Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DISUSUN OLEH
YUNI ARYASTANTI
058 SYEBID 14
i
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan INDIVIDU
TelahMemenuhi Persyaratan Dan Disetujui
Tanggal................................
Disusun Oleh :
Nama :
Nim :
Menyetujui,
iii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2012 Angka
Kematian Ibumerupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam
tujuan pembangunan millennium (MDGs) ke lima yaitu meningkatkan
kesehatan ibu. Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita
disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan
serta nifas.WHO memperkirakan diseluruh dunia setiap tahunnya lebih dari
585.000 meninggal saat hamil atau bersalin (WHO, 2012).
Angka Kematian Ibu di Indonesia tahun 2012 sebesar 214 per
kelahiran hidup, menurut SDKI (2012). Akan tetapi pemerintah masih
dituntut bekerja keras untuk menurunkannya hingga tercapainya target
Millennium Development Goals (MDGs). Angka Kematian Ibu pada tahun
2015 menjadi 102/100.000 kelahiran hidup.
Nusa Tenggara Barat jumlah atau Angka Kematian Ibu (AKI) pada
tahun 2012 mencapai 100 kasus kematian ibu, dengan kejadiankematianibu
paling banyak pada waktu ibu bersalinsebanyak43%, kematian
padawaktunifas sebanyak38%danpadasaathamil19%(Dinas kesehatan
Provinsi NTB, 2012).
Kota Mataram tahun 2012 angka kematian ibu mencapai angka
tertinggi di wilayah NTB yaitu sebanyak 8 kasus.Kematian ibu dibagi
menjadi kematian langsung dan tidak langsung.Kematian ibu langsung
adalah sebagai akibat komplikasi kehamilan, persalinan, atau masa nifas,
dan segala intevensi atau penanganan tidak tepat dari komplikasi
tersebut.Kematian ibu tidak langsung merupakan akibat dari penyakit yang
sudah ada atau penyakit yang timbul sewaktu kehamilan (25%, biasanya
perdarahan pasca persalinan), sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan
(12%), partus macet (8%), komplikasi aborsi tidak aman (13
%).Hiperemesis (3.37%) pada tahun 2012 Sedangkan pada tahun 2013
1
2
1.3 Tujuan
1.3.1 TujuanUmum
Mampu melaksanakan studi kasus pada Ny. A
menggunakan manajemen asuhan 7 langkah Varney
1.3.2 TujuanKhusus
1. Mampu melakukan pengumpulan data dasarpada Ny. A
dengan Hyperemesis Gravidarum diRSUD Kota Mataram.
2. Mampu melakukan interprestasi data dasar pada Ny. A
denganHyperemesis Gravidarum diRSUD Kota Mataram.
3. Mampu merumuskan diagnosa dan masalah pada Ny. A
denganHyperemesis Gravidarum diRSUD Kota Mataram.
4. Mampu menentukan kebutuhan terhadap tindakan segera pada
Ny. A dengan Hyperemesis Gravidarum diRSUD Kota
Mataram.
5. Mampu menyusun rencana asuhan menyeluruh pada Ny. A
denganHyperemesis Gravidarum di RSUD Kota Mataram.
6. Mampu memberikan penatalaksanaan tindakan sesuai dengan
tencana pada Ny. A dengan Hyperemesis Gravidarumdi
RSUD Kota Mataram.
7. Mampu melakukan Evaluasi pada Ny. A denganHyperemesis
Gravidarum di RSUD Kota Mataram.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil laporan ini diharapkan dapat menambah ilmu wawasan
kebidanan khususnya manajemen kebidanan di masyarakat.
1.4.2 Bagi Institusi
1. Bagi Lahan
Diharapkan berguna sebagai bahan perencanaan dan
evaluasi permasalahan yang ada khususnya permasalahan ibu
hamil Hyperemesis Gravidarum.Guna meningkatkan kualitas
pelayanan.
