Você está na página 1de 13

Apa saja bagian-bagian dari jangka sorong dan apa saja fungsi masing-masing dari

bagian tersebut ? Bila anda sedang mencari jawaban dari pertanyaan tadi maka cobalah
anda membaca artikel ini karena kami akan mencoba memberikan jawaban dari pertanyaan
tersebut.

Jangka sorong merupakan sebuah alat ukur yang mempunyai ketelian sampai seperseratus
milimeter. Secara garis besar alat ukur ini terdiri atas dua bagian, yaitu bagian diam serta
bagian bergerak. Keahlian pemakai serta ketelitian pemakai dan alat yang dipakai sangat
mempengaruhi hasil dari sebuah pengukuran. Terdapat dua macam jangka sorong yaitu
jangka sorong manual dan jangka sorong dengan display digital. Lalu apa saja bagian-bagian
jangka sorong ? Silahkan simak pembahasan dibawah ini.

Bagian-bagian Jangka Sorong

1. Rahang dalam
Terdiri dari rahang geser dan rahang tetap. Rahang dalam memiliki fungsi untuk mengukur
dimensi luar atau sisi bagian luar sebuah benda misal tebal, lebar sebuah benda kerja.

2. Rahang luar
Terdiri dari rahang geser dan rahang tetap. Rahang luar memiliki fungsi untuk mengukur
diameter dalam atau sisi bagian dalam sebuah benda misalnya diamater hasil pengeboran. (
pada gambar ditunjukkan dengan nama pengukuran dalam ).

3. Depth probe atau pengukur kedalaman


Seperti namanya bagian ini mempunyai fungsi untuk mengukur kedalaman sebuah benda.

4. Skala Utama (dalam cm)


Skala utama dalam bentuk satuan cm memiliki fungsi untuk menyatakan ukuran utama dalam
bentuk centimeter (cm).

5. Skala utama (dalam inchi)


Skala utama dalam bentuk satuan inchi memiliki fungsi untuk menyatakan ukuran utama
dalam bentuk inchi.

6. Skala nonius (dalam mm)


Skala nonius dalam bentuk milimeter berfungsi sebagai skala pengukuran fraksi dalam
bentuk mm.
7. Skala Nonius (dalam inchi)
Skala nonius dalam bentuk inchi berfungsi sebagai skala pengukuran fraksi dalam
bentuk inchi..

8. Pengunci
Mempunyai fungsi untuk menahan bagian-bagian yang bergerak saat berlangsungnya proses
pengukuran misal rahang dan Depth probe.

Itu tadi sedikit ulasan mengenai bagian-bagian jangka sorong dan fungsinya semoga bisa
menambah wawasan pengetahuan kita semua, bila terdapat kesalahan dalam pembahasan
mohon saran perbaikannya.
Fungsi Jangka Sorong adalah untuk mengukur suatu benda dengan tingkat ketelitian mencapai
satu per seratus millimeter. Dengan jangka sorong anda dapat mengetahui secara pasti ukuran suatu
benda. Saat anda ingin mengukur suatu benda melalui sisi yang berada diluar maka yang harus anda
lakukan adalah mengapitkan benda tersebut. Dengan demikian ukuran yang dimiliki oleh benda
tersebut akan tertera dengan jelas. Ukuran tersebut akan ditunjukan oleh skala pengukuran
padajangka sorong yaitu skala ytama dan skala nonius. Skala utama akan menunjukan ukuran real
benda tersebut dan skala nonius akan menunjukan ukuran yang lebih detail. Ukuran sebenarnya
adalah jumlah kedua ukuran tersebut. Jangka sorong juga membantu dalam penentuan ukuran yang
tepat dalam suatu objek.
Gambar Fungsi Jangka Sorong

