Você está na página 1de 20

MAKALAH

ZAT GIZI MAKRO DAN ZAT GIZI MIKRO


ILMU DASAR KEPERAWATAN 1

DISUSUN OLEH :
ANGGRAENI DWI PUSPITASARI,Amd.Kep
KELAS 1 C KONVERSI

STIKes MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG


PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
T.A 2017 / 2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan kasih dan sayang-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Zat Gizi Makro dan
Mikro.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah IDK yang telah membimbing
dan memberikan kesempatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini kurang dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran, baik dari dosen pembimbing maupun teman-teman atau pembaca agar
makalah ini dapat sempurna.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca, dan semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi dan membawa hikmah untuk kita semua.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Gizi Makro dan Gizi Mikro 5
B. Macam-Macam Gizi Makro dan Gizi Mikro 6
C. Penyakit Akibat Kekurangan Zat Gizi Makro dan Gizi Mikro 16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 19
B. Saran 20
DAFTAR PUSTAKA iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan
dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi.

Zat gizi ( nutrient ) adalah bahan-bahan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk hidup,
tumbuh, bergerak dan menjaga kesehatannya, dan sumber bahan-bahan kimia itu berasal dari
makanan. Zat gizi merupakan unsur yang terkandung dalam makanan yang memberikan
manfaat bagi kesehatan manusia. Masing-masing bahan makanan yang dikonsumsi memiliki
kandungan gizi yang berbeda. Zat gizi yang terkandung dalam makanan tersebut berbeda-beda
antara makanan yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut dapat berupa jenis zat gizi
yang terkandung dalam makanan, maupun jumlah dari masing-masing zat gizi. Jumlah zat gizi
yang dikenal saat ini sebanyak 45 jenis, dan dikelompokkan menjadi zat gizi makro dan mikro.

Kemajuan suatu bangsa bergantung kepada banyak komponen terkait, termasuk sumber
daya manusianya. Sumber daya manusia yang berkualitas ditentukan oleh kemampuan fisik
dan intelegasi yang optimal, dan hal ini serta kaitannya dengan kecukupan gizi yang dimulai
sejak masa janin sampai dewasa.

Dengan pertimbangan dan masalah itu maka dalam makalah ini akan dibahas tentang gizi
makro dan gizi mikro yang terdapat dalam berbagai bahan pangan (makanan dan minuman)
yang dikonsumsi sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud gizi makro dan gizi mikro ?


2. Apa saja macam-macam gizi makro dan gizi mikro ?
3. Apa saja contoh penyakit akibat kekurangan dan kelebihan gizi makro dan gizi
mikro ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud gizi makro dan gizi mikro.
2. Untuk mengetahui macam-macam gizi makro dan gizi mikro.
3. Untuk mengetahui contoh penyakit akibat kekurangan gizi makro dan gizi mikro.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gizi Makro dan Gizi Mikro

1. Gizi
Gizi ( Nutrient ) adalah berasal dari bahasa arab yaitu ghidza yang berarti makanan
dan pada bahasa sansekerta disebut gengos yang artinya sumber-sumber makanan yang
dapat bermanfaat bagi kehidupan (Soekiman,2000).

Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan unsur-unsur/
ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan
kedalam tubuh (Sunita,2006).

Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan
zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih (Sunita,2006).

1.1 Fungsi Zat Gizi


Zat gizi berfungsi sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, gerakan dan kerja
fisik, sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan, sebagai pelindung
dan pengatur.

1.2 Pengelompokkan Zat Gizi


Zat gizi nutrient dibagi dalam 2 golongan besar, yaitu makro nutrient (zat gizi
makro) dan mikro nutrient (zat gizi mikro).
1.2.1 Makro nutrient (zat gizi makro) adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah
besar dengan satuan gram. Zat gizi makro dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah
besar untuk menjalankan fungsinya dalam tubuh. Zat-zat gizi makro terdiri dari
zat gizi yang dapat menghasilkan kalori atau energi. Zat-zat gizi yang termasuk
kedalam golongan zat gizi makro adalah karbohidrat, lemak, dan protein.
1.2.2 Mikro nutrient (zat gizi mikro) adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam
jumlah kecil atau sedikit tapi ada didalam makanan. Zat gizi yang termasuk
kelompok zat gizi mikro adalah mineral dan vitamin. Zat gizi mikro
menggunakan satuan dalam milli gram (mg) untuk sebagian besar mineral dan
vitamin.
B. Macam-macam Gizi Makro dan Gizi Mikro

1. Gizi Makro
a) Karbohidrat
secara umum karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom karbon,
hidrogen, dan oksigen. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam
amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh
dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makanan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi manusia, walaupun jumlah kalori
yang dihasilkan hanya 4 kalori dari 1 gram karbohidrat, namun bila dibanding protein
dan lemak, karbohidrat merupakan sumber kalori yang lebih mudah didapat. Tinggi
rendahnya aktifitas seseorang, maka akan berbeda kebutuhan karbohidratnya. Bagi orang
dewasa yang bekerja tidak terlalu berat, kebutuhan tubuh rata-rata akan karbohidrat
antara 8 sampai 10 gram untuk tiap kilogram berat badan setiap hari. Disamping itu
beberapa golongan karbohidrat mengandung serat (dietary fiber) yang berguna bagi
pencernaan.
Fungsi Karbohidrat
1. Karbohidrat merupakan sumber energi tubuh dan sumber utama bahan bakar
untuk otak, otot rangka selama latihan, eritrosit, leukosit, dan medulla renal.
2. Cadangan tenaga bagi tubuh.
3. Melancarkan sistem pencernaan dan membantu pengeluaran feses,
karbohidrat membantu pengeluaran feses secara peristaltik usus.
4. Mengoptimalkan fungsi protein.
5. Mengatur metabolisme lemak.
6. Karbohidrat sebagai pemanis alami.

