Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Lobus temporalis berperan memperkuat ingatan visual, memproses input indera, memahami
bahasa, menyimpan ingatan baru, emosi, dan mengambil kesimpulan atau arti.
Fungsi
Ingatan visual
Pendengaran
Wilayah terdekat di bagian superior, posterior, dan lateral lobus temporalis terlibat
dalam pemrosesan pendengaran tingka tinggi. Lobus temporalis terlibat dalam
persepsi auditori primer, seperti pendengaran, dan berisi korteks auditori primer.
Korteks auditori primer menerima informasi penginderaan dari telinga dan wilayah
sekunder memproses informasi menjadi sesuatu yang bermakna seperti kata-kata.
Gyrus temporalis superior mencakup sebuah daerah (di dalam sulcus lateral) tempat
sinyal auditori dari koklea pertama mencapai korteks serebral, lalu diproses korteks
auditori primer di lobus temporalis kiri.
Penglihatan
Wilayah yang berkaitan dengan penglihatan di lobus temporalis menerjemahkan
makna stimulus visual dan menciptakan pengenalan objek. Bagian ventral dari
korteks temporalis tampaknya terlibat dalam pemrosesan visual stimulus kompleks
tingkat tinggi seperti wajah (fusiform gyrus) dan pemandangan (parahippocampal
gyrus). Bagian anterior dari arus ventral untuk pemrosesan visual ini terlibat dalam
persepsi dan pengenalan objek.
Animasi lobus temporalis kiri manusia
Pemahaman bahasa
Lobus temporalis kiri berisi korteks auditori primer, penting untuk memproses semantik
dalam percakapan dan penglihatan pada manusia. Wilayah Wernicke, yang membentang
antara lobus temporalis dan parietalis, memainkan peran penting (bersama wilayah Broca di
lobus frontalis) dalam pemahaman percakapan. Fungsi lobus temporalis kiri tidak terbatas
pada persepsi tingkat rendah, namun juga pemahaman, pemberian nama, dan ingatan verbal.
Ingatan baru
Lobus temporalis medial (dekat bidang sagittal) diduga terlibat dalam mengode ingatan
jangka panjang deklaratif. Lobus temporalis medial mencakup hippocampus, penting untuk
penyimpanan ingatan, karena itu kerusakan di kawasan ini mengakibatkan kegagalan
pembentukan ingatan baru yang berujung pada amnesia anterograde permanen atau
sementara.