Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Abstract
Fracture is a cutting of bone continuity. ORIF (Open Reduction and Internal
Fixation) is one of therapy management from fracture. The lack of mobility to the post
ORIF patient infact to recovery injury process cannot go on perfectly. Of course this
condition will influence the length of patient treatment day in the hospital. Rehabilitation
that can be done by nurse to the post ORIF patient is by early ROM Exercise. This
objective research is to know the influence early ROM Exercise to post operation low
fracture extremity patient (femur fracture and cruris fracture) to the length of treatment
day in Surgery Room RSUD Gambiran Kediri City. Research design that is used is Pre-
Experiment by approach Postest Only Control Group Design. The population is the post
operation low extremity fracture patient (femur fracture and cruris fracture) who is treated
in Surgery Room by 30 respondent sample taken by purposive sampling technique. The
free variable is early ROM Exercise and bound variable is the length of treatment day post
operation low fracture extremity patient (femur fracture and cruris fracture). The data is
gotten by observation, clarified by ratio scale, analyzed by Independent T-test (experiment)
with SPSS 16. Based on research result (out put result) is gotten that length of treatment
day most of respondent that is done early ROM Exercise is 4 days, they are 10 respondent
(67%) and almost a half of respondent who are not done early ROM Exercise is 6 days,
they are 6 respondent (40%). Based on Independent T-test Experiment shown the big
significance number is 0,000 < = 0,05. Being concluded that there is influence early
ROM Exercise to the post operation low extremity fracture patient (femur fracture and
cruris fracture)to the length of treatment day in Surgery Room RSUD Gambiran Kediri
City. Post ORIF patient needs being done early ROM Exercise so that blood circulation
can be fluent, accelerate recovery wound healing process and reduce the length of
treatment day.
Key word : Early ROM Exercise, length of treatment day, post ORIF patient.
karena beberapa komplikasi dapat tejadi operasi fraktur ekstremitas bawah adalah
setelah operasi dan apabila tidak ditangani 5 sampai 7 hari setelah operasi.
dengan baik, maka lama hari rawat pasien Selama ini yang terjadi di ruangan
akan menjadi panjang yang akhirnya (Ruang Bedah) pada pasien post ORIF
dapat menyebabkan dampak pada jarang yang dilakukan mobilisasi oleh
peningkatan biaya perawatan (Corwin & perawat, perawat hanya sekedar
Elizabeth J, 2001). Hal ini juga bisa menganjurkan pada pasien untuk
terjadi pada pasien post operasi fraktur. melakukan mobilisasi dengan menggerak-
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas gerakkan anggota badan yang di operasi.
tulang dan ditentukan sesuai jenis dan Akan tetapi karena ketidaktahuan pasien
luasnya. Salah satu prosedur pembedahan akan pentingnya mobilisasi pasien justru
yang sering dilakukan pada kasus fraktur takut melakukan mobilisasi sehingga
adalah reduksi terbuka dengan fiksasi berdampak pada banyaknya keluhan yang
interna (ORIF, Open Reduction and muncul pada pasien post ORIF seperti
Internal Fixation) (Brunner & Suddarth, bengkak atau edema, kesemutan,
2002). kekakuan sendi, nyeri dan pucat pada
ORIF merupakan salah satu anggota gerak yang di operasi. Disamping
manajemen terapeutik dari fraktur. itu akhir-akhir ini yang terjadi di ruangan
Berdasarkan data medical record dari (Ruang Bedah) tidak semua pasien yang
RSUD Gambiran Kediri menunjukkan menjalani operasi dilakukan fisioterapi,
total pasien yang mengalami fraktur tetapi hanya kasus-kasus post operasi
ekstremitas bawah tahun 2010 sebanyak tertentu saja seperti post operasi
323 pasien, khusus dari Ruang Bedah 267 laminektomy dan post operasi AMP
pasien dan pasien yang menjalani ORIF (Austin Moore Prosthesis) yang dilakukan
209 pasien (78,28%). Sedang dari hasil fisioterapi oleh petugas fisioterapi.
studi pendahuluan di Ruang Bedah pada Melihat fenomena di atas maka
bulan Juli 2011 sampai dengan bulan adalah tugas bersama antara dokter,
September 2011 ada 36 pasien fraktur terapis, dan perawat untuk memberi
ekstrimitas bawah yang menjalani ORIF, penjelasan pada pasien post ORIF,
di mana ada sebagian besar dari mereka bahwa mobilisasi selama masih dalam
yang mengalami komplikasi pasca operasi batas terapeutik sangat menguntungkan.
