Você está na página 1de 9

PEMBUATAN ISOTOP 137Cs SEBAGAI SUMBER RADIASI

GAMMA UNTUK DIGUNAKAN DALAM INDUSTRI

Hensen Prima Kurniata Sinulingga (140310140001) , Dian Yustikarini Pratiwi


(140310140006)
Program Studi Fisika, FMIPA Universitas Padjadjaran

ABSTRAK
137
PEMBUATAN ISOTOP Cs SEBAGAI SUMBER RADIASI GAMMA UNTUK DIGUNAKAN
DALAM INDUSTRI. Dalam melakukan uji pasca iradiasi pelat elemen bakar (PEB) U 3Si2-Al
banyak larutan hasil pengujian bahan bakar nuklir yang disimpan di dalam hotcell dengan
137
keaktifan yang sangat tinggi. Larutan tersebut mengandung isotop Cs, uranium serta
transuranium yang mempunyai waktu paroh panjang dan berbahaya bagi lingkungan. Namun
limbah hasil pengujian tersebut memiliki nilai ekonomis tinggi karena dapat dimanfaatkan sebagai
137
bahan baku untuk pembuatan sumber radiasi sinar gamma isotop Cs. Hal ini dapat membantu
bidang industri dalam memenuhi kebutuhan sumber radioaktif dalam negeri karena selama ini
137
kebutuhan isotop Cs di Indonesia masih tergantung dari industri luar negeri. Selain itu,
137
pengadaan dan transportasi isotop Cs dari luar negeri serta dalam penggunaannya
memerlukan persyaratan yang cukup ketat karena harus mendapat izin persetujuan dari Badan
137
Pengawas Tenaga Nuklir Nasional (BAPETEN), sehingga menyebabkan harga isotop Cs
menjadi mahal sampai di Indonesia. Dengan alasan tersebut, BATAN sebagai lembaga litbang
137
nuklir di Indonesia perlu mempelajari pembuatan sumber radiasi gamma isotop 137 Cs dari larutan
hasil pengujian bahan bakar nuklir U3Si2-Al pasca iradiasi. Manfaat isotop Cs sangat luas
antara lain digunakan dalam menganalisis sampel lingkungan, industri migas, konstruksi,
radiografi, perikanan, rumah sakit dan pertambangan. Pembuatan sumber radiasi gamma isotop
137
Cs dimulai dari pengumpulan limbah hasil pengujian PEB U Si -Al. Limbah larutan hasil
3 2
137
pengujian mengandung isotop Cs dan isotop lainnya dikumpulkan menjadi satu dalam botol
137
yang tahan radiasi. Pemungutan isotop Cs dari hasil fisi lainnya dilakukan dengan metode
137
penukar kation menggunakan zeolit Lampung. Hasil pemungutan diperoleh padatan Cs-zeolit
137
dalam fasa padat dan isotop lainnya berada dalam fasa cair. Padatan Cs-zeolit kering kemudian
kemudian ditimbang dan diukur aktivitasnya menggunakan spektrometer-. Untuk menjadi
137 137
sumber radiasi gamma Cs, padatan Cs-zeolit akan dikemas dengan cara memasukkan ke
dalam wadah tertutup (shield source) berbentuk kapsul dari stainless steel oleh PTKMR.
137
Kata kunci: limbah proses PEB U3Si2-Al, radioaktif gamma, isotop Cs, penukar kation, zeolit
Lampung dan industri.
ABSTRACT
137
MANUFACTURING OF CS ISOTOP AS GAMMA SOURCE FOR USING IN INDUSTRY. In the
post-irradiation examination of fuel element plate (PEB) U 3Si2-Al), a solution of high activity as a
result of testing nuclear fuel stored in hotcell with enough volume. The solution can not be
137
discarded as waste because it still contains fission isotopes such as Cs, uranium and
transuranium, which has a long half life and dangerous for the environment. This can help the
137
industry in order to fulfill the needs of a radioactive source in Indonesia, because until now Cs
isotope is derived from foreign industries. In addition, the procurement and transportation of
137
isotopes Cs require stringent requirements, because they have to get permission from the
137
National Nuclear Energy Agency (BAPETEN), thus causing the price of high activity Cs
isotopes becomes expensive to Indonesia. For these reasons, BATAN as nuclear R & D
137
institutions in Indonesia need to study make isotopes Cs gamma radiation 137
source, which is
contained in the waste from spent fuel test results U3Si2-Al. Isotope Cs can be used very
widely, such as in the analysis of environmental samples, the oil and gas industry, construction,
137
radiography, fisheries, hospitals, and mining. Making isotope Cs gamma radiation source
starting from the collection of waste from the test results PEB U3Si2-Al. Waste solution was
137
collected in a bottle that is resistant to radiation. Collection of Cs isotopes of other fission
carried out using the method of cation exchange with zeolite Lampung. The results of separation
137 137
are Cs-zeolite in the solid phase and the other isotopes are in the liquid phase. Cs-zeolite
solid is then dried and then weighed and measured its activity using a spectrometer-.
137
Cs-
zeolite solids then packed in sealed containers (shield source) capsule-shaped stainless steel by
PTKMR.
137
Keywords: process waste of PEB U3Si2-Al, gamma radioactive, isotope Cs, cation exchange,
zeolite Lampung and industry.

