Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DI SUSUN OLEH :
1. RISKI PRATIWI
2. ADHA QOWIYA
3. WINILASARI
1.3 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum dan TTV
a. Keadaan umum : Klien lemah dan terlihat sakit berat
b. Tingkat Kesadaran : Menurun sesuai dengan tingkat uremia
dimana dapat mempengaruhi system saraf pusat
c. TTV : Sering didapatkan adanya perubahan RR meningkat,
tekanan darah terjadi perubahan dari hipertensi ringan sampai
berat
2. Sistem Pernafasan
Klien bernafas dengan bau urine (fetor uremik), respon uremia
didapatkan adanya pernafasan kussmaul. Pola nafas cepat dan dalam
merupakan upaya untuk melakukan pembuangan karbon dioksida yang
menumpuk di sirkulasi
3. Sistem Hematologi
Pada kondisi uremia berat tindakan auskultasi akan menemukan
adanya friction rub yang merupakan tanda khas efusi pericardial.
Didapatkan tanda dan gejala gagal jantung kongestif, TD meningkat,
akral dingin, CRT > 3 detik, palpitasi, nyeri dada dan sesak nafas,
gangguan irama jantung, edema penurunan perfusiperifer sekunder
dari penurunan curah jantungakibat hiperkalemi, dan gangguan kondisi
elektrikal otot ventikel.
Pada system hematologi sering didapatkan adanya anemia. Anemia
sebagai akibat dari penurunan produksi eritropoetin, lesi
gastrointestinal uremik, penurunan usia sel darah merah, dan
kehilangan darah, biasanya dari saluran GI, kecenderungan mengalami
perdarahan sekunder dari trombositopenia.
4. System Neuromuskular
Didapatkan penurunan tingkat kesadaran, disfungsi serebral, seperti
perubahan proses berfikir dan disorientasi. Klien sering didapatkan
adanya kejang, adanya neuropati perifer, burning feet syndrome,
restless leg syndrome, kram otot, dan nyeri otot.
5. Sistem Kardiovaskuler
Hipertensi akibat penimbunan cairan dan garam atau peningkatan
aktivitas system rennin- angiostensin- aldosteron. Nyeri dada dan
sesak nafas akibat perikarditis, efusi pericardial, penyakit jantung
koroner akibat aterosklerosis yang timbul dini, dan gagal jantung
akibat penimbunan cairan dan hipertensi.
6. Sistem Endokrin
Gangguan seksual : libido, fertilisasi dan ereksi menurun pada laki-laki
akibat produksi testosterone dan spermatogenesis yang menurun.
Sebab lain juga dihubungkan dengan metabolic tertentu. Pada wanita
timbul gangguan menstruasi, gangguan ovulasi sampaiamenorea.
Angguan metabolism glukosa, resistensi insulin dan gangguan sekresi
insulin. Pada gagal ginjal yang lanjut (klirens kreatinin < 15
ml/menit) terjadi penuruna klirens metabolic insulin menyebabkan
waktu paruh hormon aktif memanjang. Keadaan ini dapat
menyebabkan kebutuhan obat penurunan glukosa darah akan
berkurang. Gangguan metabolic lemak, dan gangguan metabolism
vitamin D.
7. Sistem Perkemihan
Penurunan urine output < 400 ml/ hari sampai anuri, terjadi penurunan
libido berat
8. Sistem pencernaan
Didapatkan adanya mual dan muntah, anoreksia, dan diare sekunder
dari bau mulut ammonia, peradangan mukosa mulut, dan ulkus saluran
cerna sehingga sering di dapatkan penurunan intake nutrisi dari
kebutuhan.
9. Sistem Muskuloskeletal
Di dapatkan adanya nyeri panggul, sakit kepala, kram otot, nyeri kaki
(memburuk saat malam hari), kulit gatal, ada/ berulangnya infeksi,
pruritus, demam ( sepsis, dehidrasi ), petekie, area ekimosis pada kulit,
fraktur tulang, deposit fosfat kalsium pada kulit jaringan lunak dan
sendi, keterbatasan gerak sendi. Didapatkan adanya kelemahan fisik
secara umum sekunder dari anemia dan penurunan perfusi perifer dari
hipertensi.
Intervensi Rasional
Kaji status cairan : Pengkajian merupakan dasar dan
a. Timbang berat badan harian data dasar berkelanjutan untuk
b. Keseimbangan masukan dan memantau perubahan dan
pengeluaran mengevaluasi intervensi
c. Turgor kulit dan adanya
edema
d. Distensi vena leher
e. Tekanan darah, denyut dan
irama nadi
Menyediakan makanan
kesukaan pasien dalam batas-
batas diet
Mendorong peningkatan masukan
Tingkatkan masukan protein diet
yang mengandung nilai biologis
tinggi seperti : telur, produk
susu, dan daging Protein lengkap diberikan untuk
mencapai keseimbangan nitrogen
Anjurkan camilan tinggi kalori, yang diperlukan untuk pertumbuhan
rendah protein, rendah natrium, dan penyembuhan
diantara waktu makan
Mengurangi makanan dan protein
yang dibatasi dan menyediakan kalori
untuk energy, membagi protein untuk
Ciptakan lingkungan yang pertumbuhan dan pertumbuhan
menyenangkan selama waktu jaringan
makan
Faktor yang tidak menyenangkan
yang berperan menimbulkan anoreksia
Timbang berat badan harian dihilangkan.
