Você está na página 1de 9

NAMA : NOVA IRYANTO

NIM : 108115029

PRODI: S1 KEPERAWATAN 1A

A. Artikel Tentang Keperawatan Maternitas


Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas
pelayanan kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan
psikososial dari klien, keluarga , dan bayi baru lahir. (May & Mahlmeister, 1990).
Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan
dimana perawat berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu
beradaptasi pada masa prenatal, intranatal, postnatal, dan masa interpartal.
(Auvenshine & Enriquez, 1990).
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional berkwalitas yang
difokuskan pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi
/ kehamilan, melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan
pada pendekatan keluarga sebagai sentra pelayanan. (Reede, 1997).

Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional


keperawatan yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan
dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan
bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan
kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai
kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.

PELAKSANAAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI INDONESIA


Untuk mencapai targer Indonesia sehat 2010, tantangan yang di hadapi
Indonesia masih cukup berat. Banyaknya jumlah balita yang mengalami kekurangan
gizi patut menjadi perhatian serius, karena besar kemungkinan mereka akan
mengalami gangguan pertumbuhan fisik, dan perkembangan mental intelektual.
Masalah pemberian ASI terkait dengan masih rendahnya pemahaman ibu,
keluarga dan masyarakat tentang ASI. Tidak sedikit ibu yang masih membuang
kolestrum karena di anggap kotor sehingga di buang. Selai itu, kebiasaan
memeberikan makanan atau minuman secara dini pada sebagian masyarakat juga
menjadi pemicu dar kekurang keberhasilan pemberian ASI eksklusif, ditambah lagi
dengan kurangnya rasa percaya diri pada sebagian ibu untuk dapat menyusui bayinya.
Hal ini mendorong ibu untuk lebig mudah menghentikan pemberian ASI dan
menggantikannya dengan susu formula.
1. Alasan Pentingnya Kegiatan Menyususi
Sebelum anda memebantu ibu menyusui, Anda perlu memahami alasan
pentingnya pemberian ASI dan susu artifisial serta bahaya yang dapat ditimbulkan
oleh pemberian asupan artifisial.
2. Manfaat manfaat kegiatan pemberian ASI bagi Bayi
a. ASI merupakan nutrisis yang sempurna
b. Mudah tercerna efektif
c. Membantu kelekatan dan pertumbuhan
d. Mencegah Infeksi
e. Menjaga kesehatan
f. Pananasnya sesuai dengan kebutuhan Bayi
g. Melatih otot bayi sucking reflex

3. Manfaat manfaat kegiatan pemberian ASI bagi ibu


a. Mengurangi resiko terjadinya Ca mamae, diabetes Militus, alergi dan
jantung koroner
b. Membantu penundaan kehamian baru
c. Mempercepat kembalinya berat badan pada ibu
d. Mencegah pendarahan postpartum karena pengaktifan hormon oksitoksin
e. Memberi rasa puas, bangga dan lega
f. Mengurangi biaya : pebelian susu dan perawatan anak sakit

ASI mengandung unsur unsur atau zat berikut:

1. Fe ( besi ) dimana 50% dapat diserap tubuh bayi yang berasal dari ASI bila
menambahkan susu formula, maka besi akan menimbun dalam usus
menyebabakan usus sebagai media berkembangnya bakteri.
2. ASI mengndung asam lifase untuk mencerta lemak zat ini tidak ada di dalam
susu formula.
3. Protein lactoferin, berfungsi menghambat pertumbhan bakteri
4. Bifidus faktor, merangsang pertumbuhan kuman lactobafilus bifidus yang
dapat memetabolisme laktose menjadi asam laktat, akibat Ph bayi menurun
dan akan menghambat pertumbuhan kuman patogen.
5. Sel darah putih; sifat patofigosis
6. Lysosym; enzim yang memecahkan bakteri\

Sepuluh langkah untuk berhasil menyusui


Langkah berikut ini dapat di gunakan pada setiap fasilitas yang
memberikan layanan maternitas dan perawatan bagi bayi baru lahir