2. Bagi Stikes Yarsi
Diharapkan dapat menambah referensi bagi mahasiswa
lain dalam membuat tugas.
3. Mahasiswi
Menambah pengalaman mahasiswa dalam hal menerapkn
ilmu yang telah didapat selama perkuliahan terutama mengenai
Hyperemesis Gravidarum.
4. Masyarakat
Dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang
Hyperemesis Gravidarum dan bisa menjadi pembelajaran pada
kehamilan berikutnya.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Kehamilan
2.1.1 Pengertian
Kehamilan adalah di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Wiknjosastro, 2012 :
89).
Kehamilan adalah matarantai yang bersenambung dan terdiri
dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan
plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Yeyeh,
2013 : 75).
2.1.2 Etiologi
Untuk setiap kehamilan harus ada spermatozoa, ovum,
pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi hasil konsepsi. Tiap
spermatozoa terdiri dari tiga bagian yaitu: kaput/kepala yang
berbentuk lonjong agak gepeng dan mengandung bahan nucleus, ekor,
dan bagian yang silindrik menghubungkan kepala dengan ekor, dan
getaran ekor spermatozoa dapat bergerak cepat (Wiknjosastro, 2012
:139).
5
6
e. Pingsan
Terjadinya gangguan sirkulasi kedaerah kepala
(sentral) menyebabkan adanya iskemia susunan saraf pusat
dan menimbulkan syncope atau pingsan. Keadaan ini akan
menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu. Sering
dijumpai ibu pingsan bila berada pada tempat tempat
ramai pada bulan bulan pertama kehamilan.Kondisi ini
menghilang sesudah kehamilan 16 minggu.
f. Mammae menjadi tegang dan membesar
Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh hormon
estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan
alveoli pada mamma glandula montgomeri.Ujung saraf
tertekan sehingga menyebabkan rasa sakit, terutama pada
hamil pertama.
g. Pigmentasi kulit terjadi karena pengaruh dari hormon
kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan
kulit
h. Varises: sering di jumpai pada trimester terakhir di dapat
pada daerah genetalia eksterna,fosa paplitea kaki dan betis
pada multi grafidakadang-kadang varises di temukan pada
kehamilan terdahulu,timbul kembali pada trimester
pertama, kadang-kadang timbul varisesmerupakan gejala
kehamilan.
4. Kemungkinan
a. Perut membesar
b. Uterus membesar
c. Tanda hegar (hipertropi ismus, menjadi panjang dan lunak)
d. Tanda chadwik ( hipervaskularisasi pada vagina dan vulva,
tampak lebih merah dan kelam )
e. Tanda piscacheck ( uterus membesar ke salah satu jurusan )
f. Kontraksi kontaksi kecil atau braxtron hicks
g. Teraba ballottement.
10
11
12
3. Alergi, sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak,
juga disebut sebagai salah satu faktor organic.
4. Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit
ini, rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap
kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai
ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat
mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap
keenggananmenjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran
hidup(Rukiyah,2010).
Menurut Teori Psikosomatik, hiperemesis gravidarum
merupakan keadaan gangguan psikologik yang dirubah dalam bentuk
gejala fisik. Kehamilan yang tidak di rencanakan dan tidak diinginkan
serta tekanan pekerjaan dan pendapatan menyebabkan terjadinya
perasaan berduka, ambivalen, serta konflik dan hal tersebut dapat
menjadi faktor psikologis penyebab hiperemesis gravidarum (Runiari,
2010).
2.2.3 KlafikasiHiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum berdasarkan berat ringannya
dibedakan atas 3 tingkatan, yaitu:
1. Tingkat I (Ringan)
Ditandai dengan muntah terus menerus yang mempengaruhi
keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak
ada, berat badan menurun dan nyeri epigastrium, nadi meningkat
sekitar 100 per menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit
mengurang lidah mengering dan mata cekung.
