Você está na página 1de 10

TEMPLATE OSCE STATION

TETANUS

1. Nomor Station
2. Judul station Sistem Saraf- TETANUS (SKDI 4A: Penyakit 1-09)
3. Alokasi Waktu 15 menit
4. Tingkat Kemampuan Tingkat Kemampuan SKDI: 4A
Kasus yang Diujikan Mampu mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas
5. Kompetensi yang 1. Anamnesis
Diujikan 2. Pemeriksaan Fisik/Psikiatri
3. Interpretasi Data/Kemampuan Prosedural Pemeriksaan Penunjang
4. Penegakkan Diagnosis dan Diagnosis Banding
5. Tatalaksana NonFarmakoterapi
6. Tatalaksana Farmakoterapi
7. Komunikasi dan Edukasi Pasien
8. Perilaku Profesional

6. Kategori Sistem Tubuh 1. Sistem Saraf


2. Psikiatri
3. Sistem Indera
4. Sistem Respirasi
5. Sistem Kardiovaskular
6. Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, dan Pankreas
7. Sistem Ginjal dan Saluran Kemih
8. Sistem Reproduksi
9. Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi
10. Sistem Hematologi dan Imunologi
11. Sistem Musculoskeletal
12. Sistem Integumen

7. Instruksi Peserta Ujian Skenario klinik


Seorang laki-laki berusia 20 tahun diantar keluarganya ke IGD RS dengan keluhan kaku
pada kedua tangan dan kaki disertai sulit menelan, susah mebuka mulut dan perut
terasa kencang seperti papan.

Tugas
1. Lakukan anamnesis!
2. Lakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien sesuai dengan keluhan!
3. Usulkan pemeriksaan penunjang yang diperlukan dan tanyakan hasil
pemeriksaan tersebut!
4. Tentukan diagnosis dan 2 diagnosis banding!
5. Tuliskan resep untuk tatalaksana farmakoterapi!
6. Lakukan edukasi terhadap pasien terkait diagnosis dan tatalaksana!
8. Instruksi Penguji INTRUKSI UMUM
1. Pastikan identitas peserta ujian pada kartu ujian sesuai dengan identitas pada
komputer!
2. Tulislah 4 digit terakhir dari nomor peserta ujian pada lembar nilai tulis!
3. Amatilah dan beri skor(0/1/2/3) atas tugas yang dikerjakan peserta ujian serta
skor Global Rating sesuai rubrik penilaian pada lembar nilai tulis dan komputer!
4. Hidarilah interupsi dan/atau tindakan selain daripada yang diminta dalam
instruksi penguji!
5. Berikanlah informasi/hasil yang dibutuhkan secara lisan/tulisan hanya apabila
peserta ujian telah melakukan dan/atau mengusulkan jenis pemeriksaan yang
dimaksud (perhatikan instruksi khusus)!
6. Taatilah peraturan serta etika penguji selama menjalankan tugas sebagai UK
OSCE!

INSTRUKSI KHUSUS
1. Penguji menilai anamnesis yang dilakukan peserta ujian
Keluhan utama: kaku pada kedua tangan dan kaki
Sejak kapan: 1 minggu yang lalu
Progres: semakin lama semakin berat
Keluhan lain: sulit menelan,susah membuka mulut, perut kencang seperti papan,
kejang yang terjadi tanpa rangsangan.
Usaha yang dilakukan: Belum pernah ke dokter
Obat yang dipakai saat ini: Tidak ada
Riwayat penyakit sebelumnya: Tidak ada
Riwayat trauma: jatuh dari motor 1 bulan yang lalu, luka robek dikaki kanan.

2. Penguji menilai pemeriksaan fisik/psikiatri yang dilakukan oleh peserta ujian


Bila peserta ujian melakukan pemeriksaan di bawah ini, penguji menyampaikan
hasil pada peserta.
HASIL PEMERIKSAAN FISIK, DISAMPAIKAN SECARA LISAN
1. Dokter Meminta Izin Secara Lisan Sebelum Melakukan Pemeriksaan
2. Melakukan Pemeriksaan Fisik Yang Sesuai Dengan Masalah Pasien.
3. Setiap Tindakan Harus Dilakukan Dengan Hati2 Dan Tidak Membahayakan
pasien
4. Memperhatikan Kenyamanan Pasien
5. Menunjukkan Rasa Hormat
6. Melakukan Tindakan Sesuai Prioritas
7. Merujuk Apabila Sudah Merupakan Kewenangan Layanan Sekunder