1. Memiliki kebijakan tertulis mengenai menyusui yang secara rutin diberitahukan


kepada seluruh staf perawatan kesehatan.
2. Melatih seluruh tenaga kesehatan dalam hal keterampilan yang dibutuhkan
untuk melaksanakan kebijakan ini
3. Menginformasikan kepada semua wanita hamil tentang manfaat dan manajemen
menyusui
4. Membantu ibu memulai menyusui dalam jam kelahiran
5. Memperlihatkan kepada ibu cara menyusui dan cara mempertahankan laktasi
bahkan ketika ibu harus terpisah dari bayimya
6. Tidak memberikan makanan atau minuman lain kepada bayi selain ASI, kecuali
ada indikasi medis
7. Menerapkan rawat gabung ; biarkan ibu dan bayi baru lahirnya untuk tetap
bersama selama 24 jam
8. Menyarankan menyusui sesuai kebutuhan bayi
9. Tidak memberikan puting buatan atau dot ketika memberikan ASI kepada bayi
10. Dorong pembentukan kelompok dukungan menyusui dan rujuk ibu kepada
kelompok tersebut setelah ibu pulang dari rumah sakit atau klinik.
B. Artikel Tentang Falsafah Keperawatan Maternitas
1. Keperawatan maternitas dipusatkan pada :
a. Keluarga dan masyarakat askep yang holistic
b. Menghargai klien dan keluarganya
c. Klien, keluarga, masy berhak perawatan yg sesuai
2. Setiap individu berhak lahir sehat optimal :
a. Wanita hamil dengan bayi yang dikandung.
b. Wanita pasca persalinan beserta bayinya. Berhak Mendapatkan
Pelayanan Kesehatan.
c. Pengalaman : Kehamilan, Persalinan, Gangguan Kesehatan merupakan
tugas perkembangan keluarga dan dapat menjadi krisis situasi.
d. Yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah peristiwa yang normal ,
alamiah, partisipasi aktif keluarga dibutuhkan untuk kepentingan
kesehatan ibu dan bayi.
e. Awal kehamilan awal bentuk interaksi keluarga.
f. Sikap, nilai, dan perilaku sehat setiap individudipengaruhi latar
belakang budaya, agama, dan kepercayaan.
g. Keperawatan maternitas berfungsi sebagai advocat/ pembela untuk
melindungi hak klien.
h. Mempromosikan kesehatan merupakan tugas penting bagi keperawatan
maternitas generasi penerus.
i. Keperawatan maternitas memberi tantangan bagi peran perawat dan
merupakan faktor utama daalam mempromosikan derajat kesehatan
individu, keluarga dan masyarakat.
j. Yakin bahwa penelitian keperawatan dapat menambah pengetahuan
dalam meningkatkan mutu pelayanan maternitas
C. Artikel Tentang Trend Issue Keperawatan Maternitas

Perawatan ibu hamil berfokus pada perawatan wanita hamil dan keluarganya pada
seluruh tahap kehamilan dan kelahiran, termasuk masa empat minggu pertama setelah bayi
lahir. Selama periode prenatal, perawat memberi perawatan pada ibu hamil dan juga
memberikan pendidikan kesehatan untuk membantu klien dan keluarganya dalam
menghadapi persalinan. Upaya yang dilakukan perawat ini berpotensi membuat perbedaan
yang signifikan, bukan saja dalam meningkatkan kesehatan ibu dan bayinya, tetapi juga
kesehatan masyarakat

