Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
2.1 Bahan
2.1.1 Bahan Pangan
a. Pepaya
Pepaya (Carica Papaya L.) merupakan tanaman yang berasal dari Meksiko
bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan. Tanaman ini menyebar ke
Benua Afrika dan Asia serta India. Dari India, tanaman ini menyebar ke berbagai
negara tropis, termasuk Indonesia di abad ke-17 (Setiaji, 2009). Pepaya
merupakan jenis buah tropis yang buahnya manis dan dagingnya berwarna kuning
kemerahan. Buah pepaya mengandung banyak vitamin terutama vitamin A,
vitamin B9, vitamin C, dan vitamin E. Selain vitamin, pepaya juga mengandung
mineral seperti fosfor, magnesium, zat besi, dan kalsium (Surtiningsih, 2005).
Menurut penelitian dari Marelli dkk (2008) buah pepaya memiliki kandungan
vitamin C dan betakaroten yang bermanfaat sebagai antioksidan. Di dalam buah
pepaya mengandung vi-tamin C sebesar 70,2 mg/100 g berat pepaya dan
kandungan betakaroten sebesar 20,722g/100 g berat pepaya. Penelitian lain
dilakukan Zhou, dkk (2011) melaporkan bahwa ekstrak etil asetat dari biji pepaya
memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 sebesar 0,0944g/mL.
Selain itu, total fenolik dan flavonoid dalam pepaya dilaporkan sebesar 1945,48
45,55 dan 117,48 15,54 mg/berat kering.
b. Tomat
Tomat (Lycopersicum esculentum) banyak digemari masyarakat karena
rasanya enak, segar dan sedikit asam. Selain itu, tomat mengandung vitamin dan
mineral yang berguna untuk kesehatan tubuh. Vitamin yang terkandung dalam
tomat antara lain, vitamin A, vitamin B dan vitamin C (Rismunandar, 1984). Buah
tomat kaya akan vitamin C dan beberapa antioksidan, diantaranya vitamin E dan
lycopen. Selain itu, buah tomat mengandung serat makanan alami yang sangat
baik bagi pencernaan manusia. Untuk 180 gram buah tomat matang, vitamin C
yang terkandung sekitar 34,38 mg yang memenuhi 57,3% kebutuhan vitamin C
tubuh dalam sehari, Kandungan seratnya mencapai 1,98 gram dan kadar lycopene
yang terkandung dalam tomat segar berkisar antara 3,1 7,7 mg/100 gram
(Tonucci dkk., 1995).
Tabel 1.Syarat mutu tomat segar menurut SNI 01-3162-1992
Jenis uji Satuan Persyaratan
Mutu I Mutu II
Kesamaan sifat, varietas - Seragam Seragam
Tingkat ketuaan - Tua, tapi Tua, tapi tidak
tidak terlalu terlalu matang
matang dan dan tidak lunak
tidak lunak
Ukuran - Seragam Seragam
Kotoran - Tidak ada Tidak ada
Kerusakan (jumlah/jumlah) % Maks. 5 Maks. 10
Busuk (jumlah/jumlah) % Maks. 1 Maks. 1
b. Arsenomolybdat
Arsenomolybdat merupakan larutan berwarna biru. Reagen ini memiliki
waktu simpan yang terbatas dan bersifat beracun, jika tertelan akan menimbulkan
rasa pusing, mual, dan sesak. Jika terisap atau tertelan segera kumur-kumur
dengan air yang banyak (Suryana, 2007).
c. Reagen Nelson-Somogyi
Reagen Nelson-somogyi merupakan kristalin biru, anhidratnya bersifat
higroskopis, bisa mengiritasi mata dan kulit, serta berbahaya jika tertelan. Jangan
menghirup debunya dan hindari kontak dengan mata. (Suryana, 2007). Metode
Nelson-Somogyi digunakan untuk mengukur kadar gula reduksi dengan
menggunakan pereaksi tembaga-arsenol-molibdat. Reagen Nelson-Somogyi
merupakan pereaksi tembaga alkali yang mengandung Na2PO4 anhidrat dengan
garam K-Na-tartrat (garam Rochelle), sedangkan pereaksi Nelson mengandung
amonium molibdat H2SO4, NaHAsO4.7H2O (Lang, 2004). Prinsip kerja Nelson-
Somogyi yaitu tereduksinya jumlah endapan kuprooksida yang bereaksi dengan
arsenomolibdat yang tereduksi menjadi molybdine blue dan warna biru diukur
absorbansinya. Reagen nelson-somogyi berfungsi sebagai oksidator antara
kuprooksida yang bereaksi dengan gula reduksi membentuk endapan merah bata.