PENDAHULUAN

Penggunaan bahan bakar dalam


reaktor, terdapat 2 (dua) jenis bahan yaitu
bahan fisil dan bahan fertil. Bahan fisil
adalah suatu bahan yang jika berinteraksi
dengan neutron termal akan terjadi reaksi
inti dan terpecah menjadi beberapa inti atom
baru serta partikel radioaktif. Contoh atom
235 233 239
dari bahan fisil antara lain U, U, Pu,
241 235 Gambar 1. Reaksi fisi dan fertile
Pu. Isotop U yang di tumbuk oleh
menghasilkan isotop
sebuah netrn akan terjadi reaksi fisi dan pemancar radiasi , dan
141
menghasilkan produk fisi berupa Ba dan
92
[1]
Kr beserta tiga netrn cepat dengan Untuk mendapatkan komposisi
masing-masing energi kinetik ~ 2 MeV. isotop secara kuantitatif, terlebih dahulu
235
Reaksi fisi U sangat terkenal karena harus dilakukan pemungutan isotop
reaksi nuklir inilah yang mendasari pemancar radiasi , dan untuk
beroperasinya reaktor nuklir di seluruh selanjutnya dapat dianalisis menggunakan
dunia. Adapun bahan fertil adalah suatu [2]
alat spektometer . Dalam melakukan uji
bahan yang bila ditumbuk neutron-cepat (n- pasca iradiasi khususnya burn up,
berenergi tinggi > 2 MeV) dapat menjadi mengakibatkan banyak larutan hasil
bahan fisil dan dapat membelah, contoh pengujian (limbah) bahan bakar nuklir bekas
238 232 238
atom dari bahan fertil U, Th, Pu, yang disimpan dalam hotcell dengan
240
Pu. Umumnya isotop hasil fisi maupun keaktifan yang sangat tinggi. Limbah bahan
frtil tersebut pemancar radiasi , dan bakar nuklir tersebut belum dapat
[1]
seperti yang terlihat pada Gambar 1 . dilimbahkan ke Pusat Teknologi Limbah
[4,5]
Radioaktif (PTLR) BATAN karena menggunakan zeolit Lampung .
137
mengandung hasil fisi isotop Cs (dengan Penggunaan zeolit Lampung sebagai
waktu paroh 30,17 tahun) dan unsur-unsur pengganti resin dalam proses penukar
berat (heavy element=HE) dari uranium kation dikembangkan sendiri di laboratorium
maupun plutonium yang mempunyai waktu Instalasi Radiometalurgi (IRM). Sifat atau
238
paroh panjang seperti; U (waktu paroh karakter zeolit yang dipelajari adalah besar
9 235 8 238
4,47x10 tahun), U (7,04x10 tahun), Pu kapasitas tukar kation (KTK), daya serap,
239 4 [3]
(87,71 tahun) dan Pu (2,41x10 tahun) . kinetika dan difusi, surface area, komposisi
Hal ini yang menjadi latar belakang kimia, sifat fisis, mikrostruktur dan analisis
mengapa dilakukan pemungutan hasil fisi XRD dari zeolit Lampung. Hasil karakterisasi
137
Cs yang terdapat di dalam bahan bakar zeolit Lampung dari mineral alam dapat
bekas tersebut. menggantikan fungsi resin sintetis sebagai
[6,7]
Salah satu hasil fisi di dalam PEB bahan penukar kation .
U3Si2 Al bekas yang mempunyai waktu Penggunaan zeolit Lampung
paroh panjang dan pemancar radiasi sebagai penukar kation menghasilkan isotop
137 137 137
gamma adalah isotop Cs. Isotop Cs Cs akan terikat dengan zeolit Lampung