Sumber Karbohidrat
1. Beras merah
Kandungan seratnya yang membuat nasi merah dianggap sebagai sumber
karbohidrat yang baik dan sehat. Beras merah juga bisa mengurangi kolesterol
jahat LDL tanpa mengurangi kolesterol baik HDL. Makan dua porsi atau
lebih beras merah juga mengeurangi resiko diabetes.
2. Ubi jalar
Ubi jalar adalah sumber karbohidrat yang sehat untuk penderita sakit maag,
diabetes, masalah berat badan dan radang sendi. Ubi jalar juga kaya akan beta
karoten yang merupakan antioksidan yang banyak ditemukan pada sayuran
berdaun hijau.
3. Kentang, singkong, sagu, gandum, dll.

Pengelompokan Karbohidrat
1. Monosakarida : glukosa, galaktosa, fruktosa ( gula termanis yang terdapat
dalam madu dan buah-buahan bersama glukosa).
2. Disakarida : maltosa (monosakarida ditambah dengan air), sukrosa ( dikenal
dengan gula pasir), laktosa ( komponen utama yang terdapat pada air susu ibu
dan susu sapi).
3. Polisakarida : amilum/tepung, glikogen, inulin ( pati pada akar/umbi
tumbuhan tertentu), dekstrin, selulosa (serat tumbuhan), khitin, glukosa
minoglikan (penyusun jaringan misalnya : tulang, elastin, kolagen),
glikoprotein (terdapat dicairan tubuh dan jaringan).

b) Protein
Sumber energi dari protein adalah 4 kkal/g. Bentuk protein yang paling sederhana
adalah asam amino esensial yang diperlukan tubuh namun tubuh tidak mampu
mensistesis. Sedangkan, asam amino non esensial adalah asam amino yang diperlukan
tubuh dan dapat diproduksi oleh tubuh.
Fungsi Protein
Ada sepuluh kategori fungsi protein yang terdiri atas :
1. Membangun jaringan tubuh yang baru
Protein dibutuhkan untuk anabolisme karena unsur gizi ini merupakan
konstituen semua sel dan jaringan tubuh.
2. Memperbaiki jaringan tubuh
Katabolisme yang terus berlangsung pada semua protein tubuh memerlukan
resintesis protein yang baru dari asam-asam amino.
3. Menghasilkan senyawa esensial
Asam amino dan protein merupakan kostituen hormone, enzim dan secret
tubuh lainnya.
4. Mengatur tekanan osmotik
Protein plasma (albumin) menjaga keberadaan air dalam plasma darah dan
demikian akan mempertahankan volume darah serta mencegah penimbunan
cairan dalam jaringan (edema) atau rongga tubuh (asites, hidrotorax, dll).
5. Mengatur keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa.
6. Menghasilkan pertahanan tubuh.
7. Anti body seperti immunoglobuln.
8. Menghasilkan mekanisme transportasi
Protein dapat melarutkan zat lemak untuk diangkut dalam darah, misalnya
lipoprotein yang membawa kolesterol.
9. Menghasilkan energi
Setelah nitrogen dikeluarkan, kerangka karbonnya dapat dioksidasi untuk
memberikan 4 kkal/gr protein. (Hartono Andry.2004)
10. Menghasilkan protein yang baru dan menggantikan protein yang hilang
selama proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang
normal.

Sumber Protein
Dalam kualifikasi protein berdasarkan sumbernya, protein hewani dan
protein nabati. Sumber protein hewani dapat berbentuk daging, hati, dan susu.
Ikan, kerang-kerangan dan jenis udang merupakan kelompok sumber protein
yang baik, karena mengandung sedikit lemak, tetapi ada yang alergi terhadap
beberapa jenis sumber protein hasil laut ini. Ayam dan jenis burung lain serta
telurnya juga merupakan sumber protein hewani yang berkualitas baik, harus
diperhatikan bahwa telur bagian kuningnya mengandung banyak kolesterol,
sehingga baiknya ditinggalkan pada diet rendah kolesterol. (Sediaoetama
achmad Djaeni.2000).
Adapun sumber protein nabati antara lain kacang-kacangan, tempe,
tahu, oncom, empung, dll. Kacang polong atau ercis adalah salah satu sumber
protein nabati yang populer di sekitar kita. Setiap 100 gram kacang polong
rebus mengandung 8 gram protein, sehingga merupakan sumber protein nabati
yang baik dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan protein kita sehari-hari.
Selain itu, kacang polong memiliki skor asam amino yang tinggi yaitu 102,
dimana skor asam amino yang tinggi menunjukan bahwa kacang polong
mengandung protein dangan asam amino yang lengkap, yang artinya protein
dalam kacang polong merupakan protein berkualitas tinggi.