Dengan membandingkannya terhadap larutan standar, konsentrasi gula dalam
sampel dapat ditentukan. Reaksi warna yang membentuk dapat menentukan
konsentrasi gula dalam sampel dengan mengukur absorbansinya.
d. CaCO3
Calcium Carbonate / Kalsium karbonat adalah senyawa kimia dengan
rumus kimia CaCO3. Ini adalah zat yang umum ditemukan dibatuan disemua
bagian dunia. Merupakan komponen utama dari cangkang organisme laut, siput,
mutiara, dan kulit telur. Kalsium karbonat adalah salah satu bahan yang paling
bermanfaat dan serbaguna yang dikenal manusia. Pada analisa karbohidrat,
senyawa ini dapat berfungsi untuk menetralkan pH (Purwoko dan Pramudyanti,
2004).
d. Pb asetat
Bentuk kristal, granul atau serbuk, berwarna putih, abu-abu atau coklat,
sedikit berbau asam asetat, titik leleh 327.4 0C; titik didih 1740C; kelarutan:
dalam air 1600 ml, dalam air panas 0,5 ml, dalam alkohol 30 ml, cepat larut dalam
gliserol, pH dalam larutan aqua 5% pada 250C = 5,56,5; rumus molekul
Pb(C2H3O2)2 . 3H2O, tekanan uap 7.22E-04 mm Hg 25 0C; kerapatan spesifik
2,55.
e. Na oksalat
Asam oksalat merupakan senyawa kimia yang memiliki rumus H2C2O4
dengan nama sistematis asam etanadioat. Asam dikarboksilat paling sederhana ini
biasa digambarkan dengan rumus HOOC-COOH, dibagian anionnya dikenal
sebagai oksalat, juga agen pereduktor. Banyak ion logam yang membentuk
endapan tak larut dengan asam oksalat (H2C2O4), contoh kalsium oksalat
(CaOOC-COOCa). Untuk menghilangkan rasa gatal yang disebabkan kalsium
oksalat pada umbi talas dapat dilakukan dengan cara perendaman NaCl.
Penghilangan kadar oksalat terjadi karena reaksi antara natrium klorida (NaCl)
dan kalsium oksalat (CaC2O4). Garam (NaCl) dilarutkan dalam air terurai menjadi
ion-ion Na+ dan Cl-. Ion-ion tersebut bersifat sepereti magnet. Ion Na+ menarik
ion-ion yang bermuatan negatif dan Ion Cl- menarik ion-ion yang bermuatan
positif. Sedangkan kalsium oksalat (CaC2O4) dalam air terurai menjadi ion-ion
Ca2+ dan C2O42-. Na+ mengikat ion C2O42- membentuk natrium oksalat
(Na2C2O4). Ion Cl- mengikat Ca2+ membentuk endapan putih kalsium diklorida
(CaCl2) yang mudah larut dalam air.
2.2 Persiapan Bahan
Tomat/pepaya
Disentrifuge
Penambahan CaCO3 1 g
Pendinginan
Filtrat
Penyaringan
Pengambilan sampel 2 ml
Pendinginan
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum yang telah dilaksanakan
antara lain:
Penentuan gula reduksi dengan menggunakan metode Nelson Somogy
dilakukan untuk bahan yang kandungan gula reduksinya sangat sedikit
Sampel dipipet ke dalam tabung reaksi masing-masing sebanyak 0,2, 0,5,
dan 1 ml kemudian ditambah Reagen nelson ke dalam tabung reaksi
masing-masing 1 ml untuk mereduksi kuprioksida menjadi kuprooksida
Pengukuran kadar gula reduksi dilakukan berdasarkan metode Nelson
Somogyi yaitu 2 gram sampel yang telah dihidrolisis asam maupun
hidrolisis enzimatik yang telah diberi perlakuan awal alkali, disaring
dengan kertas saring, lalu filtrat yang dihasilkan dilakukan pengujian kadar
gula reduksi. Adanya perbedaan konsentrasi larutan bertujuan sebagai
perbandingan untuk nilai gula pereduksi yang akan dihasilkan
4.2 Saran
Lebih diperhatikan dalam melakukan pemipetan saat membuat kurva standar
maupun dalam pembuatan sampel untuk diukur kadar gula reduksinya. Harap
asisten mendampingi praktikan dalam melakukan analisa agar data yang
dihasilkan sesuai dengan harapan.
DAFTAR PUSTAKA
Garfield FGE, Klesta dan J Hirsch. 2000. Quality Assurance Principles for
Analytical Laboratories. USA: AOAC International.
Marelli de Souza, L, Ferreira, K.S., Chaves, J.B.P, dan Teixeira, S.L. 2008.
L.Ascorbic Acid, Betacarotenen and Lycopen Content in Papaya Fruit
(Carica papaya L.) With or Without Physioilogical Skin Freckle. Journal
Sci.Agric. (Piracicaba, Braz). 65, (3).
Surtiningsih. 2005. Cantik dengan Bahan Alami: Cara Mudah, Murah, dan Aman
untuk Mempercantik Kulit. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Utama.
Suryana, U. 2007. Lembar Kendali Keselamatan Kerja. Bandung: UPI.
Tonucci, L., M.J. Holden, G.R. Beecher, F. Khacik, C.S. Davis, and G Mulokozi.
1995. carotenoid content of thermally processed tomato based food
product, J. Agric, Food Chem., (43):579-586.
Zhou, K., dkk. 2011. Antioxidant Activity of Papaya Seed Extract. Jurnal
Molecule. Vol. (16):6179-6192.