yaitu bengkak atau edema, kesemutan, Latihan dalam batas terapeutik
nyeri dan pucat pada anggota gerak yang diantaranya latihan aktif meliputi menarik
di operasi. Dari hasil wawancara dan pegangan di atas tempat tidur, fleksi dan
observasi di dapat kemungkinan ekstensi kaki, dan latihan rentang gerak
komplikasi tersebut terjadi dikarenakan atau menahan beban bagi sendi yang
pasien tidak mau atau kurang melakukan sehat, pada ekstremitas yang diimobilisasi
mobilisasi sehingga peredaran darah tidak dilakukan latihan isometrik, latihan
lancar dan akhirnya berdampak pada kuadrisep dan pengesetan gluteal untuk
proses penyembuhan luka menjaga kekuatan otot besar yang penting
(vaskularisasi,inflamasi, proliferasi dan untuk berjalan (Brunner & Suddarth,
granulasi) tidak dapat berlangsung 2002). Salah satu keuntungan
maksimal. Tentunya kondisi ini akan menjalankan rehabilitasi post ORIF adalah
mempengaruhi lama keberadaan pasien di untuk mencegah terjadinya komplikasi
rumah sakit atau lama perawatan pasien yang merugikan bagi pasien di samping
(Perry & Potter. 2005). Sedangkan dari mempercepat kesembuhan. Peran perawat
data dokumentasi ruangan (Ruang Bedah) sebagai edukator dan motivator kepada
pada bulan Juli 2011 sampai dengan bulan klien diperlukan guna meminimalkan
September 2011 diperoleh rata-rata lama suatu komplikasi yang tidak diinginkan
hari rawat dari pasien yang menjalani (Ichanners, 2009). Tidak berhenti disitu,
perawat juga menjadi ujung tombak dalam Jika nilai value > 0,05 () maka Ho
pelayanan kesehatan pada klien. diterima, dan jika nilai value < 0,05 ()
Rehabilitasi yang dapat dilaksanakan maka Ho ditolak yang artinya ada
perawat diantaranya ROM (Range Of pengaruh ROM Exercise dini pada pasien
Motion), nafas dalam batuk efektif dan post operasi fraktur ekstremitas bawah
yang penting untuk mengaktifkan (fraktur femur dan fraktur cruris) terhadap
kembali fungsi neuromuskular dan lama hari rawat di Ruang Bedah RSUD
mengeluarkan sekret dan lendir (Unej, Gambiran Kota Kediri.
2009). Bagaimanakah Pengaruh ROM
Exercise Dini Pada Pasien Post Operasi Hasil Penelitian
Fraktur Ekstremitas Bawah (Fraktur 1. Lama Hari Rawat Responden Post
Femur Dan Fraktur Cruris) Terhadap Operasi Fraktur Ekstremitas Bawah
Lama Hari Rawat Di Ruang Bedah RSUD (Fraktur Femur Dan Fraktur Cruris)
Gambiran Kota Kediri. Yang Tidak Dilaksanakan ROM
Penelitian ini bertujuan untuk Exercise Dini Di Ruang Bedah RSUD
mengetahui pengaruh ROM Exercise dini Gambiran Kota Kediri
pada pasien post operasi fraktur
ekstremitas bawah (fraktur femur dan
fraktur cruris) terhadap lama hari rawat 2 (13%) 1 (7%) 4
di Ruang Bedah RSUD Gambiran Kota Hari
3 (20%)
Kediri. 3 (20%) 5
Hari
6
Metode Penelitian Hari
Desain penelitian yang digunakan 7
dalam penelitian ini Pra-Eksperimen 6 (40%) Hari
dengan Perbandingan Kelompok Statis
(Static Group Comparasion) dengan Sumber : Data hasil penelitian
observasi yang dilakukan Postest Only
Control Group Design yaitu peneliti Diagram 1 Lama Hari Rawat
mengukur pengaruh perlakuan (intervensi) Pasien Post Operasi Fraktur Ekstremitas
pada kelompok eksperimen dengan cara Bawah (Fraktur Femur Dan Fraktur
membandingkan kelompok tersebut Cruris) Yang Tidak Dilaksanakan ROM
dengan kelompok kontrol. Populasi dalam Exercise Dini Di Ruang Bedah RSUD
penelitian Semua pasien post operasi Gambiran Kota Kediri
fraktur ekstremitas bawah (fraktur femur Berdasarkan diagram 1 diketahui
& fraktur cruris) yang di rawat di Ruang hampir setengah dari responden post
Bedah RSUD Gambiran Kota Kediri operasi fraktur ekstremitas bawah (fraktur
yaitu sebanyak 37 pasien Dalam femur dan fraktur cruris) yang tidak
penelitian ini peneliti menggunakan dilaksanakan ROM Exercise dini lama
purposive sampling. Variabel hari rawatnya adalah 6 hari yaitu 6
Independent/bebas dalam penelitian ini responden (40%).