137
yang mempunyai waktu paroh 30,17 tahun dalam bentuk padatan Cs-zeolit sebagai
dan mempunyai fission yields 6,2%. fasa padat dan diharapkan isotop lainnya
Besarnya fission yields isotop penting untuk berada di dalam supernatan sebagai fasa
diketahui karena merupakan salah satu 137 137
cair. Isotop Cs di dalam bentuk Cs-
bahan pertimbangan untuk mengetahui zeolit selanjutnya dapat diproses menjadi
besarnya kandungan isotop tersebut di sumber tertutup (shield source) dan
dalam hasil fisi bahan bakar pasca iradiasi. merupakan sumber radiasi gamma yang
137 [7,8]
Isotop Cs yang mempunyai fission yield dapat digunakan dalam berbagai industri .
sekitar 6,2%, relatif lebih tinggi dari isotop
lainnya sesama pemancar radiasi-. Hal ini
Manfaat dalam bidang Industri
berarti bahwa setiap 100 x reaksi fisi
(pembelahan) akan menghasilkan kurang Di bidang konstruksi intalasi industri
137 137
lebih 6 atom Cs. Fenomena ini minyak bumi isotop Cs digunakan dalam
menunjukkan bahwa di dalam bahan bakar pengujian kualitas las pada waktu
137
bekas kandungan isotop Cs sebagai pemasangan pipa minyak/gas serta instalasi
pemancar sinar- lebih dominan dari pada kilang minyak. Teknik radiografi sering
[4]
isotop hasil fisi pemancar sinar- lainnya . dipakai pada tahap-tahap konstruksi dan
Berdasarkan fenomena pembentukan isotop teknik ini digunakan juga pada uji kualitas
137
Cs sebagai hasil fisi, menunjukkan bahwa las dari ketel uap tekanan tinggi serta uji
137
pemungutan isotop Cs dari bahan bakar kekerasan dan keretakan pada konstruksi
[9]
bekas PEB U3Si2-Al sangat ekonomis untuk beton . Selain dalam bidang konstruksi,
137
dilakukan. isotop Cs dapat digunakan sebagai bahan
Metode pemungutan difokuskan perunut untuk mendeteksi ketebalan bahan,
untuk isotop
137
Cs, karena limbah bahan mendeteksi kebocoran, keausan atau
bakar tersebut sudah berada di dalam kekeroposan pipa tanpa merusak (Non
hotcell selama 18 tahun, sehingga kan- Destructive Test, NDT), sedangkan di dalam
134 137
dungan isotop Cs sudah hampir habis industri perikanan isotop Cs digunakan
dengan waktu paroh (t1/2= 2 tahun). Metode sebagai sumber irradiator untuk pengawetan
137
pemungutan isotop Cs yang terdapat di ikan tuna, kepiting dan udang sewaktu
dalam bahan bakar bekas PEB U3Si2-Al dilakukan pengiriman dalam skala besar di
adalah metode penukar kation dalam kontainer ke luar negeri serta dapat
membantu petani dan nelayan untuk lembaga litbang nuklir di Indonesia perlu
mengawetkan udang atau bandeng dalam mempelajari metode atau teknik melakukan
mengembangkan kegiatan usaha kecil pembuatan sumber radisi gamma isotop
137
menengah (UKM). Cs di dalam negeri dari limbah hasil
pengujian bahan bakar bekas PEB U3Si2-Al
yang sudah berada di hotcell laboratorium
