Você está na página 1de 9

ABSES BARTOLINI

I. Definisi

Kelenjar Bartholini rentan terhadap obstruksi,dengan membentuk kista yang bisa


terinfeksi menjdi abses kelenjar.1
Abses Bartolini adalah penumpukan nanah yang membentuk benjolan
(pembengkakan) di salah satu kelenjar Bartholini yang terletakdi setiap sisi lubang
vagina.2

II. Epidemiologi

Di Amerika Serikat, sekitar 2% dariwanita usia reproduksiakan


mengalamipembengkakansalah satu atau keduakelenjarBartolini. Penyakit kelenjar
Bartolinijarangdisertaidengan infeksi sistemik, sepsis, dan perdarahan sekunder untuk
pengobatan bedah. Diagnosa yang tidaktepatterhadap keganasan dapat menyebabkan
hasil yang lebih buruk bagi pasien.Penyakit inibiasanya terjadipada wanitaantara
usia20sampai30tahun. Pembesaran kelenjarBartolinipadapasien yang lebih tuadari 40
tahunadalahlangka danharus dirujuk kedokter kandunganuntuk kemungkinan
dilakukan tindakan biopsi.3

Kista Bartolini, merupakan pertumbuhan kistik yang paling umum divulva,


terjadi di labia mayora. Abses hampir tiga kali lebih umum daripada kista. Satu kasus
kontrol studi menemukan bahwa perempuan kulit putih dan hitam lebih mungkin
untuk mendapatkan kista bartolini atau abses daripada wanita hispanik, dan wanita
paritas tinggi berada pada risiko terendah.4

1
III. Anatomi dan Fisiologi

Anatomi4
Kelenjar Bartolini yang terdapat pada wanita homolog dengan
kelenjar Cowper pada pria. Pada masa pubertas, kelenjar ini mulai
berfungsi, untuk memberikan kelembapan pada daerah vestibular
vagina.Kelenjar ini terletak bilateral di dasar labia. Kelenjar biasanya
berukuran kacang polong dan jarang melebihi 1cm. Kelenjar ini tidak
teraba kecuali pada penyakit atau infeksi.

Gambar 3.1: Anatomi kelenjar bartolini4

Fisiologi3

Kelenjar Bartolini pertama kali dijelaskan oleh Caspar Bartholin,


seorang ahli anatomi Belanda, pada tahun 1677. Kelenjar-kelenjar ini
dipasangkan adalah sekitar 0,5cm dengan diameter dan ditemukan di
labia minora di 4- dan 8- posisi jam. Biasanya, tidakdapatdiraba. Setiap
kelenjar mengeluarkan lendir ke dalam saluran yang berukuran
sekitar2,5cm. Kedua saluran muncul ke bagian depan di kedua sisi lubang

2
vagina. Fungsinya dalah untuk mempertahankan kelembaban permukaan
vestibular mukosa vagina.

IV. Diagnosa
Anamnesis5
Massa atau lesi pada genitalia eksterna lazim ditemukan. Lesi ini
mungkin berkaitan dengan penyakit kelamin, tumor, atau infeksi. Pasien
dengan abses bertolini mungkin datang dengan massa yang sangat nyeri di
vulva. Tanyakan sejak kapan pasien menyadari ada lesi(massa), apakah
nyeri atau tidak, apakah ukuran massa berubah atau tidak, apakah pasien
pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya dan tanayakan pula
apakah pernah menderita penyakit kelamin sebelumnya.

Penemuan Klinis3
Berikut temuan pemeriksaan fisikterlihat di abses bartolini, seperti
yang ditunjukkanpada gambar di bawah:

Gambar 4.1 : Abses Bartolini3

- Tampak ada benjolan lembut, massa labial berfluktuasi dengan


eritema sekitarnya dan edema

3
- Dalam beberapa kasus, daerah sekitar abses mungkin dapat tampak
selulitis.
- Demam. Meskipun tidak khas, dapat terjadi.
- Jika abses telah pecah secara spontan, dapat tampakdischarge
purulen. Jikabenar-benar telah terkuras, tidak ada massa yang jelas
dapat diamati.

Test/laboratorium6
Biasanya tidak ada test laboratorium yang dilakukan untuk
mendiagnosa abses bartolini.