adalah ROM Exercise dini. Variabel
Dependent/ terikat pada penelitian ini 2. Lama Hari Rawat Responden Post
adalah lama hari rawat pasien post operasi Operasi Fraktur Ekstremitas Bawah
fraktur ekstremitas bawah. Untuk menguji (Fraktur Femur Dan Fraktur Cruris)
pengaruh ke dua variabel menggunakan Yang Dilaksanakan ROM Exercise
analisa Data Dengan Independent T-test Dini Di Ruang Bedah RSUD
menggunakan taraf nyata ( = 0,05). Gambiran Kota Kediri
Pengolahan data menggunakan komputer
dengan program SPSS 16 under windows.
Exercise dini pada pasien post operasi telapak kaki dan femur) dan 7,2 dengan
fraktur kemungkinan tidak semua perawat komplikasi. Untuk fraktur femur rerata
mau turut berpartisipasi melaksanakan RPL 7,4 hari. Umumnya sebagian besar
latihan tersebut. Disamping itu pasien enggan berada lama di rumah sakit
kemungkinan kondisi yang terjadi tersebut karena situasi yang dihadapi berbeda jika
disebabkan karena perawat di ruangan dibandingkan dengan kondisi di rumah di
tidak menjalankan SOP yang sudah ada samping pertimbangan lain yaitu berkaitan
sehingga intervensi yang seharusnya biaya perawatan dan pengobatan..
diberikan pada pasien post operasi masih Didapatkannya sebagian besar
belum dilakukan dengan baik. Selain itu responden post operasi fraktur ekstremitas
kurangnya pengawasan dan motivasi yang bawah lama hari rawatnya 4 hari
diberikan oleh perawat menyebabkan disebabkan karena dengan dilaksanakan
pasien juga tidak melaksanakan mobilisasi ROM Exercise dini maka
(ROM Exercise) dini secara rutin. pasien/responden dapat mempertahankan
Walaupun pada kenyataannya perawat sirkulasi /peredaran darahnya sehingga
sudah seringkali menganjurkan pasien oksigenasi pada luka menjadi lebih baik,
untuk melakukan mobilisasi namun tanpa asupan zat nutrisi dan juga obat dapat
adanya perawat yang mendampingi terserap dengan baik. Kondisi tersebut
pasien, maka pasien tetap saja merasa dapat membantu proses penyembuhan
takut akan terjadi hal yang tidak luka (vaskularisasi, inflamasi, proliferasi
diinginkan. Tentunya kondisi tersebut dan granulasi) dapat berlangsung dengan
menyebabkan kurangnya tingkat maksimal yaitu luka mulai menutup,
kemandirian pasien sehingga perawatan kering, bersih tidak berbau dan tidak ada
menjadi lebih lama dan akhirnya nanah. Disamping itu dengan adanya
berdampak pada lama hari rawat pasien intervensi langsung yang dilakukan
yang menjadi lebih panjang. perawat dalam hal pelaksanaan ROM
Exercise dini menyebabkan
B. Lama Hari Rawat Pada Pasien Post pasien/responden mernjadi lebih berani
Operasi Fraktur Ekstremitas Bawah dan tidak merasa khawatir akan terjadi
(Fraktur Femur Dan Fraktur Cruris) hal-hal yang tidak diinginkan. Mereka
Yang Dilaksanakan ROM Exercise menjadi lebih semangat melakukan latihan
Dini. (ROM Exercise) dini dan kondisi tersebut
Lama hari rawat adalah jumlah hari di dapat meningkatkan motivasi dan
mana pasien mendapatkan perawatan kemandirian pasien. Dengan demikian
rawat inap di rumah sakit, sejak tercatat pasien dapat cepat dipulangkan, lama hari
sebagai pasien rawat inap (admisi) hingga rawat pasien post operasi fraktur
keluar dari rumah sakit (discharge) ekstremitas bawah dapat dipersingkat,
(Sudra, R.I, 2010). Sedangkan lama hari sehingga biaya perawatan dan pengobatan
rawat pasien pasca operasi adalah lama dapat pula diminimalkan. Selain itu
hari rawat pasien sejak menjalani operasi menurut penilaian medis pasien/responden
sampai dengan pasien dipulangkan dari sudah dalam kondisi baik jika harus
rumah sakit (Corwin & Elizabeth J, 2001). dipulangkan. Namun demikian
Namun dalam perhitungan atau standart pasien/responden masih membutuhkan
lama rawat inap untuk berbagai kasus perawatan medis yang dapat dilaksanakan
fraktur belum ada standart yang baku. dengan metode rawat jalan. Penyembuhan
Menurut Engram B (1999) Rerata lama fraktur berkisar antara 3 minggu sampai 4
waktu perawatan (RPL) bervariasi sesuai bulan (Muttaqin A, 2005). Sesuai dengan
tipe fraktur. Untuk fraktur ekstremitas pengalaman medis dalam waktu 3 bulan
bawah dan humerus RPL-nya 4,6 hari pasien sudah sembuh. Rentang waktu ini
tanpa komplikasi (kecuali panggul,
masih dibutuhkan pemeriksaan ulang di 2. Sebagian besar lama hari rawat dari 15
poli bedah ortopedi. responden post operasi fraktur
ekstremitas bawah (fraktur femur dan
C. Pengaruh ROM Exercise Dini Pada fraktur cruris) yang dilaksanakan ROM
Pasien Post Operasi Fraktur Exercise dini adalah 4 hari yaitu 10
Ekstremitas bawah (Fraktur Femur responden (67%).
