Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh :
d T T V
dt q k q k q k
d L L
0
dt q k q k
d L L
0
dt r r
d L L
0
dt
k
mr 2 mr2
r2
V(r) k
F(r) 2
r r r
Jadi : mr 2 mr2 Fr
L L
mr 2 0
d L
2mrr mr
2
dt
2mrr mr 2 0
atau :
d
dt
mr 2 dJ
dt
0
Hal ini berarti bahwa J merupakan momentum sudut yang nilainya konstan. Integrasi
persamaan di atas menghasilkan
J mr 2 = konstan
2. Osilator Harmonik
Sebuah osilator harmonik 1-dimensi, dan misalkan padanya bekerja sebuah gaya peredam
yang besarnya sebanding dengan kecepatan. Oleh karena itu sistem dapat dipandang tidak
konservatif. Jika x menyatakan pergeseran koordinat, maka fungsi Lagrangiannya adalah
L=T-V= 1
2
mx 2 12 kx 2 (38)
dimana m adalah massa dan k adalah tetapan kelenturan pegas. Selanjutnya:
L L
mx dan kx (39)
x x
Oleh karena pada sistem bekerja gaya yang tidak konservatif yang harganya sebanding
dengan kecepatan; dalam hal ini Q' = -c x , sehingga persamaan gerak dapat ditulis :
d
mx cx (kx ) (40)
dt
mx cx kx 0
Ini tak lain adalah persamaan gerak osilator harmonik satu dimensi dengan gaya peredam
yang sudah kita kenal.
T 12 mv 2 12 m r 2 r 2 2 (41)
V V(r ) (42)
L 12 m r 2 r 2 2 Vr (43)
L L
mr mr 2 f (r ) (44)
r r
L L
0 mr 2 (45)
d L L d L L
(46)
dt r r dt
mr mr 2 f (r )
d
dt
mr 2 0 (47)
4. Mesin Atwood
Sebuah mesin Atwood yang terdiri dari dua benda bermassa m1 dan m2 dihubungkan oleh
tali homogen yang panjangnya l dan dilewatkan pada katrol. Sistem ini memiliki satu
derajat kebebasan. Kita ambil variabel x untuk menyatakan konfigurasi sistem, dimana x
adalah jarak vertikal dari katrol ke massa m1 seperti yang ditunjukkan pada gambar.
l-x
x
m1
m2
Gambar 2. 1
Mesin atwood tunggal
Kecepatan sudut katrol adalah x / a , dimana a adalah jari-jari katrol. Energi kinetik
sistem ini adalah :
x 2
T m1 x 2 12 m 2 x 2 12 I
1
2
(48)
a2
V m2 gx m1 g( l x ) (49)
Anggap bahwa pada sistem tidak bekerja gaya gesekan, sehingga fungsi Lagrangiannya
adalah
I
L 12 m1 m 2 2 x 2 gm1 m 2 x m 2 gl (50)
a
d L L
(51)
dt x x
I
m1 m 2 2 x gm1 m 2 (52)
a
atau
m1 m 2
xg (53)
m1 m 2 I / a 2
adalah percepatan sistem. Nampak bahwa jika m1>m2, maka m1 akan bergerak turun,
sebaliknya jika m1<m2 maka m1 akan bergerak naik dengan percepatan tertentu.
Mesin Atwood ganda nampak bahwa sistem tersebut mempunyai dua derajat kebebasan
dinyatakan konfigurasi sistem dengan koordinat x dan x'. Massa katrol dalam hal ini
diabaikan (untuk menyederhanakan persoalan).
dimana m1, m2 dan m3 adalah massa masing-masing beban, dan l serta l' adalah panjang
tali penghubungnya.
l-x
x
m1
l'-x
m2
m3
d L L d L L
(57)
dt x x dt x ' x'
dengan penyelesaian
dimana M adalah massa bidang miring dengan sudut kemiringan , seperti yang
ditunjukkan dalam gambar 2.3. dan m adalah massa partikel. Energi potensial sistem tak
terkait dengan x oleh karena bidangnya horisontal, sehingga kita dapat tuliskan :
dan
Persamaan geraknya
d L L d L L
(64)
dt x x dt x ' x'
sehingga
x
x' x '
v
x M
Gambar 2. 3
1
T (I112 I 2 22 I 3 32 ) (67)
2
Dalam hal ini harga mengacu pada sumbu utama. Dalam Bagian sebelumnya telah
ditunjukkan bahwa dapat dinyatakan dalam sudut Euler , dan sebagai berikut:
d L L
(69)
dt
d L L
(70)
dt
d L L
(71)
dt
oleh karena Q (gaya rampatan) semuanya nol. Dengan menggunakan aturan/dalil rantai :
L T 3
(72)
3
Sehingga
d L
I 3
3 (73)
dt
T
I11 1 I 22 2
I112 I221
(74)
Akibatnya, persamaan 71 menjadi :
I 3
3 12 (I1 I 2 ) (75)
yang mana seperti yang ditunjukkan dalam bagian sebelumnya adalah persamaan Euler
ketiga untuk rotasi bebas sebuah benda tegar dibawah pengaruh torka nol. Persamaan
Euler lainnya dapat diperoleh dengan melakukan permutasi siklik (putaran) dari subskrip
: 12, 23, 31.
Perkalian Matriks
atau AB = [ ]
=1
untuk semua = 1, 2, , ; = 1, 2, , .
AB = C
11 12 1 11 1 1
11 1 1
21 2 2
1 2
= 1
]
[ ] [ 1 [1 ]
Di mana :
= 1 1 + 2 2 + + =
=1
Perkalian matriks yaitu mengalikan elemen baris ke-i matriks A dengan elemen kolom
ke-j matriks B dan menjumlahkannya. Dimensi hasil perkalian matriks :
=
Jumlah kolom A = jumlah baris B
Matriks identitas atau matriks satuan adalah matriks bujur sangkar di mana elemen pada
diagonal utama bernilai 1 dan elemen di luar diagonal utama bernilai 0. Matriks identitas
dinyatakan oleh atau di mana adalah orde matriks.Perkalian suatu matriks (A)
dengan matriks identitas:
= =
= =
1 4 7
= [1 1 1], = [2 5 8]
3 6 9
Perkalian matriks baris 1 dengan matriks A menghasilkan jumlah total baris matriks A
1 4 7
= [1 1 1]. [2 5 8] = [6 15 24]
3 6 9
1 4 7 1
= [2 5 8] , = [1]
3 6 9 1
Perkalian matriks A dengan matriks kolom 1 menghasilkan jumlah total kolom matriks
A.
1 4 7 1 12
= [2 5 8] . [1] = [15]
3 6 9 1 18
Merupakan matriks hasil perkalian setiap pasangan elemen dari kedua matriks.
3
= [3 4 6]. [4] = (32 + 42 + 62 ) = (9 + 16 + 36) = 61
6
5
= [5 2 8 2] = (52 + 22 + 82 ) = (25 + 4 + 64) = 93
]. [
8
Perkalian langsung (direct) matriks disebut juga perkalian Kronecker matriks (). Jika
matriks ukuran dan matriks ukuran , maka perkalian langsung (direct
product atau Kronecker) AB adalah matriks ukuran yang digambarkan
sebagai matriks partisi.
11 12 1
21 22 2
=[ ]
1 2