Jenis jenis Protein


Berdarkan fungsinya, protein dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Protein lengkap (complete protein)
Berfungsi untuk pertumbuhan, penggantian hubungan yang rusak dan aus ,
dan untuk keperluan lain seperti : pembentukan enzim, hormone, antibody,
serta energi jika diperlukan. Telur dan susu merupakan contoh protein
lengkap yang mengandung asam amino esensial dengan jumlah yang
mencukupi kebutuhan bagi pertumbuhan.
2. Protein setengah lengkap ( half complete protein )
Memiliki semua fungsi diatas kecuali fungsi untuk pertumbuhan karena
asam-asam amino yang dikandungnya tidak cukup bagi pembentukan
jaringan tubuh yang baru. Contohnya adalah makanan sumber protein
hewani lainnya diluar telur dan susu seperti daging, ikan, serta ayam.
3. Protein tidak lengkap (incomplete protein)
Umumnya merupakan jenis makanan sumber protein nabati seperti kacang-
kacangan dan biji-bijian atau sereal. Jenis protein ini tidak dapat digunakan
untuk pertumbuhan dan penggantian jaringan rusak atau aus, karena jenis
asam amino esensial tidak lengkap. Karena itu, makanan yang proteinnya
tergolong tidak lengkap harus saling dikombinasikan untuk memberikan
semua asam amino esensial yang diperlukan bagi pertumbuhan dan
pengantian rusak atau aus. Contohnya beras yang kurang mengandung
asam amino lisin dapat digabungkan dengan kedelai yang kurang
mengandung metionin. (Sediaoetama Achmad Djaeni.2000).

c) Lemak
Lemak merupakan nutrisi yang paling berkalori, yaitu 9 kkal/g. Lemak tersusun dari
karbon, hidrogen, dan oksigen. Terbentuk dari 95% asam lemak dan giserol. Lemak
merupakan sumber energi selain karbohidrat dan protein. Dengan adanya kelebihan
konsumsi lemak yang tersimpan sebagai cadangan energi, maka jika seseorang berada
dalam kondisi kekurangan kalori, maka lemak merupakan cadangan pertama yang akan
digunakan untuk mendapatkan energi setelah protein. Oleh karena itu, dengan adanya
cadangan lemak, maka penggunaan protein sebagai energi akan dihemat. Namun, hal ini
tentu saja hanya bersifat sementara.
Lemak cadangan ini terutama disimpan di bawah kulit, di sekitar otot. Selain itu,
terdapat pula simpanan lemak di sekitar jantung, paru-paru, ginjal, dan organ tubuh
lainnya. Kumpulan lemak disekitar ginjal ini mempunyai kegunaan khusus, yaitu untuk
menjaga agar ginjal tidak mudah berpindah tempat. Cadangan lemak seperti ini tidak
digunakan sebagai cadangan kalori, kecuali dalam keadaan yang bernar-benar memaksa.
Lemak dasar tersusun atas trigliserida dan asam lemak.
Asam lemak dibagi 2 yaitu :
1. Asam lemak jenuh contohnya : lemak hewan.
2. Asam lemak tak jenuh contohnya : lemak sayuran.

Fungsi Lemak
Fungsi lipida antara lain (Soendoro.1981) :
1. Penyimpan energi dan transport.
2. Struktur membran.
3. Kulit pelindung, komponen dinding sel.
4. Penyampai kimia.

Selain itu ada beberapa referensi peran lipid dalam sistem makhluk hidup adalah
sebagai berikut (Toha,2005) :
1. Komponen struktur membrane
Semua membrane sel termasuk mielin mengandung lapisan lipid ganda.
Fungsi membran diantaranya adalah sebagai barier permeabel.
2. Lapisan pelindung beberapa jasad
Fungsi membran yang sebagian besar mengandung lipid seperti barier
permeabel untuk mencegah infeksi dan kehilangan atau penambahan air
yang berlebihan.
3. Bentuk energi cadangan.
4. Untuk aktivitas enzim seperti fosfolipid dalam darah, koenzim A, dan
sebagainya.
5. Hormon dan pelarut vitamin.
6. Insulasi barier untuk menghindari panas, tekanan listrik dan fisik.

Sumber Lemak
Berdasarkan asalnya, sumber lemak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Lemak yang berasal dari tumbuhan (disebut lemak nabati). Beberapa bahan
yang mengandung lemak nabati adalah kelapa, kemiri, zaitun, kacang tanah,
mentega, kedelai, dll.
2. Lemak yang berasaldari hewan (disebut lemak hewani). Beberapa bahan
yang mengandung lemak hewani adalah daging, keju, susu, ikan segar, telur,
dll.
Klasifikasi Lemak
1. Asam Lemak Jenuh
Terdapat dalam mentega (lemak nabati), minyak paus (spermaceti), kayu
manis, biji kelapa sawit, minyak kelapa, salam, pala, biji-bijian.
2. Asam Lemak Tak Jenuh
Terdapat pada minyak jagung, kacang tanah, biji kapas, kedelai, minyak biji
rami, minyak kacang tanah, minyak ikan.