Fungsi Jangka Sorong selanjutnya adalah untuk mengukur dimeter dalam suatu benda. Tentunya
benda- benda yang memiliki diametir adalah benda yang mberbentuk bulat atau bola serta elips.
Dengan cara menjepitkan lengan capit yang dimiliki oleh jangka sorong pada benda tersebbut secara
tepat maka ukuran yang dimiliki benda akan tertera dengang jelas dan tepat . Sekali lagi Skala utama
pada jangka sorong akan menunjukan ukuran real benda tersebut dan skala nonius akan
menunjukan ukuran yang lebih detail. Ukuran sebenarnya adalah jumlah kedua ukuran yang
ditunjukan oleh skala- skala tersebut. Dengan demikian anda akan mendapatkan ukran diameter dari
sebuah benda secara jelas dan rinci.
Fungsi jangka sorong laianya adalah sebagai alat ukur ketebalan atau kedalaman suatu benda.
Ukuran yang detail akan selalu ditunjukan oleh jangka sorong melalui garis skalanya. Dalam
pengukuran ketebalan dan kedalaman anda hanya harus mengapitkan lengan penguku pada benda
tersebut. Benda yang diukur biasanya berupa piston atau silinder yang akan digunakan menjadi salah
satu partikel mesin. Jangka sorong juga bisa digunakan untuk mengukur ketebalan lensa optic secara
tepat. Besaran yang memiliki skala tertentu pada jangka sorong akan menunjukan ukuran benda-
benda tersebut secara rinci atau detail. Dengan adanya jangka sorong maka ketepatan ukuran dalam
mengplikasikan suatu bend a akan terwuju
angka sorong merupakan salah satu alat ukur yang dilengkapi dengan skala nonius, sehingga
tingkat ketelitiannya mencapai 0,02 mm dan ada juga yang ketelitiannya 0,05 mm. Tanpa
nonius, jangka sorong mempunyai nst (nilai skala terkecil) skala utama sebesar 1 mm dan
batas ukur mencapai 150 mm. Pada nonius jangka sorong biasanya didapatkan 49 skala
utama sama dengan 50 bagian skala nonius. Sehingga jarak antara 2 skala nonius yang
berdekatan adalah 49/50 = 0,98 mm. Jadi, nst skala nonius sebesar :
Nst = 1 mm 0,98 mm = 0,02 mm

Atau
Nst = (nst tanpa nonius) = (1 mm) = 0,02 mm
Ket:
n = jumlah skala nonius

0,02 mm merupakan nst nonius dan besarnya ketelitian jangka sorong.


Jangka sorong terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil
pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian
keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan bacaan digital. Pada versi analog, umumnya tingkat
ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang diatas 30cm.
Secara umum, jangka sorong terdiri atas 2 bagian yaitu rahang tetap dan rahang geser. Jangka
sorong juga terdiri atas 2 bagian yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap dan skala
nonius (vernier) yang terdapat pada rahang geser.

BAGIAN-BAGIAN JANGKA SORONG

1. Gigi luar: berfungsi untuk mengukur dimensi luar (tebal, lebar atau batang kayu)
2. Gigi dalam: untuk pengukuran bagian dalam (lebar lubang pen, lubang bor, alur dll)
3. Pengukur kedalaman: Paling baik untuk pengukuran dalam lubang pen, bor dan lubang
alur.
4. Ukuran utama (cm): skala utama yang digunakan untuk membaca hasil pengukuran.
5. Ukuran sekunder (inch): skala alternatif dalam satuan inch.
6. Patokan pembacaan skala utama (cm)
7. Patokan pembacaan skala sekunder (inch)
8. Untuk menghentikan atau melancarkan geseran pengukuran.

Berdasarkan media pembacaan ukuran, jangka sorong dibagi menjadi 3 jenis :


a). Jangka sorong biasa, yaitu jangka sorong yang cara pembacaan biasa seperti pada
meteran roll.

b). Jangka sorong analog, yaitu jangka sorong yang pembacaannya menggunakan jarum
ukuran analog yang ditempelkan pada bagian muka (dengan stopper).

c). Jangka sorong digital, yaitu jangka sorong yang pembacaannya menggunakan display
digital.
Kegunaan jangka sorong adalah:

untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa,
maupun lainnya) dengan cara diulur;
untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada
gambar karena berada di sisi pemegang.