1. Kesadaran kompos mentis


2. Tekanan darah : 120/80, nadi :82X per menit, suhu :36,90C, pernapasan
:22X/menit.
3.

3. Penguji menilai interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang.

HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG


1. Dokter melakukan :
2. Mengusulkan Pemeriksaan laboratorium sederhana
Gula Plasma Puasa
Glukosa plasma sewaktu
Gula Darah 2 jam Post Prandial
HbA1C
Hasil:
o glukosa plasma sewaktu 265mg/dl ( 200 mg/dL (11.1 mmol/L))
o glukosa plasma puasa 155mg/dl ( 126 mg/dl)
o HbA1C 7 ( 6.5 %)
o Kadar glukosa plasma 2 jam pada TTGO270 mg/dl (> 200 mg/dL (11.1
mmol/L))
3. Pemeriksaan Penunjang Lanjutan (bila diperlukan)
Urinalisis (proteinuri dan mikroalbuminuria),
funduskopi,
ureum,
kreatinin,
lipid profil,
EKG,
foto thorak.

4. penguji menilai diagnosis dan 2 diagnosis banding:


Diagnosis: DM type 2
Diagnosis Banding:
1. Polyuria dan polydipsia:
Psikogenik water drinking
Hypercalcemia
Diabetes insipidus
Disfungsi tubulus renalis
2. Polyuria saja:
Terapi diuretic
Gagal jantung
3. Frekuen mikturisi:
UTI
Instabilitas M.detrussor vesicae

5. Penguji menilai tatalaksana farmakoterapi berupa resep yang ditulisakan oleh


peserta ujian.
Pemilihan jenis OHO dan insulin bersifat individual tergantung kondisi pasien dan
sebaiknya mengkombinasi obat dengan cara kerja yang berbeda.
Cara Pemberian OHO, terdiri dari:
o OHO dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan secara bertahapsesuai
respons kadar glukosa darah, dapat diberikansampai dosis optimal.
o Sulfonilurea: 15 30 menit sebelum makan.
o Repaglinid, Nateglinid: sesaat sebelum makan.
o Metformin : sebelum/pada saat/sesudah makan.
o Penghambat glukosidase (Acarbose): bersama makan suapan pertama.
o Tiazolidindion: tidak bergantung pada jadwal makan.
o DPP-IV inhibitor dapat diberikan bersama makan dan atau sebelum
makan
6. Penguji menilai komunikasi dan edukasi yang disampaikan peserta ujian kepada
pasien.
Membina hubungan baik dengan pasien secara verbal
Bersikap ramah, terbuka. Memberi Salam , empati, berkomunikasi dua arah
Memberi kesempatan padaa pasien untuk menceriterakan keluhannya dan
mengarahkan ke diagnosis
Melibatkan pasien dalam pemeriksaan fisik dan keputusan klinik
Memberikan penyuluhan yang relevan dengan keluhan
Edukasi
Meliputi pemahaman tentang :
1. Penyakit DM.
2. Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM.
3. Penyulit DM.
4. Intervensi farmakologis.
5. Hipoglikemia.
6. Masalah khusus yang dihadapi.
7. Cara mengembangkan sistem pendukung dan mengajarkan keterampilan.
8. Cara mempergunakan fasilitas perawatan kesehatan.
9. Pemberian obat jangka panjang dengan kontrol teratur setiap 2 minggu/1
bulan.

Perencanaan Makan
Standar yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi:
1. Karbohidrat 45 65 %
2. Protein 15 20 %
3. Lemak 20 25 %

7. Profesionalisme:
Dokter melakukan cuci tangan sebelum dan setelah pemeriksaan, dilanjutkan dengan
pemeriksaan fisk sesuai dengan masalah klinis pasien dengan menggunakan teknik
pemeriksaan yang legeartis dan sistematis

9. Instruksi Pasien PS
Standar NAMA : sesuai ps
UMUR : 20 tahun
JENIS KELAMIN: Laki-laki
PEKERJAAN : Mahasiswa
AAMAT: Sesuai ps