2. Tingkat II (Sedang)
Penderita lebih lemah dan apatis, turgor kulit mengurang lidah
mengering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-
kadang naik dan mata sedikit ikteris berat badan turun dan mata
cekung, tensi turun dan hemokonsentrasi,oliguria dan konstipasi.
Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan, karena mempunyai
aroma yang khas dan dapat pula di temukan dalam kencing.
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY A DENGAN HIPEREMISIS
GRAVIDARUM
DI RUANG POLI OBGYN RSUD KOTA MATARAM
2. Anamnesa
a. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil 12 minggu, mengeluh mual muntah sejak
awal kehamilan sampai sekarang
b. Riwayat perjalanan penyakit
Ibu mengatakan hamil 12 minggu, mengeluh mual muntah sejak
awal kehamilannya yang ke dua.
c. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
24
25
26
4. Eliminasi
BAK Sebelum hamil Selama hamil/saat ini
Frekuensi 3 x sehari 3x sehari
Warna Kuning jernih jernih
Penyulit Tidak ada Tidak ada
5. PersonalHygiene
Personal Hygiene Sebelum hamil Selama hamil/saat ini
Mandi 2x sehari 1x sehari
Gosok gigi 2x sehari 1x sehari
Cuci Rambut 2 x seminggu 1x seminggu
27
B. DATA OBJEKTIF
1) Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum :lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. Emosi : Stabil
d. Berat Badan sebelum hamil : 50 kg
e. Berat Badan selama hamil : 50 kg
f. Tinggi badan : 162 cm
g. Lila : 26 cm
h. Tanda-tanda vital
1) Tekanan Darah : 100/70 mmHg
2) Nadi : 100x/menit
3) Respirasi : 26 x/ menit
4) Suhu : 37,0 C
2) Pemeriksaan Fisik
Kepala
Inspeksi : Bersih, distribusi merata, tidak rontok , warna
rambut hitam
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan,
Muka
Inspeksi : Tidak ada cloasma gravidarum, bersih
Palpasi : Tidak ada oedema dan nyeri tekan
28
29
Hb 10,0gr% (12,0-15,0)
Wbc 6.40 (5.00-10.0)
Plt 247 (150-450)
II. INTERPRETASI DATA DASAR
1. Diagnosa :
Ibu : Ny A G3P1A0H1. Usia kehamilan 12 minggu,
keadaan umum ibu lemah dengan Hiperemisis
Gravidarum tingkat I.
subyektif :
a. Ibu mengatakan ini kehamilannya yang kedua dan Tidak pernah
mengalami keguguran.
b. Ibu mengatakan umurnya 27Tahun
c. Ibu mengatakan HPHT :711 2016 (HTP : 24 08 2017)
d. Ibu mengatakan sering mual dan muntah pada pagi hari, sejak awal
kehamilannya 6 x/hari berupa cairan setelah makan dan minum.
Obyektif :
a. Tanda-Tanda Vital
1) Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 100x/menit
Raspirasi : 26 x/ menit
Suhu : 37,0C
2) BB Sebelum Hamil : 50Kg
BB Sekarang : 50Kg
Palpasi
Leopold I :3 jari di atas symfisis
Leopold II : Tidak Dilakukan
Leopold III : Tidak Dilakukan
Leopold IV : Tidak dilakukan
b. Masalah
1) Kecemasan ibu Teradap dirinya
2) Kurangnya nutrisi ibu hamil Trimeser 1
3) Kekurangan cairan
30
c. Kebutuhan
1) Memberikan support mental terhadap ibu
2) Memberikan informasi tentang keadaan kehamilanya saat ini
3) Memberikan penjelasan tentang mual muntah yang sedang
dialami ibu
31
RR : 20x/menit
S : 36,5
2. Melakukan kolaborasi dengan Dokter dengan Dokter untuk memberikan
terapi obat oral yaitu 1 tablet cpz,2 x 25 mg antaside sirup 3x1 dan
menganjurkan ibu untuk segera minum obat setelah makan
3. Menganjurkan pada ibu untuk makan sedikit tapi sering, seperti makan
makanan ringan seperti biskuit
4. Diperoleh hasil hb 10
5. Menganjurkan ibu Kunjungan 1 bulan lagi dan jika ada keluhan segera
ke puskesmas atau ke rs
VII. EVALUASI
Tanggal : 30 Januari 2017 Pukul 10.00 Wita.
