Você está na página 1de 3

AUDIT MUTU INTERNAL

Permenkes No. 46 tahun 2015 mengamanatkan bahwa Puskesmas wajib terakreditasi setiap 3
(tiga) tahun. Monitoring dan penilaian kinerja Puskesmas, merupakan persyaratan yang diminta
oleh standar akreditasi tersebut. Penilaian kinerja dilakukan baik untuk upaya kesehatan
perseorangan (UKP), upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan administrasi manajemen. Salah
satu upaya untuk melakukan monitoring dan penilaian kinerja adalah dengan melaksanakan
audit internal
.
Audit internal merupakan proses audit yang dilakukan oleh Puskesmas sendiri dalam upaya
monitoring dan penilaian kinerja. Audit internal dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk
oleh Kepala Puskesmas dengan tahapan dan periode yang jelas. Agar tim audit dapat
melaksanakan kegiatan secara efektif dan efisien, maka tim audit perlu menyusun rencana audit
dan instrumen audit. Sebagai tindak lanjut pelaksanaan audit internal, dilakukan pertemuan
tinjauan manajemen yang juga merupakan salah satu mekanisme penilaian kinerja di
Puskesmas.

Tujuan

1. Untuk memastikan bahwa kegiatan sistem mutu telah sesuai dengan ketentuan
persyaratan / standar yang dijadikan acuan.
2. Untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan baik berupa barang/material
ataupun jasa/pelayanan yang diberikan telah sesuai dengan standar yang telah
disepakati.
3. Untuk melakukan perbaikan perbaikan yang diperlukan.
4. Manfaat Audit Mutu Internal
5. Manfaat bagi Pimpinan
Hasil audit mutu internal dapat menjadi masukan berharga untuk referensi dalam
membuat keputusan atau mengambil/mengubah kebijakan mutu sehingga
pengelolaan mutu dapat berjalan sesuai dengan yang ditetapkan.

Manfaat bagi unit kerja dalam organisasi


Audit mutu membantu pegawai yang terlibat dalam menghasilkan produk barang
atau jasa/layanan di unit kerja tersebut, untuk mengidentifikasi permasalahan yang
dihadapi sehingga dapat mengambil langkah langkah yang tepat untuk melakukan
perbaikan yang diperlukan sesuai masukan dan rekomendasi auditor.

Manfaat bagi Auditor


Audit Mutu bagi Auditor (Tim Pengendali Mutu) merupakan proses pembelajaran
dan pertumbuhan, dimana interaksi antara Tim Pengendali Mutu
dengan Auditee pada berbagai fungsi dan kegiatan dan pengungkapan permasalahan
dan pembahasan solusinya merupakan proses pengkaderan dan pematangan auditor
sebagai tenaga professional.
Manfaat bagi Pelanggan
Audit Mutu bagi pelanggan adalah proses pendeteksian segala kemungkinan yang
dapat menciptakan ketidakpuasan pelanggan dan dilanjutkan dengan tindakan
perbaikan serta pencegahan sehingga komitmen institusi diklat untuk memberikan
kepuasan kepada pelanggan dapat benar benar tercapai.

Manfaat bagi instansi yang bekerja sama


Audit Mutu, bagi instansi yang bekerja sama dapat memberikanumpan balik
terhadap kinerja yang telah dilakukan, sehingga menjamin terpenuhinya hak dan
kewajiban dari masing masing instansi yang bekerja sama.

Manfaat Audit Mutu bagi Pemasok


Audit Mutu bagi pemasok dapat memberikan umpan balik terhadap pemasok dari
sudut pandang institusi diklat yang berkepentingan untuk menjamin barang yang
dipasok memenuhi semua persyaratan.