MENGUKUR DENGAN JANGKA SORONG


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan pengukuran dengan
menggunakan jangka sorong, yaitu:
1. Sebelum melakukan pengukuran bersihkan jangka sorong dan benda yang akan
diukurnya.
2. Sebelum jangka sorong digunakan, pastikan skala nonius dapat bergeser dengan bebas.
3. Pastikan angka "0" pada kedua skala bertemu dengan tepat.
4. Sewaktu mengukur usahakan benda yang diukur sedekat mungkin dengan skala utama.
Pengukuran dengan ujung gigi pengukur menghasilkan pengukuran yang kurang akurat.
5. Tempatkan jangka sorong tegak lurus dengan benda yang diukur.
6. Tekanan pengukuran jangan terlampau kuat, karena akan menyebabkan terjadinya
pembengkokan pada rahang ukur maupun pada lidah pengukur kedalaman. Jika sudah pas,
kencangkan baut pengunci agar rahang tidak bergeser, tetapi jangan terlalu kuat karena
akan merusak ulir dari baut pengunci.
7. Dalam membaca skala nonius upayakan dilakukan setelah jangka sorong diangkat keluar
dengan hati-hati dari benda ukur.
8. Untuk mencegah salah baca, miringkan skala nonius dampai hampir sejajar dengan
bidang pandangan, sehingga akan memudahkan dalam melihat dan menentukan garis skala
nonius yang segaris dengan skala utama.
9. Untuk mencegah karat, bersihkan jangka sorong dengan kain yang dibasahi oleh oli
setelah dipakai.

Karena memiliki ketelitian mencapai 0,02 mm, jangka sorong dapat digunakan untuk
mengukur diameter luar, diameter dalam, dan ketinggian suatu benda dengan lebih teliti.
Berikut adalah langkah - langkah penggunaan jangka sorong dalam pengukuran dimensi
benda ukur :
A). Mengukur diameter luar

Gambar 2.2 Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter luar


Untuk mengukur diameter luar sebuah benda (misalnya kelereng) dapat dilakukan
dengan langkah sebagai berikut

* Geserlah rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat masuk
diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap)
* Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang.
* Geserlah rahang geser kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua
rahang
* Catatlah hasil pengukuran anda

B). Mengukur diameter dalam


Gambar 2.3 Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter dalam
Untuk mengukur diameter dalam sebuah benda (misalnya diameter dalam sebuah cincin)
dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

* Geserlah rahang geser jangka sorong sedikit kekanan.


* Letakkan benda/cincin yang akan diukur sedemikian sehingga kedua rahang jangka
sorong masuk ke dalam benda/cincin tersebut
* Geserlah rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong
menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin yang diukur
* Catatlah hasil pengukuran anda

C). Mengukur kedalaman

Gambar 2.4 Jangka sorong digunakan untuk mengukur kedalaman


Untuk mengukur kedalaman sebuah benda/tabung dapat dilakukan dengan langkah sebagai
berikut :

* Letakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak.


* Putar jangka (posisi tegak) kemudian letakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung
yang akan diukur dalamnya.
* Geserlah rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh
dasar tabung.
* Catatlah hasil pengukuran anda.

Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat dilakukan dengan
langkah :
1). Bacalah skala utama yang berimpit di depan titik nol pada skala nonius (SU).
2). Bacalah skala nonius yang tepat berimpit dengan skala utama (SN).
3). Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
Hasil = SU + (SN x nst jangka sorong, mis:0,01 mm)
Contoh penunjukan skala pada jangka sorong :

Pada gambar di atas skala utama (SU) 62 mm. Skala nonius (SN) 4 skala.

Sehingga, didapatkan hasil pengukuran sebesar :

H = SU + (SN x 0,1 mm)

= 62 mm +( 4 . 0,1 mm)

= 62 mm + 0,4 mm

= 62,4 mm

CARA PEMBACAAN JANGKA SORONG UNTUK SATUAN METRIS


A. Cara pembacaan jangka sorong dengan nonius puluhan

Dari gambar di samping diperoleh hasil pengukuran sebesar 31,4 mm, yakni diperoleh dari:
31+4(0,1) = 31,4
(A) (B)

B. Cara pembacaan jangka sorong dengan nonius dua puluhan


C. Cara pembacaan jangka sorong dengan nonius lima puluhan

1. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang ditunjukkan
dari hasil pengukuran tampak pada gambar.