Tempat: Ruang p0li obgin RSUD Kota Mataram
1. Ibu sudah mengerti tentang keadaanya saat ini
2. Ibu mau memeriksa kehamilanya dan bersedia makan makan makanan
yang bergizi
3. Dilkukan kolaborasi dengan dokter dan terapi obat oral sudah diberikan
kepada ibu yaitu: 1 tablet cpz 1x 25 mg antaside sirup 3x1
4. Ibu sudah makan beberapa potong biscuit
5. Ibu sudah mengetahui hbnya
6. Ibu mau melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi dan bila ada keluhan
segera ke puskesmas
BAB IV
32
PEMBAHASAN
33
34
35
36
37
38
bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, makan roti kering atau
biskuit dengan teh hangat.Menghindari kekurangan karbohidrat
merupakan faktor yang penting dianjurkan makanan yang banyak
mengandung gula.Obat obatan sedative adalah phenobarbitol.Vitamin
yang dianjurkan vitamin B1 dan B6.Anti histaminika juga dianjurkan
seperti dramamin, avomin (Manuaba 2010).
Pada kasus hiperemesis gravidarum jalur pemberian nutrisi
tergantung pada derajat muntah, berat ringannya deplesi nutrisi dan
peneriamaan penderita terhadap rencana pemberian makanan.Pada
prinsipnya bila memungkinkan saluran cerna harus digunakan.Obat-
obatan yang dapat diberikan diantaranya suplemen multivitamin,
antihistamin, dopamin antagonis, serotonin antagonis, dan kortikosteroid.
Vitamin yang dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6 seperti pyridoxine
(vitamin B6) (Widayana,2013)
4.7. Evaluasi
Ny. A telah diberikan asuhan kebidanan sesuai kebutuhan selama
3 kali kunjungan. Asuhan kebidanan yang diberikan pada dengan kasus
hiperemesis gravidarum dapat dikatakan berhasil karena dari hari pertama
sampai hari ketiga dengan keadaan umum baik, kesadaran composmentis,
mual-muntah berkurang, TTV: TD 100/70 mmHg, Nadi 80x/mnt, respirasi
20 x/mnt dan suhu 36,50C. Dengan diberikannya asuhan secara
menyeluruh, pemasalahan pada Ny A dapat teratasi,dan Ny A pun
dapat menjalani kehamilannya. Ny A dianjurkan untuk selalu menjaga
kehamilannya dengan memperhatikan pola makan, istirahat, aktivitas yang
tidak terlaluberat, dan melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur
atau apabila ada keluhan maka segera datang ke tenaga kesehatan.
Evaluasi dilakukan dilakukan secara siklus dan dengan mengkaji
ulang aspek asuhan yang tidak efekif untuk mengetahui faktor mana yang
menguntungkan atau menghambat keberhasilan yang diberikan.Pada
langkah terakhir dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang telah
diberikan (Soepardan, 2008).
39
BAB V
PENUTUP
Dari hasil yang penulis uraikan dalam laporan study kasus kebidanan
terhadap Ny. A dengan hiperemesis gravidarum tingkat I di RSUD Kota
Mataram, maka penulis menentukan kesimpulan dan saran yang bermanfaat.