2. Gizi Mikro
a) Vitamin
istilah vitamine atau vitamin pada mulanya dikenalkan oleh seorang ahli kimia
polandia yang bernama Funk. Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat
diperlukan tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin
tidak dapat dihasilkan oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh karena itu
harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Terkecuali pada vitamin D, yang
dapat dibentuk dalam kulit jika kulit mendapat sinar matahari.
Ada 2 jenis vitamin :
1. Vitamin larut lemak
Adalah vitamin A, D,E, dan K (disimpan dalam tubuh). Vitamin A (retinol,
retinal, asam retinoat).
Retinal adalah komponen dari fotoreseptor (sel-sel saraf yang peka terhadap
cahaya) dalam retina mata. Bentuk lain dari vitamin A (asam retinoat) yang
berperan dalam menjaga kesehatan kulit, lapisan paru-paru, usus dan saluran kemih.
Sumber vitamin A antara lain susu murni, telur, sayuran berdaun hijau, buah-
buahan, minyak ikan dan hati. Pada umumya sayuran dan buah-buahan yang
berwarna banyak mengandung karotin. Ada hubungan langsung antara derajat
kehijauan sayuran dengan kadar karoten. Semakin hijau daun tersebut semakin
tinggi kadar karotennya, sedang daun-daun yang pucat sepeti selada dan kol, labu
siam miskin akan karoten.
Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa kemampuan tubuh menyerap
karoten yang berasal dari sayuran dari sayuran hanya 3358% atau rata-rata 50%.
Tidak semua karoten yang yang terserap tersebut dapat diubah menjadi vitamin A.

Fungsi vitamin A bagi tubuh


1. Sebagai bahan untuk membuat rodopsin yang diperlukan dalam proses
penglihatan.
2. Untuk pemeliharaan jaringan pelapis.
3. Untuk membantu proses pertumbuhan tubuh
4. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan epitel (menjaga integritas retina).
5. Sebagai fungsi imun.
Fungsi vitamin D bagi tubuh
1. Mengatur metabolisme garam dapur.
2. Menggiatkan penyerapan garam dapur dan garam fosfor.
3. Mengatur pembentukan garam fosfor dalam tubuh yang digunakan untuk
pengerasan tulang.

Vitamin E adalah vitamin yang larut dalam lemak. Artinya, vitamin ini terdapat
dalam bagian makanan yang berminyak. Vitamin E di dalam tubuh hanya dapat
dicerna oleh empedu dan hati karena tidak larut dalam air. Vitamin E tersedia dalam
minyak yang dihasilkan dari biji-bijian, seperti : minyak kacang, minyak kulit
gandum, minyak jagung, dan minyak biji bunga matahari. Selain itu, vitamin E juga
terdapat pada sayuran hijau, sereal, hati, kuning telur, lemak, susu, kacang-kacangan,
dan mentega.
Vitamin E ialah salah satu antioksidan yang penting dalam pencegahan kanker
dan penyakit kardiovaskuler. Vitamin E mudah rusak oleh panas yang terlalu tinggi
(proses memasak) dan oksidasi (terpapar oksigen). Sumber dari vitamin yang terbaik
adalah makanan segar, mentah, atau makanan yang belum diproses.
Vitamin K disebut juga vitamin koagulasi. Vitamin K penting dalam
pembekuan darah, karena vitamin ini mempengaruhi pembentukan protombin dalam
hati.

Vitamin K bertugas :
1. Menjaga konsistensi aliran darah dan membekukannya saat diperlukan.
2. Berperan penting dalam pembentukkan tulang dan ginjal.

Vitamin K terdapat dalam 3 bentuk :


1. Vitamin K1 (phylloquinone) ditemukan dan dihasilkan oleh timbunan.
2. Vitamin K2 (menaquinone) dihasilkan oleh bakteri yang menguntungkan
dalam sistem pencernaan.
3. Vitamin K3 (menadione) vitamin buatan bagi yang tidak mampu menyerap
dari makanan.

Seluruh vitamin K dalam tubuh diproses dalam liver (hati). Menurut standar
RDA (Recommended Dietary Allowance), kebutuhan vitamin K tergantung dari
BB. Untuk orang dewasa 1 mikrogram setiap hari per kg BB. Mengkonsumsi
sejumlah kecil vitamin K akan mengakibatkan patah tulang dan osteoporosis,
penyemptan arteri atau pembuluh nadi. Sumber terbesar vitamin K (vitamin K1)
adalah hati, sayuran hijau seperti kangkung dan lobak swiss, brokoli, kubis, taoge,
bayam, dan kembang kol. Vitamin K tahan panas, tetapi mudah rusak oleh radiasi,
asam, dan alkali.
2. Vitamin larut air
Vitamin C dan vitamin B kompleks (tidak dapat disimpan dalam tubuh).