Kolaborasi :
Berikan pengobatan Mengurangi stimulus gatal pada
antipruritis sesuai pesanan. kulit
Intervensi Rasional
Kaji faktor yang menimbulkan Menyediakan informasi tentang
keletihan : indikasi tingkat keletihan
a. Anemia
b. Ketidakseimbangan cairan
dan elektrolit
c. Retensi produk sampah
d. Depresi
Intervensi Rasional
Kaji perubahan dari gangguan Menentukan bantuan individual
persepsi dan hubungan dengan dalam menyusun rencana perawatan
derajat ketidak mampuan atau pemilihan intervensi
A. KESIMPULAN
Gagal ginjal adalah suatu kondisi di mana ginjal tidak dapat menjalankan
fungsinya secara normal. Pada kondisi normal, pertama-tama darah akan masuk ke
glomerulus dan mengalami penyaringan melalui pembuluh darah halus yang disebut
kapiler. Di glomerulus, zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak terpakai dan
beberapa yang masih terpakai serta cairan akan melewati membran kapiler sedangkan
sel darah merah, protein dan zat-zat yang berukuran besar akan tetap tertahan di
dalam darah. Filtrat (hasil penyaringan) akan terkumpul di bagian ginjal yang disebut
kapsula Bowman. Selanjutnya, filtrat akan diproses di dalam tubulus ginjal. Di sini
air dan zat-zat yang masih berguna yang terkandung dalam filtrat akan diserap lagi
dan akan terjadi penambahan zat-zat sampah metabolisme lain ke dalam filtrat. Hasil
akhir dari proses ini adalah urin (air seni).
Secara umum, gagal ginjal adalah penyakit akhir dari serangkaian penyakit yang
menyerang traktus urinarius.
Gagal ginjal dibagi menjadi dua bagian besar yakni Gagal Ginjal Akut (acute
renal failure = ARF) dan Gagal Ginjal Kronik (chronic renal failure =
CRF).Penyakit gagal ginjal akut adalah suatu penyakit dimana ginjal tidak dapat
lagi menjalankan fungsinya sebagai organ pembuangan, ginjal secara relatif
mendadak tidak dapat lagi memproduksi cairan urine yang merupakan cairan yang
mengandung zat-zat yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh dan harus dikeluarkan
dari tubuh.Gagal ginjal kronik adalah kemunduran fungsi ginjal yang progresif dan
irreversibel dimana terjadi kegagalan kemampuan tubuh untuk mempertahankan
keseibangan metabolik,caira dan elektrolit yang mengakibatkan uremia atau
azotemia. (Brunner & Suddarth,2000).
Penyebab gagal ginjal akut dapat dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu
: Kondisi Pre Renal (Hipoperfusi ginjal), Kondisi Intra Renal (kerusakan actual
jaringan ginjal), Kondisi Post Renal (Obstruksi Aliran Urine)
Sedangkan penyebab gagal ginjal kronik antara lain : Diabetes Melitus,
Glumeruloneritis kronis, Pielonefritis, Hipertensi tak terkontrol, Obstruksi saluran
kemih, Penyakit ginjal polikistik, Gangguan vaskuler, Lesi herediter, Agen toksik
(timah,kadmium dan merkuri).
B. SARAN
Setelah penulis memberikan asuhan keperawatan pada Ny.B dengan gagal ginjal
maka berdasarkan pengalaman yang berkaitan dengan masalah keperawatan tersebut,
penulis akan memberikan saran yang bertujuan agar dapat lebih memperbaiki dan
mengoptimalkan pelayanan perawatan di rumah sakit, diantaranya :
1. Untuk klien dan keluarga baiknya memeriksakan kesehatan secara rutin, agar
kesehatannya dapat terkontrol dan dapat terdeteksi sejak dini jika ada tanda atau
gejala yang menunjukkan resiko terjadinya gagal ginjal.
2. Untuk institusi pendidikan dapat menyediakan buku-buku sumber yang lebih
lengkap lagi sebagai pedoman untuk melakukan asuhan keperawatan yang lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Bararah, Taqiyyah dan Jauhar Mohammad. 2013. Asuhan Keperawatan Edisi Ke-
1. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Bararah, Taqiyyah dan Jauhar Mohammad. 2013. Asuhan Keperawatan Edisi Ke-2.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Brunner & Suddarth. 2000. Keperawatan Medikal Medah Edisi Ke-8. Jakarta:
EGC
Carpenito, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta :
EGC
Doenges E, Marilynn, dkk. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk
Perancanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. Jakarta : EGC
Doenges, Marilynn E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC
Long, B C. (1996). Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses
Keperawatan) Jilid 3. Bandung : Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan
Keperawatan
Price, Sylvia A dan Lorraine M Wilson. (1995). Patofisiologi Konsep Kllinis Proses-
proses Penyakit. Edisi 4. Jakarta : EGC
Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta :EGC
Supartondo. ( 2001 ). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta : Balai Penerbit FKUI