Manfaat di bidang Kesehatan
radiometalurgi BATAN selama 18 tahun.
Di bidang kesehatan atau rumah Keberhasilan penelitian ini dapat
sakit, industri nuklir yang menghasilkan meningkatkan kemampuan sumber daya
radiofarmaka dapat dimanfaatkan untuk manusia untuk memahami metodologi dan
137
terapi tumor dan kanker. Karena sel kanker teknologi pemungutan isotop Cs sebagai
lebih sensitif (lebih mudah rusak) terhadap sumber radiasi gamma dengan harga yang
radiasi dari pada sel normal, maka dilakukan lebih murah.
penggunaan radioisotop untuk membunuh Selain itu untuk mengurangi limbah
sel kanker dengan mengatur arah dan dosis radioaktif yang ada di hotcell PTBBN, maka
radiasi. PTBBN bekerja sama dengan PTKMR-
BATAN untuk melakukan suatu kegiatan
Manfaat dalam industri pertambangan penelitian pembuatan sumber radiasi
137
gamma isotop Cs dari limbah hasil
Di dalam industri pertambangan, pengujian PIE dengan metode penukar
137 [12]
isotop Cs aktivitas tinggi digunakan kation menggunakan zeolit Lampung .
sebagai probe pada alat gamma logging Bentuk prototipe dari isotop
137
Cs
disekitar batuan atau sedimen pada sistem akan dirancang seperti bentuk probe yang di
137
geophysical logging. Isotop Cs aktivitas tawarkan oleh Eckert & Ziwgler dari Berlin-
tinggi digunakan oleh geologist sebagai Germany (kode 3402 capsul, part number
probe dalam mendeteksi kedalaman sumber CS734020050M) seperti yang ditunjukkan
minyak pada saat pemboran minyak dan pada Gambar 2. Perhitungan biaya meliputi
kedalaman batu bara, nikel, emas dan hasil biaya izin pemanfaatan, transportasi,
tambang lainnya pada saat pencarian hasil pengawasan yang dilakukan oleh PT.
tambang tersebut. Hal ini sudah umum Energia Protektama harga probe tersebut
dilakukan oleh ahli geologist dalam sampai di Indonesia mencapai sekitar
menjejaki dan mencari batuan maupun Rp.125.000.000,-
[10,11]
. Tujuan penelitian ini
[9]
mineral di industri pertambangan . adalah untuk mempelajari metode atau
Begitu besarnya manfaat isotop teknik pemungutan isotop
137
Cs diperoleh
137
Cs di segala bidang, namun kebutuhan dari limbah hasil pengujian PIE
137
akan isotop Cs di Indonesia masih sangat menggunakan zeolit Lampung. Hasil
tergantung dari industri luar negeri. Selain 137
pemungutan isotop Cs berupa padatan
[10.11] 137
harganya yang mahal , penggunaan, Cs-zeolit, kemudian diproses menjadi
pengadaannya dan transportasinya memer- 137
sumber radiasi gamma isotop Cs yang
lukan izin persetujuan dari lembaga tersertifikasi oleh PTKMR. Isotop
137
Cs
perizinan nuklir Indonesia BAPETEN dan tersebut terkungkung di dalam kapsul
internasional IAEA maupun DOE karena stainless steel sebagai shield source dan
khawatir disalahgunakan untuk maksud siap digunakan sebagai sumber radiasi
tidak damai. gamma dalam industri.
[11].