1. Trend dan Issue keperawatan maternitas berbasis komunitas


Banyak kita temui dimasyarakat ibu hamil maupun ibu nifas mengalami kesulitan
dalam merawat diri sendiri pada saat hamil maupun merawat bayi setelah melahirkan,
sebagai seorang perawat yang berkompeten dalam bidang maternitas kita wajib
membantu kesulitan yang dialami oleh ibu hamil maupun ibu nifas. Ada beberapa
kesulitan yang dialami oleh para bumil maupun ibu nifas diantaranya :
a. Ketidaktahuan ibu hamil tentang makanan apa yang harus dikonsumsi pada saat hamil
b. Langkah kongkrit yang harus kita lakukan jika menemukan hak tersebut kita bisa
melakukan kegiatan pendidikan kesehatan mengenai makanan yang baik dikonsumsi
ibu pada saat hamil
c. Kebingungan ibu nifas jika ASI tidak keluar Masalah ini sangat sering menimpa ibu
dengan kelahiran anak pertama, kita disini sebagai perawat bisa membantu ibu
tersebut untuk mengeluarkan ASI nya salah satu caranya yaitu dengan perawatan
payudara dan pijat oksitosin.
2. Trend dan isuue keperawatan maternitas tentang spesialisasi perawatan
Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia harus
menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di Negara yang telah berkembang
banyak teknologi modern yang bisa membantu para petugas kesehatan dalam mengiringi
kehamilan serta persalinan pada ibu.
Tekhnologi dan cara-cara baru yang berkembang saat ini adalah diantaranya :
a. Alat Kontrasepsi Implan Terbaru
UGM berhasil menemukan alat kontrasepsi implant atau susuk KB generasi ke
tiga yang dinamakan Gestplan. Kelebihan alat kontresepsi ini biasanya bertahan
hingga 7 tahun di badingkan implant saat ini yang ber umur 5 tahun. Penemuan ini
hasil dari penelitian dari jurusan Farmatologi dan Toksikologi UGM.
b. Water Birth
Proses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam air,
manfaaatnya ibu akan merasakan lebih relaks karena semua otot yang berkaitan
dengan proses persalinan menjadi lebih elastic. Metode ini juga akan mempermudah
proses mengejar sehingga rasa nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan, di
dalam air proses proses pembukaan jalan lahir akan lebih
cepat.(http://id.wikepidia.org/wiki/persalinan_di_air )
c. USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D
Alat USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D adalah alat USG yang berkemampuan
menampilkan gambar 3 dan 4 dimensi di teknologi ini janin dapat terlihat utuh dan
jelas seperti layaknya bayi yang sesungguhnya ( DrJudi Januadi Endjun S.pog ). Alat
USG ini bahkan dapat memperlihatkan seluruh tubuh bayi berikut gerak- geriknya
teknologi 3 dan 4 dimensimenjadi pelengkap bila di duga janin dalam keadaan tidak
normal dan perlu di cari kelainan bawaannya seperti bibir sumbing, kelaina pada
jantung dan sebagainya. Secara lebih detail kelebihan USG ( Ultrasonografi ) 3D
dan 4D ini pada janin dapat terbaca secara lebih akurat, karena teknologi ini
dikembangkan untuk meningkatkan ketepatan diagnosa.
d. Pil KB Terbaru
Pil KB dengan dorspirenone merupakan pil KB terbaru yang memberikan
perlindungan kontrasepsi yang dapat diandalkan, dengan berbagai manfaat tambahan
dalam suatu kombinasi yang unik Pil Kb dengan dorspirenone adalah pil yang
membuat seseorang merasa lebih nyaman. Mengandung progestin baru dorspirenone
yaitu homon yang sangat menyerupai progesteron salah satu hormon dalam tubuh.
Dorspirenone mempunyai profil farmakologis yang sangat mirip dengan progesteron
alami dengan karateristik memiliki efek antimineralokortoid dan antiandrogenik
tidak memiliki aktifitas ekstrogenik, androgenik, glukortikoid dengan sifat
antineralokortikoid. Pil KB dengan dorspirenone dapat memberikan manfaat
tambahan yaitu tidak menaikkan berat badan, mengurangi gejala kembung, Haid
menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah haid, tidak
menaikan tekanan darah dengan androgennya. Pil KB dengan dorspirenone dapat
memberikan manfaat tambahan yaitu mengurangi jerawat, dan mempercantik
rambut dan kulit.
3. Trend dan issue keperawatan maternitas tentang sistem pembayaran dan
asuransi
Di Indonesia ada bermacam-macam asuransi yang disediakan oleh pemerintah
diantaranya :
a. Jampersal
Jaminan persalinan (khusus untuk ibu melahirkan) Program Jaminan Persalian
(Jampersal) adalah jaminan pembiayaan persalinan yang meliputi pemeriksaan
kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB pasca
persalinan dan pelayanan bayi baru lahir. Jampersal diperuntukkan bagi seluruh ibu
hamil yang belum memiliki jaminan persalinan. Sasaran yang dijamin Jampersal antara
lain:
1) Ibu hamil
2) Ibu bersalin
3) Ibu nifas (sampai 42 hari setelah melahirkan)
4) Bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari

Adapun jaminan pembiayaannya meliputi :

1) Pemeriksaan kesehatan
2) Pertolongan persalinan
3) Pelayanan nifas
4) Pelayanan KB pasca persalinan
5) Pelayanan bayi baru lahir

Peserta program Jampersal adalah seluruh ibu hamil yang belum memiliki jaminan
persalinan (tidak tertanggung di dalam kepesertaan ASKES, Jamkesmas, Jamkesda,
Jamsostek dan asuransi lainnya).Pelayan yang didapat oleh peserta Jampersal meliputi:

1) Pemeriksaan kehamilan (ANC) sekurang-kurangnya 4 kali (1kali ditrimester I, 1


kali di trimester II, dan 2 kali di trimester III)
2) Persalinan normal
3) Pelayanan nifas normal
4) Pelayanan bayi baru lahir normal
5) Pemeriksaan kehamilan resiko tinggi
6) Pelayanan pasca keguguran
7) Persalinan per vaginam dengan tindakan emergensi dasar
8) Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi dasar
9) Pemeriksaan rujukan kehamilan pada kehamilan resiko tinggi
10) Penanganan rujukan pasca keguguran
11) Penanganan kehamilan ektopik terganggu (KET)
12) Persalinan dengan tindakan emergensi komprehensi
13) Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi komprehensif
14) Pelayanan KB pasca persalinan
Pelayanan Jampersal tidak mengenal batas wilayah, artinga peserta berhak
mendapatkan pelayanan dimanapun berada dengan menunjukkan Kartu Tanda
Penduduk (KTP) / Identitas diri lainnya
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin. 2002. Dasar- Dasar Keperawatan, Profesional. Widya Medika : Jakarta.
Deitra Leonard Lowdermik, dkk. 1999. Maternity Nursing, fifth edition. St.Louis:
Mosby.Emily Slone McKinney, dkk. 2000. Maternal-Child Nursing. W.B.Saunders
Company.

Você também pode gostar