Você está na página 1de 4

ANALISA SENSITIVITAS PADA PERFORMA PERKERASAN LENTUR MENGGUNKAN

METODE MECHANISTIC EMPIRICAL

(STUDI KASUS : SEGMEN JALAN CIREBON-LOSARI, JAWA BARAT)

ABSTRAK

Perkerasan lentur jalan Cirebon-losari terletak di pesisir utara jawa,Indonesia. Memiliki kondisi
dengan beban berat akibat kendaraan yang melintas memiliki beban yang berlebih. Oleh sebab
itu diperlukan pengembangan desain dan metode analisa. Tambahan beban dan kualitas dari
material dapat dievaluasi melalui mechanistic-empirical (M-E) method. Software M-E seperti
KENLAYER dapat mempermudah transisi dari empirical metode ke mechanistic metode. Dari
analisa KENLAYER, dapat disimpulakn bahwa efek dari bebean berlebih pada performa struktur
perkerasan sangat sulit untuk diperkecil walaupun lapisan kedua dari perkerasan memiliki
modulus elastisitas yang tinggi. Kemunculan dari beban berlebih dengan persentase 150%,
200%,dan 250% sangat signifikan dalam mengurangi umur perkerasan sebesar 85%,95%,dan
98% dari umur rencana yang diharapkan. Untuk tujuan peningkatan umur layanana, sangat
diperlukan pengaturan beban ijin pada perkerasan.

Pendahulua

A. Latar Belakang

Jalan nasional pantura, yang terletak di pesisir utara jawa ,Indonesia memeliki kondisi dengan
beban berat akibat kendaraan yang meintas memiliki beban berlebih. Pantura memilki kondisi
yang lebih cepat memburuk dari seharusnya diakibatkan rata-rata beban berlebih mencapai 100%
dari standard regulasinya (standard ijin).(Departemen Pekerjaan umum ,2008)

Hampir dari keseluruhan jalan nasional di Indonesia,termasuk pantura merupakan perkerasan


lentur. Lebih dari beberapa decade, desain dari perkerasan lentur didasari dari metode empirical
dengan panduan association of state highway and transportation officials
(AASHTO)(AASHTO,1993). AASHTO 1993 semata-mata hanya didasari dari hasil test
AASHTO pada tahun 1950an.
Kondisi volume lalulintas dan material dari pengukuran AASHTO sangat berbeda dengan
kondisi sekarang. Selain itu sejak adanya kejadian beban berlebih di banyak Negara serta
perbaikan kualitas material perkerasan lentur yang mana tidak didasari dengn AASHTO 1993,
oleh sebab itu diperlukan perbaikan dan pengembangan desain perkerasan dan nalisa metode.

Tambahan beban dan kualitas material dapat dievaluasi melalui metode mechanistic-empirical
dimana metode itu didasari unsure-unsur dasar dan respon perkerasan terhadap beban roda atau
kondisi alam,suhu,tekanan dan perpindahan. Software M-E seperti KENLAYER telah
dikembangkan untuk memfasilitasi perpindahan dari empirical ke mechanistic desain method.

B. Rumusan Masalah

Sebagai bagian dari pantura, jalan segmen Cirebon-Losari memiliki nilai volume laulintas yang
cukup tinggi , berkisar antara 88.9 juta ESALs ( equivalent single axle load), di tahun 2018 ,
yang mengakibatkan kondisi perkerasan yang memburuk. Masalah ini uumnya kebanyakan
disebabkan oleh beban berlebih dari truk berat. Berdasarkan hasil survey dari beban berlebih
yang diakibatkan truk berat yang dilakukan oleh dinas BINAMARGA,Daparte Pekerjaan Umum
(2008) pada jalan Cirebon-losari beban berlebih mencapai 200%

AASHTO 1993 umumnya digunakan untuk desain perkerasan lentur di Indonesia dimana
didasari test AASHTO dimna lalulintas kendaraan lebih kecil dari 2juta ESALs. Jika hal tersebut
dibandingkan dengan kondisi lalulintas di segmen jalan Cirebon-Losari volume tersebut sangat
lah rendah. Berdasarkan hal itu jika laluintas melebihi 10 juta esal, penerapan dari empirical
metode tidak lagi akurat.

Didasari permasalahan tersebut, sangat lebih baik menerapkan mechanistic empirical method
pada desain perkerasan lentur. Keuntungan dari M-E design dibandingkan empirical

1. Penggunaan yang lebih baik dari sifat material yang tersedia


2. Peningkatan prediksi dari performa
3. Hubungan materil terhadap performa perkerasan
4. Penjelasan yang lebih baik terhadap kemampuan tiap lapisan
C. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk menerapkan metode M-E pada perkerasan lentur dengan mempertimbangkan dari
beban lalu lintas dan kekutan bahan
2. Untuk meneliti performa perkerasn lentur akibat/dikarenakan varisai beban berlebih dan
variasi kekuatan material
3. Untuk memprediksi umur rencana dari perkerasan lentur akibat beba berlebih dan kekuatan
material
4. Untuk mempersentasikan analisa sensitifitas dari beban berlebih dan variasi kekuatan bahan

D. Cakupan dan Batasan

Cakupan dan batasan dari penelitian ini adalah

1. Penelitian ini fous pada perkerasan lentur pada jalan Cirebon-losari (Km 18+200
21+723), jawa barat, Indonesia
2. Kekuatan bahan dan data lalulintas berdasarkan dari data sekunder yang diperoleh dari
dinas Binamarga ,dapartemen pekerjaan umum untuk jalan Cirebon-losari
3. Data beban berlebih merupakan data hasi survey dari dinas BINAMARGA,dapartemen
pekerjaan umum
4. Beban berlebih yang dipertimbangakan merupakan tambahan dari factor beban yang
mana didasari dari 80kN single axle load (ESAL)
5. Analisis sensitifitas pda kekuatan material diabatasi pada 2lapisan atas perkerasan

DASAR TEORI

A. Perkerasan Lentur

Perkerasan lentur merupakan struktur perkerasan dengan campuran aspal dan agregat. Jenis
perkerasan ini didasari dari total lendutan pada struktur perkerasan yang diakibatkan dari beban
kendaraan. Struktur lapisan perkerasan lentur dapat dianalisa dengan teori lapisan Burmister
(Burmister,1943)

Struktur perkerasan lentur merupakan gabungan dari beberapa lapis material dengan tebal yang
optimum untuk meneruskan beban ke tanah dasar. Sistem lapisan ini memiliki kualitas yang baik
pada lapisan atas dimana tekanan paling tinggi dan kualitas materil yang rendah pada bagian
bawah.
B empirical method

Metode empirical AASHTO (AASHTO 1993)

Você também pode gostar