Oleh sebab itu untuk mengatasi


ketergantungan tersebut, BATAN sebagai
137
Metode pemungutan isotop Cs di
dalam bahan bakar bekas U3Si2-Al
137
Pemungutan isotop Cs di dalam
bahan bakar bekas PEB U3Si2-Al dilakukan
[4,5,13]
dengan penambahan zeolit Lampung .
Larutan PEB U3Si2-Al pasca iradiasi berasal
dari limbah hasil pengujian dikumpulkan di
dalam botol kaca yang tahan radiasi di
dalam hotcell. Ke dalam larutan PEB U3Si2-
Al pasca iradiasi sebanyak 22 mL
ditambahkan zeolit Lampung dengan berat
15 gram, berat ini sesuai dengan hasil
perhitungan kapasitas tukar kation (KTK)
137
Gambar 2. Bentuk prototipe isotop Cs terhadap zeolit. Selanjutnya dilakukan
sebagai sumber radiasi proses pertukaran kation dengan cara
[11]
gamma
pengocokan. Setelah selesai proses
137
pertukaran kation, isotop Cs dan zeolit
TATA KERJA masih tercampur dengan isotop lainnya
sehingga harus didiamkan selama 48 jam
Pelaksanaan penelitian diawali 137
dengan beberapa tahapan kegiatan antara agar terpisah antara padatan Cs-zeolit
dengan supernatan secara sempurna.
lain penyiapan prosedur penanganan 137
Padatan Cs-zeolit yang terbentuk dicuci
bahaya radiasi sebagai persyaratan bekerja
menggunakan aquades dengan tujuan untuk
pada zona daerah radiasi dengan menyusun 137
melepaskan isotop hasil fisi selain Cs.
JHA (Jobs Hazard Analisys)dan HIRADC
Untuk menghilangkan kandungan air di
(Hazard Identification Risk Assesment 137
dalam padatan Cs-zeolit, selanjutnya
Determining Control) serta penggunaan
dilakukan pengeringan secara alami di
APD (alat pelindung diri) yang sesuai
dalam hotcell sehingga diperoleh padatan
dengan besarnya paparan radiasi yang akan 137
Cs-zeolit kering, selanjutnya dikemas
ditangani. Setelah itu, dilakukan validasi 137
menjadi sumber radiasi gamma isotop Cs.
metode dan optimasi parameter untuk
137
pemungutan isotop Cs menggunakan
137 137
sampel standar Cs dari PTKMR dan dari
NIST (National Institute of Standars Pengemasan padatan Cs-zeolit
Technology). Validasi metode yang Sebelum melakukan pengemasan
dilakukan adalah akurasi, recovery sebagai 137
Cs-zeolit terlebih dahulu harus dirancang
faktor pemungutan , standar deviasi (SD), wadah berbentuk kapsul yang terbuat dari
koefisien varian (CV) dan berat optimun stainless steel. Perhitungan tebal dan daya
zeolit Lampung yang digunakan. Metode serap (absorpsinya) dalam mendesain
yang valid kemudian digunakan untuk wadah tersebut dilakukan oleh PTKMR-
137 137
pemungutan isotop Cs di dalam bahan BATAN. Padatan Cs-zeolit berbentuk
bakar bekas U3Si2-Al . serbuk, kemudian dikemas dengan cara
memasukkan ke dalam kapsul stainless
steel dengan mengikuti persyaratan
penanganan bahan radioaktif menjadi suatu
137
sumber Cs tertutup (shield sources).
137
Selanjutnya sumber Cs tertutup tersebut
distandarisasi oleh PTKMR sehingga pengemban HCl 0,1N dari PTKMR. Analisis
diperoleh sumber radiasi gamma isotop 137
standar Cs dilakukan menggunakan
137
Cs yang siap digunakan sebagai sumber spektrometer- dengan waktu cacah 1500
[11,12]
radiasi gamma . detik. Hasil validasi metode diperoleh nilai
akurasi pengukuran sebesar 0,114 %, SD
HASIL DAN PEMBAHASAN sebesar 2,169% dan koefisien varian (CV)
Validasi metode dilakukan di luar sebesar 0,066% seperti yang ditunjukkan
[13]
hotcell dengan mengukur aktivitas standar pada Tabel 1 .
137
Cs sebanyak 50 L dalam 2 mL larutan

137 [14]
Tabel 1. Aktivitas isotop Cs di dalam 50 L standar dalam 2 mL HCl 0,1N dari PTKMR
Isotop Net Cacah I Eff Aktivitas Aktivitas Akurasi Koef.
Area /detik tabel detektor pengukuran sertifikat Varian
(cacah) (cps) (%) (Bq) (Bq) (%) (%)
23835
23585
137
Cs 23835 15,7807 85,1 0,00189 9805,66 9794,50 0,114 0,066
23584
23596
23672