Vitamin C
Vitamin C termasuk golongan antioksidan karena sangat mudah
teroksidasi oleh panas, cahaya, enzim, dan logam. Vitamin C atau asam
askorbat lebih terkenal perannya dalam menjaga dan memperkuat imunitas
terhadap infeksi, produksi kolagen, integritas dinding kapiler, pembentukan
metabolisme asam amino,membantu tubuh menyerap zat besi (fe), berperan
dalam pembentukan dan pemeliharaan zat perekat yang menghubungkan
sel-sel dengan sel dari berbagai jaringan. Asam askorbat berpengaruh dalam
pemebentukan sel-sel darah dalam susunan tulang serta dalam pemeliharaan
kadar haemoglobin yang normal.
Vitamin C dapat terserap sangat cepat dari alat pencernaan kita masuk
ke dalam saluran darah dan dibagikan ke seluruh jaringan tubuh. Kelenjar
adrenalin mengandung vitamin C yang sangat tinggi. Pada umumnya tubuh
menyerap vitamin C sangat sedikit. Kelebihan vitamin C dari konsumsi
makanan akan dibuang melalui air kemih. Oleh karena itu, bila seseorang
mengkonsumsi vitamin C dalam jumlah besar (megadose), sebagian akan
dibuang keluar terutama bila orang tersebut biasa konsumsi makanan
bergizi tinggi. Tetapi sebaliknya, bila sebelumnya orang tersebut jelek
keadaan gizinya, maka sebagian besar dari jumlah itu dapat ditahan oleh
jaringan tubuh. Sumber vitamin C antara lain : buah jeruk, kentang, Kubis,
brokoli, strawberi, cabe hijau, dll.

Vitamin B kompleks
Terdiri dari 8 vitamin antara lain :
1. Vitamin B1 (tiamin)
Berfungsi membantu sel tubuh menghasilkan energi, kesehatan jantung
serta matabolisme karbohidrat. Terdapat pada biji-bijian seperti : beras
PK (pecah kulit) atau bekatulnya, sayuran, dan buah-buahan.
2. Vitamin B2 (riboflavin)
Berfungsi melindungi tubuh dari penyakit kanker, mencegah migren
serta katarak. Sumber riboflavin berasal dari hasil ternak. Hati, ginjal,
dan jantung mengandung riboflavin dalam jumlah yang tinggi.
3. Vitamin B3 (niacin)
Berfungsi untuk melepaskan energi dari zat-zat nutrient, membantu
menurunkan kadar kolesterol, mengurangi depresi dan gangguan pada
persendian. Terdapat pada sayur-sayuran, daging, dan kacang-
kacangan.
4. Vitamin B5 (asam pantotenat)
Berfungsi membantu sistem syaraf dan metabolisme,mengurangi alergi,
kelelahan dan migren. Penting bagi aktivitas kelenjar adrenal terutama
dalam proses pembentukan hormon. Ditemukan dalam bentuk garam
kalsium, larut dalam air, agak manis, dan stabil dalam pemasakan yang
normal.
5. Vitamin B6 (piridoksin)
Berfungsi untuk metabolisme protein dan lemak, membantu produksi
sel darah merah dan meringankan gejala hipertensi, asma serta PMS.
Sumber utama vitamin B6 adalah daging, unggas, ikan, wortel, pisang,
telur, madu, kedelai, gandum, kentang, ubi jalar, dan sayur-sayuran,
serta susu dan biji-bijian. Biji-bijian yang utuh merupakan sumber yang
kaya akan vitamin B6.
6. Vitamin B7 (biotin)
Bermanfaat dalam proses pelepasan energi dari karbohidrat,
pemebentukan kuku serta rambut.
7. Vitamin B9 (asam folic)
Berfungsi membantu perkembangan janin, pengobatan anemia, dan
pembentukan haemoglobin.
8. Vitamin B12 (cobalamin)
Berfungsi membantu merawat sistem syaraf dan pementukan sel darah
merah. Vitamin ini terdapat pada gading, hati, limfa, susu, ikan laut, dan
ikan kering.

b) Mineral
Sebagian besar bahan makanan, yaitu sekitar 96% terdiri dari bahan organik dan air.
Sisanya terdiri dari unsur-unsur mineral. Beberapa unsur mineral yang berbeda jenisnya
dan diperlukan manusia agar dapat sehat dan tumbuh dengan baik.

Mineral digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro
adalah mineral yang dibutukan oleh tubuh dalam jumlah yang cukup besar lebih dari 100
mg sehari antara lain natrium ( Na), klorin (Cl), kalium (K), kalium (Ca), fosfor (P),
magnesium ( Mg), dan sulfur (S). Fungsi dari mineral makro berperan dalam
keseimbangan cairan tubuh untuk transmisi saraf dan kontraksi otot, memberi bentuk
(struktur) kepada tulang, dan memegang peranan khusus di dalam tubuh.

Sedangkan mineral mikro dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit kurang dari 100
mg sehari antara lain zat besi (Fe), iodium (I), mangan (Mn), tembaga (Cu), zink (Zn),
kobalt (Co), fluor (F), kromium (Cr), seleniumn ( Se), molibdenum (Mo), dan boron (Bo)
. jumlah mineral mikro dalam tubuh kurang dari 15 mg.