Riwayat Penyakit Sekarang


Keluhan utama : sulit membuka mulut
Sejak kapan : 3 hari yang lalu
Perjalanan penyakit: Pasien datang dengan keluhan sulit membuka mulut sejak 3
hari yang lalu disertai kaku pada leher, perut keras seperti papan, kaki dan tangan
sulit digerakkan, bagian tubuh yang kaku terasa pegal. Pasien merasa seluruh
tubuhnya panas dan tegang, berkeringat dingin, dan berdebar-debar. Pasien
pernah tertusuk bambu pada telapak kaki kiri 1 minggu yang lalu tapi tidak
mendapat pengobatan. BAB belum dalam 6 hari. BAK normal.
Keluhan lain terkait keluhan utama: pasien mengalami kejang yang terjadi secara
tiba-tiba tanpa adanya rangsangan.
Hal-hal yang memperburuk keluhan: -
Hal-hal yang mengurangi keluhan: -
Riwayat pengobatan sekarang: -

Riwayat Penyakit Dahulu


Tidak ada riwayat

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada riwayat keluhan yang sama

Riwayat Imunisasi
Belum pernah imunisasi tetanus

Peran yang Harus Dilakukan


PS berperan sebagai pasien yang kaku pada kedua tangan dan kaki. Posisi saat
masuk wajar normal, posisi berbaring, mulut kaku, tangan dan kaki kaku, raut
muka tampak cemas dengan keadaan dirinya.
Jawablah pertanyaan peserta ujian sesuai dengan skenario yang disediakan. Bila
peserta ujian bertanya tentang hal diluar skenario, jawablah: tidak tahu atau
saya tidak terlalu memperhatikan.
Diakhir skenario, peserta ujian akan menyerahkan resep kepada anda.
Serahkanlah resep tersebut kepada penguji setelah timer akhir sesi berbunyi.

10. Tata Letak Station


11. Kebutuhan Laboran Tidak ada
12. Kebutuhan Manekin Tidak ada
13. Kebutuhan Set Alat Setting ruangan dokter pasien
Meja dan kursi dokter 1 set
Kursi pasien 1 buah
Meja dan kursi penguji 1 set
Meja peralatan 1 buah
Bed pemeriksaan 1 set
Wastafel atau simulasi wastafel 1 buah
Rekam medis 15 lembar
Blanko pemeriksaan penunjang 1 bendel
Tempat sampah medis tertutup 1 buah
Tempat sampah nonmedis 1 buah
Tissue 1 kotak
Jam dinding (dipasang ditembok agar 1 buah
dapat dilihat peserta)
Ballpoint 1 buah
Set dewasa 1 set
Spatel 1 buah
Pen light 1 buah
Hammer 1 buah
Kapas 1 buah
Tabung dingin 1 buah
Tabung panas 1 buah
Jarum pentul 1 buah

14. Penulis dr. Nina Indriyani N


Institusi: FK Universitas Halu Oleo Kendari
15. Referensi 1. American Diabetes Association. Diagnosis and Classification of Diabetes
Mellitus. [Online]. 2004 [cited 2010 Sept 30];Available from: URL:
http://care.diabetesjournals.org/content/27/suppl_1/s5.full
2. Purnamasari D. Diagnosis dan klasifikasi diabetes melitus. Dalam: Sudoyo A,
Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Jilid 3. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing. p. 1880-3.
3. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Konsensus Pengelolaan Dan
Pencegahan diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia.2011
Skenario klinik

Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke praktek dokter umum


dengan keluhan lemah, kesemutan, dan mengeluh bila mengalami luka
lama baru sembuh.

Tugas

1. Lakukan anamnesis!
2. Lakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien sesuai dengan
keluhan!
3. Usulkan pemeriksaan penunjang yang diperlukan dan tanyakan
hasil pemeriksaan tersebut!
4. Tentukan diagnosis dan 2 diagnosis banding!
5. Tuliskan resep untuk tatalaksana farmakoterapi!
6. Lakukan edukasi terhadap pasien terkait diagnosis dan
tatalaksana!

Skenario klinik

Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke praktek dokter umum


dengan keluhan lemah, kesemutan, dan mengeluh bila mengalami luka
lama baru sembuh.

Tugas

1. Lakukan anamnesis!
2. Lakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien sesuai dengan keluhan!
3. Usulkan pemeriksaan penunjang yang diperlukan dan tanyakan
hasil pemeriksaan tersebut!
4. Tentukan diagnosis dan 2 diagnosis banding!
5. Tuliskan resep untuk tatalaksana farmakoterapi!
6. Lakukan edukasi terhadap pasien terkait diagnosis dan tatalaksana!
RUBRIK PENILAIAN OSCE
STATION
DM TYPE 2
I. Rubrik