Besarnya hasil pengukuran adalah


A. 3,19 cm
B. 3,14 cm
C. 3,10 cm
D. 3,04 cm
E. 3,00 cm
Pembahasan
Skala utama = 3,1 cm
Skala nonius = 9 x 0,01 = 0,09 cm
Tebal balok = 3,1 cm + 0,09 cm = 3,19 cm
Jawaban yang benar adalah A.
2. Untuk mengukur diameter dalam sebuah gelas dengan jangka sorong seperti
pada gambar!
Diameter dalam gelas adalah..
A. 0,80 cm
B. 0,83 cm
C. 1,67 cm
D. 2,20 cm
E. 2,27 cm
Pembahasan
Skala utama = 0,8 cm
Skala nonius = 3 x 0,01 cm = 0,03 cm

Diameter dalam gelas = 0,8 cm + 0,03 cm = 0,83 cm


Jawaban yang benar adalah B.
Skala Utama adalah skala yang terdapat pada batang, yang jarak pembagian garis-garisnya sebesar
1 mm
Skala Nonius adalah skala yang terdapat yang kedua pembagian garis-garisnya lebih pendek dari
pada pembagian garis-garis pada skala utama. Karena adanya perbedaan dari kedua skala tersebut,
memungkinkan kita untuk mengukur lebih teliti. Pembagian garis-garis disesuaikan dengan
kecermatan alat ukurnya.

Kecermatan jangka sorong


Cara mencari kecermatan jangka sorong

1. Kecermatan 0,1 [mm]

Didalam skala nonius, 9 mm dibagi dalam 10 bagian yang sama. Jadi satu bagian (skala)
panjangnya:9 [mm] : 10 = 0,9 [mm]

Satu (bagian) skala utama = 1 mm. Sehingga selisih kedua skala :

1 [mm] 0,9 [mm] = 0,1 [mm]

Jadi kecermatan jangka sorong ini adalah 0,1 [mm].

Didalam skala nonius, 19 mm dibagi dalam 10 bagian yang sama. Jadi satu bagian (skala)
panjangnya:19 [mm] : 20 = 0,95 [mm]

Dua (bagian) skala utama = 1 mm. Sehingga selisih kedua skala :

1 [mm] 0,95 [mm] = 0,05 [mm]

Jadi kecermatan jangka sorong ini adalah 0,05 [mm], tetapi pembacaannya lebih jelas.

2. Kecermatan 0,05 [mm]


Didalam skala nonius, 19 mm dibagi dalam 20 bagian yang sama. Jadi satu bagian (skala)
panjangnya:

19 [mm] : 20 = 0,95 [mm]

Dua (bagian) skala utama = 1 mm. Sehingga selisi kedua skala :

1 [mm] 0,95 [mm] = 0,05 [mm]

Jadi kecermatan jangka sorong ini adalah 0,05 [mm].

3. Kecermatan 0,02 [mm]


Didalam skala nonius, 49 mm dibagi dalam 50 bagian yang sama Jadi satu bagian (skala)
panjangnya:49 [mm] : 50 = 0,98 [mm]

Dua (bagian) skala utama = 1 mm. Sehingga selisi kedua skala :

1 [mm] 0,98 [mm] = 0,02 [mm]

Jadi kecermatan jangka sorong ini adalah 0,02 [mm].

Você também pode gostar

  • Bab I
    Bab I
    Documento7 páginas
    Bab I
    Mohamad Adzina Mukhlasin
    Ainda não há avaliações
  • Srat Pemberitahuan Clear
    Srat Pemberitahuan Clear
    Documento1 página
    Srat Pemberitahuan Clear
    Mohamad Adzina Mukhlasin
    Ainda não há avaliações
  • Kriteria Lomba Clear
    Kriteria Lomba Clear
    Documento1 página
    Kriteria Lomba Clear
    Mohamad Adzina Mukhlasin
    Ainda não há avaliações
  • Formulir Clear
    Formulir Clear
    Documento1 página
    Formulir Clear
    Mohamad Adzina Mukhlasin
    Ainda não há avaliações
  • KATA PENGANTAR I
    KATA PENGANTAR I
    Documento2 páginas
    KATA PENGANTAR I
    Mohamad Adzina Mukhlasin
    Ainda não há avaliações
  • KATA PENGANTAR I
    KATA PENGANTAR I
    Documento2 páginas
    KATA PENGANTAR I
    Mohamad Adzina Mukhlasin
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento1 página
    Cover
    Mohamad Adzina Mukhlasin
    Ainda não há avaliações
  • Filsafat Fix
    Filsafat Fix
    Documento13 páginas
    Filsafat Fix
    Mohamad Adzina Mukhlasin
    Ainda não há avaliações