(1) Mineral Makro


(a) Natrium (Na)
Sumber utama adalah garam dapur, ikan asin, kecap, pisang, kentang,
sayuran hijau dan sebagainya. Fungsinya mengatur kelancaran kerja otot,
terutama otot jantung dan mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh.
Kandungan natrium dalam garam secara teoritis kira-kira 2,8 gr per sendok
tea.
(b) Klorin (Cl)
Sumbernya antara lain garam dapur, keju, dan sayuran hijau. Berfungsi
untuk membentuk asam lambung (HCL) dan memelihara keseimbangan
cairan dalam tubuh.
(c) Kalium (K)
Sumber utamanya adalah bekatul, molase (madu), khamir, coklat, dan kopi.
Termasuk juga kacang-kacangan, hati, ikan, kerang. Fungsinya
mempengaruhi kerja otot jantung, mengatur tekanan osmosis dalam sel dan
membantu mengantarkan impuls saraf.
(d) Kalsium (Ca)
Sumber kalsium antara lain susu, telur, buah-buahan. Peranan kalsium
dalam tubuh pada umumnya dapat dibagi dua yaitu : membantu membentuk
tulang dan gigi, serta mengatur proses biologis dalam tubuh. Pada
pembentukan tulang, bila tulang baru dibentuk, maka tulang yang tua
dihancurkan secara simultan.
(e) Fosfor (P)
Sumber fosfor adalah daging, ikan, telur. Garam organik dari fosfor berguna
untuk membantu metabolisme energi. Peran fosfot mirip dengan kalsium
yaiutu untuk pembentukan tulang dan gigi, penyimpanan dan pengeluaran
energi ( perubahan antra ATP dengan ADP), serta mengatur keseimbangan
asam dan basa dalam tubuh. Pada umumnya jumlah fosfor yang dianjurkan
dalam tubuh 0,7 gr per orang.
(f) Magnesium (Mg)
Berperan penting sebagai kofaktor berbagai enzim dalam tubuh.
Magnesium bertindak sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi biologi di
dalam tubuh, termasuk reaksi yang berkaitan dengan metabolisme energi,
karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat. Sumber magnesium antara
lain sayur-sayuran hijau, kedelai, siput, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
(g) Sulfur (S)
Fungsinya membantu menjaga keseimbangan oksigen untuk fungsi otak.
Selain itu, sulfur bersama-sama dengan vitamin B kompleks membantu
memeperlancar metabolisme dalam tubuh dan membantu melawan i feksi
akibat bakteri. Buah-buahan yang mengandung sulfur yaitu kacang-
kacangan, bawang putih, bawang bombay, dan kubis-kubisan.

(2) Mineral Micro


(a) Zat besi (Fe)
Berperan dalam pusat pengatur molekul hemoglobin sel-sel darah merah.
Hemoglobin bertanggung jawab mendistribusikan oksigen dari paru-paru ke
seluruh jaringan tubuh. Zat besi juga berperan dalam metabolisme energi,
termasuk sintesis DNA oleh beberapa enzim, serta dalam sistem kekebalan
tubuh. Sumbernya terdpat dalam susu, hati, kuning telur dan sayur-sayuran
yang berwarna hijau seperti bayam, kangkung, daun singkong, dan daun
pepaya.
(b) Iodium (I)
Iodium adalah suatu bahan yang digunakan untuk membuat hormon tiroksin
oleh kelenjar gondok, yang menstimulasikan proses oksidasi ke dalam
tubuh. Fungsinya adalah untuk pertumbuhan normal, memebakar kelebihan
lemak, serta menjaga kesehatan rambut, kuku, kulit, dan gigi. Sumber
iodium yaitu garam dapur, bawang merah, atau tanaman lain yang ditanam
di daerah dekat pantai.
(c) Mangan (Mn)
Berperan sebagai kofaktur berbagai enzim yang membantu bermacam
proses metabolisme. Enzim yang berkaitan dengan mangan berperan dalam
sisntesi ureum, pembentukan jaringan ikat dan tulang, serta mencegah
peroksidasi lemak oleh radikal bebas. Mangan juga berperan dalam
pengontrolan gula darah, metabolisme energi, fungsi hormon tiroid, fungsi
otak, dan untuk pengontrolan neurotransmitter. Buah dan sayuran yang
mengandung mangan antara lain kacang-kacangan, sayuran berdaun hiaju,
bit, dan gandum.
(d) Tembaga (Cu)
Tembaga diserap dari usus kecil ke dalam saluran darah dan berfumgsi
untuk pembentukan hemoglobin.
(e) Zink (Zn)
Berperan dalam proses kekebalan tubuh, memelihara kesehatan mata,
menghambat virus, mengurangi resiko kanker, mejaga kesehatan organ vital
laki-laki, dan mempercepat proses penyembuhan luka. Buah dan sayuran
yang mengandung zink yaitu kacang-kacangan, biji-bijian, dan gandum.
Sumber terbaik zink terdapat pada daging unggas, ikan laut, keju, susu,
serta pecel (peanut butter).
(f) Kobalt
Merupakan molekul bagian dari vitamin B12. Bahan makanan hasil
fermentasi banyak mengandung kobalt, seperti : tempe dan oncom.
(g) Fluor (F)
Fluor penting dalam pertumbuhan dan pembentukan struktur gigi agar
memiliki daya tahan terhadap penyakit (memperkuat gigi). Fluor terdapat
dalam tanaman, ikan, kuning telur, susu, dan makanan hasil ternak.
(h) Kromium (Cr)
(i) Selenium (Se)
Selenium bekerja sama dengan vitamin E berperan sebagai antioksidan
dalam sistem enzim, selenium juga berperan mencegah terjadinya serangan
radikal bebas, melindungi membran dari kerusakan oksidatif, membantu
reaksi oksigen dan hidrogen pada tahap akhir rantai metabolisme, serta
membantu sintesis hemoglobin sebagai kekebalan tubuh. Buah dan sayuran
yang terdapat selenium antara lain bawang, tomat, brokoli, kubis, dan
gandum.
(j) Molibdenum (Mo)
Bekerja sebagai kofaktur berbagai enzim, mengkatalis reaksi oksidasi
reduksi, penawar racun, metabolisme sulfur, dan mencegah anemia. Buah
dan sayuran yang mengandung molebdenum antara lain kembang kol,
kacang polong, bayam, bawang putih, jagung, kentang, bawang bombay,
kacang tanah, semangka, wortel, dan kubis.
(k) Boron (Bo)
Boron mempunya efek positif terhadap pencegahan osteoporosis dan
osteoartritis dengan cara meningkatkan penggunaan kalsium dan
magnesium. Fungsi boron bersifat sinergis dengan vitamin D dalam
memperkuat tulang,membantu memelihara fungsi saraf. Selain itu boron
juga mempunyai mekanisme kerja yang berhubungan dengan fungsi
membran sel saraf serta terbukti memiliki aktivitas anti-inflamasi (anti
peradangan). Aktivitasnya sangat signifikan teutama untuk pencegahan
penyakit peradangan, seperti rematoid, artritis, dan asma. Buah dan sayuran
yang mengandung boron antara lain jamur, kacang-kacangan, dan
asparagus.