Selain validasi metode yang harus cacah 1000 detik, sehingga diperoleh
137
diketahui
137
sebelum melakukan pemungutan kandungan isotop Cs di dalam 50 L
isotop Cs di dalam larutan PEB U Si -Al sebagai hasil pengukuran, kemudian
3 2
adalah recovery pemungutan dengan dibandingkan dengan kandungan isotop
metode penukar kation. Penentuan recovery 137
Cs dari sertifikat sehingga diperoleh
sebagai faktor pemungutan dengan cara recovery sebesar 97,55% seperti yang
137
memipet larutan standar Cs NIST ditunjukkan pada Gambar 3 dan Tabel 2.
137
sebanyak 50 L. Larutan standar Cs NIST
sebanyak 50 L ditambahkan zeolit
[15,16]
Lampung seberat 700 mg . Selanjutnya
dilakukan proses penukar kation dengan
pengocokan selama 1 jam menggunakan
shaker dengan kecepatan 20 rpm dan
didiamkan selama 24 jam. Hasil proses
penukar kation menunjukkan terjadinya
137
pemisahan antara isotop Cs yang terikat
137
dengan zeolit dalam bentuk Cs-zeolit
sebagai fasa padat dengan isotop lainnya
[16]
beserta unsur pengotor dalam fasa cair .
Padatan
137
Cs-zeolit kemudian diukur Gambar 3. Spektrum isotop 137Cs standar
137
dalam padatan Cs-zeolit
menggunakan Spektometri- dengan waktu
137 137 [15]
Tabel 2. Kandungan isotop Cs standar NIST di dalam padatan Cs-zeolit
137
Isotop Net Area Cacah I T1/2 Aktivitas Aktivitas Cs Recovery
137
(cacah) /detik tabel (detik) Cs-zeolit sertifikat (%)
(cps) (%) (Bq) (Bq)
15808
137
Cs 15829 15,825 85,1 952104860 12090,54 12399,78 97,55
15836
15825

Setelah diperoleh parameter Sebelum cuplikan sampel dibawa keluar dari


137
pemungutan isotop Cs meliputi akurasi, hotcell terlebih dahulu harus dilakukan
recovery , SD, CV dan berat zeolit yang pengukuran paparan radiasi dipermukaan
digunakan, kemudian dilakukan pemungutan vial menggunakan surveymeter radiasi
isotop
137
Cs yang terdapat di dalam PEB gamma. Bila paparan radiasi 150 Sv/jam,
U3Si2-Al pasca iradiasi. Limbah larutan hasil maka cuplikan larutan PEB dapat
pengujian PIE dikumpulkan dalam suatu dimasukkan ke dalam can Pb untuk dibawa
botol yang tahan radiasi seperti yang terlihat ke R.135. Besarnya paparan radiasi
pada Gambar 4. Ketiga botol limbah larutan cuplikan setiap saat harus diukur untuk
PEB U3Si2-Al dikumpulkan menjadi satu mengetahui lama waktu bekerja dalam
botol dan diperoleh larutan sekitar 22 mL medan radiasi. Proses pemungutan isotop
137
Cs dengan isotop lainnya dilakukan di
dalam fume hood (lemari asap) di R.135
yang diberi shielding balok Pb. Larutan PEB
sebanyak 1 mL kemudian diencerkan
menjadi 10 mL dengan tujuan untuk
mengurangi paparan radiasi. Pemungutan
137
isotop Cs dengan metode penukar kation,
larutan PEB U3Si2-Al dipipet sebanyak 150
L dan ditambah zeolit Lampung seberat
700 mg. Proses penukar kation antara
137
isotop Cs dengan zeolit Lampung
[16]
dilakukan selama 1 jam . Hasil proses
penukar kation menunjukkan bahwa isotop
Gambar 4. Limbah larutan PEB U3Si2-Al di 137
dalam hotcell Cs terikat dengan zeolit dalam padatan
137
Cs-zeolit sebagai fasa padat dan isotop
Dalam usaha untuk menghidari lainnya dalam fasa cair seperti yang
potensi bahaya paparan radiasi tinggi ditunjukkan pada Gambar 5. Hal ini
terhadap pekerja laboratorium, maka didukung oleh hasil analisis dengan
dilakukan pencuplikan sampel larutan PEB spektometer- yang menunjukkan tidak
137
sebanyak 1 mL dan dimasukkan ke dalam diperoleh isotop lain selain isotop Cs pada
vial. Larutan tersebut ditransfer atau dikirim energi 661,41 keV seperti ditunjukkan pada
dari hotcell ke R.135 (laboratorium aktivitas Gambar 6.
sedang) melalui pintu belakang hotcell 112.
137 137
Gambar 5. Padatan Cs-zeolit dengan Gambar 6. Spektrum isotop Cs di dalam
isotop lainnya di fasa cair 137
padatan Cs zeolit

