Você está na página 1de 2

RESUME PARASITOLOGI Nama : Awalia Siska Puji Lestari

NIM/Offering : 150342605762 / GHI-K

RHIZOPODA PARASIT (AMUBIASIS)

Pertanyaan dan Jawaban

1. Mengapa dalam diagnosis dengan pemeriksaan tinja dapat memberikan hasil positif palsu?
Jawaban : Pemeriksaan mikroskopik langsung pada spesimen tinja merupakan metode
diagnostik yang paling awal ditemukan dan hingga kini merupakan cara yang paling banyak
dilakukan dalam mendiagnosis infeksi berbagai parasit usus. Namun pemeriksaan ini dapat
memberikan hasil positif palsu jika terdapat kesalahan identifikasi makrofag sebagai trofozoit
dan polimorfonuklear sebagai kista. Pemeriksaan mikroskopik juga kurang dapat
membedakan E. histolytica dari E. dispar. Pemeriksaan mikroskopik terhadap kista dan
bentuk trofozoit menggunakan minimal 3 sampel tinja dalam periode 10 hari
direkomendasikan karena dapat meningkatkan deteksi dari 85% menjadi 95%.

2. Bagaimanakah gejala klinis yang nampak dari amoebiasis?


Jawaban : Gejala-gejala klinik dari amoebiasis tergantung daripada lokalisasi dan beratnya
infeksi. Penyakit disentri yang ditimbulkannya hanya dijumpai pada sebagian kecil penderita
tanpa gejala dan tanpa disadari merupakan sumber infeksi yang penting yang kita kenal
sebagai carrier, terutama didaerah dingin, yang dapat mengeluarkan berjuta-juta kista sehari.
Penderita amoebiasis intestinalis sering dijumpai tanpa gejala atau adanya perasaan tidak enak
diperut yang samar-samar, dengan adanya konstipasi, lemah dan neurastenia. Infeksi
menahun dengan gejala subklinis dan terkadang dengan eksaserbasi kadang-kadang
menimbulkan terjadinya kolon yang irritable sakit perut berupa kolik yang tidak teratur.
Amoebiasis yang akut mempunyai masa tunas 1 14 minggu. Dengan adanya sindrom
disentri berupa diare yang berdarah dengan mukus atau lendir yang disertai dengan perasaan
sakit perut dan tenesmusani yang juga sering disertai dengan adanya demam. Amoebiasis
yang menahun dengan serangan disentri berulang terdapat nyeri tekan setempat pada
abdomen dan terkadang disertai pembesaran hati. Penyakit menahun yang melemahkan ini
mengakibatkan menurunnya berat badan. Amoebiasis ekstra intestinalis memberikan gejala
sangat tergantung kepada lokasi absesnya. Yang paling sering dijumpai adalah amoebiasis
hati disebabkan metastasis dari mukosa usus melalui aliran sistem portal. Sering dijumpai
pada orang-orang dewasa muda dan lebih sering pada pria daripada wanita dengan gejala
berupa demam berulang, kadang-kadang disertai menggigil, icterus ringan, bagian kanan
diafragma sedikit meninggi, sering ada rasa sakit sekali pada bahu kanan dan hepatomegali.
Abses ini dapat meluas ke paru-paru disertai batuk dan nyeri tekan intercostal, pleural
effusion dengan demam disertai dengan menggigil. Pada pemeriksaan darah dijumpai
lekositosis kadang-kadang amoebiasis hati sudah lama diderita tanpa tanda-tanda dan
gejalanya khas yang sukar didiagnosa. Infeksi amoeba di otak menunjukkan berbagai tanda
dan gejala seperti abses atau tumor otak. Sayang sekali infeksi seperti ini baru didiagnosa
pada autopsi otak. Amoebiasis ekstra intestinalis ini dapat juga dijumpai di penis, vulva,
perineum, kulit setentang hati atau kulit setentang colon atau di tempat lain dengan tanda-
tanda suatu ulkus dengan pinggirnya yang tegas, sangat sakit dan mudah berdarah.
3. Kendala apa saja yang mungkin dijumpai saat melakukan diagnosis amoebiasis?
Jawab: Kendala yang mungkin dijumpai saat melakukan diagnosis terhadap amoebiasis yakni
ditemukannya amoeba lain yang serupa dengan E. histolytica. Selain E. histolytica, terdapat
satu spesies lain yang mungkin ditemui saat pemeriksaan, yaitu E. dispar. Spesies ini lebih
umum dijumpai dibandingan E. histolytica dan tidak memberi dampak buruk terhadap
kesehatan sehingga tidak diperlukan penanganan intensif. Kebanyakan laboratorium belum
dapat menentukan apakah seseorang terinfeksi oleh E. histolytica atau E. dispar. Tes darah
yang dilakukan juga dapat menemui kendala dalam mendiagnosis gejala yang dialami baru-
baru ini karena hasil tes bisa saja positif apabila seseorang pernah menderita amoebiasis,
walaupun orang tersebut sudah tidak terinfeksi saat ini.

Você também pode gostar