bertahap mencakup distribusi kas kepada para sekutu sebelum likuidasi aset
sepenuhnya dilakukan. Pihak akuntan secara khusus harus berhati-hati pada saat
mendistribusikan kas, karena dapat saja terjadi suatu peristiwa di masa mendatang yang
mungkin mengubah jumlah yang harus dibayarkan kepada masing-masing sekutu. Untuk
alasan ini, panduan praktis berikut dapat digunakan untuk membantu para akuntan dalam
menentukan pembayaran bertahap yang aman kepada para sekutu.
1) Tidak mendistribusikan kas kepada para sekutu hingga seluruh kewajiban dan beban
likuidasi aktual maupun potensial telah dibayarkan atau telah dicadangkan seperlunya.
2) Antisipasilah kemungkinan yang terburuk, atau yang paling membatasi sebelum
menentukan jumlah uang tunai yang dapat dierima oleh masing-masing sekutu.
Asumsikanlah bahwa seluruh aset nonkas yang tersisa akan dihapuskan sebagai
kerugian, yaitu asumsikan bahwa tidak ada yang dapat direalisasikan lagi dari
penghapusan aset.
Asumsikanlah bahwa defisit yang timbul pada akun modal para sektu akan
didistribusikan kepada sekutu yang tersisa; asumsikan bahwa defisit tersebut tidak akan
dihapuskan olej kontribusi modal tambahan para sekutu.
3) Setelah akuntan mengasumsikan kasus terburuk yang dapat terjadi, maka sisa saldo
kredit pada akun modal menunjukkan distribusi aset dan kas yang aman yang dapat
didistribusikan kepada masing-masing sekutu dalam jumlah yang terkait.
Sebagai contoh, pada 1 Mei 20X5 Aldi memiliki saldo kredit akun modal sebesar Rp
34.000.000 dan 40 persen dari bagian laba dan rugi Persekutuan ABC. LAP Aldi adalah :
LAP = Rp34.000.000 = Rp85.000.000
0,4
Ini berarti bahwa kerugian dalam penghapusan aset nonkas atau beban likuidasi tambahan
sebesar Rp 85.000.000 akan menghapuskan saldo kredit dalam akun modal Aldi dengan
perhitungan :
Rp 85.000.000 x 0,40 = Rp 34.000.000