V. Etiopatologi
Di antara 78 kasus yang dikaji, tampak hasil positif mikroba
sebanyak 73,9%. Abses bartolini umumnya disebabkan oleh
organisme oportunistik, baik sebagai agen tunggal atau infeksi
polymicrobial.1
Abses dapat berkembang dari kistabartolini yang terinfeksi. Dan
kadang kelenjar itu sendiri terinfeksi yang semakin memburukdan
menjadi abses. Banyak jenis kuman (bakteri) dapat menginfeksi kista
Bartolini atau kelenjar yang menyebabkan abses. Kebanyakan kuman
yang menyebabkan infeksi kulit atau urin, seperti Staphylococcus spp
dan Escherichia coli. Beberapa kasus disebabkan kuman menular
seksual seperti gonorrhea atau klamidia.6
Namun, kista kelenjar Bartolini dan abses kelenjar tidak dianggap
sebagai akibatdari infeksi menular seksual.4

4
VI. Diagnosa Banding4

Kista Bartolini dan abses kelenjar harus dibedakan dari massa vulva
lainnya. Yang paling umum vulva kistik dan padat. Karena kelenjar
Bartolini biasanya menyusut selama menopause, pertumbuhan vulva pada
wanita postmenopause harus dievaluasi untuk keganasan, terutama jika
massa tidak teratur, nodular, dan terus menerus.

Lesi Lokasi Karakteristik


Lesi Kistik
KistaBartolini Vestibule Umumnya unilateral; tidak memberikan
gejala jika ukurannya kecil

Kista Epidermal Labia mayora Jinak, mobile, kendur; terjadi karena


(umumnya)
trauma atau obstruksi pada duktus pilo
sebaceous

Mucous cyst of Labia minora, Lunak, diameter kurang dari 2 cm,


the vestibule vestibule, area
permukaan rata, daerah superficial; soliter
periclitoris
atau multi soliter; umumnya tanpa gejala

Hidradenoma Antara labia Jinak, progresifitas lambat, ukuran nodul


papilliferum mayora dan labia antara 2 mm sampai 3 cm; dimulai dari
minora kelenjar apokrin

5
Cyst of the canal Labia mayora, Lembut, bisa ditekan, peritoneum
of Nuck mons pubis terperangkap dalam ligamentum bundar.
Mirip hernia inguinalis

Tabel 1. Diagnosis banding benda padat pada vulva

VII. Penatalaksanaan

Abses bartolini umumnya disertai rasa nyeri, dengan demikian insisi


atau drainase terhadap secret diperlukan.Kenyamanan pasien sangat
penting untuk kelancaran proses drainase. Penggunanan estesi topikal
pada mukosa diikuti dengan injeksi submukosa lokal anestesi.Pada pasien
dengan abses besar atau kompleks atau untuk prosedur yang rumit,
anestesi umum di ruang operasi (RO) mungkin diperlukan.3

Drainase2
Sebuah sayatan kecil dapat mengeringkan abses. Hal ini
mengurangi gejala dan memberikan pemulihan tercepat.Prosedur ini
dapatdilakukan dengan anestesi lokal. Sebuah kateter (tabung) dapat
dimasukkan dan dibiarkan di tempat selama 4 6 minggu untuk terus
memungkinkan pengeringan sementara daerah menyembuhkan. Tidak
dapat berhubungan seksual sampai kateter dilepas.
Antibiotik mungkin diresepkan, tetapi biasanya tidak
diperlukan jika tindakan drainase dilakukan dengan benar.

6
Gambar7.1 :teknik word kateter4

Marsupialisasi2
Pasien yang telah berulang kali menderita abses dapat
mempertimbangkan prosedur bedah minor yang disebut
marsupialisasi. Prosedur ini dilakukan dengan pembukaan
permanen untuk membantu menguras kelenjar. Prosedur mungkin
perlu dilakukan di bawah anestesi umum di rumah sakit. Pasien
tidak dapat berhubungan seksual selama 4 minggu setelah operasi.
Dapat menggunakan obat nyeri oral setelah prosedur.

7
A B

Gambar7.2: TeknikMarsupialisasi4

VIII. Prognosis

Penyembuhan baik 10% dari kasus rekuren.Penting untuk


mengobati pasien yang didiagnose bersama dengan infeksi vagina
sedini mungkin.2

8
DaftarPustaka

1. A Pipingas, Y Dangor, F Radebe HG Fehler, S Khumalo, L De Gouveia


Microbiological in investigation of Bartholins gland abscess in urban women
in johannesburg. African 2007; p 18-22

2. Endang Tri Wahyuni, Muhammad Dali Amiruddin, Alwi Mapiasse.


Bartholins abscess caused by Escherichia Coli.vol 1. P 68-72.

3. Quinn A. Bartholin Gland Abscess. Nov, 08 2012; p 65-66

Você também pode gostar