KOMPETENSI 0 1 2 3 BOBOT SKOR


1. Anamnesis Peserta ujian: Peserta ujian: Peserta ujian: Peserta ujian: 3
Tidak memfasilitasi pasien untuk Menanyakan 3-4 pertanyaan dari 8 Menanyakan 5-6 pertanyaan dari 8 hal Menanyakan 7-8 pertanyaan dari 8 hal
menceritakan kesakitannya atau hal yang terkait dengan penyakit yang terkait dengan penyakit yang terkait dengan penyakit.
Tidak menanyakan pertanyaan dari 8 Pertanyaan meliputi:
hal yang terkait dengan penyakit 1. Sifat penyakit
2. Onset penyakit
3. Perjalanan penyakit
4. Keluhan lain selain lemah pada tubuh
5. Riwayat pengobatan
6. Riwayat keluarga
7. Riwayat sosialekonomi
8. Riwayat penyakit dahulu
2. Kemampuan pemeriksaan fisik Peserta ujian tidak melakukan pemeriksaan Peserta ujian melakukan pemeriksaan fisik Peserta ujian melakukan pemeriksaan fisik Peserta ujian melakukan pemeriksaan fisik
fisik pada pasien ini tetapi tidak lengkap secara lengkap tetapi tidak terstruktur secara lengkap dan terstruktur. Meliputi:
1. Mencuci tangan sebelum
pemeriksaan
2. Memeriksa tanda-tanda vital pasien
(tekanaan darah, nadi, respirasi dan
suhu)
3. Memeriksa head to toe
4. Mencuci tangan setelah melakukan
pemeriksaan
3. Melakukan tes/prosedur klinik Kandidat tidak mengusulkan tes/prosedur Kandidat mengusulkan tes/prosedur yang Kandidat mengusulkan tes/prosedur yang Kandidat menetapkan tes/prosedur yang
atau interpretasi data untuk atau mengusulkan tes/prosedur yang tidak tidak lengkap atau menginterpretasi data tepat, namun menambahkan tes/prosedur tepat, atau menginterpretasi hasil pemeriksaan
menunjang diagnosis banding tepat, atau salah menginterpretasikan data hasil pemeriksaan penunjang tidak lengkap yang tidak diperlukan atau penunjang dengan tepat:
atau diagnosis hasil pemeriksaan penunjang menginterpretasi data hasil pemeriksaan Gula Plasma Puasa
penunjang secara berlebihan Glukosa plasma sewaktu
Gula Darah 2 jam Post Prandial
HbA1C
Urinalisis (proteinuri dan
mikroalbuminuria),
funduskopi,
ureum,
kreatinin,
lipid profil,
EKG,
foto thorak
4. Menentukan diagnosis dan Kandidat tidak menentukan diagnosis dan Kandidat menentukan diagnosis dan Kandidat menentukan diagnosis dengan Kandidat menentukan diagnosis dengan tepat
diagnosis banding diagnosis banding atau menentukan tetapi diagnosis banding (terdapat kesalahan tepat yaitu DM ty.2 dan minimal yaitu:
salah pada sebagian diagnosis bandingnya) Diagnosis: DM type 2
menyebutkan salah satu dari diagnosis Diagnosis Banding:
banding berikut: 1. Polyuria dan polydipsia:
Diagnosis: DM type 2 Psikogenik water drinking
Diagnosis Banding: Hypercalcemia
1. Polyuria dan polydipsia: Diabetes insipidus
Psikogenik water drinking Disfungsi tubulus renalis
Hypercalcemia 2. Polyuria saja:
Diabetes insipidus Terapi diuretic
Disfungsi tubulus renalis Gagal jantung
2. Polyuria saja: 3. Frekuen mikturisi:
Terapi diuretic UTI
Gagal jantung Instabilitas M.detrussor
3. Frekuen mikturisi: vesicae
UTI
Instabilitas M.detrussor vesicae
5. Tatalaksana Peserta ujian tidak melakukan tindakan atau Peserta ujian melakukan tindakan yang Peserta ujian melakukan tindakan yang Peserta ujian melakukan tindakan yang sesuai
melakukan tetapi tidak sesuai perintah atau sesuai perintah atau masalah klinik atau sesuai masalah klinik pasien dan lengkap masalah klinik pasien dan lengkap dan
melakukan tetapi tidak sesuai dengan masalah klinik pasien tetapi tidak lengkap tetapi tidak menyampaikan alasan maupun menyampaikan alasan dan prosedur
masalah klinik pasien prosedur pelaksanaan tindakan pelaksanaan tindakan, berupa:
Pemilihan jenis OHO dan insulin bersifat
individual tergantung kondisi pasien dan
sebaiknya mengkombinasi obat dengan
cara kerja yang berbeda.
Cara Pemberian OHO, terdiri dari:
o OHO dimulai dengan dosis kecil
dan ditingkatkan secara
bertahapsesuai respons kadar