5.1 Kesimpul
1. Pengumpulan data dasar terhadap Ny. A dengan hiperemesis
gravidarum, meliputi data subyektif yaitu: mengeluh muntah-muntah,
mual, pusing, tidak ada nafsu makan dan nyeri ulu hati dan data obyektif
yaitu k/u ibu lemah, TTV : TD : 100/70-mmHg, Nadi: 80/menit, suhu
36,5 RR: 21 x/menit, kemudian perubahan/ peningkatan berat badan 1-1,5
kg antara sebelum hamil sampai dengan hamil trimester I2
2. Interpretasi data dasar berdasarkan hasil pengumpulan data terhadap Ny.
yaitu umur 27 tahun G3P1A1H1 usia kehamilan 10 minggu dengan
hiperemesis gravidarum tingkat I.
3. Identifikasi diagnosa atau masalah potensial yang akan mungkin terjadi
terhadap Ny. A adalah dehidrasi, penurunan berat badan,
4. Identifikasi kebutuhan segera pada Ny. A adalah pemasangan infus RL
28 tpmdan pemberian obat dari dokter spog
5. Rencana asuhan yang sesuai dengan kebutuhan Ny. A meliputi
melakukan Informed consent, menjelaskan pada ibu dan keluarga hasil
pemeriksaan, melakukan kolaborasi dengan dokter, melakukan konseling
tentang nutrisi ibu hamil serta menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapi
sering.
6. Penatalaksanaan menyeluruh terhadap Ny. A Pelaksanaan dilakukan
berdasarkan hasil perencanaan yang telah dituliskan sebelumnya dimana
perencanaan dilaksanakan secara efisien dan aman berdasarkan
kebutuhan klien.
7. Evaluasi berdasarkan hasil asuhan yang telah dilakukan terhadapNy A
dengan G3P1A1H, usia kehamilan 12 minggu telah dilakukan sehingga
tidak terjadi mual-muntah lagi atau hiperemesis gravidarum.
40
41
5.2 Saran
Saran yang penulis berikan ditujukan kepada :
5.2.1 Teoritis
Mengembangakan teori dan penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya tentang asuhan kebidanan pada Hiperemisis Gravidarum
(HG) serta tambahan untuk ilmu.
5.2.2 Praktis
1. Bagi Institusi
Sebagai bahan acuan/pedoman bagi intitusi jurusan
kebidanan untuk penulisan karya tulis ilmiah selanjutnya
2. Bagi rsud kota mataram
Sebagai masukan dan gambaran informasi untuk tenaga
kesehatandalam melakukan konseling/informasi fisiologi ibu
hamil trimester I dengan hiperemesis gravidarum dan kebutuhan
nutrisinya sehingga hiperemesis gravidarum tidak terjadi atau
tidak terjadi hiperemesis gravidarum tingkat lanjut.
3. Bagi Penulis
Merupakan pengalaman yang dapat menambah
kemampuan dalam penerapan manajemen asuhan kebidanan
khususnya hiperemesis gravidarum tingkat 1
4. Bagi Keluarga Pasien
Dapat memberikaninformasi pada ibu hamil agar dapat
sedini mungkin mengetahui penyakit yang akan menghambat
kehamilannya. Dan agar ibu tidak segan untuk memeriksakan
kehamilannya bila ada keluhan ke tenaga kesehatan terdekat untuk
mendapat penanganan lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Arisman, M.B. 2011.Gizi Dalam Daur Kehidupan (Edisi 2). Jakarta: EGC
Jannah, Nurul. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Yogyakarta: Andi
Offset.
Kemenkes RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan, Pedoman Bagi Tenaga Kesehatan, Edisi
Pertama.Kerjasama WHO, Kemenkes RI, POGI, dan IBI.
Sediaoetama, Drs. Ahmad Djaeni. Ilmu Gizi. 2013. Jakarta: Dian Rakyat.
Varney, Helen, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC
http://depkes.go.id/downloads/riskesdas2013/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf
(Diakses tanggal 8 Juni 2015, Pukul : 16.00 wita).