Ketentuan Audit Mutu Internal

1. Audit mutu dilaksanakan oleh tenaga/personil independent terhadap tanggung


jawab atas produk atau aktivitas yang diaudit.
2. Audit harus bersifat komprehensif, meliputi seluruh operasional organisasi yang
diaudit.
3. Audit harus dijadwalkan berdasarkan penentuan prioritas produk atau aktifitas
yang diaudit.
4. Audit harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang terdokumentasi.
5. Hasil audit perlu didokumentasikan dan menjadi perhatian manajemen yang
bertanggung jawab untuk mengambil tindakan koreksi/perbaikan.
6. Auditor tidak bertanggung jawab untuk mengambil tindakan koreksi.
7. Tim Audit Mutu Internal
8. Susunan Tim Audit Mutu terdiri dari:
Ketua Tim:
Ketua Tim bertugas: memimpin / mengkoordinir kegiatan tim. Oleh karena itu ketua
tim dituntut mampu:

1. Mengarahkan diskusi anggota tim agar pelaksanaan audit dapat berjalan efektif
dan objektif.
2. Menyusun rencana audit, melatih anggota tim, mengkoordinir penyusunan
instrument audit.
3. Memimpin pelaksanaan audit mutu
4. Mengarahkan penyusunan laporan hasil audit
Sebaiknya ketua tim telah berpengalaman dalam pekerjaan yang akan menjadi
tanggung jawabnya dan telah mengikuti pelatihan audit mutu.

Anggota
Anggota bertugas:

Mengembangkan dan membahas persiapan, pelaksanaan dan pelaporan hasil audit.


Jumlah anggota tim audit tergantung dari besarnya organisasi yang akan diaudit.

Anggota dipilih berdasarkan keahlian dan penguasaannya terhadap pelayanan yang


akan diaudit. Selama pelaksanaan audit, anggota hendaknya dibebaskan dari tugas /
pekerjaan sehari hari.

Tugas Tim Audit


Menentukan sasaran, cakupan, metode audit, rencana kerja dan jadwal
pelaksanaan audit. Rencana ini harus lengkap, meliputi : unit/bagian yang akan
ditinjau, jadwal peninjauan, kegiatan yang ditinjau/diaudit, serta tanggal
pelaporan;
Mengembangkan checklist dan questioner serta standar penilaian yang akan
digunakan dalam audit;
Untuk kegiatan ini, tim harus mempelajari organisasi yang diaudit, sifat unit yang
diaudit, standar dan prosedur yang berlaku, hasil audit mutu yang lalu, program
mutu yang dijalankan di organisasi tersebut, dan lain lain.

Melakukan pemeriksaan / sudit secara objektif ke unit kerja tersebut,


mereviewpelaksanaan prosedur, kebijakan mutu dan uraian tugas yang
digunakan, melakukan wawancara dan pengamatan kepada staf/karyawan untuk
pembuktian / verifikasi;

Melakukan peninjauan ke masing masing unit yang diambil untuk langkah


pembuktian/verifikasi;
Menyusun laporan hasil audit dan saran perbaikannya.
Pada pelaksanaan audit mutu internal di Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah
disebut Komite Penjamin Mutu Diklat. Bertugas mengawasi dan meluruskan
atau menindaklanjuti penerapan teknis kediklatan baik yang ditemukan pada saat
melakukan kegiatan atau berdasarkan temuan hasil audit. Sehingga diharapkan
pelaksanaan kediklatan sesuai dengan ketentuan, prosedur atau standar yang telah
ditentukan. Komite diklat menangani hal hal yang berhubungan dengan
pelaksanaan pada komponen pelayanan diklat.
Peran Manajemen dalam Organisasi
Karena audit mutu merupakan suatu bentuk audit manajemen, maka kegiatan audit
ini harus diprakarsai oleh manajemen puncak.

Dalam hal ini manajemen puncak mempunyai peran:

Memberi dukungan moril maupun materil;


Menerapkan perubahan perubahan yang telah disepakati;
Mereview laporan audit yang mengarah pada rencana perbaikan;
Memantau pelaksanaan perbaikan.
Siklus Audit Mutu Internal
Siklus audit mutu atau disebut juga dengan audit life cycle adalah suatu rangkaian
aktivitas dan merupakan guide line pelaksanaan audit.
Siklus ini dibagi dalam empat (4) tahap yaitu :

1. Perencanaan Audit;
2. Pelaksanaan Audit;
3. Analisis hasil Audit;
4. Laporan dan tindakan perbaikan / koreksi.

Você também pode gostar