glukosa darah, dapat
diberikansampai dosis optimal.
o Sulfonilurea: 15 30 menit
sebelum makan.
o Repaglinid, Nateglinid: sesaat
sebelum makan.
o Metformin : sebelum/pada
saat/sesudah makan.
o Penghambat glukosidase
(Acarbose): bersama makan
suapan pertama.
o Tiazolidindion: tidak bergantung
pada jadwal makan.
o DPP-IV inhibitor dapat diberikan
bersama makan dan atau
sebelum makan
6. Komunikasi dan atau edukasi Peserta ujian sama sekali tidak melakukan 4 Peserta ujian menunjukkan kemampuan Peserta ujian menunjukkan kemampuan Peserta ujian menunjukkan kemampuan
pasien prinsip komunikasi berkomunikasi dengan menerapkan salah berkomunikasi dengan menerapkan 2-3 berkomunikasi dengan menerapkan seluruh
satu prinsip berikut: dari 4 prinsip berikut: prinsip berikut:
1. mampu membina hubungan baik 1. mampu membina hubungan baik 1. mampu membina hubungan baik
dengan pasien secara verbal non dengan pasien secara verbal non dengan pasien secara verbal non
verbal (ramah, terbuka, kontak verbal (ramah, terbuka, kontak verbal (ramah, terbuka, kontak
mata, salam, empati dan mata, salam, empati dan mata, salam, empati dan
hubungan komunikasi dua arah, hubungan komunikasi dua arah, hubungan komunikasi dua arah,
respon) respon) respon)
2. mampu memberikan kesempatan 2. mampu memberikan kesempatan 2. mampu memberikan kesempatan
pasien untuk bercerita dan pasien untuk bercerita dan pasien untuk bercerita dan
mengarahkan cerita mengarahkan cerita mengarahkan cerita
3. mampu untuk melibatkan pasien 3. mampu untuk melibatkan pasien 3. mampu untuk melibatkan pasien
dalam membuat keputusan klinik dalam membuat keputusan klinik dalam membuat keputusan klinik
dalam merujuk ke dokter dalam merujuk ke dokter dalam merujuk ke dokter spesialis
spesialis mata spesialis mata mata
4. mampu memberikan penyuluhan 4. mampu memberikan penyuluhan 4. mampu memberikan penyuluhan
terkait penyakit yang diderita terkait penyakit yang diderita terkait penyakit yang diderita
7. Perilaku profesional Peserta ujian tidak meminta izin secara lisan Meminta izin secara lisan dan melakukan 1- Meminta izin secara lisan dan melakukan 3 Meminta izin secara lisan dan melakukan
dan sama sekali tidak melakukan poin 2 poin berikut ini: poin berikut ini: dibawah ini secara lengkap:
berikut ini: 1. Melakukan setiap tindakan 1. Melakukan setiap tindakan 1. Melakukan setiap tindakan dengan
1. Melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti dengan berhati-hati dan teliti berhati-hati dan teliti sehingga tidak
dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan sehingga tidak membahayakan membahayakan pasien dan diri
sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri pasien dan diri sendiri sendiri
pasien dan diri sendiri 2. Memperhatikan kenyamanan 2. Memperhatikan kenyamanan 2. Memperhatikan kenyamanan pasien
2. Memperhatikan kenyamanan pasien pasien 3. Melakukan tindakan sesuai prioritas
pasien 3. Melakukan tindakan sesuai 3. Melakukan tindakan sesuai 4. Menunjukkan rasa hormat kepada
3. Melakukan tindakan sesuai prioritas prioritas pasien
prioritas 4. Menunjukkan rasa hormat 4. Menunjukkan rasa hormat 5. Mengetahui keterbatasan dengan
4. Menunjukkan rasa hormat kepada kepada pasien kepada pasien merujuk atau melakukan konsultasi
pasien 5. Mengetahui keterbatasan dengan 5. Mengetahui keterbatasan dengan bila diperlukan
5. Mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan merujuk atau melakukan
merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan konsultasi bila diperlukan
konsultasi bila diperlukan

II. Global performance

Beri tanda (v) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian anda secara umum terhadap kemampuanpeserta ujian!

TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS SUPERIOR

Você também pode gostar