Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Brainstorming :
Demam menandakat adanya respon tubuh akibat infeksi. Sedangkan lutut kanan sakit ini
kemungkinan akibat adanya infeksi tersebut menyerang bagian lutut Dora.
Jawab :
Demam pada Dora merupakan respon terhadap rangsangan pirogenik, maka monosit,
makrofag, dan sel-sel Kupffer mengeluarkan suatu zat kimia yang dikenal sebagai pirogen
endogen IL-1, TNF, IL-6 , dan INF yang bekerja untuk mempengaruhi endotel hipotalamus
untuk menghasilkan PGE2 dan asam arachibonat yang akan merangsang thermosensitive
neurons dimana peka terhadap perubahan suhu darah dan rangsang dari reseptor panas
maupun dingin yang terletak di kulit maupun otot. Rangsang pada thermosensitive neurons
akan mempengaruhi termostat tubuh, menimbulkan reaksi (seperti vasokonstriksi atau
vasodilatasi, meningkat atau berkurangnya sekresi keringat, dan regulasi cairan ekstraseluler)
yang akan menimbulkan perubahan suhu.
Lutut kanan sakit : pada skenario disebutkan bahwa pasien mengeluhkan nyeri sendi lutut
kanan yang kemudian menjalar ke sendi siku kanan. Hal ini terdapat kaitannya dengan
etiologi dari suspect diagnosis yaitu demam reumatik. Pada demam reumatik, etiologinya
adalah bakteri Streptokokus Beta Hemolitikus Grup A. Bakteri ini memiliki susunan protein
M yang mirip dengan protein pada beberapa organ tubuh manusia, termasuk sendi, yakni
protein Vimentin pada synovial sendi. Hal ini menyebabkan sistem imun salah menyerang
pada sendi tsb sehingga terjadilah proses autoimun. Hal ini menyebabkan terjadinya
pengikisan dan pengrusakan sendi sehingga menyebabkan cairan synovial berkurang.
Berkurangnya cairan pelumas sendi ini mengakibatkan terjadinya gesekan pada setiap
gerakan sendi. Hal inilah yang kemudian menyebabkan nyeri pada sendi.
Sumber :
Setiati siti, dkk. 2015. Buku Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi VI. Jakarta : Interna
Brainstorming :
Demam reumatik
Osteoarthritis
Cikungunyah
Arthritis
Jawab :
Osteoarthritis
Rheumatoid arthritis
Demam reumatik
Cikungunyah
Arthritis
Lupus Eritematosus Sistemik
Sumber :
Setiati siti, dkk. 2015. Buku Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi VI. Jakarta : Interna
Publisihing.
Jawab :
Penatalaksaan
Pasien harus tirah baring, dilanjutkan dengan mobilisasi bertahap yang lamanya tergantung
pada kondisi jantungnya :
2. Eradikasi
Berikan antibiotik untu keradikasi kuman GAS, sebagai pencegahan primer demam rematik.
Eradikasi:
hari;
- Azithromycin 12 mg/KgBB per-oral sekali sehari (maksimal 500 mg) selama 5 hari
- Clarithromycin 15 mg/KgBB/hari per-oral dibagi dalam 2dosis (maksimal 500 mg), selama
10 hari.
- Salisilat: 100 mg/KgBB dibagi 4-5 dosis(maksimal 6 g/hari) selama 2 minggu, kemudian
60-70 mg/KgBB/hari selama 3 6 minggu.
4. Gagal jantung
- Tempat perawatan:
- Bila terdapat efusi perikard yang berakibat tamponade maka perlu dilakukan punksi
perikard.
5. Chorea
Chorea dapat hilang sendiri setelah tirah baring dan eradikasi kuman GAS; bila perlu
diberikan pengobatan symptomatic dengan clorpromazin, diazepam atau haloperidol.
6. Tindakan intervensi bedah dan non bedah
Jarang dilakukan pada keadaan akut, kecuali bila gagal diatasi dengan medika
mentosa. Intervensi sebaiknya dilakukan 3 (tiga) bulan setelah demam rematik dinyatakan
reda. Indikasi intervensi pada penyakit jantung rematik dapat dilihat pada Bab Penyakit
Katup Jantung Rematik.
- Benzathine Benzylphenicilin 1,2 juta U IM (untuk BB <27 Kg, 600.000 U IM) setiap 3-4
minggu atau
- Sulfadizin 1 gram/hari (BB >30 Kg), 500 mg/hari (BB < 30Kg) atau
- Erythromycin 2 x 250mg
Sumber :
www.inaheart.org/upload/file/Buku_PPK_CP_05Apr16.pdf.