dan Fraktur Cruris) Terhadap Lama 3. Dari hasil penelitian didapatkan
Hari Rawat besarnya nilai signifikansi (nilai
Hasil Uji statistik Independent T-test probabilitas) sebesar 0,000 < = 0.05,
didapatkan besarnya angka signifikansi yang artinya ada pengaruh positif dari
sebesar 0,000 < = 0,05, sehingga Ho di ROM Exercise dini pada pasien post
tolak. Hal ini menunjukkan bahwa ROM operasi fraktur ekstremitas bawah
Exercise dini berpengaruh positif terhadap (fraktur femur dan fraktur cruris)
lama hari rawat pada pasien post operasi terhadap lama hari rawat, yaitu lama
fraktur ekstremitas bawah (fraktur femur hari rawat lebih pendek 2 hari
dan fraktur cruris). dibanding dengan pasien post operasi
Hal ini sesuai dengan yang dituliskan fraktur ekstremitas bawah (fraktur
Brunner & Suddarth (2002) yaitu gerakan femur dan fraktur cruris) yang tidak
dalam batas imobilisasi terapeutik selalu dilaksanakan ROM Exercise dini.
dianjurkan untuk pasien tentu saja dalam Saran
melakukan gerakan tersebut dengan 1. Bagi Peneliti
bantuan perawat. Hali ini di dukung juga Disarankan pada peneliti untuk
dengan yang dituliskan oleh menginformasikan pada semua teman
Syamsuhidayat (2001) yaitu keadaan sejawat agar turut berpartisipasi langsung
umum sangat dipengaruhi secara positif dalam melaksanakan ROM Exercise dini
bila penderita telah dapat bergerak. pada semua pasien post operasi fraktur
Bahkan ekstremitas yang di mobilisasi ekstremitas bawah tanpa harus menunggu
harus digerakkan pada semua sendi yang datangnya petugas fisioterapi, sehingga
tidak masuk mobilisasi. Begitu pula yang kebutuhan pasien akan mobilisasi segera
dituliskan oleh Ichanners, (2009) yaitu dapat terpenuhi.
salah satu keuntungan menjalankan
rehabilitasi post ORIF adalah untuk 2. Bagi Rumah Sakit
mencegah terjadinya komplikasi yang Disarankan agar penelitian ini dapat
merugikan bagi pasien. Peran perawat dipakai sebagai masukan sehingga dapat
sebagai edukator dan motivator kepada digunakan sebagai bahan pertimbangan
klien diperlukan guna meminimalkan dan evaluasi dalam rangka meningkatkan
suatu komplikasi yang tidak diinginkan . pelayanan, khususnya tentang pelaksanaan
Sehingga apabila komplikasi tidak terjadi ROM Exercise dini pada pasien post
tentunya kondisi ini akan mempengaruhi operasi fraktur ekstremitas bawah, yaitu
lama keberadaan pasien di rumah sakit dengan membuatkan protap tentang
atau lama perawatan pasien (Perry dan penatalaksanaan pasien post operasi
Potter, 2005). fraktur (post ORIF) agar segera
dilaksanakan ROM Exercise dini.
Kesimpulan
1. Sebagian besar lama hari rawat dari 15 3. Bagi Institusi Pendidikan
responden post operasi fraktur Disarankan bagi Institusi
ekstremitas bawah (fraktur femur dan Pendidikan agar penelitian ini dapat
fraktur cruris) yang tidak dilaksanakan dijadikan informasi dan bisa digunakan
ROM Exercise dini adalah 6 hari yaitu sebagai bahan masukan untuk
6 responden (40%). perkembangan ilmu pengetahuan