C. Penyakit Akibat Kekurangan dan Kelebihan Gizi Makro dan Gizi Mikro

Penyakit-penyakit atau gangguan kesehatan akibat dari kelebihan dan kekurangan


zat gizi yang telah merupakan masalah kesehatan masyarakat, khususnya di indonesia,
antara lain sebagai berikut :

1. Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP)


Penyakit ini terjadi karena ketidakseimbangan antara konsumsi kalori atau
karbohidrat dan protein dengan kebutuhan energi atau terjadinya defisiensi atau defisit
energi dan protein. Pada umumnya anak balita merupakan kelompok umur yang paling
sering menderita akibat kekurangan gizi. Apabila konsumsi makanan tidak seimbang
dengan kebutuhan kalori maka akan terjadi defisiensi tersebut (kurang kalori dan
protein).
Jenis KKP atau PMC dikenal dalam 3 bentuk yaitu :
Kwashiorkor
Berasal dari bahasa Ghana Afrika yang berarti anak yang kekurangan kasih
sayang ibu. Kwashiorkor adalah salah satu bentuk mal nutrisi protein berat
yang disebabkan oleh intake protein yang inadekuat dengan intake karbohidrat
yang normal atau tinggi.
Marasmus
Berasal dari kata yunani yang berarti kurus-kering. Marasmus disebabkan
karena kurang kalori yang berlebihan, sehingga membuat cadangan makanan
yang tersimpan dalam tubuh terpaksa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan
yang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup.
Penderita marasmus yaitu penderita kwashiorkor yang mengalami kekurangan
protein, namun dalam batas tertentu ia masih menerima zat gizi sumber
energi(sumber kalori) seperti nasi, jagung, singkong, dll. Apabila zat pementuk
tubuh protein maupaun zat gizi sumber energi keduanya kurang, maka gejala
yang terjadi adalah timbulnya penyakit KEP lain yang disebut marasmus.
Marasmus-Kwashiorkor
Gambaran dua jenis penyakit gizi yang snagat penting. Dimana ada sejumlah
anak yang menunjukan keadaan mirip dengan adanya odema. Menurunnya
kadar protein (Albumin dalam darah), kulit mengering dan kusam serta otot
menjadi lemah.

2. Busung lapar
Busung lapar atau bengkak lapar dikenal dengan istilah Honger Odem (HO)
adalah kwashiorkor orang dewasa. Busung lapar disebabkan karena kekurangan
makanan, terutama protein dalam waktu yang lama secara berturut-turut. Pada busung
lapar terjadi penimbunan cairan di rongga perut yang menyebabkan perut menjadi
busng (oleh karenanya disebut busung lapar).
Penderita busung lapar biasanya menderita penyakit penyerta. Misalnya dari 12
anak balita tiga diantaranya menderita tuberkulosis, satu hydrocephalus (kepala
besar), dan satu meningitis (radang selaput otak).

3. Penyakit Kegemukan (Obesitas).


Penyakit ini terjadi ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan
energi, yakni konsumsi kalori yang terlalu berlebih dibandingkan dengan kebutuhan
atau pemakaian energi. Akiabt dari penyakit obesitas ini, para penderitanya cenderung
menderita penyakit-penyakit kardiovaskuler, hipertensi, dan diabetes melitus
(Anonymous,2008).

4. Gangguan Akibat Keskurangan Iodium (GAKI)


Beberapa akibat defisiensi (kekurangan) iodium antara lain :
o Pembesaran kelenjar tiroid (gondok)
o Kreatin yaitu kekurangan iodium berlanjut ditandai ukuran tubuh pendek, kulit
kasar berwarna kekuningan, raut muka seperti orang bodoh, mulut terbuka dan
hidung besar.
o Myxdema ditandai dengan pertumbuhan tulang yang terhambat sehingga pendek,
perut buncit, kulit kering, dan rambut rontok dan banyak lemak yang tertimbun
pada kulit.
o Abortus ( Kematian ibu dan Anak).

