Você está na página 1de 4

A.

Probabilitas
Probabilitas memiliki sebutan lain yaitu peluang(Supranta 2000:309),
peluang yaitu bagian yang mungkin didapat dari serangkaian ekperimen
(Sudjana 1996:113). Peluang dapat diartikan bahwa kemungkinan mengenai
keakuratan sebuah data setelah melalui serangkaian langkah dan percobaan.
Pembaca atau mahasiswa maupun peneliti terkadang muncul pertanyaan
mengenai keyakinanya tentang kebenaran suatu penelitian. Apakah dalam
penelitian itu 100 % memiliki keakuratan dan kebenaran. Pertanyaan itulah
yang menjadikan munculnya apa itu probabilitas.
Menden hall dan reinmuth menjelaskan Probablility is a measure of a
likelihood of the accurate of a random event adapun terjemahanya yaitu
probabilitas ialah sualu notasi yang digunakan untuk mengukur tingkat
terjadinya suatu kejadian yang acak (Supranta 2000:210). Probabilitas
mempunyai 3 ( Tiga) hal penting yang harus dipelajari yaitu Eksperimen, Hasil
(Outcome), dan kejadian atau peristiwa (Event) .
Saleh menjelaskan masing masing pengertianya yaitu
1. Eksperimen : suatu peluang digunakan pada sebuah eksperimen yang
dilakukan secara random, sepertihalnya pelemparan dadu atau mata
uang adalah salah satu eksperimen statistic
2. Ruang sampel: merupakan sebuah set yang berisi sebuah kemungkinan
yang akan terjadi (Total Possible Outcomes). Sedangkan tiap elemen
dari ruang sampel disebut sample point.
3. Peristiwa : merupakan bagian dari hasil eksperimen yang diinginkan
atau merupakan suser dari ruan sampel yang ada
4.
Ada 2 Perumusan menurut Zaenal tentang teori probabilitas atau peluang
ini, yaitu :
1. Perumusan klasih
Perumusan klasik yaitu apabila suatu peristiwa atau event E terjadi
sebanyak h dari sejumlah n kejadian yang mempunyai kemungkinan sama
untuk terjadi, maka probabilitas E atau P(E) dirumuskan sebagai:

() =

Contoh .
Sebuah mata uang logam dengan sisi yang satu diberi kode H dan yang
lain diberi kode T dilempar sekali, maka probabilitas bahwa sisi H akan
tampak adalah :
1
() =
2

2. Perumusan Frekuensi Relatif


Apabila kita mengadakan percobaan sebanyak n yang mendekati
sebanyak tak terhingga kali dan apabila h merupakan jumlah kejadian
khusus, maka probabilitas peristiwa E merupakan harga limir dari
frekuensi relative h/n.


() = lim

P(E) = Kemungkinan Peristiwa E terjadi


h = jumlah kejadian khusus
n = Jumlah percobaan yang mendekati tak terhingga kali
Contoh
Sebuah mata uang logam mempunyai 2 sisi yaitu Head dan sisi tail
dilemparkan sebanyak 1000 kali, ternyata tampak sisi tail sebanyak 519
kali atau frekuensi relatifnya adalah 0,519. Bila uang logam
dilemparkan lagi 5000 kali ternyata hasilnya tampak sisi tail sebanyak
2530 kali maka frekuensi relatifnua adalah 0.506. jika proses demikian
diulang ulang menerus sampai tak terhingga maka lambat laun nilai
frekuensi relatifnya akan semakin mendekati sebuah bilangan yang
merupaan rasio antara b/n
Jadi formula b/n dapat dijadikan dasar perhitungan nilai probabilitas dari
suatu peristiwa.

B. ATURAN PROBABILITAS
1. Nilai Suatu Probabilitas
Peristiwa E dapat terjadi sebanyak h kali diantara sejumlah n peristiwa yang
mungkin dengan h <= n. dengan demikian jelaslah probabilitas dari suatu
peristiwa paling kecil adalah nol dan yang paling besar adalah satu yang dapat
ditulis
0 P (E) 1

Jika P E = 0 maka peristiwa E pasti tidak terjadi, jika P E = 1 maka peristiwa


E pasti terjadi. Apabila PE mendekati 0 Maka peristiwa kemungkinan tidak
terjadi, dan sebaliknya.

2. Probabilitas lebih dari satu peristiwa.


Untuk percobaan yang banyak maka peristiwa yang muncul akan banyak,
maka antara peristiwa satu dengan yang lain diberi tanda dan . Peristiwa
yang terjadi dapat bersifat independent atau dependent.
Peristiwa independent terjadi jika suatu peristiwa tidak dipengaruhi
peristiwa yang lain.

P ( AB) = P (A) X P (B)


Contoh
Dari 100 unit barang yang akan diperiksa terdapat 20 barang yang rusak.
Berapakah probabilitasnya bahwa dalam tiga kali pengambilan akan
diperoleh barang yang bagus semua (barang yang sudah diambil
dikembalikan lagi)
Penyelesaian
P(Baik) = 0.8
P (Rusak) = 0.2
Andaikan
A = pengambilan pertama baik
B = Pengambilan Kedua Baik
C = Pengambilan Ke tiga baik

P ( ABC) = P (A) X P (B) X P (C)


= 0.8 X 0.8 X 0.8
= 0.512

Peristiwa Dependent jika satu peristiwa merupakan syarat peristiwa yang


lain. Contoh probabilitas bahwa B akan terjadi jika diketahui bahwa A telah
terjadi ditulis sebagai :

P(B/A)
Dimana P(B/A) P(B) ; P(B/A) P(A)
Dengan demikian probabilitas bahwa A dan B akan ditulis sebagai
P ( AB) = P (A) X P (B/A)

Sedang probabilitas A akan terjadi jika diketahui bahwa B telaj terjadi


ditulis:
P(A/B)
Dimana P(A/B) P(A) ; P(B) P(A/B)
Dengan demikian probabilitas bahwa A dan B akan ditulis sebagai
P ( AB) = P (A) X P (A/B)

C.

Você também pode gostar