Untuk menghilangkan kandungan Hasil pengukuran yang dilakukan


137
airnya, padatan Cs-zeolit kemudian dengan 3 (tiga) kali pengulangan diperoleh
dikeringkan sehingga diperoleh padatan cacah rerata sebesar 1636249 dengan
137
Cs-zeolit berbentuk serbuk dengan berat waktu cacah 500 detik. Jumlah cacah
[16]
padatan 695,5 mg , kemudian diukur selanjutnya dievaluasi, sehingga diperoleh
137
aktivitas isotop Cs menggunakan aktivitas sebesar 2500 kBq seperti yang
Spektometri- yang berada di laboratorium ditunjukkan pada Tabel 4. Hasil pengukuran
PTBBN dan PTKMR. Hasil pengukuran
137
menggunakan alat Spektometri- di PTKMR
aktivitas isotop Cs yang telah terikat menunjukkan hasil yang sama yaitu sebesar
137
dengan zeolit dalam bentuk padatan Cs- 2500 kBq.
137
zeolit ditunjukkan dengan spektrum Cs
yang terbentuk pada energi 661,45 keV
seperti yang ditunjukkkan pada Gambar 6.

137
Tabel 4. Aktivitas padatan Cs-zeolit dengan berat 695,5 mg
Isotop Net Area Cacah I Eff Aktivitas
(cacah) /detik tabel detektor pengukuran
(cps) (%) (kBq)
1636879
1634997
137
Cs 1636871 3272,50 85,10 0,00154 2500
1636249
137
Cuplikan larutan PEB sebayak 150 padatan Cs-zeolit kering dengan berat
137
L dengan pengenceran 10x mempunyai 12,45 gram. Padatan Cs-zeolit berupa
aktivitas sebesar 2500 kBq, sehingga untuk serbuk kering, kemudian dikemas dengan
137
mendapatkan aktivitas Cs sebesar 10 mCi cara memasukkan ke dalam kapsul stainless
4
( 3,7x 10 kBq) dibutuhkan larutan PEB steel tersebut dengan mengikuti persyaratan
U3Si2-Al sebanyak 22 mL. Larutan PEB penanganan bahan radioaktif menjadi suatu
137
U3Si2-Al dengan volume 22 ml di dalam sumber Cs tertutup (shield sources) oleh
137
hotcell ditambah zeolit Lampung dengan PTKMR-BATAN. Selanjutnya sumber Cs
berat 15 gram, berat ini sesuai dengan hasil tertutup tersebut disertifikasi oleh PTKMR
perhitungan kapasitas tukar kation (KTK) sehingga diperoleh sumber radiasi gamma
137
terhadap zeolit. Selanjutnya dilakukan isotop Cs bersertifikat.
proses pertukaran kation sehingga diperoleh
137
SIMPULAN Radionuklida Cs di Dalam PEB U3Si2-
Al Tingkat Muat Uranium 2,96 gU/cm3
Keberhasilan PTBBN-PTKMR-
Pasca Iradiasi, Jurnal Teknologi Bahan
BATAN membuat sumber radiasi gamma
137 Nuklir-PTBN- BATAN,Vol.8 No.1,
isotop Cs dapat meningkatkan
Januari.
kemampuan SDM untuk memahami
[8] American Stadard Test Methods, ASTM-
metodologi dan teknologi pemungutan
137 E 692-00, (2000). Methods for
isotop Cs sebagai sumber radiasi gamma.
Determining the Content of Cesium-137
Oleh karena itu, hasil penelitian ini memberi