5. Xerophthalmia (buta senja)


Penyakit ini disebabkan kekurangan konsumsi vitamin A (defisiensi vitamin A)
didalam tubuh. Gejala penyakit ini adalah kekeringan epitel biji mata dan kornea karena
glandula lakrimalis menurun. Terlihat selaput bola mata keriput dan kusam bila biji
mata bergerak.

6. Osteoporosis
Para peneliti menduga kelebihan vitamin A memicu aktivitas osteoclast, yakni sel
yang menguraikan tulang. Diperkirakan kelebihan vitamin A memicu korelasi timbal
balik dengan vitamin D, yang memainkan peranan penting dalam pembentukan tulang
akibatnya terjadi Osteoporosis.
7. Beri-beri
Penyakit ini disebabkan karena keurangan theamin (vitamin B1) yang ditandai
dengan kurangnya sesuatu yang dapat dirasakan atau gatal pada ibu jari kaki serta
telapak kaki, lutut terasa seakan-akan kaku dan refleknya tidak ada, nyeri, kejang, sulit
berjalan yang dapat menimbulkan kelumpuhan kaki dengan atrofi otot kaki.

8. Pellegra
Pellegra disebabkan karena defisiensi vitamin B3 yang ditandai dengan gejala
bengkak, kulit merekah atu pecah, mulut dan lidah bengkak, gangguan mental, pening,
skait kepala, lemah otot, dan rendah gula dalam darah.

9. Rakhitis
Penyakit ini disebabkan karena defisiensi kalsium dan vitamin D yang dapat
menyebabkan tulang panjang akan membengkok pada bagian yang menderita beban
tubuh, lutut gemetar dan kaki bengkak.

10. Anemia
Penyakit ini disebabkan karena defisiensi besi (kekurangan zat besi), dan defisiensi
bitamin B12 yang dapat mengakibatkan terjadinya penurunan produksi sel darah merah
yang matang.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Zat gizi (nutrient) merupakan unsur-unsur yang terdapat dalam makanan dan
diperlukan oleh tubuh untuk berbagai keperluan seperti menghasilkan energi, dan
mengganti jaringan rusak, memproduksi subtansi tertentu misalnya enzim, hormon, dan
antibodi. Menurut banyaknya konsumsi yang kita lakukan, zat gizi dibagi menjadi gizi
makro dan gizi mikro. Gizi makro adalah zat gizi yang paling besar diperlukan oleh
tubuh kita, terdiri dari karbohidrat. Lemak, dan protein. Sedangkan, gizi mikro adalah
zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil, terdiri dari mineral dan vitamin.

Dalam melaksanakan fungsinya di dalam tubuh, zat gizi saling berhubungan


erat sehingga terdapat saling ketergantungan. Gangguan atau hambatan pada
metabolisme sesuatu zat gizi akan memberikan gangguan atau hambatan pada
metabolisme zat gizi lainnya (Achmad,2010). Kekurangan dan kelebihan zat gizi dapat
menyebabkan terjadinya berbagai macam penyakit. Adapun bentuk zat gizi, bila dalam
jumlah cukup dan seimbang, tentu akan bermanfaat. Gizi baik akan dicapai dengan
memberi makanan yang seimbang dengan tubuh menurut kebutuhan.

Masalah kekurangan gizi merupakan masalah yang terus meningkat di


indonesia. Banyaknya kasus kekurangan gizi yang terjadi disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya kekurangan pangan akibat masalah ekonomi, penyakit infeksi seperti
cacingan, lingkungan yang kurang bersih serta penyebab tidak langsung lainnya seperti
pola asuh orang tua.

B. Saran
Zat gizi yang terdapat dalam berbagai bahan pangan (makanan dan minuman)
yang dikonsumsi sehari-hari, baik gizi makro maupun gizi mikro harus dipenuhi secara
cukup dan seimbang sesuai kebutuhan tubuh. Hal tersebut harus diperhatikan agar
tubuh tidak kekurangan dan kelebihan salah satu zat gizi. Untuk memenuhi gizi yang
cukup dan seimbang tersebut maka, manusia tidak boleh bergantung pada satu jenis
pangan saja, tetati harus mengkonsumsi makanan yang beragam jenisnya karena
konsumsi gizi makanan pada seseorang dapat menentukan tercapainya tingakt
kesehatan. Hal ini tidak terlepas dari peran pemerintah, petugas kesehatan maupun
masyarakat agar selalu memperhatikan tingkat pemenuhan gizi setiap individu
sehingga, kasus masalah gizi yang terjadi dapat berkurang dan teratasi.
DAFTAR PUSTAKA

http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/04/fungsi-zat-gizi-dan-sumbernya-
dalam.html/6april 2014
http:id.shovoong.com/exact-sciences/1998455-macam-macam-mineral-sumber-dan/6 april
2014
http://www.indonesian-publichealth.com/2012/12/masalah-gizi-kurang-dan-gizi-
buruk.html/10 april 2014
http://mengerjakantugas.bogspot.com/2009/04/zat-zat-gizi-yang-dibutuhkan-tubuh.html/6
april 2014

Você também pode gostar