in Irradiation Nuclear Fuels by High
peluang bagi BATAN untuk bekerja sama
Resolution Gamma-ray Spectral
dengan perusahaan maupun industri untuk
Analysis, Standard Test Method for
mengembangkan penggunaan bahan dan
Nuclear Material, USA,Vol.12.1
teknologi nuklir diberbagai bidang industri.
[9] P.T. Recsalog Geoprima, (2014).
Geologist Consultans, Jl. Ratna Niaga
DAFTAR PUSTAKA No.16, Komp. Kota Baru,
[1] R.I. Dobrin, T. Craciunescu, M. Parahyiangan, Bandung.
Pavelescu, (2010). Candu and Triga [10] Sudarmadi, (2014). Penawaran Harga
Fuel Burn-up Determination Using Axial Isotop Cs-137 dan U-233, PT. Energia
and Tomographic Gamma Scanning, Protektama, Jl.Karang Tengah Raya
Institute for Nuclear Research Pitesti, No.88 H, Lebak Bulus Cilandak, Jakarta
P.O.Box 78, Campului Str 1, Mioveni, Selatan 12240.
Rumania, November 4. [11] Anonim, (2014). Standard Capsule
[2] Wisnu Susetyo, (1988). Spektrometer Designs, Industrial Radiation Sources,
Gamma, Gadjah Mada University Isotope Product Information, Eckert &
Press, Yogyakarta. Ziegler- Berlin, Germany.
[3] Anonim, (2013). Laporan Analisis [12] A.Ginting, (2012). Pembuatan Standar
137
Keselamatan (LAK), Instalasi Titik Isotop Cs Dari Limbah Hasil
Radiometalurgi-Pusat Teknologi Bahan Pengujian Bahan Bakar U3Si2-Al Pasca
Bakar Nuklir,BATAN. Iradiasi, Persentasi Ilmiah Jabatan
[4] S.Amini, (1993). Penggunaan Zeolit Peneliti Utama, Pusat Teknologi Bahan
Dan Zeotype Dalam Industri Nuklir, Bakar Nuklir-BATAN,Serpong.
Proseding Teknologi Keselamatan [13] Robert L, Anderson, (1987). Practical
PLTN Serta Fasilitas Nuklir, BATAN , 9- Statistics for Analytical Chemists Van
10 Februari Serpong. Nostrand Reinhold Company New York.
[5] S. Amini, (2009). Isolasi Isotop Cs Dari [14] Anonim, (2012). Standar Larutan
137
Pasca Iradiasi Elemen Bakar Nuklir, Isotop Cs dengan Aktivitas , PTMKR
Laporan Akhir Kegiatan Block Grant [15] Anonim, (2012). Standar Larutan
137
Dikti, Pusat Teknologi Bahan Bakar Isotop Cs dengan Aktivitas SRM
Nuklir-BATAN, Serpong. 4233E,NISTA.
[6] A. Br. Ginting, D. Anggraini, A.Nugroho, [16] Nugroho, Boybul, A. Ginting, (2014).
137
(2011). Pengaruh Penambahan Zeolit Pemungutan Isotop Hasil Fisi Cs Dan
Terhadap Pemungutan Isotop
137
Cs Unsur Bermassa Berat Dari Bahan
dalam Pelat Elemen Bakar U3Si2-Al Bakar U3Si2-Al Pasca Iradiasi, Jurnal
Pasca Iradiasi, Jurnal Teknologi Bahan Teknologi Bahan Bakar Nuklir, Pusat
Buklir- PTBN-BATAN, Vol.7, No.2, Juni. Teknologi Bahan Bakar Nuklir,
[7] A. Br. Ginting, A. Nugroho, Boybul, Serpong.
(2012). Pemungutan dan Analisis

Você também pode gostar